240210150120
4.2 Pembahasan
4.2.1 Alat
Praktikum kali ini tentang penganalan alat-alat laboratorium kimia fisik dan
analitik. Alat-alat laboratorium memiliki fungsi, ketelitian dan bentuk yang
berbeda-beda. Praktikan harus mengetahui karakteristik dan fungsi alat yang akan
digunakan, serta harus memperhatikan kebersihan dari alat yang akan digunakan.
Berikut adalah penjelasan mengenai alat alat yang dikenalkan pada praktikum
kimia fisik dan analitik.
1. Buret
Buret merupakan suatu pipa berbentuk silindris panjang dengan rongga
seragam sepanjang bagian yang berskala serta pada bagian ujungnya berupa
keran kaca dan ujung yang meruncing (Basset et al., 1994). Buret berfungsi
untuk menampung analit saat titrasi dan dikeluarkan sedikit demi sedikit
melalui kran. Prinsip kerja dari buret ini harus bersih, kering dan bebas lemak
sebelum digunakan. Buret dibilas dengan analit sebelum digunakan agar
konsentrasi analit tidak berubah saat dimasukkan ke dalam buret. Cara mengisi
buret yaitu pastikan jangan sampai ada gelembung udara pada bagian bawah
buret, tutup keran dan masukkan larutan dengan menggunakan corong sampai
skala nol. Buret dibedakan berdasarkan jenis yaitu buret asam ( dengan cerat
kaca ) digunakan untuk larutan yang bersifat asam (HNO3, HCl), netral
(Tiosulfat) dan larutan pengoksid (KCrO4). Buret basa digunakan untuk larutan
yang bersifat basa seperti NaOH, KOH dan lainnya, memiliki ujung cerat karet
dengan bola kaca yang berfungsi mirip seperti keran. Buret amberglas adalah
buret yang terbuat dari bahan kaca yang berwarna coklat atau gelap, buret ini
berfungsi untuk larutan yang mudah teroksidasi oleh cahaya matahari seperti
larutan Kalium Permanganat atau Iodium. Buret unniversal yaitu buret yang
dapat digunakan untuk semua jenis larutan baik yang bersifat basa maupun
asam, cerat ujungnya terbuat dari teflon. Cara yang dapat memudahkan
pembacaan menikus pada buret yang dilengkapi dengan latar belakang warna
putih dengan pita garis biru dibalik dari pembagian skala buret, garis ini
disebut sebagai garis Schellbach atau kadang-kadang disebut pula sebagai
buret Schellabach. Buret otomatik (Automatic Burettes) yang dilengkapi
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120
dengan botol reservoir larutan standar, katub penyumbat yang dapat dirubah
kedudukannya (katub berfungsi untuk mengalir larutan dari botol reservoair
atau untuk menutup aliran), selain itu ada juga yang disebut sebagai buret
piston pada bagian alat dari potensiometer.
2. Gelas Ukur
Gelas ukur merupakan suatau wadah dengan bentuk silinder dengan
dasar seperti lingkaran. Gelas ukur tersebut memiliki fungsi yaitu untuk
mengukur volume larutan atau bahan kimia (Chang, 2005). Gelas ukur
memiliki ketelitian sesuai ukurannya yaitu, gelas ukur 10 ml memiliki
ketelitian 0,2 ml, ukuran 50 ml dengan ketelitian 0,5 ml, ukuran100 ml
dengan ketelitian 0,5 ml, ukuran 250 ml dengan ketelitian 1 ml dan ukuran
500 ml dengan ketelitian 2,5 ml. Gelas ukur termasuk alat kuantitatif.
Kelebihannya dilengkapi dengan bibir tuang agar mudah dalam menuangkan
larutan dan kaki yang berbentuk heksagonal agar larutan tidak mudah tumpah.
Kekurangan gelas ukur yaitu tidak dapat digunakan untuk mengukur larutan
dalam kondisi panas.
3. Tabung Reaksi
Tabung Reaksi adalah sebuah tabung yang terbuat dari sejenis kaca atau
plastik yang dapat menahan perubahan temperatur dan tahan terhadap reaksi
kimia. Alat ini terbuat dari bahan kaca bening sehingga proses reaksi kimia
didalam tabung ini dapat terlihat jelas oleh analis. Tabung ini juga mempunyai
sifat tahan terhadap panas / api, karena seperti kita ketahui beberapa proses
reaksi kimia berjalan dengan membutuhkan panas.Tabung reaksi merupakan
alat yang berfungsi sebagai wadah mereaksikan larutan atau bahan kimia
dengan kapasitas yang kecil (Astuti, 2009). Selain itu juga untuk wadah
memanaskan sampel atau larutan. Tabung reaksi diletakkan di Rak tabung
reaksi. Rak tabung reaksi terbuat dari kayu keras. Rak tabung terdapat dua
bagian yaitu bagian bulatan dan bagian kayu penyangga. Bagian dasar bulatan
terdapat lekukan sehingga tabung stabil ditempatkan. Fungsi rak tabung reaksi
untuk menempatkan tabung reaksi sesuai ukuran tabung. Tabung reaksi yang
sudah dicuci diletakkan terbalik di atas kayu penyangga agar tidak ada air yang
tersisa pada tabung reaksi.
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120
4. Klem Statif
Klem Statif digunakan untuk memegang buret bersama standar buret.
Bila perlu dalam penggunaannya diperlukan juga pemegang klem (statif). Alat
ini terbuat dari besi yang kuat untuk memegang buret selama proses titrasi dan
sedangkan pada pegangannya dilapisi oleh karet agar buret tidak tertekan kuat
oleh besi klem buret yang dapat mengakibatkan retak atau pecah.
5. Batang Pengaduk
Batang pengaduk terbuat dari kaca tahan panas yang digunakan untuk
mengaduk larutan kimia pada waktu melakukan reaksi kimia supaya menjadi
homogen, digunakan juga untuk membantu menuangkan atau mendekantir
cairan dalam proses penyaringan (Furqonita, 2006). Batang pengaduk harus
dibersihkan sebelum digunakan agar larutan yang akan diaduk tidak
terkontaminasi oleh kotaran yang ada di batang pengaduk.
6. Krustang
Krustang merupakan alat penjepit yang terbuat dari besi dan memiliki
fungsi untuk menjepit tabung reaksi pada saat pemanasan, atau peralatan
lainnya pada saat kondisi panas.
7. Neraca Analitik
Neraca analitik adalah sebuah instrument yang berfungsi untuk
mengukur massa suatu benda dengan akurasi sampai 0,0001 gram.
Ada beberapa langkah dalam menggunakan neraca analitik ini, pertama yang
harus dilakukan adalah menyalakan neraca analitik dengan menekan kontrol di
layar dan setelah menyala tunggu beberapa detik kemudian akan mereset ke
angka 0,0000. Selanjutnya tempatkan wadah untuk menimbang ke dalam
neraca analitik dan tutup pintu kaca lalu tekan tombol tera sampai
menunjukkan angka 0,0000. Neraca analitik dibersihkan dengan sikat yang
disediakan lalu bersihkan tumpahan di ruang penimbangan, buang kertas berat
atau tisu. Banyak faktor yang dapat menyebapkan ketidaktepatan hasil data
yang dihasilkan atau diukur, faktor-faktor tersebut diantaranya, kelembapan
suhu, getaran di sekitar tempat mengukur keseimbangan, sidik jari saat
mengangkat wadah dan masih banyak lagi (Alatlabor, 2013).
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120
8. Erlenmeyer
Erlenmeyer terbuat dari kaca yang diberi skala pada bagian luarnya
(Furqonita, 2006). Bagian mulut dan leher erlenmeyer dibuat mengecil agar
erlenmeyer dapat mudah dipegang, mengurangi penguapan dan dapat ditutup
dengan mudah sedangkan dasar permukaannya rata membuat fleksibel untuk
diletakkan dimanapun (Alatlabor, 2013). Erlenmeyer berfungsi untuk
menyimpan larutan, mencampur larutan, menampung filtrat hasil penyaringan,
dan menampung titran. Ukuran erlenmeyer bermacam-macam dari 50 ml, 100
ml, 200 ml, 250 ml sampai 2 liter (Wijayani, 1994). Erlenmeyer yang
digunakan untuk uji tertentu atau untuk merefluks adalah erlenmeyer asah.
Erlenmeyer merupakan alat kualitatif karena hanya untuk mengukur volume
larutan yang tidak memerlukan ketelitian tinggi. Kelebihan erlenmeyer yaitu
tidak mudah bereaksi dengan larutan. Kekurangannya yaitu unit skala tidak
terlalu teliti.
9. Labu Ukur
Labu ukur merupakan labu reaksi yang terbuat dari kaca mempunyai
ukuran mulai dari 1 mL hingga 2 L dengan leher yang panjang dan bertutup,
tetapi tidak memiliki skala, volumenya dapat diketahui dari tanda yang tertulis
pada labu ukur atau garis yang terdapat pada leher labu. Labu ukur tidak boleh
terkena panas karena dapat memuai (Furqonita, 2006). Tutup labu ukur dengan
tanda batas volume memiliki jarak untuk mengocok cairan dalam labu. Labu
ukur berfungsi untuk pengenceran larutan dan membuat larutan dengan
ketelitian tinggi (Sari dan Rahman, 2015). Labu ukur memiliki ketelitian yang
berbeda setiap ukurannya , labu ukur 25 ml memiliki ketelitian 0,03 ml, labu
ukur 100 ml memiliki ketelitian memiliki ketelitian 0,1 ml, labu ukur 250 m
memiliki ketelitian 0,15 ml, labu ukur 1000 ml 0,4 ml. Kelebihan dari labu
ukur yaitu dapat menunjukkan dengan tepat volume cairan. Kekurangannya
yaitu sulit dalam membersihkan bagian dalam labu ukur. Labu ukur termasuk
alat kuantitatif yaitu alat yang digunakan untuk mengukur volume larutan
dengan hasil yang teliti. Prosedur umum saat pengenceran yaitu masukkan
seditit larutan yang akan diencerkan ke dalam labu ukur. Tambahkan pelarut
sampai setengah labu terisi, kocok kemudian tambahkan pelarut sampai tanda
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120
batas dan kocok lagi. Ketika pembuatan atau pengenceran larutan, labu ukur
dikocok dengan arah bolak balik dimana jari telunjuk tangan kanan memegang
tutup botol dan empat jari lainnya memegang leher labu ukur.
10. Desikator
Desikator berupa panci bersusun dua yang bagian bawahnya diisi bahan
pengering. Desikator berfungsi untuk menyimpan sampel yang harus bebas air
dan untuk mendinginkan sampel yang keluar dari oven. Piringan berpori yang
berada di dalam desikator terbuat dari porselin yang berfungsi untuk
meletakkan alat-alat atau sampel. Desikator biasanya berisi silika gel. Silika gel
berbentuk seperti butiran kristal berwarna biru bening. Setelah menyerap air,
silika gel akan berubah warna menjadi merah muda hingga bening. Perubahan
warna ini merupakan petunjuk bahwa silika gel telah jenuh dan tidak dapat
menyerap air lagi. Silika gel dapat dipakai ulang setelah dikembalikan pada
keadaan semula. Caranya panaskan silika gel yang jenuh air di dalam oven
pafa suhu 120 oC sampai kembali berwarna biru (Murtiningsih et al., 2006).
11. Oven
Oven laboratorium atau yang dapat juga disebut drying oven adalah alat
yang berguna untuk memanaskan atau mengeringkan peralatan laboratorium,
selain fungsi- fungsi diatas oven biasanya digunakan untuk mengeringkan
peralatan gelas laboratorium,zat-zat kimia maupun pelarut organik, dapat pula
digunakan untuk mengukur kadar air. Meskipun drying oven dapat
mengeringkan alat gelas tapi tidak semua gelas dapat dikeringkan dengan alat
ini hanya alat gelas dengan spesifikasi tertentu saja yang dapat dikeringkan
(Alatlabor, 2013). Alat-alat gelas kualitatif dapat dikeringkan dengan oven,
sedangkan alat gelas kuantatif tidak dapat dikeringkan menggunakan oven
karena jika dikeringkan dengan oven akan memuai. Jika memuai maka skala
yang ada pada alat gelas tidak akurat lagi.
12. Sarung Tangan
Sarung Tangan fungsinya secara langsung kita butuhkan, karena tangan
merupakan bagian tubuh yang digunakan untuk melakukan pekerjaan di lab.
Mengaduk, mengambil, memindahkan, dan lain lain. Sarung tangan berfungsi
unatuk melindungi bahan kimia berbahaya yang tidak boleh terkena walau
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120
hanya setetes. Juga digunakan untuk mengangkat suatu yang panas juga di
gunakan sarung tangan.
13. Masker
Masker berfungsi untuk melindungi pernafasan sekaligus bagian
percernaan. Karena ada 2 macam bahaya bahan kimia . Ketika terhirup dan
tertelan. Resiko yang lebih tinggi untuk terkena ialah terhirup karena kita harus
terus bernapas walaupun di tempat yang banyak bahan kimia berbahaya.
14. Bulb pipet
Bulb pipet digunakan untuk mengisap dan mengeluarkan zat cair dari
pipet (Furqonita, 2006). Bulb pipet memiliki 3 katup yaitu katup A (aspirate)
berfungsi untuk mengeluarkan udara dari bulb pipet, S (suction) berfungsi
untuk menghisap larutan, dan E (exhaust) berfungsi untuk mengeluarkan
larutan. Alat ini mudah rusak oleh karena itu saat memasang pipet harus hati-
hati jangan sampai bola yang ada didalam bulb masuk kedalam katup S. Cara
kerja bulb pipet ini adalah kosongkan terlebih dahulu udara dari bulb dengan menekan
katup yang bertanda A sambil menekan bola karetnya, lalu tempatkan pipet pada
larutan yang akan diambil, tekan katup yang bertanda S untuk menghisap larutan,
kemudian larutan dikeluarkan dengan menekan katup bertanda E (Suriawiria,
1985).
15. Rak Tabung
Rak tabung terbagi menjadi dua macam yaitu yang terbuat dari kayu
dan rak tabung yang terbuat dari plastik, fungsi dari rak tabung tersebut
merupakan tempat penyimpan tabung reaksi dalam jumlah yang terbatas
untuk yang kayu dan untuk jumlah tabung yang lebih banyak biasanya
yang digunakan adalah rak tabung plastik .
16. Cawan
Cawan terdapat dua macam, Cawan plastik berfungsi untuk wadah
menimbang selain reagent asam. Cawan porselen adalah cawan yang terbuat
dari porselen, dipakai untuk penguapan atau pengeringan padatan dalam bentuk
tepung, umumnya digunakan untuk membakar atau mengarangkan atau
mengukur kadar abu, untuk mereaksikan zat dalam suhu tinggi, dan
menguraikan endapan dalam gravimetric sehingga menjadi bentuk stabil.
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120
17. Corong
Corong terbuat dari plastik atau kaca tahan terhadap panas dan memiliki
bentuk sepertigelas yang bertangkai (kerucut), terdiri dari corong dengan
tangkai panjang dan pendek. Cara menggunakannya dengan meletakkan kertas
saring ke dalam corong tersebut.Fungsi dari corong adalah untuk menyaring
campuran kimia dengan gravitasi.Biasanya terbuat dari gelas namun ada juga
yang terbuat dari plastik. Corong digunakan untuk membantu pada saat
memasukkan cairan ke dalam suatu wadah dengan mulut sempit, seperti botol,
labu ukur, buret dan sebagainya.
18. Teko
Teko berfungsi untuk mengukur sampel cair dan Membantu menuangkan
larutan cair ke alat-alat gelas.
19. Google
Google / Kacamata berfungsi untuk melindungi mata dari berbagai resiko
paparan bahan kimia yang dapat menyebabkan kebutaan. Kacamata lab
memiliki perbedaan dari kacamata biasa, yaitu untuk resistansi atau ketahanan
terhadap goncangan dan bagian pinggir yang lebih tertutup dari kacamata
biasa. Karena bahaya bisa masuk lewat pinggir, tidak selalu dari depan. Bahkan
ada beberapa kacamata yang terintegrasi dengan perisai muka yang dapat
melindungi keseluruhan muda. Karena jika berhubungan dengan bahan kimia
berbahaya dengan jumlah banyak , akan sangat mudah untuk terciprat atau
terkena partikel partikel yang beterbangan.
20. Pipet
Pipet tetes berupa pipa kaca yang meruncing. Bagian pangkalnya
terdapat balon kecil karet yang dapat ditekan untuk mengeluarkan cairan dan
dilepas untuk mengisap cairan agar dapat masuk (Furqonita, 2006). Pipet tetes
merupakan pipet yang berfungsi untuk memindahkan larutan bahan kimia
dengan volume konstan yang kecil pada kondisi tertentu yang ditetapkan serta
digunakan untuk menghimpitkan larutan mendekati batas yang telah ditentukan
(Basset et al., 1994). Prinsip kerjanya yaitu pengambilan larutan berdasarkan
pompa karet atau pengatur skala pada bagian atas.
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120
22. Spatula
Spatula terbuat dari logam alumunium,stainless steel atau kayu. Spatula
berbentuk seperti sendok kecil dangan tangkai panjang dan ujung lainnya
memiliki bentuk datar (Furqonita, 2006). Ujung spatula yang seperti sendok
berfungsi mengambil sampel dalam jumlah yang banyak, sedangkan yang
memiliki ujung datar digunakan untuk mengambil sampel dalam jumlah yang
lebih sedikit. Spatula digunakan untuk mengaduk larutan kecuali larutan asam
karena untuk mencegah reaksi yang terjadi antara larutan dengan logam.
Cucilah spatula setelah dipakai dengan bersih dan keringkan agar tidak
berkarat. Hal yang perlu diperhatikan adalah setelah mengambil zat A
menggunakan spatula lalu ingin mengambil zat B dengan spatula yang sama
harus dibersihkan terlebih dahulu karena jika tidak dibersihkan dikhawatirkan
zat A akan bereaksi dengan zat B sehingga dapat merusak zat B.
23. Beaker Glass
Beaker glass atau gelas kimia terbuat dari kaca boroksilikat yang
memiliki skala ukur dan tahan panas. Beaker glass memiliki ukuran yang
beraneka ragam, mulai dari 100 ml, 250 ml, sampai 1 liter (Furqonita, 2006).
Beaker glass berfungsi sebagai wadah untuk mereaksikan atau melarutkan
larutan dan sebagai wadah untuk menyimpan larutan atau bahan kimia dalam
jangka waktu pendek atau sementara (Astuti, 2009). Selain itu, berfungsi untuk
mencampur dan memanaskan suatu zat dalam jumlah besar. Beaker glass juga
merupakan alat kualitatif.
24. Penjepit Kayu
Penjepit kayu berfungsi untuk menjepit tabung reaksi saat dipanaskan
atau setelah dipanaskan. Krustang memiliki fungsi yang sama dengan penjepit
kayu, yang membedakan yaitu krustang digunakan untuk menjepit alat-alat
yang terbuat dari gelas seperti kaca arloji, botol timbang, erlenmeyer dan lain-
lain. Terdapat bagian untuk menjepit cawan petri yang pipih di ujungnya, serta
berbentuk bulat di tengah yang berfungsi untuk mengambil wadah berbentuk
silinder. Krustang disimpan dengan posisi pencapitnya mengahadap ke atas
agar tidak terkontaminasi kotoran saat disimpan dan sebelum digunakan
sebaiknya dilap denga tisu.
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120
4.2.2 Bahan
Setiap bahan kimia mempunyai dokumen yang wajib disertakan sebagai
panduan bagi pengguna agar memahami sifat-sifat bahan kimia dan cara
penaggulangan apabila terjadi bahaya yang diuraikan dalam MSDS (Material
safety Data Sheet) atau LDKB (Lembar Data Keselamatan Bahan) . Dokumen
MSDS berisi data-data mengenai pengenalan umum, sifat-sifat bahan, cara
penanganan, penyimpanan, pemindahan dan pengelolaan limbah buangan bahan
kimia tersebut. Bagi pengguna bahan kimia tersebut, sebaiknya telah mempelajari
terlebih dahulu isi dari MSDS sebelum mulai menggunakan bahan. Selain
pengguna, distributor bahan kimia juga wajib memahami agar dalam proses
distribusi bahan tidak terjadi bahaya yang disebabkan bahan tersebut. Berikut
Uraian MSDS dari beberapa bahan kimia:
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120
1. HCL
a. Sifat- sifat bahan mudah terbakar : Tidak mudah terbakar. Titik nyala : -
b. Suhu nyala sendiri : -
c. Daerah mudah terbakar
Batas terendah mudah terbakar : -
Batas tertinggi mudah terbakar : -
d. Media pemadam api : Dapat dilakukan dengan pemadam api biasa. Wadah
yang terpapar panasdapat di semprot dengan air agar dingin, tetapi air
tidak boleh masuk ke dalam wadah.
e. Bahaya khusus : Bila kontak dengan logam akan menghasilkan gas
hydrogen yang mudah terbakar
f. Instruksi pemadam api : Dapat dilakukan dengan pemadam api biasa.
Wadah yang terpapar panas dapat disemprot dengan air agar dingin tetapi
air tidak boleh masuk ke dalam wadah. Pakailah pakaian pelindung diri
dan alat pelindung pernafasan.
Tindakan terhadap tumpahan dan kebocoran
a. Tumpahan dan kebocoran kecil : Bila kebocoran tidak besar, tutup dengan
tanah kering, pasir kering atau material lain yang tidak terbakar diikuti
dengan lembaran plastik untuk menghindari penyebaran atau kontak
dengan air hujan.
b. Tumpahan dan kebocoran besar : Penanganan kebocoran gas atau
tumpahan larutan Hcl harus memakai alat pelindung diri terutama
pelindung pernafasan, kulit (badan)
c. Alat pelindung diri : Respirator kimia penyerap HCL atau respirator udara
(SCBA), Kacamata (goggles) atau perisai muka (Full face), gloves
(neoprene, nitrile).
Penyimpanan dan penanganan bahan
a. Penanganan bahan : Bekerja dengan gas atau uap HCl harus dalam lemari
asam. Waspada terhadap kebocoran gas.
b. Pencegahan terhadap pemaparan :Gunakan SCBA dan pakaian pelindung
c. Tindakan pencegahan terhadap kebakaran dan peledakan
d. Penyimpanan : Simpan di tempat dingin, berventilasi dan lantai gedung
harus tahan asam.
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120
2. CH3COOH
Deskripsi Bahan
Nama Produk : Cuka
Kode Produk (s) : 89-8110, 84-0935, 84-0975, 95-7860, 97-2901, 97-2923
84-0477, 95-8005, 84-0486, 84-0486, 84-0487, 84-
0880, 84-0884 95-8002
Nama Kimia : Acetic Acid
Nomor CAS : 64-19-7
Formula : CH3COOH
Sinonim : Asam Etanoat
Distributor : Carolina Perusahaan Pasokan Hayati 2700 Jalan York
Burlington, NC 27215
Informasi Kimia :800-227-1150 ( 8:00-5:00 (ET) MF )
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120
Tambahan Informasi Informasi yang diberikan dalam Material Safety Data Sheet
(MSDS) mewakili kompilasi data yang diambil langsung dari berbagai sumber
yang tersedia bagi kita. Carolina Pasokan biologi tidak membuat representasi atau
jaminan untuk kesesuaian informasi ini untuk aplikasi tertentu substansi yang
tercakup dalam Material Safety Data Sheet. Setiap majikan harus hati-hati menilai
applicability dari setiap informasi yang terkandung di sini dalam hal penggunaan
khusus yang majikan menempatkan materi.
3. NA2CO3
Bagian 1 - Kimia Produk dan Identifikasi Perusahaan
MSDS Nama: Natrium Karbonat
Katalog Nomor: S71987, S71987-1, S71987-2, S78416, S78416-1, S78419.
Sinonim: Crystal Karbonat, Dinatrium Karbonat, Sal Soda, Soda Ash, Soda cuci
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120
pelindung penuh. Bahan tidak akan terbakar. Pakailah pakaian pelindung untuk
mencegah kontak dengan kulit dan mata. Pakailah alat pernafasan mandiri
(SCBA) untuk mencegah kontak dengan produk dekomposisi termal. Limpasan
dari kontrol api atau air pengenceran dapat menyebabkan polusi.
4. AgNO3
1. Identifikasi Produk
Sinonim : lunar kaustik,perak (I) nitrat, perak (1 +) nitrat, garam asam
nitrat perak
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120
5. KMnO4
Bagian 1: Kimia Identifikasi Produk dan Perusahaan
Nama Produk: Kalium permanganat
Kode Katalog: SLP4912, SLP3892, SLP1075
CAS #: 7722-64-7
RTECS: SD6475000
TSCA: TSCA 8 (b) persediaan: Kalium permanganat
Bagian 2: Komposisi dan Informasi Bahan
Nama : Kalium permanganat
Data toksikologi pada Bahan: Kalium permanganat, Biotech: LISAN
(LD50): Akut: 1090 mg / kg [Tikus]. 2157 mg / kg
[Mouse].
Bagian 3: Identifikasi Bahaya
Potensi Efek Kesehatan Akut: Berbahaya dalam kasus kontak kulit
(iritan), kontak mata (iritan), menelan, inhalasi. Sedikit berbahaya dalam
kasus kulit kontak (permeator). Mungkin korosif terhadap mata dan kulit.
Jumlah kerusakan jaringan tergantung pada panjang kontak. Kontak mata
dapat mengakibatkan kerusakan kornea atau kebutaan. Kontak kulit dapat
menghasilkan radang dan blistering. Menghirup debu akan menghasilkan
iritasi pada saluran gastro-usus atau pernafasan, yang ditandai dengan
membakar, bersin dan batuk. Parah over-eksposur dapat menghasilkan
kerusakan paru-paru, tersedak, pingsan atau kematian. Kontak yang terlalu
lama dapat mengakibatkan kulit terbakar dan ulserasi. Over-eksposur
terhirup dapat menyebabkan iritasi pernapasan.
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120
6. NaOH
SIFAT FISIKA dan KIMIA :
Keadaan fisik dan penampilan: Solid. (Deliquescent padat.)
Bau: berbau.
Molekul Berat: 40 g / mol
Warna: Putih.
pH (1% soln / air): [. Dasar] 13,5
Titik Didih: 1388 C (2530,4 F)
Melting Point: 323 C (613,4 F)
Spesifik Gravity: 2.13 (Air = 1)
Properti Dispersi: Lihat kelarutan dalam air.
Kelarutan: Mudah larut dalam air dingin.
PENANGANAN :
Kontak Mata: Periksa dan lepaskan jika ada lensa kontak. Dalam kasus terjadi
kontak, segera sirammata dengan banyak air sekurang-kurangnya
15 menit. Air dingin dapat digunakan.Dapatkan perawatan medis dengan
segera.
Kontak Kulit : Dalam kasus terjadi kontak, segera basuh kulit dengan banyak
air sedikitnya selama 15menit dengan mengeluarkan pakaian yang
terkontaminasi dan sepatu. Tutupi kulit yang teriritasi dengan yg sesuatu
melunakkan. Air dingin mungkin dapat digunakanpakaian.cuci sebelum
digunakan kembali. benar-benar bersih sepatu sebelum digunakan
kembali. Dapatkan perawatan medis dengan segera.
Kulit Serius : Cuci dengan sabun desinfektan dan menutup kulit terkontaminasi
dengan krim anti-bakteri. Mencari medis segera
Inhalasi: Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas,
berikan pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan
oksigen. Dapatkan segera perhatian medis.
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120
7. NA2CO3
Bagian 1 - Kimia Produk dan Identifikasi Perusahaan
MSDS Nama: Natrium Karbonat
Katalog Nomor: S71987, S71987-1, S71987-2, S78416, S78416-1.
Sinonim: Crystal Karbonat, Dinatrium Karbonat, Sal Soda, Soda Ash.
Bagian 2 - Identifikasi Bahaya
TINJAUAN DARURAT
Penampilan: Putih. Peringatan! Berbahaya bila terhirup. Dapat
menyebabkan iritasi mata dan kulit dengan luka bakar. Dapat menyebabkan
iritasi saluran pernapasan dan pencernaan.
Mata: Dapat menyebabkan cedera kornea. Kontak dengan mata dapat
menyebabkan iritasi parah, mata dan luka bakar.
Kulit: Kontak dengan kulit menyebabkan iritasi dan luka bakar, terutama
jika kulit basah atau lembab.
Tertelan: Dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan.
Inhalasi: Berbahaya jika terhirup. Dapat menyebabkan iritasi pada saluran
pernapasan dengan nyeri terbakar di hidung dan tenggorokan, batuk, mengi,
sesak napas dan edema paru.
Kronis: inhalasi berkepanjangan atau berulang-ulang dapat menyebabkan
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120
mimisan, hidung tersumbat, erosi pada gigi, perforasi septum hidung, nyeri
dada dan bronkitis.
Bagian 3 Tindakan Pertolongan Pertama
Mata: Segera siram mata dengan banyak air sedikitnya selama 15 menit,
sesekali mengangkat kelopak mata atas dan bawah.Dapatkan bantuan medis
dengan segera.
Kulit: Dapatkan bantuan medis. Siram kulit dengan banyak air dan sabun
setidaknya selama 15 menit saat mengeluarkan pakaian yang terkontaminasi
dan sepatu. Cuci pakaian sebelum digunakan kembali.
Tertelan: JANGAN memancing muntah. Jika korban sadar dan waspada,
beri 2-4 cupfuls susu atau air. Jangan pernah memberikan apapun melalui
mulut kepada orang yang tidak sadar.
Inhalasi: Hapus dari paparan udara segar segera. Jika tidak bernapas,
berikan pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Dapatkan
bantuan medis jika batuk atau gejala muncul.
Catatan untuk Dokter: Perlakukan berdasar gejala dan penuh dukungan.
Bagian 4 Tindakan Pencegahan Kebakaran
Informasi Umum: Seperti api apapun, memakai peralatan pernapasan
mandiri dalam tekanan-demand, MSHA / NIOSH (disetujui atau setara), dan
alat pelindung penuh. Bahan tidak akan terbakar. Pakailah pakaian
pelindung untuk mencegah kontak dengan kulit dan mata. Pakailah alat
pernafasan mandiri (SCBA) untuk mencegah kontak dengan produk
dekomposisi termal. Limpasan dari kontrol api atau air pengenceran dapat
menyebabkan polusi.
Media Pemadam: Substansi adalah noncombustible, penggunaan agen
yang paling tepat untuk memadamkan api di sekitarnya.Gunakan kabut air,
kimia kering, karbon dioksida atau busa alkohol jenis.
Bagian 5 Tindakan pelepasan kecelakaan
Informasi Umum: Gunakan peralatan perlindungan pribadi yang layak
seperti yang ditunjukkan dalam Bagian 8.
Tumpahan / Kebocoran: Vacuum atau menyapu bahan dan tempat ke
dalam wadah pembuangan yang cocok. Bersihkan tumpahan segera,
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120
8. I2
Bagian 1: Produk Kimia dan Identifikasi Perusahaan
Nama produk: Iodine
Kode di katalog: SLI1513
CAS #: 7553-56-2
RTECS: NN1575000
TSCA: TSCA 8 (b) persediaan: Yodium
Sinonim:
Nama Kimia: Yodium
Formula kimia: I2
Bagian 2: Identifikasi Bahaya
Potensi Efek Kesehatan Akut:
Sangat berbahaya jika terjadi kontak kulit (iritan), kontak mata (iritan),
menelan, inhalasi. Berbahaya dalam kasus kulit kontak (korosif), dari kontak
mata (korosif). Sedikit berbahaya dalam kasus kontak kulit (permeator).
Jumlah jaringan kerusakan tergantung pada lamanya kontak. Kontak mata
bisa mengakibatkan kerusakan kornea atau kebutaan. Kontak kulit dapat
menghasilkan peradangan dan terik. Menghirup debu akan menghasilkan
iritasi pada saluran gastro-intestinal atau saluran pernapasan, yang ditandai
dengan terbakar, bersin dan batuk. Parah over-eksposur dapat menghasilkan
kerusakan paru-paru, tersedak, pingsan atau kematian.
Radang mata ditandai dengan kemerahan, berair, dan gatal-gatal. peradangan
kulit ditandai dengan gatal, scaling, memerah, atau, kadang-kadang, terik.
Potensi Efek Kesehatan kronis: Berbahaya dalam kasus kontak kulit (iritan),
kontak mata (iritan), menelan, inhalasi.
Efek karsinogenik: Tidak tersedia. Efek mutagenik: Tidak tersedia. Efek
teratogenik: Tidak tersedia.
Bagian 3: Tindakan Pertolongan Pertama
Kontak mata:
Periksa dan lepaskan lensa kontak. Dalam kasus kontak, segera basuh mata
dengan banyak air selama minimal 15
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120
menit. Air dingin dapat digunakan. air hangat HARUS digunakan. Dapatkan
perhatian medis segera.
Kontak Kulit:
Dalam kasus kontak, segera basuh kulit dengan banyak air selama minimal 15
menit saat mengeluarkan pakaian yang terkontaminasi
dan sepatu. Tutupi kulit yang teriritasi dengan emolien. Cuci pakaian sebelum
digunakan kembali. Bersihkan sepatu sebelum digunakan kembali.
Mendapatkan
perhatian medis segera.
Kulit Serius Hubungi:
Cuci dengan sabun desinfektan dan menutupi kulit terkontaminasi dengan
krim anti-bakteri. Mencari perhatian medis.
Inhalasi:
Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan
pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Dapatkan medis
perhatian.
Inhalasi serius:
Evakuasi korban ke daerah yang aman secepatnya. Kendurkan pakaian ketat
seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau pinggang. Jika sulit bernafas, berikan
oksigen. Jika korban tidak bernafas, melakukan mulut ke mulut.
PERINGATAN: Ini mungkin berbahaya bagi orang yang memberikan
bantuan untuk memberikan mulut ke mulut resusitasi bila bahan dihirup
adalah racun, infeksi atau korosif. Mencari perhatian medis segera.
Proses menelan:
JANGAN memaksakan muntah kecuali diarahkan untuk melakukannya oleh
tenaga medis. Tidak pernah memberikan apapun melalui mulut kepada sadar
orang. Kendurkan pakaian ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau
pinggang. Dapatkan bantuan medis jika gejala muncul.
Tertelan serius: Tidak tersedia.
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120
9. EDTA
Nama Produk: EDTA
10. NH4CNS
Bagian 1 - Identifikasi Bahaya
DARURAT GAMBARAN
Penampilan: bubuk kristal putih. PERINGATAN! Menyebabkan iritasi
saluran pernapasan. Menyebabkan iritasi mata dan kulit. Kontak dengan asam
dapat melepaskan gas beracun. Mungkin berbahaya jika tertelan, terhirup,
atau diserap melalui kulit. Higroskopis (menyerap kelembaban dari udara).
Target Organ: Sistem pernapasan, mata, tiroid, kulit. Potensi Efek Kesehatan
Mata: Dapat menyebabkan iritasi mata moderat. Kulit: Menyebabkan
gangguan pada kulit. Mungkin berbahaya jika diserap melalui kulit. Tertelan:
Berbahaya jika tertelan. Menyebabkan gangguan pencernaan dengan mual,
muntah dan diare. Dapat menyebabkan agitasi, Delerium, kejang, tekanan
darah rendah, kecemasan dan bahkan pingsan dan kematian. Inhalasi:
Menyebabkan iritasi saluran pernafasan. Mungkin berbahaya bila terhirup.
Kronis: waktu lama atau berulang kontak kulit dapat menyebabkan
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120
11. HNO3
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120
6.2 Saran
Praktikan harus berhati-hati saat menggunakan alat-alat laboratorium.
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120
DAFTAR PUSTAKA