Mata Kuliah : LM Kesehatan Lingkungan Masyarakat Pesisir
Kelas : D Semester 6 Dosen Pengampu : Ir. H. Heri Batangari Nasution, M.Psi Kelompok 2 Arifatul Aini Asnawi (0801193353) Derina (080119335) Dwene Nur Gianing (0801193397) Dwi Rafi Carera (0801191184) Egi Dewanata Putra (0801201059) Glory Seraya Putri (0801192130) Mardyah Turrahma (0801192053) Nauba Khairani (0801193421) Nur Ainun Waruwu (0801201002) Nurfauza Ridhani (0801193299) Putri Athika Maulana (0801192098) Rindi Khalishah (0801192080) Saskia Amanda Putri (0801302082) Shofiyyah adilah (0801201029) Silvana Della (0801192077) Siti Aisyah (0801193277) Yana Lestari R (0801203352) Yuli Prasti Jayanti (0801192086) Pengertian Kawasan Pesisir Menurut UU No. 27 tahun 2007, wilayah pesisir adalah wilayah peralihan antara ekosistem daratan dan laut yang ditentukan oleh 12 mil batas wilayah ke arah perairan dan batas kabupaten/kota kearah pedalaman. Sampai sekarang belum ada definisi wilayah pesisir secara baku. Namun kesepakatan umum di dunia wilayah pesisir adalah suatu wilayah peralihan antara daratan dan lautan. Apabila ditinjau dari garais pantai (coastal), maka suatu wilayah pesisir memiliki dua macam batas (boundaries), yaitu batas yang sejajar garis pantai (longshore) dan batas yang tegak lurus terhadap garis pantai (cross-shore). (Dahuri, 2001). Pengertian Masyarakat Pesisir Masyarakat pesisir ialah sekumpulan warga yang hidup bersama-sama menempati wilayah pesisir membuat dan mempunyai kebudayaan yang identik dengan mengunakan ketergantungannya pada pemanfaatan sumber daya pesisir. Masyarakat pesisir ialah warga yang hidup, tumbuh dan berkembang di tempat pesisir yaitu suatu wilayah transisi antara wilayah dart dan laut. Masyarakat pesisir pada umunya sebagian besar penduduknya berprofesi di sektor pemanfaatan sumber daya kelautan, contohnya, nelayan, budidaya ikan, penambangan pasir, dan transportasi laut. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Lingkungan Pesisir Determinan Lingkungan Determinan Perilaku 1. Pembuangan air limbah rumah tangga ke sungai - Rendahnya perilaku masyarakat khususnya yang sungai. Hal ini menyebabkan tercemarnya air sungai berhubungan dengan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat dan air laut di daerah pesisir, sehingga diduga (STBM) berdasarkan pada indikator output yaitu : menyebabkan gangguan lingkungan seperti a. Setiap individu dan komunitas mempunyai akses mengganggu jaring makanan pada ekosistem sungai terhadap sarana sanitasi dasar (jamban). dan pesisir. b. Setiap rumah tangga telah menerapkan pengelolaan air 2. Tingkat kepadatan penduduk yang tinggi. Hal ini minum dan makanan yang aman di rumah tangga. menyebabkan daya dukung lingkungan terhadap c. Setiap rumah tangga dan sarana pelayanan umum dalam kehidupan masyarakat menjadi berkurang, seperti suatu komunitas (seperti sekolah, kantor, rumah makan, ketersediaan air bersih, udara berkualitas, dan lainnya. puskesmas, pasar, terminal) tersedia fasilitas cuci tangan 3. Tercemarnya lingkungan pesisir dengan limbah rumah (air, sabun, sarana cuci tangan), sehingga semua orang tangga . Hal ini bisa terjadi karena berdasarkan hasil mencuci tangan dengan benar. observasi awal, terlihat banyaknya limbah rumah d. Setiap rumah tangga mengelola limbahnya dengan benar. tangga seperti sisa air cucian , kotoran hewan , kotoran e. Setiap rumah tangga mengelola sampahnya dengan manusia dan lainnya di air sungai, tanah, perairan benar. pesisir dan daerah perumahan Lanjutan Determinan Sosial Salah satu indikator dalam determinan sosial yaitu tingkat pendapatan. 1. Tingkat pendapatan menentukan pada tinggi rendahnya tingkat kemiskinan. 2. Tingginya jumlah keluarga miskin. 3. Kemiskinan juga menjadi salah satu masalah di daerah pesisir. 4. Beberapa kepustakaan menyebutkan bahwa penilaian status kesehatan masyarakat salah satunya dinilai dari tingkat pendapatan. Hal ini disebabkan karena dengan tingginya tingkat pendapatan maka akses terhadap layanan kesehatan yang prima akan mudah diperoleh. Selain itu, tingginya pendapatan dapat membuat masyarakat memodifikasi lingkungan rumah dan sekitarnya (termasuk jamban dan sumur) sehingga sesuai dengan syarat yang ditentukan. Determinan sosial - ekonomi kesehatan merupakan kondisi kondisi sosial dan ekonomi yang melatari kehidupan seorang, yang mempengaruhi kesehatan. Cabang epidemiologi yang mempelajari hal ini yaitu epidemiologi sosial. Epidemiologi sosial mempelajari karakteristik spesifik dari kondisi - kondisi sosial dan mekanisme dari kondisi - kondisi sosial itu dalam mempengaruhi kesehatan. Epidemiologi sosial mempelajari peran variabel di tingkat individu, misalnya, gender, umur, pendidikan, pekerjaan, kelas sosial, status sosial, posisi dalam hirarki sosial. Masalah Kesehatan Kawasan Pesisir Beberapa aspek kesehatan yang menjadi masalah diwilayah pesisir adalah kesehatan lingkungan, kesehatan bayi dan balita serta kesehatan maternitas dan KB. Kesehatan lingkungan diantaranya meliputi perumahan, sumber air, sampah, pembuangan tinja dan air limbah. Kesehatan bayi dan balita meliputi status gizi dan imunisasi, serta kesehatan maternitas dan KB. Masalah Kesehatan Masyarakat yangseringterjadi, maka perlu dikelompokan menjadi:
Masalah perilaku kesehatan, genetik, lingkungan dan pelayanan
kesehatanberkesinambungan yang meningkat ke masalah kesehatan ibu dan anak. Masalah gizi dan beragam penyakit menular dan tidak menular. Kesehatan bisa terjadi pada masyarakat umum atau kelompok berisikotinggi (bayi, balita dan ibu), Manula dan para pekerja. Upaya Pencegahan Masalah Kesehatan Kawasan Pesisir 1. Peningkatan Gizi : Hal ini dapat dilakukan dengan memberi makanan tambahan yang bergizi terutama bagi anak- anak dapat dioptimalkan melalui pemberdayaan posyandu dan kegiatan PKK. 2. Penambahan Fasilitas Kesehatan : Fasilitas kesehatan harus mampu menampung dan menjangkau masyarakat didaerah-daerah tertinggal. Penambahan fasilitas kesehatan ini meliputi puskesmas, posyandu. 3. Pelaksanaan Imunisasi : Berdasarkan prinsip pencegahan lebih baik dari pengobatan, program imunisasi bertujuan melindungi tiap anak dari penyakit umum. Hal tersebut dapat dilaksanakan melalui PIN (Pekan Imunisasi Nasional). 4. Penyediaan Pelayanan Kesehatan Gratis : Pemerintah menyediakan pelayanan gratis bagi penduduk miskin dalam bentuk Askeskin ( Asuransi Kesehatan Masyarakat Miskin ) dan Kartu sehat yang dapat digunakan untuk memperoleh layanan kesehatan secara murah. 5. Pengadaan Obat Generik : Pemerintah harus mengembangkan pengadaan obat murah yang dapat dijangkau oleh masyarakat bawah. Penyediaan obat murah ini dapat beruba obat generik. 6. Penambahan jumlah tenaga medis : Agar pelayanan kesehatan dapat mencakup seluruh lapisan masyarakat dan mencakup seluruh wilayah Indonesia diperlukan penambahan jumlah tenaga medis, seperti dokter, bidan, perawat. 7. Melakukan penyuluhan tentang pentingnya Pola Hidup Bersih dan Sehat : Penyuluhan semacam ini juga bisa melibatkan lembaga-lembaga lain diluar lembaga kesehatan, seperti sekolah, masyarakat pesisir memiliki beasiswa untuk mendukung pendidikan, khususnya di bidang kesehatan sebesar 3 Milyar rupiah (2011) dan meningkat menjadi 9 Milyar rupiah (2012). Program Penanggulangan A. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dst …
1. Kesimpulan Masyarakat pesisir merupakan dst…. TERIMA KASIH