Anda di halaman 1dari 2

Sanitasi Masyarakat Pantai

Lirih Diana Purba 15211010120

World Bank Water Sanitation Program (WSP) mengungkapkan bahwa Indonesia berada di
urutan kedua di dunia sebagai negara dengan sanitasi buruk. Menurut data yang dipublikasikan
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), 63 juta penduduk Indonesia tidak memiliki toilet dan
masih buang air besar (BAB) sembarangan di sungai, laut, atau di permukaan tanah.

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara kepulauan terbesar di dunia,
yang memiliki 18.110 pulau dengan garis pantai sepanjang 108.000 km. Berdasarkan
Konvensi Hukum Laut (UNCLOS) tahun 1982, Indonesia memiliki kedaulatan atas wilayah
perairan seluas 3,2 juta km2 yang terdiri dari perairan kepulauan seluas 2,9 juta km2 dan laut
teritorial seluas 0,3 juta km2.

Selain itu, Indonesia juga mempunyai hak eksklusif untuk memanfaatkan sumber daya
kelautan dan berbagai kepentingan terkait dengan wilayahnya seluas 2,7 km2 pada perairan
Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) sampai dengan 200 mil dari garis pangkal. Sehingga wajar
apabila sekarang ini wilayah pesisir dan laut Indonesia merupakan sasaran dan harapan baru
dalam memenuhi kesejahteraan rakyat (Mallewai, 2013).

Kelayakan sanitasi masyarakat di daerah pesisir menjadi sorotan. Hal ini dapat dilihat dari
kondisi existing daerah pantai yang mendeskripsikan bahwa kondisi sanitasi masyarakat daerah
pantai masih tidak layak.

Selama ini masalah sanitasi yang dibicarakan hanya terkait di pemukiman penduduk, yang jauh
dari pesisir. Padahal, masalah sanitasi di pesisir pun sangat penting. Air laut atau pantai bukan
tempat yang tepat membuang hajat.

Masyarakat pada daerah pantai umumnya masih banyak yang buang air besar (BAB)
sembarangan. Sebagian dari mereka masih menjadikan rawa-rawa dan saluran drainase sebagai
tempat BAB. Hal ini juga menunjukkan kurangnya tingkat kesadaran masyarakat akan
kebersihan dan kesehatan dan kepedulian terhadap lingkungan. Sanitasi yang baik harus
memiliki jamban keluarga, air bersih, dan tertutup rapat.
Diare sering menyerang warga pesisir antara lain karena sanitasi buruk tersebut. Tetapi masalah
ini jarang mendapat perhatian pemerintah.

Permasalahan dalam perencanaan sanitasi masyarakat daerah pantai adalah kurangnya


kesadaran masyarakat pantai terhadap sanitasi dan kurang layaknya fasilitas sanitasi di
beberapa tempat di daerah pantai.

Sehingga kami melakukan penelitian ini untuk mengetahui permasalahan sanitasi yang terjadi
di Kecamatan Puger sekaligus mengetahui penyebab permasalahan yang timbul dan mencari
solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Sumber :
https://www.kompas.com/regional/read/2012/09/09/14391347/Sanitasi.Pesisir.Pantai.di.NTT.
Buruk

Anda mungkin juga menyukai