Dr. Robert Kosasih, SpFK Antijamur Beberapa jamur penyebab infeksi MIKOSIS
Mikosis superfisial Mikosis Profunda
(Aspergilosis paru) Antijamur Infeksi oleh jamur disebut mikosis. Infeksi jamur dibagi menjadi 2 : Infeksi superfisial (dermatofit dan mukokutan) Infeksi sistemik (jaringan dan organ yang lebih dalam) Infeksi superfisial preparat lokal (dermatologi) + obat sistemik. Infeksi sistemik lebih sulit diobati, perlu terapi jangka panjang dan obat yang tersedia sering menyebabkan efek samping yang berat. Kelompok Antijamur Kelompok polien (amfoterisin B, nistatin) Kelompok azol: Imidazol: ketokonazol, klotrimazol, mikonazol Triazol: flukonazol, itrakonazol, vorikonazol Alilamin (terbinafin) Griseofulvin Flusitosin Antijamur Superfisial Griseofulvin : Hambat mitosis jamur dengan berikatan dengan mikrotubulus dan menghambat polimerisasi tubulin menjadi mikrotubulus. Tidak larut air. diberikan per oral, dan hanya sekitar 50% dosis oral yang masuk sirkulasi. Absorbsi meningkat bila diberikan bersama lemak. Infeksi kulit dan rambut memerlukan terapi 4-6 minggu, kuku tangan sampai 6 bulan, dan kuku kaki 1 tahun terapi Hambat dari spesies Microsporum, Tricophyton, dan Epidermophyton. Sediaan: tablet 125, 250, dan 500 mg, dan suspensi 125 mg/ml. Kelompok -Azol Obat sintesis dengan aktivitas spektrum yang luas. Termasuk kelompok ini : Ketokonazol Kloritmazol Ekonazol Tiokonazol Mikonazol Flukonazol Itrakonazol. Hambat 14--demetilase (sintesis ergosterol) sehingga pada konsentrasi K+ dan komponen lain bocor Ketokonazol Per oral atau topikal. Ekskresi: >> cairan empedu / << urin. ES: mual dan muntah, toksisitas hati. Indikasi: Paracoccidioides brasiliensis, thrush (kandidiasis faringeal), kandidiasis mukokutan, dan dermatofit (termasuk yang resisten terhadap griseofulvin). Mikonazol Spektrum aktivitas antijamur = ketokonazol Per oral atau topikal dermatofitosis dan kandidiasis. Klotrimazol, ekonazol, dan tiokonazol: Hanya topikal. Dermatofitosis dan kandidiasis. Itrakonazol Spektrum aktivitas antijamur = ketokonazol + Aspergillus. Per oral mengalami metabolisme hati ekstensif. Indikasi: tinea versicolor, infeksi kandida mukokutan dan infeksi sistemik. Flukonazol Spektrum aktivitas antijamur = ketokonazol. Per oral atau iv. Larut air dan cepat diabsorpsi Indikasikan: infeksi sistemik dan kandidiasis mukokutan. Nistatin # diserap dari membran mukosa atau kulit. Terlalu toksik untuk parenteral. Per oral absorpsinya sedikit sekali dan kemudian diekskresi melalui feses. Efektif untuk kandidiasis oral, kandidiasis vaginal dan esofagitis kandida. Terbinafin Mx hambat squalen epoksidase (enzim untuk mengkonversi squalen menjadi squalen epoksid) Per oral, absorpsi baik, kadar puncak plasma tercapai dalam 2 jam. Sgt aktif thd. dermatofit, aktivitas > itrakonazol. Indikasi: jamur kuku. Sediaan topikal lain Tolnaftat Tinea pedis. Salep Whitfield Tinea pedis. Asam undesilinat dermatofit. Haloprogin dermatofit dan kandidiasis. Siklopiroksolamin dermatofit dan kandidiasis kutan. Antijamur Sistemik Aspergillus, B. dermatitidis, Candida, C. neoformans, C. immitis. H. capsulatum, Microsporum, P. brasiliensis. Tidak larut air, tidak stabil dan tidak tahan suhu tinggi, tidak diabsorpsi dari saluran cerna. Berikatan dengan ergosterol jamur Pemberian iv lambat pada infeksi sistemik, intratekal. Bisa topikal. Amfoterisin B ES : toksisitas ginjal (amfoterisin B liposomal, ES <<) Indikasi: infeksi jamur sistemik, meningitis et causa jamur, dan ISK et causa jamur Topikal: korneal dan keratitis mitotik. Doc infeksi jamur berat. Flusitosin (5-fluorositosin) Masuk dgn sitosin deaminase metabolisme intrasel menjadi bentuk aktif inhibisi sintesis DNA. Spektrum antijamur: kriptokokosis, kandidiasis, torulopsis dan aspergilosis. Per oral, diabsorpsi baik, terdistribusi luas pada tubuh, LCS 70-85% dari kadar plasma. ES < Amfoterisin (pansitopenia, # nefrotoksik) Antiamuba / Amubisid Tempat Kerja Amubisid Ada 3: Amubisid jaringan Dehidroemetin, emetin dan klorokuin Amubisid luminal Iodokuinol, kliokuinol, teklozin, karbason AB: tetrasiklin, eritromisin Amubisid jrgan + luminal Metronidazol, Tinidazol Emetin Cara Kerja: E. Histolytica bentuk motil > kista. In vitro, membunuh trofozoit. Farmakokinetik: Diserap dari suntikan, dimetabolisme dan diekskresi secara lambat. Kadar tertinggi di hati Emetin Indikasi: Amubiasis hati dan abses amuba amubiasis intestinal pada diare berat IM, # IV. Dosis < 60 mg sehari pada dewasa Dosis anak: 1 mg/kg BB sehari selama 5 hari ES: hipotensi, aritmia, gagal jantung DERIVAT 8-HIDROKSIKUINOLIN Efek amubisid langsung, Mx belum jelas Hanya amubisid lumen, bisa karier amubisid Sediaan & Posologi iodokuinol 3 x 650 mg selama 20 hari untuk dewasa 30-40 mg/kgBB/hari untuk anak terbagi dalam 3 dosis. ES: SMON (Subacute Myelo-Optic Neuropathy) topikal Metronidazol Amubisid, trikomoniasid, dan Giardia lamblia (infeksi bakteri anaerob). Absorpsi baik po Dosis abses hati = disentri amuba ES: mual, sakit kepala, mulut kering dan rasa kecap logam, lidah berselaput. Bisa untuk kehamilan Pe-an dosis pada gg hati dan ginjal. Metronidazol Sediaan & posologi Amubiasis 3x750 mg/hari selama 5-10 hari. Anak: 35-50 mg/kg BB/hari terbagi dalam 3 dosis. Trikomoniasis pada wanita 3x250 mg/hari selama 7-10 hari. Giardiasis 3x250 mg/hari selama 7 hari. Tinidazol, waktu paruh >>, ES lebih ringan Giardiasis: Dosis tunggal 1.5 gr Disentri amuba / abses hati : 2 gr selama 3 hari Klorokuin Amubisid terhadap trofozoid # amubiasis intestinal, Penyerapannya hampir sempurna sehingga kadar di kolon sangat rendah. Amubiasis hati, berikan amubisid Dosis 4x250 mg/hari pada 2 hari I, dilanjutkan 2 x 250 mg/hari 2-3 mgg. Antelmintik Jenis infestasi cacing Cacing tambang (ankilostomiasis) Cacing kremi (enterobiasis) Cacing gelang (askariasis) Cacing pita (taeniasis) Filaria (W. Bancrofti, B. Malayi, Loa loa (filariasis) dll. Mebendazol
Spektrum paling luas, obat
terpilih untuk kremi, trikuriasis (DOC), tambang & cacing gelang. Mx kerja : kerusakan struktur subseluler & menghambat sekresi asetilkolinesterase cacing. hambat ambilan glukosa secara ireversibel Sterilitas Mebendazol Absorpsi< 10%, makanan berlemak Batas keamanan lebar, ES << (mual, muntah) Dosis 2 x 100 mg, 3 hari, diulang 2-3 mgg. Pirantel Pamoat DOC: cacing gelang, N. Americanus: bisa cacing tambang, gelang Mx kerja: depolarisasi otot cacing dan meningkatkan frekuensi impuls hambat enzim kolinesterase Pirantel Pamoat Absorpsi kurang baik, ekskresi sebagian besar melalui tinja Efek non terapi: keluhan saluran cerna, demam & sakit kepala KI: wanita hamil, usia < 2 tahun, bersama piperazin Dosis 10 mg/kgBB, dosis tunggal Piperazin Efektif ~ cacing gelang dan kremi Mx kerja: Blokade respon otot cacing paralisis Cacing mudah dikeluarkan oleh peristaltik usus, cacing keluar 1-3 hari setelah pengobatan. ES: kelemahan otot, vertigo, sulit bicara pd ggg fgs ginjal KI: ps epilepsi Dosis: Askriasis: 75 mg/kgBB pada anak 2 hari (max 3.5 g) Kremi: 65 mg/kg BB 4 hari (max 2.5 g), diulang 1-2 mgg Dietilkarbamazin DOC filariasis Mx kerja : aktivitas otot paralisis perubahan membran mikrofilaria ES: aman pada dosis terapi Pusing, gangguan sal cerna, sakit kepala dll Rx alergi Albendazol Efektif untuk hampir semua cacing, DOC: sistiserkosis. Mx kerja: Berikutan dgn B-tubulin Memblok pengambilan glukosa Dosis: 400 mg Bisa menembus LCS + kortikosteroid Antifilaria masal: kombi dgn DEC (6mg/kgBB) Tiabendazol DOC: S. stercolaris dan kutaneus larva migran ES: mual, muntah, pusing Kantuk Kerusakan hati berat teratogenik Ivermektin Onchocerciasis dan Strongyloidiasis Tidak bisa lewat sawar darah otak Mx kerja: Paralisis cacing Efek thd mikrofilaria dan embriogenesis ccg betina ES: ringan Rx Mazzotti Prazikuantel Cestoda dan Trematoda Mx kerja: Kadar efektif terendah paralisis cacing Kadar efektif lebih tgg vakuolisasi dan vesikulasi ES: sakit kepala, pusing, mengantuk Demam ringan, gatal, eosinofilia Okular sistiserkosis Pilihan Terapi Cacing Pilihan Terapi Ascaris albendazol, mebendazol, P. Lumbricoides Pamoat E. vermicularis albendazol, mebendazol, P. Hookworms Pamoat Trichuris trichiura albendazol mebendazol, P. Filaria Pamoat mebendazol, albendazol Dietilkarbamazin Kutaneus larva tiabendazol (topikal), migrans ivermektin, albendazol S. stercoralis ivermektin, tiabendazol ect