Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Kedokteran dan Kesehatan: Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Volume 7, No. 3, 2020/DOI :10.32539/JKK.V7I3.9836


p-ISSN 2406-7431; e-ISSN 2614-0411

Perbaikan Status Hidrasi Kulit dengan Intervensi Minyak Klentiq pada Lansia
STW Cibubur Periode September 2019
Sukmawati Tansil Tan1, Yohanes Firmansyah1, Yana Sylvana1
1
Departemen Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Fakultas Kedokteran, Universitas Tarumanagara, Jakarta

sukmawati@fk.untar.ac.id

Abstrak

Sensus WHO memperkirakan kenaikan populasi lanjut usia di dunia sebesar 10% sampai 22% atau dari 800 juta jiwa
menjadi 2 milyar jiwa. Populasi lanjut usia di Benua Asia dan Asia Tenggara berturut-turut berjumlah 7% dan 6% dari
seluruh total demografi, serta hal ini pula berdampak untuk meningkatnya angka kejadian penyakit pada populasi lanjut
usia salah satunya adalah penyakit kulit atau kulit kering. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari peningkatan kadar
hidrasi kulit lansia setelah penelitian intervensi berupa minyak Klentiq. Penelitian ini merupakan penelitian quasi
eksperimental, dengan metode pengambilan sampel berupa total sampling. Penelitian dilakukan di Panti STW RIA
Pembangunan Cibubur pada periode September 2019, dengan hasil penelitian menggunakan uji statistik Cochran dan
uji statistik Friedman didapatkan perubahan status hidrasi kulit yang lebih baik setelah penggunaan minyak Klentiq
secara rutin selama 3 minggu. Dianjurkan untuk secara terus menerus (rutin) menggunakan minyak klentiq minimal 3
minggu dalam rangka agar terjadi perbaikan kadar hidrasi dan status hidrasi kulit, serta tidak perlu khawatir untuk
digunakan dalam jangka panjang.

Kata kunci: Hidrasi kulit, Minyak Klentiq, Lansia

Abstract
Improvement of Skin Hydration Status with Klentiq Oil Intervention in Elderly STW Cibubur Period September
2019. The WHO census estimates that increase elderly population in the world by 10% to 22% or from 800 million to 2
billion people. Elderly populations in Asia and Southeast Asia are 7% and 6% of the total demographic, and this also
has an impact on increasing the incidence of disease in the elderly population, one of which is skin or dry skin disease.
The purpose of this study is to look for an increase hydration level of elderly skin after intervention studies in form of
Klentiq oil. This research is a quasi-experimental study, with a total sampling method in the form of sampling. The
study was conducted at the STW RIA Pembangunan Cibubur in the period September 2019, with the results of the study
using the Cochran statistical test and the Friedman statistical test found that better changes in skin hydration status
after regular use of Klentiq oil for 3 weeks. It is advisable to continuously (routinely) use Klentiq oil for at least 3 weeks
in order to improve the hydration level and skin hydration status, and doesn’t have to worry about being used in the
long term usage.

Keywords: Skin hydration, Klentiq Oil, Elderly

1. Pendahuluan jumlah populasi lanjut usia di dunia


mengalami peningkatan yang signifikan.
Proses penuaan merupakan sebuah proses Sensus WHO memperkirakan kenaikan
alamiah yang terjadi pada semua manusia populasi lanjut usia di dunia sebesar 10%
tanpa terkecuali. Proses penuaan sendiri akan sampai 22% atau dari 800 juta jiwa menjadi 2
menyebabkan perubahan secara anatomi milyar jiwa. Populasi lanjut usia di Benua Asia
maupun fisiologi yang tentunya berdampak dan Asia Tenggara berturut-turut berjumlah
pada aspek kehidupan manusia baik sosial, 7% dan 6% dari seluruh total demografi, serta
ekonomi, maupun kesehatan. (1,2) Seiring hal ini pula berdampak untuk meningkatnya
dengan meningkatnya angka harapan hidup, angka kejadian penyakit pada populasi lanjut
42 Sukmawati, Status Hidrasi Kulit dengan Intervensi Miyak

usia salah satunya adalah penyakit kulit atau baik dari segi usia, agama, jenis kelamin, ras
kulit kering. (2,4,5–11) dan suku, pekerjaan dahulu, dan budaya.
Seiring dengan bertambahnya usia maka Peneliti tertarik meneliti mengenai perubahan
akan terjadi penurunan dari fungsi barrier status hidrasi kulit pada kelompok usia ≥ 60
(proteksi) baik dari barrier mekanik, barrier tahun dengan intervensi minyak Klentiq.
imunologi, dan barrier biokimia. (11)
Komponen barier mekanik yang menjaga 2. Metode
hidrasi kulit adalah statum korneum. Hidrasi
serta kelembaban kulit di stratum korneum Penelitian ini merupakan penelitian uji klinik
diatur secara endogen oleh natural dengan desain quasi eksperimental yang
moisturizing factor (NMF), interaksi lipid dilaksanakan di Panti Jompo STW Karya
kulit, serta water channel proteins, terutama Bhakti Ria Pembangunan Cibubur pada
komponen aquaporin-3 (AQP-3). Aquaporin-3 periode September 2019. Sampel penelitian ini
(AQP-3) bertugas untuk melakukan transpor adalah seluruh kelompok lansia yang berada di
air serta gliseron yang berfungsi sebagai tempat pengambilan sampel Panti Jompo STW
humektan alami.(12) Seiring dengan Karya Bhakti Ria Pembangunan Cibubur
bertambahnya usia maka ekspresi dari AQP-3 pada periode September 2019 dan memenuhi
dan jumlah lipid pada stratum korneum akan kriteria inklusi. Perkiraan besar sampel pada
mengalami penurunan sehingga akan penelitian ini yaitu sebesar 50 responden
menyebabkan penurunan hidrasi kulit. Selain dengan metode pengambilan sampel berupa
usia, status hidrasi kulit sendiri dapat total sampling. Kriteria inklusi dalam
ditentukan pula oleh penggunaan sabun, penelitian ini adalah responden dengan usia ≥
frekuensi mandi, penyakit sistemik, trauma 60 tahun, bersedia menghentikan penggunaan
mekanik, penggunaan pelembab secara rutin obat yang telah digunakan minimal 3 hari,
dan banyak faktor lainnya.(13) Pelembab kulit serta lama perkiraan hidup hingga penelitian
yang sedang berkembang saat ini adalah ini selesai. Kriteria eksklusi dalam penelitian
pelembang yang berasal dari minyak zaitun ini adalah responden yang menolak ikut serta
(virgin olive oil) dan minyak kelapa (virgin dalam penelitian, responden dengan gangguan
coconut oil). Salah satu alasan pengunaan kulit, yang berhubungan dengan penyakit
minyak zaitun dan minyak kelapa adalah infeksi, iritasi, dan curiga responden dengan
tingginya kandungan antioksidan pada minyak riwayat alergi pada komposisi obat, atau
tersebut. Gabungan dari kedua minyak tersebut responden dengan gangguan jiwa mayor dan
secara sinergis meningkatkan status hidrasi kondisi psikotik berat. Variabel bebas dalam
kulit pada lansia. Minyak kelapa berguna penelitian ini adalah penggunaan minyak
dalam memperbaiki komponen lipid yang Klentiq yang diaplikasikan pada lengan kanan
berada pada lapisan stratum korneum, serta bawah, serta variabel tergantung dalam
minyak zaitun yang bertugas sebagai barrier penelitian ini adalah status hidrasi kulit lengan
mekanik yang mencegah evaporasi air dari kanan bawah pada minggu ke 0, 1, 2, dan 3
kulit.(14) Di Indonesia sendiri belum ada yang terbagi menjadi 2 jenis skala yaitu skala
penelitian yang menganalisis hubungan nominal (abnormal dan normal dan skala
penggunaan pelembab yang memiliki ordinal (sangat kering, kering, normal, dan
komposisi dari minyak zaitun dan minyak lembab). Analisis statistik menggunakan uji
kelapa terhadap hidrasi kulit kelompok lanjut statistik Cochan dan Post-hoc McNemrr untuk
usia. Sasana Tresna Werdha Karya Bhakti Ria data kategorik skala nominal berpasangan,
Pembangunan Cibubur saat ini menampung serta Friedman dan Post-hoc Wilcoxon untuk
kelompok usia yang umumnya ≥ 60 tahun data kategorik skala ordinal berpasangan.
dengan karakteristik demografi yang cukup Penelitian ini telah mendapatkan izin kaji etik
mewakili populasi kelompok usia ≥ 60 tahun
43 Sukmawati, Status Hidrasi Kulit dengan Intervensi Miyak

dari Universitas Tarumanagara Human 0,011), minggu 1-3 (p-value = < 0,001), dan
Research Ethic Community (UTHREC). minggu 2-3 (p-value = 0,005). (Tabel 2)

3. Hasil Tabel 1. Perbandingan Status Hidrasi Kulit (Normal


dan Abnormal) pada Lengan Kanan dengan
Intervensi Minyak Klentiq pada Minggu ke-0
Analisa pertama dilakukan untuk melihat hingga Minggu ke -3
perubahan status hidrasi kulit lengan kanan
yang abnormal (kering atau sangat kering) Status Hidrasi p-
Waktu Hidrasi
menjadi normal (normal atau lembab) setelah Abnormal Normal value
pemberian intervensi Minyak Klentiq dengan Minggu 0 vs Minggu 1
menggunakan uji statistik Cochran. Hasil uji Minggu 36 3
Abnormal
0 (70,6%) (5,9%)
statistik Cochran didapatkan p-value < 0,001 Vs 0,250
atau dengan kata lain terdapat perubahan status 12
Minggu Normal -
(23,5%)
hidrasi yang bermakna setidaknya antar dua 1
periode waktu pengukuran dan untuk Minggu 0 vs Minggu 2
mengetahui dimana periode waktu perubahan Minggu 32 7
Abnormal
0 (62,7%) (13,7%)
status hidrasi kulit yang bermakna diperlukan Vs 0,070
uji post hoc McNemar. Berdasarkan uji 1 11
Minggu Normal
statistik post hoc McNemar, didapatkan (2,0%) (21,6%)
2
perubahan status hidrasi yang bermakna pada Minggu 0 vs Minggu 3
periode minggu 0-3 (p-value = < 0,001), Minggu 22 17
Abnormal
minggu 1-3 (p-value = 0,002), dan minggu 2- 0 (43,1%) (33,3%)
Vs 0,000
3 (p-value = 0,013) dan perubahan status Minggu Normal
1 11
hidrasi yang tidak bermakna pada periode (2,0%) (21,6%)
3
minggu 0-1 (p-value = 0,250), minggu 0-2 (p- Minggu 1 vs Minggu 2
value = 0,070), dan minggu 1-2 (p-value = Minggu 32 4
Abnormal
0,375). (Tabel 1) 1 (62,7%) (7,8%)
Vs 0,375
Analisa selanjutnya melihat perbaikan Minggu Normal
1 14
status hidrasi lengan kanan lebih mendetail (2,0%) (27,5%)
2
yang terbagi menjadi skala ordinal yaitu sangat Minggu 1 vs Minggu 3
kering, kering, normal, lembab, dan sangat Minggu
Abnormal
21 15
berminyak pada responden setelah dilakukan 1 (41,2%) (29,4%)
Vs 0,002
intervensi berupa Minyak Klentiq. serta dinilai 2 13
Minggu Normal
menggunakan uji statistik Friedman. 3
(3,9%) (25,5%)
Berdasarkan uji statistik Friedman, didapatkan Minggu 2 vs Minggu 3
perubahan status hidrasi yang bermakna (p- Minggu 21 12
Abnormal
value : 0,000). Berdasarkan uji statistik 2 (41,2%) (23,5%)
Friedman, dengan p-value < 0,05 maka akan Vs 0,013
2 16
Minggu Normal
dilakukan uji lanjutan berupa uji posthoc 3
(3,9%) (31,4%)
Wilcoxon. Berdasarkan uji posthoc Wilcoxon
didapatkan hasil pada seluruh periode waktu
pengukuran dengan rincian, pada periode
minggu 0-1 (p-value = 0,008), periode
minggu 0-2 (p-value = < 0,001), minggu 0-3
(p-value = < 0,001), minggu 1-2 (p-value =
44 Sukmawati, Status Hidrasi Kulit dengan Intervensi Miyak

Tabel 2. Perbandingan Status Hidrasi Kulit (Normal dan Abnormal) pada Lengan Kanan dengan Intervensi
Minyak Klentiq pada Minggu ke-0 hingga Minggu ke -3

Status Hidrasi
Kulit
Waktu Status Hidrasi Kulit Kulit Kulit Kulit p- value
Sangat
Kering Normal Lembab Berminyak
Kering
Minggu 0 vs Minggu 1
Kulit sangat
8 (15,7%) 9 (17,6%) 1 (2,0%) - -
kering
Minggu 0
Kulit kering 2 (3,9%) 17 (33,3%) 2 (3,9%) - -
Vs 0,008
Kulit Normal - - 12 (23,5%) - -
Minggu 1
Kulit Lembab - - - - -
Kulit Berminyak - - - - -
Minggu 0 vs Minggu 2
Kulit sangat
3 (5,9%) 14 (27,5%) 1 (2,0%) - -
kering
Minggu 0
Kulit kering 2 (3,9%) 13 (25,5%) 6 (11,8%) - -
Vs 0,000
Kulit Normal - 1 (2,0%) 11 (21,6%) - -
Minggu 2
Kulit Lembab - - - - -
Kulit Berminyak - - - - -
Minggu 0 vs Minggu 3
Kulit sangat
1 (2,0%) 14 (27,5%) 3 (5,9%) - -
kering
Minggu 0
Kulit kering 1 (2,0%) 6 (11,8%) 14 (27,5%) - -
Vs 0,000
Kulit Normal - 1 (2,0%) 11 (21,6%) - -
Minggu 3
Kulit Lembab - - - - -
Kulit Berminyak - - - - -
Minggu 1 vs Minggu 2
Kulit sangat
5 (9,8%) 5 (9,8%) - - -
kering
Minggu 1
Kulit kering - 22 (43,1%) 4 (7,8%) - -
Vs 0,011
Kulit Normal - 1 (2,0%) 14 (27,5%) - -
Minggu 2
Kulit Lembab - - - - -
Kulit Berminyak - - - - -
Minggu 1 vs Minggu 3
Kulit sangat
1 (2,0%) 9 (17,6%) - - -
kering
Minggu 1
Kulit kering 1 (2,0%) 10 (19,6%) 15 (29,4) - -
Vs 0,000
Kulit Normal - 2 (3,9%) 13 (25,5%) - -
Minggu 3
Kulit Lembab - - - - -
Kulit Berminyak - - - - -
Minggu 2 vs Minggu 3
Kulit sangat
- 5 (9,8%) - - -
kering
Minggu 2
Kulit kering 2 (3,9%) 14 (27,5%) 12 (23,5%) - -
Vs 0,005
Kulit Normal - 2 (3,9%) 16 (31,4%) - -
Minggu 3
Kulit Lembab - - - - -
Kulit Berminyak - - - - -
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan: Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
Volume 7, No. 3, 2020/DOI :10.32539/JKK.V7I3.9836
p-ISSN 2406-7431; e-ISSN 2614-0411

4. Pembahasan terutama asam laurat: yang lain termasuk asam


kaproat, asam kaprilat dan asam kaprat.
Peningkatan status hidrasi kulit pada lansia Sebuah studi yang dilakukan oleh Mansor et
baik menggunakan uji statistik Cochran dan al., pada VCO yang diekstraksi melaporkan
uji statistik Friedman didapatkan perubahan bahwa asam laurat isi berkisar antara 46,36%
status hidrasi kulit yang lebih baik setelah hingga 48,42% dan total MCFA dalam minyak
penggunaan minyak Klentiq secara rutin. (asam kaproat, kaprilat asam, asam kaprat dan
Penggunaan minyak klentiq sebagai pelembab asam laurat) berkisar antara 59,02% hingga
dapat menghambat TEWL melalui mekanisme 62,27% dari total asam lemak. (20–23)
oklusi. Hidrasi sel-sel yang berada di stratum Studi yang dilakukan oleh Yeap SK et al,.
korneum berasal dari lapisan dalam epidermis mengevaluasi efek antistress dan antioksidan
yang bergerak keatas. Pelembab oklusif dari minyak kelapa murni in vivo. VCO
bertugas untuk mencegah dehidrasi yang mengurangi peroksidasi lipid dan
terjadi pada stratum korneum. Hilangnya lipid- meningkatkan aktivitas Super Oksida
lipid intraselular, contohnya kolesterol, Dismutase (SOD) dalam serum tikus yang
seramid, dan asam lemak bebas yang menjalani uji berenang dan otak tikus yang
membentuk bilayer akan menyebabkan fungsi mengalami ketahanan dingin kronis. VCO
sawar air menjadi rusak. Tahapan proses yang dilaporkan kaya akan polifenol dan
dilakukan pelembab meliputi: memperbaiki berkontribusi pada peningkatan kadar enzim
fungsi sawar kulit, meningkatkan kandungan antioksidan, yang mengurangi peradangan dan
air kulit, mengurangi angka TEWL, peroksidasi lipid pada tikus yang diobati
meningkatkan kemampuan sawar lipid untuk dengan VCO. Pemulihan tingkat antioksidan
menambil, menahan, dan mendistribusikan otak menghambat kerusakan saraf lebih lanjut
kembali air. Emolien sendiri mempunyai tugas sehingga mencegah penipisan monoamine.
untuk mengisi celah-celah yang berada antar VCO mempunyai polifenol dan asam lemak
kulit dengan tetesan minyak yang biasanya rantai sedang yang berguna untuk mencegah
tidak oklusif kecuali dipakai dalam jumlah kerusakan kronis akibat stres dan
yang sangat banyak. Kombinasi antara zat mengembalikan keseimbangan antioksidan.
emolien dan zat pengemulsi akan membantu Dalam studi lain tentang efek komparatif VCO
menahan air dan minyak agar tetap berada dengan minyak kopra, minyak zaitun dan
pada stratum korneum. Asam lemak essensial minyak bunga matahari pada status
yang terdiri dari asam linoleat dan asam alfa- antioksidan endogen dan aktivitas
linoleat akan mempengaruhi fisiologi serta paraoxonase-1 dalam memperbaiki stres
patologi yang terjadi pada kulit melalui oksidatif pada tikus, mengungkapkan bahwa
efeknya pada produksi eicosanoid, fungsi VCO meningkatkan status antioksidan
sawar kulit, fluiditas membran, serta cell dibandingkan dengan tiga minyak lainnya.
signalling. Salah satu zat yang memiliki asam Seperti yang dibuktikan dari peningkatan
lemak essensial adalah minyak kelapa sawit, katalase, superoksida dismutase, glutation
minyak kelapa, dan lemak wol. Lipid peroksidase dan aktivitas glutation reduktase
struktural pada lapisan stratum korneum, dalam jaringan. (23,24)
memiliki fungsi dalam menahan air dan efektif Penyembuhan luka adalah proses kompleks di
dalam mencegah serta memperbaiki kulit mana kulit atau jaringan tubuh lain
kering. (6,15–19) memperbaiki dirinya sendiri setelah terjadinya
Minyak Klentiq merupakan minyak tradisional cedera. Minyak Cocos nucifera (minyak
yang diterdiri dari 2 komposisi utama yaitu kelapa) telah dilaporkan sebagai agen
Minyak Kelapa (VCO) dan Minyak Zaitun. penyembuhan luka yang efektif. Dalam
Minyak Kelapa (VCO) memiliki kandungan studinya Nevin et al,. mempelajari efek topikal
kaya akan asam lemak rantai sedang (MCFA), dari minyak kelapa murni pada komponen
46 Sukmawati, Status Hidrasi Kulit dengan Intervensi Miyak

kulit dan status antioksidan selama penting, menyumbang sekitar 95% dari total
penyembuhan luka di kulit pada percobaan tokoferol dalam minyak zaitun murni. (25)
tikus muda. Dalam studi mereka, hewan Aspek lain yang menarik dari minyak zaitun
dirawat selama 10 hari dengan VCO, setelah adalah penggunaannya sebagai krim kosmetik
24 jam dengan adanya luka. Aktivitas dan krim pelindung kulit. Kesamaan dari
penyembuhan VCO dievaluasi dengan komposisi minyak zaitun dengan sebum, yaitu
memantau waktu untuk epitelisasi dan juga kandungannya yang tinggi squalene, β-
parameter jaringan granulasi luka seperti sitosterol, dan jumal asam lemak yang optimal
kelarutan kolagen, aktivitas glikohidrolase dan (adanya asam oleat yang berguna sebagai
histopatologi jaringan granulasi. Hewan yang pelembut kulit), dan kaya akan zat antioksidan,
dirawat dengan VCO menunjukkan aktivitas khususnya mampu melindungi kulit secara
penyembuhan luka yang jauh lebih cepat, langsung. Saat diterapkan ke kulit setelah
ditunjukkan oleh penurunan waktu epitelisasi terkena paparan sinar matahari, minyak zaitun
dan berbagai komponen kulit tingkat tinggi. memiliki efek penghambatan kearah
Peningkatan signifikan aktivitas kolagen yang perkembangan kanker yang disebabkan oleh
larut dalam pepsin dan aktivitas glikohidrolase sinar matahari. Ini dikarenakan oleh aktivasi
yang diamati menunjukkan keterkaitan enzim p53, suatu enzim yang mencegah dan
kolagen yang lebih tinggi dan pergantiannya. memperbaiki kerusakan kulit yang disebabkan
Mereka menyimpulkan bahwa aktivitas oleh paparan UVA. (26–28)
penyembuhan luka dengan menggunakan Secara keseluruhan, minyak zaitun murni
VCO merupakan efek kumulatif dari berbagai diindikasikan untuk digunakan langsung pada
komponen aktif biologis minor yang ada. (23,24) kulit dalam bentuk krim dan salep yang
Ekstrak minyak zaitun murni mengandung digunakan di dunia kosmetik. Namun, tidak
98% hingga 99% trigliserida dan 1% hingga dapat dilupakan jika penggunaan minyak
2% komponen minor. Didalam trigliserida, zaitun secara topikal saja atau sebagai bahan
asam lemak utama diwakili oleh asam lemak dalam kosmetik kulit memiliki efek terapeutik
tak jenuh tunggal (oleat), dengan sedikit asam (yaitu sebagai anti-inflamasi, anti-neoplastik
lemak jenuh (palmitic, stearic) dan adanya serta anti-penuaan), penggunaan minyak
asam lemak jenuh rantai panjang (linoleat dan zaitun sehari-hari diyakinin berkontribusi
α-linolenat). Disertai komponen minornya dapat mencegah perubahan fisiologis yang
berupa α-tokoferol, senyawa fenol, karotenoid disebabkan oleh waktu dan beragam faktor
(β-karoten dan lutein), squalene dan fitosterol, pengaruh eksternal. (26–28)
yang semuanya memiliki sifat efek melindungi
kulit. Antioksidan yang terkandung dalam 5. Kesimpulan
minyak zaitun dapat mencari radikal bebas dan
memberikan perlindungan dari peroksidasi.
Senyawa yang penting dalam buah zaitun Terdapat perbaikan status hidrasi kulit pada
termasuk asam fenolik, alkohol fenolik, lansia setelah penggunaan Minyak Klentiq
flavonoid, dan secoiridoid. Bentuk alkohol (kombinasi minyak kelapa dan minyak zaitun)
fenolik zaitun berupa hydroxytyrosol dan secara rutin selama 3 minggu (p-value < 0,05).
tirosol. (25)
Tokoferol yang ada dalam minyak zaitun 6. Saran
penting untuk nutrisi dan sifat antioksidan,
yang melindungi komponen lemak dari
autoksidasi. Mereka merupakan kelompok Menganjurkan untuk secara terus menerus
antioksidan lipofilik dan penghambatan efektif (rutin) menggunakan minyak klentiq minimal
oksidasi lipid dalam semua minyak nabati. 3 minggu dalam rangka agar terjadi perbaikan
Bahkan, α-tokoferol, antioksidan paling kadar hidrasi dan status hidrasi kulit, serta
47 Sukmawati, Status Hidrasi Kulit dengan Intervensi Miyak

tidak perlu khawatir untuk digunakan dalam Effects of lipid extraction and soaking.
jangka panjang. In: Journal of Cosmetic Science. 2010.
13. Cao C, Wan S, Jiang Q, Amaral A, Lu
S, Hu G, et al. All-trans retinoic acid
Daftar Pustaka attenuates ultraviolet radiation-induced
down-regulation of aquaporin-3 and
1. Farage MA, Miller KW, Elsner P, water permeability in human
Maibach HI. Characteristics of the keratinocytes. J Cell Physiol. 2008;
Aging Skin. Adv Wound Care. 2013; 14. Kappally S, Shirwaikar A, Shirwaikar
2. Shai A, Maibach H, Baran R. Handbook A. Coconut oil – A review of potencial
of Cosmetic Skin Care (2nd Edition). applications. J drugs Med. 2015;
Handbook of Cosmetic Skin Care (2nd 15. Lynde CW. Moisturizers: what they are
Edition). 2009. and how they work. Skin therapy letter.
3. White-Chu EF, Reddy M. Dry skin in 2001.
the elderly: Complexities of a common 16. Lodén M. The clinical benefit of
problem. Clin Dermatol. 2011; moisturizers. Journal of the European
4. Population Reference Bureau. 2016 Academy of Dermatology and
World Population Data Sheet. 2015 Venereology. 2005.
World Popul Data Sheet. 2016; 17. Lodén M. Effect of moisturizers on
5. World Bank. Life expectancy at birth, epidermal barrier function. Clinics in
total (years). World Development Dermatology. 2012.
Indicators. 2017. 18. Nolan K, Marmur E. Moisturizers:
6. Rawlings AV, Matts PJ. Dry skin and Reality and the skin benefits. Dermatol
moisturizers. In: Dermatologic, Ther. 2012;
Cosmeceutic, and Cosmetic 19. Lodén M. Role of Topical Emollients
Development: Therapeutic and Novel and Moisturizers in the Treatment of
Approaches. 2007. Dry Skin Barrier Disorders. American
7. Population Reference Bureau. 2008 Journal of Clinical Dermatology. 2003.
WORLD POPULATION Data Sheet. 20. Dumancas GG, Kasi Viswanath LC, de
Popul Bull. 2008; Leon AR, Ramasahayam S, Maples R,
8. The World Bank. Population , total. Koralege RH, et al. Health benefits of
Word Bank. 2015; virgin coconut oil. In: Vegetable Oil:
9. Haroun MT. Dry skin in the elderly. Properties, Uses and Benefits. 2016.
Geriatr Aging. 2003; 21. Shankar P, Ahuja S, Tracchio A.
10. Valdes-Rodriguez R, Stull C, Coconut oil: A review. Agro Food
Yosipovitch G. Chronic Pruritus in the Industry Hi-Tech. 2013.
Elderly: Pathophysiology, Diagnosis 22. Yeap SK, Beh BK, Ali NM, Yusof HM,
and Management. Drugs and Aging. Ho WY, Koh SP, et al. Antistress and
2015. antioxidant effects of virgin coconut oil
11. Fitzpatrick TB, Wolff K, Goldsmith in vivo. Exp Ther Med. 2015;
LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, 23. Shijna Kappally AS and AS. Coconut
et al. Fitzpatrick’s dermatology in Oil- A Review of Potential
general medicine [electronic resource]. Applications. HygeiaJDMed. 2015;
McGrawHills AccessMedicine Clinical 24. Kappally S, Shirwaikar A, Shirwaikar
library. 2008. A. Hygeia:: journal for drugs and
12. Robinson M, Visscher M, Laruffa A, medicines COCONUT OIL – A
Wickett R. Natural moisturizing factors REVIEW OF POTENTIAL
(NMF) in the stratum corneum (SC). I. APPLICATIONS. HygeiaJDMed. 2015;
48 Sukmawati, Status Hidrasi Kulit dengan Intervensi Miyak

25. Slim Smaoui. Cosmetic emulsion from


virgin olive oil: Formulation and bio-
physical evaluation. AFRICAN J
Biotechnol. 2012;
26. Viola P, Viola M. Virgin olive oil as a
fundamental nutritional component and
skin protector. Clin Dermatol. 2009;
27. Cicerale S, Lucas LJ, Keast RSJ.
Antimicrobial, antioxidant and anti-
inflammatory phenolic activities in
extra virgin olive oil. Current Opinion
in Biotechnology. 2012.
28. Lucas L, Russell A, Keast R. Molecular
Mechanisms of Inflammation. Anti-
Inflammatory Benefits of Virgin Olive
Oil and the Phenolic Compound
Oleocanthal. Curr Pharm Des. 2011;
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan: Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
Volume 7, No. 3, 2020/DOI :10.32539/JKK.V7I3.9836
p-ISSN 2406-7431; e-ISSN 2614-0411

Anda mungkin juga menyukai