Anda di halaman 1dari 28

Konsep dan Asuhan

Keperawatan Komunitas
Pada Populasi Penyakit
Menular/ Infeksi
TIK 5
PENGERTIAN

● Penyakit menular adalah penyakit yang dapat menular


kemanusia disebabkan oleh agen biologis ,diantaranya
virus ,bekteri ,jamur,dan parasit.
(Permenkes, RI No.82,2014)

● Penyakit menular atau penyakit infeksi adalah sebuah penyakit


yang disebabkan oleh agen biologis (seperti virus ,bakteri, atau
parasit), bukan disebabkan faktor fisik seperti luka bakar atau
kimia
(sumampouw ,2017)
Prevelensi

Data Riskesdas 2018, prevalensi TB Paru Nasional sebesar 0,4%,


sedangkan untuk prevalensi Malaria Nasional sebesar 0,4%. Indonesia
juga masih memiliki tantangan dari kasus HIV yang meningkat setiap
tahunnya. Pada 2016 tercatat 41.250 kasus dan 2017 tecatat 48.300
kasus. Tak hanya itu, ancaman juga muncul dari beberapa penyakit
infeksi yang dapat menimbulkan pandemi antara lain SARS,
Poliomyelitis, H1N1, Ebola, MERS-CoV, Difteri serta TB RO.

(kemenkes 2019)
6 Komponen Rantai Penularan Infeksi

• Agen infeksi (infectious agent)


• Reservoir atau wadah tempat/sumber agen infeksi
• Portal of exit (pintu keluar)
• Metode Transmisi/Cara Penularan
• Portal of entry (pintu masuk)
• Susceptible host (Pejamu rentan)

(PMK no 27 th 2017)
6 Komponen
Rantai
Penularan
Infeksi

Infeksi
Epidemiologi

1. Epidemiologic triangle
Dikemukakan oleh John Gordon dan La
Richt (1950) yang menyebutkan bahwa
timbul atau tidaknya suatu penyakit pada
manusia karena 3 faktor utama. yaitu: host
(pejamu), agent (agen), dan evironment
(lingkungan).
Cont…

John gordon berpendapat bahwa:


a. Penyakit timbul karena ketidakseimbangan antara
agent dan host
b. Keadaan seimbang bergantung pada sifat alami
dan karakteristik agent dan host
c. Karakteristik agent dan host akan mengadakan
interaksi, dalam interaksi tersebut akan
berhubungan langsung pada keadaan alami dari
lingkungan.
(Sumampouw, 2017)
Cont…
2. Web of Cautional
Ditemukan oleh Mac Mohan dan Pugh (1970) teori ini menekankan bahwa suatu penyakit terjadi dari hasil
interaksi berbagai faktor (misal; interaksi lingkungan yang berupa faktor biologis, kimiawi,dan sosial).
Berubahnya satu faktor akan mempengaruhi keseimbangan faktor yang lainnya sehingga nantinya akan timbul
atau berkurangnya suatu penyakit.
(Sumampouw, 2017)

Web of Cautional adalah model yang mengeksplorasi pengaruh pada berbagai faktor perkembangan kondisi
kesehatan tertentu. Faktor-faktor yang dieksplorasi terkait dengan interaksi sosial, dan pada pendekatan model
ini juga melihat bagaimana hubungan timbal balik antara faktor-faktor yang berkontribusi, serta menentukan
area mana upaya pengendalian paling efektif.
(Clark,2015)
Cont…
3. The Wheel of Caution

● Model roda ini memerlukan identifikasi dari ● Model ini dapat mengubah
beberapa faktor dalam timbulnya suatu penyebaran penyakit dengan
penyakit dan tidak begitu menekankan pada mengubah aspek-aspek tertentu dari
agen. Besarnya peranan dari masing-masing interaksi manusia dengan lingkungan
lingkungan bergantung pada penyakit yang hidupnya tanpa intervensi langsung
bersangkutan. pada penyebab penyakit
contoh : peranan lingkungan sosial lebih besar
dari yang lainnya pada stress mental
Contoh
Penyakit
Influenza

Menular TBC
Muntaber
Cacar Air
Tifus

Campak
Pneumonia
Hepatitis
Ebola
AIDS, DLL
Upaya pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan dalam
Penanggulangan Penyakit Menular

dilakukan melalui kegiatan:


• promosi kesehatan; • penanganan kasus;
• surveilans kesehatan; • pemberian kekebalan (imunisasi)
• pengendalian faktor risiko; • pemberian obat pencegahan secara
• penemuan kasus; massal;
• kegiatan lainnya yang ditetapkan oleh
Menteri.

(PMK no 82 th 2014)
TUJUAN PROMOSI KESEHATAN

Tujuan Khusus:
Tujuan Umum :
1. Menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang
bernilai bagi masyarakat.
Untuk Mengubah perilaku
2. Menolong individu agar mampu secara individu/masyarakat di
mandiri/berkelompok mengadakan kegiatan untuk
mencapai tujuan hidup sehat. bidang Kesehatan
3. Mendorong pengembangan dan penggunaan secara
tepat sarana pelayanan kesehatan yang ada.
Tujuan operasioanal

● Agar orang melakukan langkah positif dalam mencegah


terjadinya sakit, mencegah berkembangnya sakit menjadi
lebih parah dan mencegah keadaan ketergantungan
melalui rehabilitasi cacat karena penyakit.

● Agar orang mempelajari apa yang dapat dia lakukan sendiri


dan bagaimana caranya, tanpa selalu meminta pertolongan
kepada sistem pelayanan kesehatan yang normal.
Agar orang memiliki pengertian yang lebih baik tentang eksistensi
dan perubahan-perubahan sistem dalam pelayanan kesehatan serta
cara memanfaatkannya secara efisien & efektif.

Tujuan
operasioanal

Agar klien/masyarakat memiliki tanggung jawab yang lebih besar


pada kesehatan (dirinya), keselamatan lingkungan dan
masyarakatnya.
Sebagaimana disebutkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1193/Menkes/SK/X/2004 tentang Kebijakan Nasional Promosi
Kesehatan dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1114/Menkes/SK/VIII/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi
Kesehatan di Daerah, strategi dasar utama Promosi Kesehatan
adalah:

STRATEGI
PROMOSI
KESEHATAN Pemberdayaan
Advokasi

Bina
suasana Kemitraan
Peran Perawat

01 Pemberi layanan (caregiver) 05 Kolaborator

02 Pengelola kasus (case manager) 06 Konselor

03 Agen pengubah (Change Agen)


07 Pendidik

04 Advokasi klien 08
06 Ahli Epidemiologi

ext Here
Asuhan keperawatan
Pengkajian
Dalam melakukan pengkajian, hal-hal yang harus dikaji antara lain:
● Faktor biologis dan fisiologis
● Faktor psikologis dan sosiokultural
● Perilaku terkait
● Lingkungan fisik
● Sistem kesehatan yang dapat mempengaruhi kesehatan individu
ataupun populasi penderita penyakit infeksi dalam masyarakat
(Clark, 2008)
Cont…
● Perawat harus menggunakan semua keterampilan pengkajian dan alat
yang tersedia selama kontak dengan klien, agar tidak mengabaikan
kemungkinan tertularnya penyakit.

● Pengkajian dalam peran keperawatan kesehatan masyarakat yang lebih


luas dapat melibatkan penilaian kebutuhan masyarakat terkait
pengawasan penyakit yang lebih ramah dan program pengendalian
yang terbaru serta lebih baik.
(Clark, 2015)
Diagnosa

Actual:
Defisiensi kesehatan komunitas

Resiko:
Perilaku kesehatan beresiko

Sejahtera:
Kesiapan meningkatkan manajemen
kesehatan

(Nanda, 2018-2020)
Intervensi
1. Edukasi perilaku upaya kesehatan Keperawatan

● Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi


● Gunakan pendekatan promkes dgn memperhatikan pengaruh dan hambatan dari lingkungan
sosial, dan budaya
● Jelaskan penanganan masalah kesehatan
● Informasikan sumber pelayanan yg tersedia di masyarakat
● Ajarkan program kesehatan dalam kehidupan sehari-hari
● Ajarkan cara pemeliharaan kesehatan
● Berikan kesempatan untuk bertanya
● Berikan pujian dan dukungan terhadap usaha positif/pencapaian
2. Edukasi pencegahan infeksi

● Periksa kesiapan dan kemampuan klien menerima informasi


● Beri kesempatan untuk bertanya
● Jelaskan tanda dan gelaja infeksi lokal dan sistemik
● Informasikan hasil pemeriksaan laboratorium (ex. Leukosit)
● Anjurkan mengikuti upaya pencegahan sesuai kondisi
● Anjurkan untuk membatasi pengunjung
● Ajarkan cara mencuci tangan
● Ajarkan etika batuk
● Berikan pujian dan dukungan atas respon positif/pencapaian
3. Edukasi pola perilaku kebersihan

● Identifikasi kemampuan menjaga kebersihan diri dan


lingkungan
● Monitor kemampuan melakukan dan mempertahankan
kebersihan diri dan lingkungan
● Praktekkan bersama keluarga cara menjaga kebersihan diri dan
lingkungan
● Jelaskan masalah yg dapat timbul akibat tidak menjaga
kebersihan diri dan lingkungan
4. Manajemen Lingkungan Komunitas

● Lakukan skrinning resiko gangguan kesehatan komunitas


● Identifikasi faktor resiko
● Libatkan masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan
● Promosikan kebijakan pemerintah untuk mengurangi resiko
penyakit
● Berikan penkes untuk Kelompok beresiko
● Kolaborasikan dengan tim kesehatan lain dalam program
kesehatan komunitas untuk menghadapi risiko yang diketahui
5. Pencegahan infeksi

● Kolaborasi pemberian imunisasi Jika perlunda dan gejala infeksi lokal sistemik
● Batasi jumlah pengunjung
● Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan pasien
● Pertahankan teknik aseptik pada pasien beresiko tinggi
● Jelaskan tanda dan gejala infeksi
● Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar, dan etika batuk
● Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi dan asupan cairan
● Kolaborasi pemberian imunisasi, Jika perlu
Implementasi

• Perawat memberikan layanan atau dapat mengawasi staf atau sukarelawan


lainnya
• Penerapan klinik imunisasi baru, ini akan menjadi layanan berkelanjutan
yang harus dipertimbangkan dalam anggaran lembaga
• Melaksanakan rencana dengan kelompok kecil atau keluarga mungkin
melibatkan mengatur transportasi untuk mendapatkan beberapa orang di
imunisasi atau dilihat oleh penyedia perawatan
• Pencatatan agensi, penyelidikan kontak yang diisyaratkan negara, dan
pelaporan kasus penyakit menular
Evaluasi

Bentuk pertanyaan evaluasi:


• Apakah hasilnya telah tercapai?
• Apakah orang dalam keluarga diimunisasi?
• Apakah semua anggota keluarga bebas dari penyakit?
• Apakah keluarga tahu bagaimana mencegah penyakit lainnya agar tidak terjadi atau berulang?

• Apakah masyarakat memiliki layanan disc yang dibutuhkan?


• Apakah komunitas bebas dari penyakit?
• Apa yang perlu dilakukan sekarang untuk menjaga masyarakat aman dari penyakit menular?
• Apakah ada masalah pendanaan, program hampir selesai yang membutuhkan dukungan, atau
pertumbuhan layanan yang diperlukan yang dapat diatasi sebelum ada kebutuhan kritis?
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai