Penganalisisan terhadap tes hasil belajar sebagai suatu totalitas dapat dilakukan dengan dua
cara : Pertama, penganalisisan yang dilakukan dengan jalan berfikir secara rasional atau
penganalisisan dengan menggunakan logika ( logical analysis ). Kedua, penganalisisan yang
dilakukan dengan mendasarkan diri kepada kenyataan empiris, dimana penganalisisan
dilaksanakan dengan menggunakan empirical analysis(Anas Sudijono:2009)
1. Validitas Isi
Validitas isi suatu tes hasil belajar adalah validitas yang diperoleh setelah
dilakukan penganalisisan, penelusuran atau pengujian terhadap isi yang terkandung
dalam tes hasil belajar tersebut. Jadi validitas isi adalah validitas yang dilihat dari
segi tes itu sendiri sebagi alat pengukur hasil belajar. Sebuah tes dikatakan memiliki
validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau
isi pembelajaran yang berikan.
2. Validitas Konstruksi
Jenis ini diperoleh dengan memperhatikan hubungan yang ada antara alat (ujian)
yang sedang dipelajari dengan pengukuran atau kenyataan-kenyataan yang lain. Bahan-
bahan pembanding ini mungkin diperoleh bersamaan waktunya dengan waktu
penyelenggaraan ujian yang dimaksud mungkin juga tidak. Untuk validitas jenis empirik
ini akan dibicarakan tiga kenyataan validitas yaitu : validitas pengukuran setara
(congruent validity), validitas pengukuran serentak (concurrent validity) dan validitas
ramalan (predictive validity).