Anda di halaman 1dari 3

ARTRITIS REUMATOID

ICD 10, M05


1. Pengertian Penyakit autoimun yang ditandai oleh inflamasi sistemik kronik dan progresif dimana
(definisi) sendi merupakan target utama selain organ lain, sehingga mengakibatkan kerusakan
dan deformitas sendi, bahkan disabilitas dan kematian.

2. Anamnesa Radang sendi (merah, bengkak, nyeri) umumnya menyerang sendi-sendi kecil,lebih
dari empat sendi (poliartikular) dan simetris.
Kaku pada pagi hari yang berlangsung Iebih dari 1 jam atau membaik dengan
beraktivitas.
Terdapat gejala konstitusional seperti kelemahan, kelelahan, anoreksia, demam
ringan.
3. Pemeriksaan Fisik Artikular
o Tanda kardinal inflamasi pada sendi-sendi yang terkena umumnya adalah
metakarpofalangeal, pergelangan tangan, dan interfalang proksimal
o Deformitas sendi (deformitas leher angsa, deformitas bouttoniere,
deformitas kunci piano, deviasi ulna, deformitas Z-thumb, artritis mutilans,
halux valgus)
o Ankilosis tulang
Ekstra artikular
o Nodul reumatoid
o Skleritis, episkleritis
o Kelainan pada pemeriksaan paru atau jantung
o Splenomegali
o Vaskulitis
4. Pemeriksaan Darah perifer lengkap: anemia, trombositosis
Penunjang Rheumatoid Factor (RF), anti-cyclic citrullinated peptide antibodies (ACPA/anti-
CCP/anti-CMV)
Laju endap darah atau C-reactive protein (CRP) meningkat
Fungsi hati, fungsi ginjal
Analisis cairan sendi (peningkatan leukosit > 2.000/mm3).
Pemeriksaan radiologi (foto polo/sUSG Doppler): gambaran dini berupa
pembengkakan jaringan lunak, diikuti oleh osteoporosis juxta-articular dan erosi
pada bare area tulang.
Biopsi sinovium/nodul reumatoid.
5. Kriteria Diagnosis Berdasarkan ACR 2010 :
Adanya keluhan sinovitis yang jelas (minimal satu sendi) dan keluhan sinovitis tidak
dijelaskan lebih baik dengan penyakit lain.
Tambahkan seluruh skor pada kategori A-D, pasien dengan skor >6/10 diperlukan
untuk dimasukkan dalam klasifikasi pasien yang memiliki artritis reumatoid :
A. Keterlibatan sendi
a. Satu sendi besar 0
b. 2-10 sendi besar 1
c. 1-3 sendi kecil dengan atau tanpa keterlibatan sendi besar
2
d. 4-10 sendi kecil dengan atau tanpa keterlibatan sendi besar
3
e. >10 sendi, minimal satu sendi kecil 5
B. Serologi (minimal 1 pemeriksaan untuk dimasukkan dalam klasifikasi)
a. RF negatif dan ACPA negatif 0
b. RF positif lemah atau ACPA positif lemah 2
c. RF positif kuat atau ACPA positif kuat 3
C. Protein fase akut (minimal 1 pemeriksaan untuk dimasukkan ke klasifikasi)
a. CRP normal dan LED normal 0
b. CRP abnormal dan LED abnormal 1
D. Lama Gejala
a. < 6 minggu 0
b. 6 minggu 1
6. Diagnosis Banding Lupus eritematosus sistemik
Gout arthritis
Osteoarthritis
Spondilortropati seronegatif
Sindrom Sjogren

7. Terapi Non farmakologis


o Edukasi, proteksi sendi pada stadium akut, foot orthotic/splint (jika perlu),
latihan fiisk (dynamic strength training) 30 menit setiap latihan 2-3 kali
seminggu dengan intensitas sedang, suplemen minyak ikan, suplemen
asam lemak esensial
Farmakologis
o Disease modifying anti rheumatic drugs (DMARD) konvensional
Metotreksat 7,5-25 mg/minggu
Sulfasalazin 500 mg/hari lalu naikkan sampai maksimal 3 gram
tiap hari
Klorokuin sulfat 250 mg/hari
Azatioprin 50-100 mg/hari sampai maksimal 2,5 mg/kgBB/hari
Siklosporin 2,5-5 mg/kgBB/hari
o Agen biologik : infliksimab, etanersep, tocilizumab, golimumab,
adalimumab
o Glukokortikoid
o OAINS : non selektif atau selektif COX-2
Terapi bedah
Dilakukan bila terdapat nyeri berat yang berhubungan dengan kerusakan sendi yang
ekstensif, nyeri persisten pada sinovitis yang terlokalisasi, keterbatasan gerakyang
bermakna atau keterbatasan fungsi yang berat, kompresi saraf dan adanya ruptur
tendon.
8. Komplikasi Anemia, komplikasi kardiak, gangguan mata, pembentukan fistula, peningkatan
infeksi, deformitas sendi tangan, deformitas sendi lain, komplikasi pernapasan, nodul
reumatoid, vaskulitis, komplikasi pleuroparenkimal primer dan sekunder; komplikasi
akibat pengobatan

9. Prognosis Sejumlah 10% pasien yang memenuhi kriteria AR akan mengalami remisi spontan
dalam 6 bulan. Akan tetapi kebanyakan pasien akan mengalami penyakit yang persisten
dan progresif.
10. Kepustakaan 1. Suarjana l. Artritis reumatoid. ln: Sudoyo A, Setiyohodi B, Alwi l, Simodibrata
M, Setiati S, editors. Buku Ajar ilmu penyakit dalam.5th ed. Jakarta; Pusat
lnformasi dan Penerbiton Bagian llmu Penyakit Dalam FKUI, 2009:2495 - 513
2. Shoh A, StCloir E. Rheumatoid arthritis. ln: Fauci A, Kasper D, Longo D,
Brounwald E, Houser S,Jomeson J, Loscolzo J, editors. Harrison's principles of
internal medicine. l8th ed. United States of America; The McGraw-Hill
Companies, 2012:2738 - 52
3. Mercier Lonnie R. Rheumatoid Arthritis.ln: Ferri: Ferri's Clinical Advisor
2008, l0th ed. Mosby.2008.
4. Atetoho C, Neogi I, Silman A, Funovils J, Felson D, Bingham C, et al. 2010
rheumatoid arthritis classification criteria. Arthrtitis & Rheumatism.
2010;62(9): 2569 - 8l
5. Beers MH, Berkow R, editors.Crystal-lnduced Conditions. ln: The Merck
Monual of Diagnosis and Therapy I7th ed.

Anda mungkin juga menyukai