Anda di halaman 1dari 26

Jenis-jenis Penelitian

Kelompok 1
Kuantitatif Kualitatif

Observasional Eksperimen
Jenis-jenis
Penelitian
Analitik Deskriptif

Cross Sectional Case Control Cohort


Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah suatu proses
menemukan pengetahuan yang menggunakan
data berupa angka sebagai alat menganalisis
keterangan mengenai apa yang ingin
diketahui.
Analisis data menggunakan analisis statistika
Fokusnya pada variabel (gejala yang mempunyai
karakteristik tertentu yang bervariasi dalam
Kuantitatif kehidupan manusia).

(Ciri-ciri) Peranan kajian teoretik sangat dominan untuk


menjelaskan dan menjawab pertanyaan
penelitian/rumusan masalah.
Kualitatif
Penelitian Kualitatif adalah penelitian tentang
riset yang bersifat deskriptif dan cenderung
menggunakan analisis . Proses dan makna
(perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam
penelitian kualitatif.
Peneliti berusaha melakukan pendekatan dengan
partisipan dalam pengumpulan data (asumsi
epistemologis) dan lebih mengutamakan
perspektif partisipan (emik) daripada perspektif
peneliti (etik).
Kualitatif Sifatnya deskriptif analitik terhadap data yang
(Ciri-ciri) dipaparkan dalam bentuk kata- kata atau gambar
daripada angka
Sifatnya induktif yakni dimulai dari data dan fakta
sebagaimana adanya bukan dari teori atau apa
yang semestinya.
KUANTITATIF
Hipotesis dibuat sejak awal melakukan penelitian
Teknik pengumpulan data berupa kuesioner
Tujuannya untuk mengetahui korelasi, pengaruh, asosiasi antar
variabel

Deduktif
Instrumennya berupa angket

Kuantitatif vs Pendekatan etik

Kualitatif KUALITATIF
Bisa menggunakan atau tanpa hipotesis
Teknik pengumpulan data : wawancara, observasi
Tujuannya untuk mengetahui makna dibalik cerita
Induktif
Instrumennya adalah peneliti itu sendiri
Pendekatan emik
Observasional
Penelitian yang datanya dihimpun
dengan cara peneliti melakukan
observasi atau pengamatan
Dalam pelaksanaannya
menggunakan pengamatan
Mempunyai arah yang khusus
Sistematik
Observasional Bersifat kuantitatif
(Karakteristik) Diikuti pencatatan segera (pada waktu
observasi berlangsung)
Menuntut keahlian
Hasilnya dapat dicek dan dibuktikan.
Pengamatan bertujuan untuk mendapatkan
data tentang suatu masalah, sehingga
Observasional diperoleh pemahaman atau sebagai alat re-
checkingin atau pembuktianterhadap
(Tujuan) informasi / keterangan yang diperoleh
sebelumnya
Eksperimen
Penelitian yang dimaksudkan
untuk mengetahui ada tidaknya
akibat dari sesuatu yang
dikenakan pada subjek selidik.
Kondisi-kondisi yang ada di sekitar atau yang
diperkirakan mempengaruhi subjek yang
digunakan untuk eksperimen "seyogianya
disingkirkan.
Terdapat kelompok yang tidak diberi perlakuan
yang difungsikan sebagai pembanding bagi
kelompok yang diberi perlakuan.
Eksperimen Sebelum dilaksanakan eksperimen dilakukan
(Syarat-syarat) kondisi kedua kelompok diusahakan sama..
Apabila penelitian eksperimen dilakukan
terhadap orang, diharapkan bahwa anggota
kelompok eksperimen maupun kelompok
pembanding tidak terpengaruh akan status
mereka sehingga hasil eksperimen tidak terkena
Hawthorne effectl dan atau John Henry effect.
Eksperimen betul (true experiment)
Eksperimen pura-pura (quasi experiment)
Eksperimen
(jenis-jenis) eksperimen betul adalah hal-hal yang
disebutkan apabila persyaratan-persyaratan
seperti yang dikehendaki dapat terwujud.
OBSERVASIONAL

Pada penelitian observasional, faktor penyebab


terjadi secara alamiah, peneliti hanya mengamati
(mendata) faktor penyebab dan akibat.

Observasional vs
Eksperimen EKSPERIMEN

Pada penelitian eksperimental, faktor penyebab


diberikan/dilakukan oleh peneliti, setelah itu
diamati (didata) akibatnya.
Analitik
pengumpulan, pengolahan, penyajian dan
interpretasi data terhadap dua kelompok masyarakat
yang bermaksud membuktikan suatu hipotesa.
Untuk mencari hubungan antar variabel, dengan
Analitik cara uji asosiasi (hubungan) baik secara
komparatif (uji beda) atau korelatif (uji korelasi)
(Tujuan) maupun uji regresi.
Deskriptif
Suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan
utama untuk memberikan gambaran atau deskripsi
tentang suatu keadaan secara objektif yang
dimaksud- kan untuk menjelaskan fenomena atau
karakteristik individual, situasi atau kelompok
tertentu secara akurat.
Memusatkan perhatian pada permasalahan yang
ada pada saat penelitian dilakukan atau
permasalahan yang bersifat aktual
Menggambarkan fakta tentang permasalahan
yang diselidiki sebagaimana adanya, diiringi
Deskriptif dengan interpretasi rasional yang seimbang.
(Ciri-ciri) Pekerjaan peneliti bukan saja memberikan
gambaran terhadap fenomena-fenomena, tetapi
juga menerangkan hubungan, menguji
hipotesis, membuat prediksi, serta mendapatkan
makna dan implikasi dari suatu masalah.
Metode Survey
Metode Case Study
Deskriptif
(Jenis-jenis) Metode Studi Korelasi
Metode Studi Perbandingan
Cross Sectional
Suatu penelitian yang digunakan untuk mempelajari
dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan
efek, dengan cara pendekatan, observasi atau
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point
time approach).
Mencari prevalensi serta insidensi satu atau
beberapa penyakit tertentu yang terdapat di
masyarakat.
Memperkirakan adanya hubungan sebab akibat
pada penyakit-penyakit tertentu dengan
Cross Sectional perubahan yang jelas.
(Tujuan)
Menghitung besarnya resiko tiap kelompok,
resiko relatif, dan resiko atribut (Budiarto,
2004)
Pengumpulan data dilakukan pada satu saat
atau satu periode tertentu dan pengamatan
subjek studi hanya dilakukan satu kali selama
satu penelitian.
Perhitungan perkiraan besarnya sampel tanpa
Cross Sectional memperhatikan kelompok yang terpajan atau
(Ciri-ciri) tidak.
Pengumpulan data dapat diarahkan sesuai
dengan kriteria subjek studi.
Tidak terdapat kelompok kontrol dan tidak
terdapat hipotesis spesifik.
Case Control
Merupakan penelitian yang menelaah hubungan antara
efek dengan faktor risiko, dimana penelitian dimulai
dengan mengidentifikasi pasien dengan efek atau
penyakit tertentu (case/kasus) dan pasien tanpa efek
(control/kontrol) kemudian ditelusuri secara retrosfektif
apakah ada faktor risiko atau tidak.
Case Control
Cohort
Suatu penelitian survei (non eksperimen) yang
paling baik dalam mengkaji hubungan antara faktor
risiko dengan efek (penyakit).
KELEBIHAN
Dapat mengatur komparabilitas antara dua kelompok
(kelompok subjek dan kelompok kontrol) sejak awal penelitian
Dapat secara langsung menetapkan besarnya angka risiko dari
suatu waktu ke waktu yang lain

Ada keseragaman observasi, baik terhadap faktor risiko


maupun efek dari waktu ke waktu

KEKURANGAN
Cohort Memerlukan waktu yang cukup lama
Memerlukan sarana dan pengelolaan yang rumit
Kemungkinan adanya subjek penelitian yang drop out dan akan
mengganggu analisis hasil
Karena faktor risiko yang ada pada subjek akan diamati sampai
terjadinya efek (mungkin penyakit) maka hal ini berarti kurang
atau tidak etis.

Anda mungkin juga menyukai