com/baca/2015/04/18/Penghapusan-Sanksi-Administrasi-Pajak-Tak-
Signifik
Dua alasan
Pertama, wajib pajak menunggu kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty.
Sebab, pengampunan pajak tidak saja menghapuskan sanksi administrasi, tetapi
juga mengurangi kewajiban bayar pajak yang terutang selama ini. Biasanya, wajib
pajak hanya diminta membayar 5 persen dari utang pajak pokok.
Dengan demikian, jika Direktorat Jenderal Pajak (DJP) konsisten dengan aspek
legal, potensi pajak yang bisa masuk tidak akan banyak. Sementara jika DJP juga
memberikan penghapusan atau pengurangan pajak bagi wajib pajak yang secara
sengaja melanggar aturan, hal ini bisa menjadi temuan hukum di kemudian hari.
"?Ketentuan Undang-Undang KUP lebih tinggi dari PMK. Jadi, PMK harus sesuai
dengan UU KUP. Kalau DJP mau memberikan fasilitas kepada wajib pajak yang
sengaja melanggar aturan, aturannya mestinya setingkat undang-undang,
seperti sunset policy pada 2008-2011,"? tutur Prastowo.
Normalnya, wajib pajak dengan data SPT yang tidak benar akan mendapatkan
sanksi bunga 2 persen per bulan dan denda 2 persen dari dasar pengenaan pajak.
Bagi wajib pajak terdaftar, tetapi belum menyampaikan SPT akan mendapatkan
sanksi denda untuk PPh Badan senilai Rp 1 juta, untuk PPh orang pribadi dan SPT
masa PPh senilai Rp 100.000, dan untuk SPT masa PPN senilai Rp 500.000.
Adapun sanksi bunga keterlambatan sebesar 2 persen per bulan. Sanksi serupa
berlaku untuk wajib pajak badan atau orang pribadi yang belum terdaftar.