Anda di halaman 1dari 10

PENERAPAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT KEPULAUAN DALAM UPAYA PENINGKATAN

KESEHATAN KEMARITIMAN PADA PULAU KODINGARENG LOMPO KOTA MAKASSAR


Makmur Selomo, Agus Bintara Birawida, Anwar Daud,
Anwar, ErniwatI Ibrahim, Syamsuar

ABSTRAK

Salah satu tujuan pengabdian ini adalah memberikan penyadaran masyarakat pulau Kodingareng Lompo
untuk sadar terhadap lingkungan, kesehatan masyarakat dan kesehatan individu dengan menerapkan Sanitasi
Berbasis Masyarakat Kepulauan (SBMK). Pada pengabdian masyarakat ini, terdapat dua Tahapan pelaksanaan
yaitu; 1) Pembentukan masyarakat Sanitasi Berbasis Masyarakat Kepulauan (SBMK) di Pulau Kodingareng Lompo
Kota Makassar 2) Pelatihan masyarakat kepulauan sadar SBMK di Pulau Kodingareng Lompo Kota Makassar
dengan memberikan penyuluhan pengenalan pentingan pengendalian sampah, air bersih, sanitasi yang lebih fokus
pada jamban dan higene perorangan (mandi dan cuci tangan).
Kata Kunci: Kodingareng Lompo, Masyarakat Kepulauan, Sanitasi
PENDAHULUAN utama baik oleh pejabat terakhir bagi profesi saat musim badai, dan
Indonesia sebagai kesehatan pusat dan kesehatan. Puskesmas kondisi lingkungan yang
negara kepulauan selain daerah, mahasiswa atau posko kesehatan kurang memenuhi syarat
memiliki lima pulau besar, kesehatan masyarakat yang jumlahnya sangat kesehatan sehingga
jawa, kalimantan, maupun ahli-ahli jarang di kawasan mudah terinfeksi dengan
sumatera, sulawesi dan kesehatan masyarakat kepulauan, lebih sering vektor dan agen penyakit
papua juga terdiri dari contohnya hasil survei tutup daripada menerima (Massie, 2013).
ribuan gugusan pulau- kesehatan nasional pasien. Sehingga Menurut Irhamiah
pulau kecil yang memiliki (Surkesnas), survei penyakit sederhana yang (2014), masalah sanitasi
garis pantai sepanjang kesehatan daerah seharusnya dapat dasar khususnya pada
81.000 km termasuk (Surkesda), riset sembuh dengan cepat, wilayah pulau-pulau kecil
negara kedua yang kesehatan dasar seringkali harus merupakan masalah yang
memiliki garis pantai (Riskesdas) bahkan ditanggung berminggu- perlu mendapat
terpanjang setelah sensus-sensus penduduk, minggu, malah berbulan- perhatian khusus dan
kanada. Luas wilayah hasil analisis yang bulan. Padahal seperti di perlu ditinjau lebih
laut negeri kita, termasuk diperoleh masih sangat perkotaan, mereka juga dalam, sebab pada
di dalamnya zona ekologi jarang menonjolkan punya hak untuk wilayah terpencil seperti
ekslusif, mencakup 5,8 masalah kepulauan, hal mendapatkan pelayanan di pulau-pulau masih
juta kilometer persegi, ini merupakan sebuah kesehatan. Memang memiliki fasilitas sanitasi
atau sekitar tiga perempat paradoks padahal daratan terdapat beberapa konsep yang buruk. Bahkan
dari luas keseluruhan utama hanya terdiri dari atau pemikiran ke arah penelitian Hardi (2012) di
wilayah Indonesia lima pulau besar sana, namun hanya pulau Barrang lompo
(Dahuri, 2002). sedangkan kita memilki terbatas pada wacana menunjukan ada
Masalah kesehatan pulau sebanyak 18.000 diskusi dan implementasi hubungan yang bermakna
kepulauan merupakan isu tersebar diseluruh semu. Inisiatif program antara faktor sanitasi
yang sangat penting indonesia. pengobatan gratis dan lingkungan dengan
untuk diungkap Demikian pula massal sebagai aksi kejadian diare.
kepermukaan. Isu dengan sarana dan sosial sudah merupakan Masyarakat yang
tersebut terkait dengan prasarana kesehatan. kemewahan bagi tinggal di kawasan pesisir
pemanasan global, profesi kesehatan seperti masyarakat kepulauan. dan pulau kecil
kesenjangan antar dokter, bidan, perawat, Masyarakat yang menghadapi kesulitan
wilayah, sulitnya mantri, kesmas dan hidup di pulau-pulau kecil memperoleh air bersih
mendapatkan air bersih, paramedis lainnya masih memiliki risiko kesehatan untuk keperluan rumah
sanitasi buruk, penyakit berpikir ribuan kali untuk antara lain kurang tangga. Padahal
menular seperti Malaria ditempatkan di kawasan tersedianya air bersih, keberadaan air bersih
yang terbukti terjadi di kepulauan. Medannya Sampah padat, sanitasi, menjadi sangat penting
beberapa pulau di yang jauh dan berat hygen perorangan dan mengingat aktivitas
Indonesia. dengan ketiadaan sarana minimnya ketersediaan kehidupan masyarakat
Sampai saat ini, dan fasilitas, menjadikan makanan yang bergizi, yang sangat dinamis.
kesehatan kepulauan kawasan kepulauan terbatasnya pelayanan Kebutuhan air bersih
jarang menjadi bahasan merupakan alternatif kesehatan terutama pada meningkat seiring dengan
bertambahnya jumlah Kodingareng. Hasil 2014). Selain itu, masyarakat akan sanitasi,
penduduk di pulau kecil. penelitian diperoleh penelitian di Pulau Lae- air bersih dan hygiene
Air sumur (air tanah) yang bahwa sumber air bersih Lae dengan responden masih jauh dari standar
menjadi sumber air bersih yang paling banyak sebanyak 75 rumah kesehatan. Oleh karena
utama bagi masyarakat digunakan responden tangga menunjukkan itu dibutuhkan
pulau kecil juga tersebut adalah sumur bahwa sebanyak 53,3 % pembentukan masyarakat
mempunyai keterbatasan bor sebesar 48,3% dan tidak memiliki jamban sadar akan Sanitasi
baik secara kualitas sumur gali tidak sehingga mereka buang Masyarakat Berbasis
maupun kuantitas. Selain terlindungi sebesar 41,4% air besar di Laut, kondisi Kepulauan (SMBK) dan
itu, pengambilan air tanah (Andriyani, 2014). Selain ini merupakan hal buruk di pulau tersebut agar
secara berlebihan akan itu, penelitian di Pulau dan jelas akan sangat derajat kesehatan mereka
memberikan dampak lain Barrang Caddi dengan berpengaruh terhadap tercapai lebih baik.
seperti penurunan muka responden sebanyak 91 kualitas sumber air baik
tanah, intrusi air laut dan penderita diare dan perairan laut maupun air
lain-lain. tifoid. Hasil penelitian tanah dangkal (Irhamiah, METODE
Berdasarkan data diperoleh bahwa sumber 2014). PELAKSANAAN
beberapa penelitian di air bersih utama yang Begitu pun, pada
pulau-pulau kecil yang digunakan untuk masak penelitian di Pulau Lokasi dan Sasaran
terletak di Kota Makassar, dan mencuci adalah air Kodingareng dengan Pengabdian
didapatkan bahwa sumur gali terlindung responden sebanyak 87 Kelompok sasaran
sebagian besar penduduk dengan persentase penderita diare pada 3 Pengabdian masyarakat
pulau menggunakan sebesar 86,8% (Irma, bulan terakhir yang ini adalah keluarga, tokoh
sumur gali sebagai 2014). terdiagnosa menderita masyarakat, dan nelayan
sumber air bersih. Beberapa diare di Puskesmas Pulau yang berdomisili di Pulau
Sebagaimana penelitian penelitian yang telah Kodingareng Kodingareng Lompo.
Marwah (2014) di Pulau dilakukan kepada menunjukkan bahwa
Bonetambung, bahwa beberapa pulau di Kota terdapat 35 responden Persiapan
sebanyak 96,1 % Makassar terkait yang tidak memiliki Pada tahap ini koordinasi
responden dari 102 kepemilikan jamban di jamban, bahkan rata-rata antara TIM pengabdian
rumah tangga yang pulau menunjukkan anggota keluarga masyarakat dengan Pihak
didata, menggunakan bahwa sebagian besar responden tersebut yakni Mitra, persiapan ini
sumur gali yang tidak penduduk di pulau belum sebanyak 25 responden meliputi, diskusi intern
terlindung sebagai air memiliki jamban. (71,4%) buang air besar TIM pengabdian
bersih. Sebagaimana penelitian di laut (Andriyani, 2014). masyarakat sampai
Penelitian di Pulau di Pulau Bonetambung Dari situasi koordinasi persipan
Kodingareng dengan dengan responden tersebut terlihat bahwa pelaksanaan
responden sebanyak 87 sebanyak 102 rumah banyaknya penderita pembentukan dan
penderita diare pada 3 tangga menunjukkan diare di pulau pelatihan masyarakat
bulan terakhir yang bahwa terdapat 74,5% Kodingareng Lompo kepulauan sadar akan
terdiagnosa menderita rumah tangga tidak karena perilaku dan sanitasi di Pulau
diare di Puskesmas Pulau memiliki jamban (Marwah, kondisi lingkungan
Kodingareng Lompo Kota Pengabdian sadar Sanitasi Berbasis dimana beliau
Makassar. pembentukan dan Masyarakat Kepulauan di memang sebagai
pelatihan masyarakat Pulau Kodingareng salah satu warga
Pelaksanaan kepulauan sadar SBMK Lompo Kota Makassar, yang selalu
Pada pengabdian (Sanitasi Berbasis maka tanggal 1 Oktober menawarkan
masyarakat ini, terdapat Masyarakat Kepulauan) di 2016 adalah : penginapan ketika
dua Tahapan Pulau Kodingareng 1. Pembentukan tamu datang ke
pelaksanaan yaitu; 1) Lompo Kota Makassar, masyarakat SBMK Pulau Kodingareng
Pembentukan masyarakat telah dilaksanakan sejak (Sanitasi Berbasis Lompo. Beliau
kepulauan sadar SBMK di bulan Juli 2015 . Adapun Masyarakat sangat banyak
Pulau Kodingareng kegiatan-kegiatan yang Kepulauan) di Pulau membantu kami
Lompo Kota Makassar, 2) telah dilakukan adalah Kodingareng Lompo selama kegiatan
Pelatihan masyarakat sebagai berikut : Kota Makassar. mulai dari
kepulauan sadar SBMK di 1) Sosialisasi akan Setelah memobilisasi ibu-ibu
Pulau Kodingareng diadakan kegiatan menempuh sampai pada
Lompo Kota Makassar pengabdian IbM pada perjalanan dari konsumsi kami
dengan memberikan masyarakat di Pulau Makassar ke Pulau selama di pulau.
penyuluhan pengenalan Kodingareng Lompo Kodingareng Lompo, Kemudian Kami
pentingan pengendalian oleh tim Pengabdian. tim langsung menjadwalkan
sampah, air bersih, 2) Peninjauan lokasi berkunjung ke Kantor pembentukan
sanitasi yang lebih fokus tempat-tempat Kelurahan, yang jumantik. Jumlah
pada jamban dan higiene bermasalah yang membawahi 6 RW di jumantik yang
perorangan (mandi dan berhubungan dengan kelurahan dibentuk sebanyak
cuci tangan). sanitasi pada mitra Kodingareng. Kami 30 ibu rumah tangga,
pengabdian. berdiskusi 5 anak sekolah dasar
Waktu Pelaksanan 3) Identifikasi bahan yang membicarakan setiap Dusun jadi
dibutuhkan kepada kegiatan yang akan
Waktu pelaksaan jumlah keseluruhan
mitra pengabdian. kami lakukan dan
mulai 19 Juni 2016 sebanyak 30 orang,
4) Mempersiapkan meminta petunjuk
sampai 10 Oktober 2015 sedangkan satu
kegiatan pembentukan apa yang harus
yang merupakan orang ketua RW
dan pelatihan dilakukan selama
intergrasi mulai tahapan yang diharapkan bisa
masyarakat sadar berada di Pulau
persiapan sampai survei menjadi motivator
SBMK (Sanitasi Kodingareng Lompo
awal lokasi , pelaksanaan, terlaksananya
Berbasis Masyarakat dan permasalahan
sampai dengan tahap masyarakat nelayan
Kepulauan) di Pulau terkait kesehatan
penyusunan laporan sadar Sanitasi
Kodingareng Lompo masyarakat Pulau
kemajuan. Berbasis Masyarakat
kepada mitra Kodingareng Lompo. Kepulauan di Pulau
pengabdian. 2. Penginapan kami
HASIL DAN Kodingareng Lompo
Setelah Proses bersama masyarakat
PEMBAHASAN Kota Makassar.
sosialiasi Pembentukan setempat tepatnya di 3. Kami memilih ibu
dan pelatihan masyarakat rumah Dg. Choi PKK sebagai kader
karena kebiasaan partisipasi aktif Selain itu anak- tetapi dilakukan secara
masyarakat pulau masyarakat dalam dialog anak juga merupakan konsisten dan dengan
adalah istri selalu kesehatan lingkungan. objek kegiatan, mengingat komitmen sepenuhnya
berada di rumah Dimana masyarakat anak-anak rentan akan untuk mewujudkan
selanjutnya kami dipicu untuk menemukan penyakit berbasis generasi dan bangsa
juga memilih anak- sendiri masalah yang lingkungan yang didukung yang lebih baik. Salah
anak sekolah dasar telah dihadapinya, misal oleh perilaku yang tidak satu langkah yang dapat
kelas 4, 5 dan 6 dengan menyusun higiene. Pada dilakukan adalah dengan
karena mulai gambar yang telah kami kesempatan tersebut selalu menjaga
diajarkan akan sediakan. Gambar anak-anak diajarkan kebersihan diri (hygiene
pentingnya menjaga tersebut meliputi proses bagaimana cara mencuci perorangan) dan
kebersihan atau bagaimana sehingga tangan pakai sabun yang kebersihan lingkungan
lingkungan agar bakteri atau penyebab baik dan benar sebagai agar kita terhindar dari
penularan penyakit penyakit dapat masuk langkah untuk tetap berbagai ancaman
berbasisi lingkungan kedalam melalui tangan menjaga kesehatan penyakit berbasis
dapat di yang dapat menimbulkan individu. Upaya ini lingkungan. Bangsa yang
minimalisir.sedangka masalah kesehatan. merupakan upaya hebat adalah bangsa
n para laki-laki Kegiatan ini preventif terhadap yang mampu membangun
dewasa selalu dilakukan di Pulau kontaminasi bakteri atau masyarakat yang cerdas
melaut untuk Kodingareng Lompo agen penyakit lainnya dan terbebas dari
mencari nafkah oleh Kecamatan Ujung Tanah yang bisa ditularkan penyakit yang dapat
karena itu jarang Kota Makassar 1 Oktober melalui tangan. Perlu dicegah dengan upaya-
ditemukan di rumah. 2016. Sasaran utama didasari bahwa ada upaya preventif.
4. Pelatihan kegiatan ini adalah banyak faktor risiko Terlaksananya
masyarakat sadar masyarakat khususnya kesehatan yang dapat kegiatan penyuluhan
sanitasi di Pulau Ibu rumah tangga dan ditularkan melalui tangan, kesehatan di Pulau
Kodingareng Lompo anak-anak, dengan untuk itu perlu kesadaran Kodingareng Lompo
Kota Makassar. pertimbangan ibu rumah untuk terus menjaga sangat diharapkan
Kegiatan tangga adalah salah satu kebersihan tangan. membawa perubahan ke
penyuluhan yang pemeran utama dalam Sebagai generasi arah yang lebih baik.
dilakukan kali ini rumah tangga. Makanan, penerus bangsa Masyarakat mampu
bertujuan untuk minuman, kebersihan Indonesia harus sadar mengimplementasikan
menstimulus kesadaran rumah dan lain-lain betul akan kemajuan dan ilmu yang kami bagikan
masyarakat agar selalu semuanya diatur oleh ibu perkembangan bangsa itu sehingga dapat
menjaga kebersihan rumah tangga sehingga sendiri. Kita tidak memberikan dampak
lingkungan untuk seorang ibu perlu dibekali membutuhkn langkah positif terhadap
memupuk generasi ilmu pengetahuan dan atau tindakan yang besar masyarakat dan
cerdas kedepannya. kesadaran akan untuk mencapai lingkungan itu sendiri.
Salah satu langkah yang kebersihan diri dan perubahan yang besar, Besar harapan kami
dilaksanakan adalah lingkungan. hanya saja kita butuh dengan adanya kegiatan
dengan membangun melakukan hal yang kecil ini masyarakat perlahan
mulai merubah kebiasaan mengundang bau yang Sampah ini bersifat toksik Sedangkan
yang dulunya tidak ramah menyengat dan dapat dan dalam kadar tertentu sampah anorganik
lingkungan dan menimbulkan penyakit, dapat menimbulkan dikelolah dengan cara di
berpotensi menimbulkan seperti muntaber, karena gangguan kesehatan bakar dan dibuang ke
masalah kesehatan sampah organik seperti kanker dan laut. Sampah anorganik
mejadi lebih ramah berpotensi mengundang sebagainya. biasanya berupa kertas,
lingkungan dan lalat, belatung dan Sampah organik yang plastik, karet yang tidak
meminimalkan risiko mikroba lainnya. Kedua, dibuang ke laut dapat/sulit membusuk.
kesehatan masyarakat. sampah non-organik, menunjukkan bahwa Bila memungkinkan
yaitu limbah yang kurangnya kesadaran sampah anorganik
Adapun Materi pelatihan: dihasilkan dari bahan responden untuk menjaga sebaiknya didaur ulang
A. Pengolahan Sampah selain organik, seperti lingkungannya. Laut sehingga bermanfaat
Sampah adalah kertas, kardus, kaleng, dianggap sebagai tempat kembali baik melalui
salah satu masalah plastik, kain, dan akhir pembuangan suatu proses ataupun
lingkungan yang sering sebagainya. Sampah ini, sampah. Sampah organik secara langsung.
terjadi dilingkungan dapat membuat biasanya berupa sisa Pengelolaan sampah
masyarakat Indonesia, tak lingkungan menjadi kotor makanan yang mudah anorganik dengan cara
terkecuali masyarakat dan kumuh, sehingga nilai membusuk karena membakar sampah
pesisir. Masyarakat estetika lingkungan aktivitas mikroorganisme. sebaiknya tidak dilakukan
umumnya tidak sekitar menjadi rusak dan Slamet (2009) di lingkungan yang padat
memberikan perhatian tidak menarik. menyebutkan bahwa penduduknya karena
khusus terhadap Selain itu, pengelolaan sampah akan menimbulkan
pengolahan sampah baik banyaknya sampah non- yang sifatnya mudah ketidaknyamanan serta
sampah organik maupun organik dapat membusuk harus cepat pencemaran udara
anorganik. menyebabkan baik dalam pengumpulan (Slamet, 2009).
Banyak tersumbatnya selokan maupun dalam Berdasarkan
permasalahan yang dapat dan atau sungai kecil, pembuangannya. pengamatan yang kami
ditimbulkan akibat sehingga pada saat hujan Pembusukan sampah lakukan di Pulau
sampah. Pertama, dapat menyebabkan akan menghasilkan gas Kodingreng Lompo
sampah organik, yaitu banjir, karena aliran air metan, gas H2S yang pengolahan sampah
limbah yang dihasilkan tidak dapat berjalan bersifat racun bagi tubuh, masih tergolong sangat
atau merupakan sisa dari dengan lancer atau selain itu bau busuk dari kurang. Hal ini
berbagai bahan hayati, tersumbat. Ketiga, pembusukan sampah dikarenakan masih
baik hewani maupun sampah yang juga mengganggu. Bagi adanya masyarakat yang
nabati, seperti sisa mengandung B3 (bahan lingkungan sampah membuang sampah
makanan, dedaunan, beracun dan berbahaya) organik relatif kurang dilaut. Ini dibuktikan
buah-buahan, sayuran, seperti oli bekas, bekas berbahaya karena dapat dengan adanya sampah
daging, ikan dan batu baterai atau terurai dengan sempurna yang berserakan dibibir
sebagainya. Sampah hp/laptop, tiner, timbal menjadi zat-zat anorganik pantai yang otomatis akan
inilah yang kemudian serta bahan beracun dan yang berguna bagi mempengaruhi nilai
dapat membusuk dan berbahaya lainnya. fotosintesa tumbuhan. estetika. Akan tetapi ada
pula masyarakat yang tetapi jumlahnya masih Pemerintah dan masalah kesehatan
mengolah sampahnya sangat kecil jika swasta juga harus masyarakat. Akan tetapi,
dengan cara membakar. dibandingkan dengan menjadi pilar kolaborasi di pulau Kodingreng
Pengolahan keseluruhan penduduk penanganan sampah di Lompo kuantitas air masih
sampah dengan prinsip yang menghuni pulau pulau kecil. Integrasi memenuhi kebutuhan
5R di lingkungan Pulau tersebut. peranan pemerintah dan masyarakat tetapi belum
Kodingreng Lompo masih Selain itu, alternatif swasta menjadi bagian diketahui secara jelas
belum diterapkan, hal ini lain yang dapat dilakukan terpenting yang tidak tentang kualitas air
bisa jadi dikarenakan adalah dengan terpisahkan dalam upaya tersebut.
masih sangat kurangnya mengaktifkan partisipasi penanganan masyarakat Sumber air utama
kesadaran masyarakat masyarakat dengan berbasis masyarakat ini. masyarakat Pulau
akan kerugian yang dapat mendirikan bank sampah. Kolaborasi penanganan Kodingareng Lompo
diakibatkan oleh limpasan Bank sampah ini telah sampah ini disinyallir akan adalah air sumur gali atau
sampah salah satunya terbukti berhasil memberikan peluang sumur bor. Air sumur
adalah kerugian berupa mengurangi limpasan pengelolaan sampah dominan digunakan
gangguan kesehatan. sampah di lingkungan secara efektif dan efisien masyarakat untuk
Masyarakat pulau dibeberapa daerah. Hal dalam rangka mencuci, mandi dan
khusunya Pulau serupa juga diharapkan menyeimbangkan antara buang air. Sedangkan
Kodingreng Lompo terjadi di Pulau pelestarian lingkungan untuk air minum,
membutuhkan suatu Kodingreng Lompo, akan dan pemanfaatan kebanyakan
program perencanaan tetapi perlu koordinasi ekonomi. Penanganan menggunakan air galon.
tentang pengolahan dan kerjasama yang baik sampah secara Tetapi berdasarkan hasil
sampah yang berbasis untuk menyukseskan kolaboratif dinilai lebih pemeriksaan kualitas air
masyarakat. bank sampah di Pulau aplikatif (applicable) dan galon di Puskesmas
Salah satu langkah mengingat akses pulau adaptif (acceptable), Kodingareng Lompo 3
sederhana pengolahan dapat menjadi kendala mengingat peran dari 4 distributor air galon,
sampah yang dapat pengangkutan sampah masyarakat, swasta dan air tersebut mengandung
dilakukan masyarakat yang telah terkumpul ke pemerintah dijalankan e-coli.
pulau adalah penggunaan pusat pengumpulan secara seimbang Idealnya, air bersih
kembali barang-barang sampah di perkotaan. (Wahyuddin, 2013). harus selalu cukup dalam
yang masih bisa Jika program ini jumlah/kuantitas, terjamin
dimanfaatkan seperti dapat terlaksana akan B. Air Bersih kontinusitasnya serta
kaleng-kaleng bekas, memberikan dampak Selain sampah, air memenuhi syarat dalam
baskom atau ember positif terhadap bersih juga merupakan kualitas. Jumlah air yang
bekas dll dapat dijadikan masyarakat pulau. Sebab salah satu masalah yang dibutuhkan tergantung
pot bunga agar tidak selain lingkungan bersih paling sering kita temui di pada aktivitas dan tingkat
menjadi breeding site dari sampah plastik, juga pulau. Kekurangan air kebutuhan. Makin banyak
vektor penyakit. Beberapa dapat memberikan bersih merupakan aktivitas yang dilakukan
rumah tangga di pulau keuntungan secara masalah yang dapat maka kebutuhan air akan
Kodingreng Lompo telah ekonomi dari penjualan di menimbulkan berbagai semakin besar.Air bersih
melakukan hal ini, akan bank sampah. masalah lain termasuk yang digunakan
terkadang berasa asin. Air C. Sanitasi (Buang Air Indonesia ini sangat sembarangan ke laut
yang berasa asin Besar Sembarangan) berdampak pada sanitasi adalah tersebarnya
bersumber dari air sumur Sanitasi yang dan kesehatan bakteri Escherichia Coli,
baik air sumur terlindung buruk secara terus lingkungan. Menurut data yang dapat menyebabkan
maupun air sumur tidak menerus akan Unicef, sanitasi dan penyakit diare. Setelah itu
terlindung. Ruhmawati menyebabkan kejadian prilaku kebersihan yang bisa menjadi dehidrasi,
(2002) dalam Irma (2014) penyakit-penyakit buruk, serta air minum lalu karena kondisi tubuh
menyatakan bahwa air berbasis lingkungan yang tidak aman turun maka masuklah
berasa asin disebabkan seperti Diare, Thypoid, berkontribusi terhadap 88 penyakit-penyakit lain.
adanya intrusi air laut ke Hepatitis A dan lain persen kematian anak Selain menyebabkan
dalam air tanah yang sebagainya. Sedangkan akibat diare di seluruh kematian, diare yang
menyebabkan tingginya dari aspek kerugian dunia. berulang juga
kadar Klorida (Cl-) dalam ekonomi dari dampak Di Indonesia, menyebabkan gizi buruk,
air tanah. buruknya sanitasi nilainya jumlah orang yang BAB di sehingga menghalangi
Klorida merupakan sangat besar. Di sembarang tempat anak-anak untuk dapat
anion pembentuk NaCl Indonesia, pada tahun menempati peringkat mencapai potensi
yang menyebabkan rasa 2006 perkiraan biaya kedua tertinggi di dunia maksimal mereka. Pada
asin dalam air bersih (air yang dikeluarkan per setelah India. Kasus yang akhirnya, kondisi ini
sumur). Kadar klorida tahun mencapai Rp 56 paling banyak terdapat di menimbulkan dampak
umumnya lebih tinggi triliun. Biaya sebesar itu Indonesia bagian timur yang serius terhadap
untuk air dekat ke arah setara dengan 2,3% GDP dari NTT sampai Papua. kualitas sumber daya
pantai. Hambling dalam (Gross Domestic Bahkan tidak hanya orang manusia dan kemampuan
Wiwik (2010) dalam Irma Product), dan dapat miskin di pedesaan, orang produktif suatu bangsa di
(2014) menyatakan dibelanjakan untuk kaya di perkotaan pun masa mendatang.
bahwa pada daerah perawatan dan melakukan praktik BAB Penyakit – penyakit
kepulauan atau daerah penyembuhan penyakit sembarangan. infeksi yang berhubungan
semenanjung dengan yang kejangkitannya Buang Air Besar di dengan oral - fekal
batuan poros yang berakar pada air dan laut dapat menimbulkan transmisi sebenarnya
bersinggungan dengan sanitasi buruk serta pencemaran lingkungan penyakit yang dapat
laut maka air tanah akan perilaku tidak higiene. dan teracuninya biota dikontrol dan dicegah
mengapung diatas air Buang air besar atau makhluk hidup yang melalui sanitasi yang baik,
asin, dibawahnya (BAB) sembarangan di berekosistem di daerah khususnya sistem
membentuk lensa air laut, sungai, atau daratan tersebut. Selain itu, buang pembuangan tinja
tanah (lens-shaped body merupakan masalah air besar di laut dapat manusia, karena proses
of groundwater). Air tanah kesehatan dan sosial memicu penyebaran penularan penyakit
secara faktual yang perlu mendapatkan wabah penyakit yang tersebut dipengaruhi oleh
mengambang di atas air perhatian khusus. dapat ditularkan melalui karakteristikpenjamu
asin dalam kondisi yang Pasalnya, kebiasaan tinja. (imunitas, status gizi,
setimbang. buruk yang masih Dampak penyakit status kesehatan, usia
dilakukan oleh sekitar 63 yang paling sering terjadi danjenis kelamin) dan
juta penduduk di akibat buang air besar perilaku penjamu
(kebersihan diri dan Selain itu kondisi septic terjadi peningkatan kasus
kebersihan makanan). tank yang tidak memenuhi diare di Pulau KESIMPULAN
Menurut informasi syarat akan mencemari Kodingareng Lompo.
yang kami dapatkan sumber air tanah 1. Kegiatan pengabdian
masyarakat Pulau sehingga terjadi Ada banyak masyarakat di Pulau
Kodingareng Lompo kotaminan yang akan penyakit yang bisa Kodingareng Lompo
masih ada sebagaian mengakibatkan hinggap di dalam tubuh meliputi dua program
yang buang air besar di permasalahan kesehatan kita bila kita sering lalai yaitu pembentukan
laut. Walaupun sebagian yang lebih serius. mencuci tangan. Mulai Kader SBMK dan
masyarakat telah memiliki Jarak septic tank dari bisul, jerawat, tifus, pelatihan masyarakat
jamban keluarga. dengan sumber air bersih leptospirosis, jamur, polio, sadar SBMK.
disentri, diare, kolera, 2. Perlu adanya
Masyarakat yang biasa dalam hal ini sumur harus
cacingan, hepatitis A, pendampingan yang
buang air besar di laut diperhatikan. Hal ini guna
SARS hingga flu burung. lebih terarah agar
dikarenakan faktor mencegah terjadinya
Penyakit-penyakit ini masyarakat pulau
kebiasaan walaupun rembesan dari septic tank
dengan mudah memasuki betul-betul sadar akan
sudah memiliki jamban ke dalam sumur atau
tubuh lewat tangan yang pentingnya kesehatan
dan sebagian buang air sumber air tanah.
tercemar oleh kuman, masyarakat
besar di laut karena
D. Cuci Tangan Pakai virus, atau parasit. 3. Perlu adanya integrasi
memang belum memiliki
Apakah itu saat program pemerintah
jamban. Sabun (CTPS)
memegang buku, memijit terutama mengenai
Hal ini merupakan
nomer telepon, sanitasi karena
hal yang negatif Berdasarkan data
bersalaman, memegang sanitasi merupakan
masyarakat pulau yang Badan Pusat Statistik
uang, atau barang apa masalah utama di
mencemari lingkungan Kota Makassar Tahun
saja. Dari tangan yang Pulau Kodingareng
khususnya lingkungan 2014, Pulau Kodingareng
tercemar, kuman masuk Lompo.
perairan sehingga Lompo masuk kedalam
penyakit dapat timbul peringkat 5 terbesar ke mulut lewat makanan DAFTAR PUSTAKA
disebabkan karena Pulau dengan penyakit yang kita pegang. Tak
cemaran tinja. Walaupun Diare tertinggi yaitu terhitung berapa jumlah Ahmadi, Umar Fahmi.
sebagian lagi masyarakat sebesar 98 penderita kuman yang ikut dan 2009. Manajemen
telah memiliki jamban, pada tahun 2012. Pada secara tidak sengaja Penyakit Berbasis
yang harus diperhatikan tahun 2013 penderita masuk ke dalam tubuh Wilayah. Jurnal
adalah kondisi septic tank diare meningkat menjadi bersamaan dengan Kesehatan Masyarakat
jamban. Sekalipun 387 kasus, tahun 2014 makanan tersebut. Nasional Vol. 3, No. 4,
masyarakat buang air meningkat menjadi 431 Kuman yang tentu saja Februari 2009
besar di toilet tetapi tinja kasus dan sampai akhir akan menimbulkan
langsung dialirkan saja ke tahun 2015 meningkat berbagai penyakit. Jadi Andriyani. 2014. Studi
laut menggunakan pipa menjadi 478 kasus tangan menjadi jembatan Sanitasi Dasar Pada
hal ini sama saja akan (Puskesmas Kodingareng tersebarnya kuman dari Penderita Diare Di Pulau
menimbulkan Lompo, 2015). Hal ini kotoran atau tinja ke Kodingareng Kecamatan
pencemaran air laut. berarti tiap tahunnya mulut. Ujung Tanah Kota
Makassar. Repositroy Irma, Ulfa Ade. 2014.
Universitas Hasanuddin Studi Sanitasi Dasar
Pada Penderita Diare
Ashbolt, Nicholas J dan Dan Tifoid Di Pulau
Grabow, Willie O K. 2001. Barrang Caddi Kota
Indicators of microbial Makassar. Repository
water quality. Unhas

Ballance, Richard dan Marwah. 2014. Penilaian


Bartram, Jamie. 1996. Risiko Kesehatan
Water Quality Monitoring - Lingkungan Di Pulau
A Practical Guide to the Bonetambung Kota
Design and Makassar. Repositroy
Implementation of Universitas Hasanuddin
Freshwater Quality
Studies and Monitoring Massie, Roy G.A. dan
Programmes. United Kandou, Grace D. 2012.
Nations Environment Kabupaten Minahasa
Programme and the Utara Provinsi Sulawesi
World Health Utara Kebutuhan Dasar
Organization (UNEP and Kesehatan Masyarakat Di
WHO) Pulau Kecil: Studi Kasus
Di Pulau Gangga
Hardi, Amin Rahman. Kecamatan Likupang
2012. Faktor-Faktor Yang Barat. Pascasarjana Ilmu
Mempengaruhi Kejadian Kesehatan Masyarakat
Diare Pada Batita Di Universitas Sam
Wilayah Kerja Ratulangi Manado
Puskesmas Baranglompo
Kecamatan Ujung Tanah
Tahun 2012. Repositroy
Universitas Hasanuddin

Irhamiah, Magfirah. 2014.


Kecamatan Ujung
Pandang Kota Makassar
Kondisi Sanitasi Dasar
Pada Masyarakat Pulau
Lae-Lae. Repositroy
Universitas Hasanuddin

Anda mungkin juga menyukai