1. World Health Organization (WHO). Breastfeeding. Geneva : Departement
of Reproductive Health and Research WHO; 2009. 2. Depkes. Keputusan menteri kesehatan RI No. 450/Menkes/SK/IV/. tentang pemberian ASI eksklusif. Jakarta. 2004 3. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2010. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2010. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 4. Februhartanty, Judhiastuty. (2008). Peran Ayah dalam Optimalisasi Praktek Pemberian ASI: Sebuah Studi di Daerah Urban Jakarta. Diambil tanggal 5 November 2017 5. Brown J. Nutrition Through the life cycle. Thomnson Wadsworth: USA. 2005. 6. Irawati, A. Pengaruh Pemberian Makanan Pendamping ASI Dini Terhadap Gangguan Pertumbuhan Bayi dengan Berat Lahir Normal Sampai Umur Empat Bulan. Disertasi FKM UI.2004. 7. Blossner M, de Onis M. Malnutrition: Quantifying the Health Impact at National and Local Levels. Environmental Burden of Disease Series 2. 2005 8. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2013. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 9. Soekirman. Ilmu Gizi dan Aplikasinya. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional. 2000 10. Deviani Widya Mulyana. Pengaruh Tingkat Pengetahuan, Pendidikan, Pendapatan, dan Perilaku Ibu terhadap Status Balita Gizi Buruk di Kecamatan Tegalsa. Universitas Negeri Surabaya. 2009. 11. :Indonesian Pediatric Society.Bagaimana Menyusui dengan Benar?. Jakarta: 2013 12. Jurnal Medika Vol.XXX. Faktor yang mempengaruhi ASI. 2004. Hal:585 13. Nasrul E. Dasar-dasar kesehatan masyarakat. Jakarta: Buku kedokteran ECG. 1998.