1. KIA, KB
2. Peningkatan gizi
3. Kesehatan lingkungan
4. Pemberantasan penyakit menular
5. Penyuluhan kesehatan masyarakat
6. Perawatan kesehatan masyarakat
7. Sistem informasi manajemen Puskesmas
menanggulangi
dan
menghilangkan
unsur-unsur
fisik
pada
Cara: 1) Pengumpulan dan pengangkutan sampah & limbah (Rumah tangga- TPS
TPA)
2) Pemusnahan & pengelolaan sampah: Ditanam (landfill), Sanitasi
(landfill), Dibakar (inceneration), Dijadikan pupuk (composting)
c. salah satu dari sub bagian dari program tersebut adalah pengawasan
pembuangan kotoran manusia. Sebutkan apa yang dimaksud dengan jamban?
Jamban: pembuangan tinja yang efektif untuk memutus mata rantai penularan
penyakit dan untuk mengurangi kontaminasi tinja terhadap lingkungan.
Jamban yang baik: 1. Tidak mengkontaminasi permukaan tanah
2. Tidak mengotori sumber air tanah (min 10 meter)
3. Tidak mengotori air permukaan disekitarnya
4. Tidak dijangkau serangga t.u lalat, kecoa dan vektor lain
5. Tidak menimbulkan bau dan pandangan tak sedap
6. Mudah digunakan dan dipelihara
7. Desain sederhana dan murah
8. Menggunakan bahan-bahan lokal yang ada
d. Salah satu bagian dari program tersebut adalah Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Menular. Jelaskan apa yang dilakukan terhadap
penyakit malaria di Indonesia
Penyakit yang disebabkan oleh agen, yang berasal dari reservoir, yang
ditularkan pada host yang rentan
Malaria:
1. Dx malaria harus terkonfirmasi mikroskop atau Rapid Diagnostic Test
2. Pengobatan mengunakan Artemisinin Combination Therapy
3. Pencegahan penularan malaria melalui Distribusi kelambu
4. Kerjasama lintas sektorial dalam forum gebrak malaria
5. Memperkuat desa siaga dengan pembentukan pos malaria desa
2. Apa yang dimaksud dengan POSYANDU? Program-program apa saja yang
ada di POSYANDU?
Bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang dikelola
dan diselenggarakan oleh, untuk, dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan
Adopsi PHBS :
1. Awarness : individu sadar akan adanya stimulus
2. Interest : individu mulai tertarik terhadap stimulus tersebut
3. Evaluation : menimbang baik buruknya strimulus tersebut
4. Trial : memcoba berperilaku sesuai stimulus
5. Adoption : telah berperilaku sesuai stimulus
5. Jelaskan bagaimana suatu perilaku hidup sehat, misal "mencuci tangan
dengan air mengalir sebelum makan" dapat diterima oleh masyarakat (jelaskan
tingkat demi tingkat)
awarness, interest, evaluation, trial, adoption (dicontohin sendiri ya)
6. Penelitian "Hubungan antara minum kopi dan Hipertensi" bisa dilakukan
retrospektif (kasus kontrol) atau prospektif (kohort). Pada kedua jenis penelitian
tersebut siapa yang diambil sebagai sampel? Apa yang dilakukan dengan
sampel-sampel
tersebut? Apa
outcome
dari
penelitian
tersebut? Apa
Penilaian
secara
faktor-faktor
yang
Kelebihan
pengamatan
longitudinal
perjalnan
continue
dan
dapat
mengidentifikasi
jumlah penduduk yang beresiko pada periode tersebut dikali dengan 1000
2. prevalensi rate
: jumlah kasus (baru dan lama) pada periode ttt dibagi
jumlah penduduk yang beresiko pada periode ttt dikali dengan 1000
3. period prevalens rate: jumlah penderita pada periode ttt
4. masa inkubasi
: masa dari mulai masuknya agent penyakit sampai
timbulnya gejala awal penyakitnya
5. MMR (maternal mortality rate)
15. Masalah
dengan expected
16. Variabel
: karakteristik subjek penelitian yang berubah dari satu subjek
ke subjek lain.
Variabel bebas
variabel
yang
bila
ia
berubah
akan
3. Early Diagnosis
menderita sakit ringan. Tujuannya untuk mendeteksi penyakit sedini mungkin untuk
mendapatkan pengobatan yang tepat
4. Disability Limitation : dilakukan pada orang yang menderita sakit atau sakit berat.
Tujuannya untuk mencegah cacat lebih lanjut, baik cacat fisik, sosial maupun mental
5. Rehabilition
: berusaha mengembalikan
penderita
agar berguna di
masyarakat, upaya mencegah cacat total setelah terjadi perubahan anatomi dan
fisiologi. Rehabilitasi meliputi fisik, mental, sosial
PADA ORANG HIV/AIDS
a. Health Promotion
Dalam health promotion ini, dilakukan penyuluhan mengenai HIV dan AIDS yang
terkait dengan dampaknya, cara penularannya, pencegahan penularannya, dan lain
sebagainya, dapat pula dilakukan pemberitahuan kepada masyarakat mengenai HIV
dan AIDS melalui media massa maupun melalui kampanye-kampanye, namun yang
perlu diperhatikan dalam hal ini adalah menjauhi virusnya, bukan orangnya.
b. Specifict Protection
World Health Organisation (WHO) merekomendasikan program ABCDE
untuk upaya pencegahan HIV dan AIDS, yaitu:
1) Absetinensia, artinya tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah.
2) Be Faithful, artinya jika sudah menikah hanya melakukan seks dengan pasangan
3) Condom, artinya jika memasang cara A dan B tidak bisa dipatuhi, maka harus
digunakan alat pencegahan dengan menggunakan kondom.
4) Drugs, artinya tolak penggunaan Napza.
5) Equipment, artinya jangan memakai jarum suntik secara bersama-sama
c. Early Diagnosis and Promp and Treatment
Dalam pencegahan tingkat ini, yang dilakukan adalah melakukan Voluntarily
Conseling Test(VCT) untuk mengetahui status HIV, jika hasilnya testnya adalah
positif, maka ikuti dan patuhilah Terapi Antiretroviral (Terapi ARV). Selanjutnya,
periksakanlah jumlah CD4 secara berkala (sesuai dengan yang dianjurkan) guna
mengevaluasi diri agar tetap mempertahankan CD4 melalui usaha-usaha tertentu.
d. Disability Limitation
Hal yang dilakukan dalam pencegahan ini adalah dengan:
1) Program Harm Reduction melalui terapi methadone bagi Injection Drug Users
2) Pengobatan terhadap infeksi oportunistik
3) Pemberian dukungan sosial yang sesuai, bermakna, dan memberikan kepuasan bagi
ODHA agar berdampak positif bagi kualitas hidupnya.
e. Rehabilitation (rehabilitasi)
rehabilitasi penderita HIV dan AIDS ini dapat dilakukan di rumah sakit atau di rumah
(saat ini telah dikembangkan dan banyak dilaksanakan program home based care bagi
penderita HIV dan AIDS).
PADA PENYAKIT HIPERTENSI
a. health promotion
Dilakukan penyuluhan mengenai hipertensi, seperti faktor resiko hipertensi,
dampak terjadinya hipertensi, dan diberitahu jika ada riwayat keluarga yang menderita
hipertensi resiko individu tersebut menderita hipertensi lebih besar dibanding yang
tidak memiliki RPK yang menderita hipertensi. Diberikan pula informasi kepada
lansia bahwa usia juga berpengaruh dalam terjadinya hipertensi dan alasan mengapa
lansia beresiko mengalami hipertensi.
b. spesific protection
Upaya pencegahan hipertensi adalah dengan cara kurangi konsumsi garam
karena peranan natrium dalam garam dapat meningkatkan tekanan darah, rokok juga
sebaiknya di hentikan karena nikotin juga dapat merangsang adrenalin sehingga dapat
meningkatkan tekanan darah, nadi dan kontraksi jantung.
c. early diagnose
Dalam hal ini, yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan rutin tekanan darah
di puskesmas terdekat. Jika hasilnya tekanan darah individu tersebut memang tinggi,
dapat diberikan obat anti hipertensi secara rutin agar penyakit dapat ditangani sejak
awal dan dapat dihambat dan disembuhkan.
d. disability limitation
Menekankan penderita atau memberitahu keluarga agar obat yang diberikan
diminum secara teratur sesuai dengan anjuran dokter, dan juga diberikan motivasi
untuk diet rendah garam agar penyakit tersebut dapat terkendali.
e. rehabilitation
9. Penyakit DBD, apa agen penyebabnya? Bagaimana cara penularannya?
Bagaimana tatalaksana pencegahannya?
Agen : Virus Dengue
Cara penularan : Gigitan nyamuk Aedes aegypti betina
Pencegahan :
Metode lingkungan untuk mengendalikan nyamuk tersebut antara lain dengan
pemberantasan sarang nyamuk (PSN), pada dasarnya PNS ini dapat dilakukan
dengan:
a.3 M
1. Menguras:Menguras tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi,
tempayan, ember, vas bunga, tempat minum burung dan lain-lain seminggu sekali.
2. Menutup:Menutup rapat semua tempat penampungan air seperti ember, gentong,
drum, dan lain-lain.
3. Mengubur:Mengubur semua barang-barang bekas yang ada di sekitar rumah yang
dapat menampung air hujan
b. Memelihara ikan pemakan jentik-jentik nyamuk
c. Cegah gigitan nyamuk dengan cara:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
10. Sebutkan dan beri penjelasan 4 masalah gizi utama yang dihadapi oleh
masyarakat Indonesia!
Anemia gizi
Keadaan dimana kadar Hb < dari normal yang dapat mengakibatkan
KEP
Ketidakseimbangan antara karbohidrat dan protein dengan kebutuhan
Defisiensi vitamin A
dibutuhkan untuk memelihara fungsi penglihatan, pertumbuhan,
11. Sebutkan dan beri penjelasan dan contoh pelaksanaan 4 program gizi yang
ada di Puskesmas
1. Program pemantauan pertumbuhan: sebagai skrining program untuk
mencegah gizi kurang melalalui deteksi dini dengan berat badan yang ditimbang
setiap bulan dan dimasukan kedalam kartu pertumbuhan, dan promosi pertumbuhan
dengan outcome peningkatan perilaku dan pola asuh ibu.
2. Program pemberian ASI eksklusif tangpa disetai makanan tambahan hingga
usia 6 bulan. Hal ini didasari akan tingginya AKB
3. Program pemberian kapsul vitamin a