PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
meninggal setiap hari akibat komplikasi kehamilan, proses kelahiran, dan akibat
aborsi yang tidak aman (Hutabarat, Suparman dan Wagey, 2016). Negara-negara
sebesar 307 dari 100.000 kelahiran pada tahun 2003 dan sebesar 269 pada tahun
2008, angka ini masih jauh dari target MDG tahun 2015, yakni 125 perkelahiran
hidup. Angka kematian ibu bersalin di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran
hidup. Salah satu penyebab morbiditas dan mortilitas ibu dan janin ialah pre-
eklampsia.
terjadi setelah minggu ke-20 pada wanita yang sebelumnya memiliki tekanan
hipertensi di sertai dengan proteinuria pada umur kehamilan lebih dari 20 minggu
saat ini belum dapat diketahui dengan jelas, ada beberapa dugaan sebagai faktor
risiko seperti kelahiran pertama pada usia >35 tahun, ibu yang pernah melahirkan
1
lebih dari dua kali, riwayat preeklamsi, obesitas, diabetes millitus ( Prasetyo,
2015).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
3. Memahami tandan dan gejala
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Preeklamsi
Gejala ini dapat timbul sebelum 20 minggu bila terjadi penyakit trofoblastik.
(Sudhaberta, 2001).
diastolik 15 mmHg di atas nilai dasar), Edema, proteinusia ( pre eklamsia) yang
dapat berlanjut pada kejang atau koma (eklamsia) (Trijatmo, 2007). Preeklamsi
minggu ke-20 pada wanita yang sebelumnya memiliki tekanan darah normal
(Bobak, 2005).
yang timbul pada ibu hamil atau pada wanita hamil yang mana biasa terjadi
menjadi tinggi saat kehamilan terjadi. Bila tekanan darah meningkat, tubuh
4
a. Tekanan darah sistolik 140 atau kenaikan 30 mmHg dan Tekanan darah
B. Etiologi preeklamsia
Etiologi penyakit ini sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Banyak
penyebabnya. Oleh karena itu disebut penyakit teori namun belum ada
ialah iskemia plasenta. Akan tetapi, dengan teori ini tidak dapat diterangkan
semua hal yang bertalian dengan penyakit itu. Rupanya tidak hanya satu faktor,
5
Menurut Trijatmo (2007) faktor penyebab pre eklamsia terdiri dari beberpa
Faktor ini jika ibu atau mertua kita memiliki riwayat preeklampsia,
kita juga berisiko mengalaminya pada satu kali atau lebih kehamilan, yang
bisa mengakibatkan suplai darah ke organ-organ vital seperti ginjal dan hati
jadi berkurang. Selain itu diduga karena kondisi plasenta yang tidak tertanam
dengan baik, kekurangan oksigen atau ada gangguan pada pembuluh darah
ibu.
2. Faktor makanan
ikan, vitamin D dan faktor makanan lainnya juga berperan sebagai penyebab
preeklamsiaa.
3. Obesitas
inflamasi.
6
C. Tanda Dan Gejala
Gejala yang muncul bervariasi dari satu wanita dengan wanita yang lain dan
dapat muncul tiba-tiba. namun secara umum gejala yang ditunjukkan meliputi
(Rustam, 2008):
2. Proteinuria
3. Pusing
9. Sesak napas
D. Patofisiologis Preeklamsia
Pada preeklampsia yang berat dan eklampsia dapat terjadi perburukan
patologis pada sejumlah organ dan sistem yang kemungkinan diakibatkan oleh
7
substansi endogen (seperti prostaglandin, tromboxan) yang dapat menyebabkan
mempengaruhi sistem saraf pusat yang ditandai dengan sakit kepala dan defisit
1. Perubahan kardiovaskuler.
kehamilan atau yang secara iatrogenik ditingkatkan oleh larutan onkotik atau
diketahui penyebabnya. Jumlah air dan natrium dalam tubuh lebih banyak
8
pada penderita preeklampsia dan eklampsia daripada pada wanita hamil biasa
mengeluarkan dengan sempurna air dan garam yang diberikan. Hal ini
3. Mata
Dapat dijumpai adanya edema retina dan spasme pembuluh darah. Selain itu
dapat terjadi ablasio retina yang disebabkan oleh edema intra-okuler dan
4. Otak
Pada penyakit yang belum berlanjut hanya ditemukan edema dan anemia pada
5. Uterus
9
terjadi gawat janin. Pada preeklampsia dan eklampsia sering terjadi
partus prematur.
6. Paru-paru
E. Faktor Resiko
1. Kehamilan pertama
5. Ibu hamil dengan usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
F. Pencegahan
berkelanjutan dengan penyebab yang sama. Oleh karena itu, pencegahan atau
10
diagnosis dini dapat mengurangi kejadian dan menurunkan angka kesakitan dan
Pemeriksaan antenatal yang teratur dan teliti dapat menemukan tanda- tanda dini
yang tepat. Kita perlu lebih waspada akan timbulnya pre-eklampsia dengan
pengawasan yang baik pada wanita hamil (Rustam, 2008), antara lain:
1. Diet makanan
Makanan tinggi protein, tinggi karbohidrat, cukup vitamin, dan rendah lemak.
2. Cukup istirahat
Istirahat yang cukup pada hamil semakin tua dalam arti bekerja seperlunya
11
arah punggung janin sehingga aliran darah menuju plasenta tidak mengalami
gangguan.
Bila terjadi perubahan perasaan dan gerak janin dalam rahim segera datang ke
3) Pemeriksaan ultrasonografi.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gejala ini dapat timbul sebelum 20 minggu bila terjadi penyakit trofoblastik.
kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil atau pada wanita hamil yang mana
darah menjadi tinggi saat kehamilan terjadi. Bila tekanan darah meningkat, tubuh
B. Saran
namun pelaksanaannya harus diawai dengan baik oleh tenaga kesehatan supaya
13
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, LM., Lowdermilk, D.L., & Jensen, M.D., 2005. (Alih Bahasa *Wijayarani,
M.A.), Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4. Jakarta:EGC.
14