Anda di halaman 1dari 39

Rufaidah Izatul Muminah

240210150120

4.2 Pembahasan
4.2.1 Alat
Praktikum kali ini tentang penganalan alat-alat laboratorium kimia fisik dan
analitik. Alat-alat laboratorium memiliki fungsi, ketelitian dan bentuk yang
berbeda-beda. Praktikan harus mengetahui karakteristik dan fungsi alat yang akan
digunakan, serta harus memperhatikan kebersihan dari alat yang akan digunakan.
Berikut adalah penjelasan mengenai alat alat yang dikenalkan pada praktikum
kimia fisik dan analitik.
1. Buret
Buret merupakan suatu pipa berbentuk silindris panjang dengan rongga
seragam sepanjang bagian yang berskala serta pada bagian ujungnya berupa
keran kaca dan ujung yang meruncing (Basset et al., 1994). Buret berfungsi
untuk menampung analit saat titrasi dan dikeluarkan sedikit demi sedikit
melalui kran. Prinsip kerja dari buret ini harus bersih, kering dan bebas lemak
sebelum digunakan. Buret dibilas dengan analit sebelum digunakan agar
konsentrasi analit tidak berubah saat dimasukkan ke dalam buret. Cara mengisi
buret yaitu pastikan jangan sampai ada gelembung udara pada bagian bawah
buret, tutup keran dan masukkan larutan dengan menggunakan corong sampai
skala nol. Buret dibedakan berdasarkan jenis yaitu buret asam ( dengan cerat
kaca ) digunakan untuk larutan yang bersifat asam (HNO3, HCl), netral
(Tiosulfat) dan larutan pengoksid (KCrO4). Buret basa digunakan untuk larutan
yang bersifat basa seperti NaOH, KOH dan lainnya, memiliki ujung cerat karet
dengan bola kaca yang berfungsi mirip seperti keran. Buret amberglas adalah
buret yang terbuat dari bahan kaca yang berwarna coklat atau gelap, buret ini
berfungsi untuk larutan yang mudah teroksidasi oleh cahaya matahari seperti
larutan Kalium Permanganat atau Iodium. Buret unniversal yaitu buret yang
dapat digunakan untuk semua jenis larutan baik yang bersifat basa maupun
asam, cerat ujungnya terbuat dari teflon. Cara yang dapat memudahkan
pembacaan menikus pada buret yang dilengkapi dengan latar belakang warna
putih dengan pita garis biru dibalik dari pembagian skala buret, garis ini
disebut sebagai garis Schellbach atau kadang-kadang disebut pula sebagai
buret Schellabach. Buret otomatik (Automatic Burettes) yang dilengkapi
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120

dengan botol reservoir larutan standar, katub penyumbat yang dapat dirubah
kedudukannya (katub berfungsi untuk mengalir larutan dari botol reservoair
atau untuk menutup aliran), selain itu ada juga yang disebut sebagai buret
piston pada bagian alat dari potensiometer.
2. Gelas Ukur
Gelas ukur merupakan suatau wadah dengan bentuk silinder dengan
dasar seperti lingkaran. Gelas ukur tersebut memiliki fungsi yaitu untuk
mengukur volume larutan atau bahan kimia (Chang, 2005). Gelas ukur
memiliki ketelitian sesuai ukurannya yaitu, gelas ukur 10 ml memiliki
ketelitian 0,2 ml, ukuran 50 ml dengan ketelitian 0,5 ml, ukuran100 ml
dengan ketelitian 0,5 ml, ukuran 250 ml dengan ketelitian 1 ml dan ukuran
500 ml dengan ketelitian 2,5 ml. Gelas ukur termasuk alat kuantitatif.
Kelebihannya dilengkapi dengan bibir tuang agar mudah dalam menuangkan
larutan dan kaki yang berbentuk heksagonal agar larutan tidak mudah tumpah.
Kekurangan gelas ukur yaitu tidak dapat digunakan untuk mengukur larutan
dalam kondisi panas.
3. Tabung Reaksi
Tabung Reaksi adalah sebuah tabung yang terbuat dari sejenis kaca atau
plastik yang dapat menahan perubahan temperatur dan tahan terhadap reaksi
kimia. Alat ini terbuat dari bahan kaca bening sehingga proses reaksi kimia
didalam tabung ini dapat terlihat jelas oleh analis. Tabung ini juga mempunyai
sifat tahan terhadap panas / api, karena seperti kita ketahui beberapa proses
reaksi kimia berjalan dengan membutuhkan panas.Tabung reaksi merupakan
alat yang berfungsi sebagai wadah mereaksikan larutan atau bahan kimia
dengan kapasitas yang kecil (Astuti, 2009). Selain itu juga untuk wadah
memanaskan sampel atau larutan. Tabung reaksi diletakkan di Rak tabung
reaksi. Rak tabung reaksi terbuat dari kayu keras. Rak tabung terdapat dua
bagian yaitu bagian bulatan dan bagian kayu penyangga. Bagian dasar bulatan
terdapat lekukan sehingga tabung stabil ditempatkan. Fungsi rak tabung reaksi
untuk menempatkan tabung reaksi sesuai ukuran tabung. Tabung reaksi yang
sudah dicuci diletakkan terbalik di atas kayu penyangga agar tidak ada air yang
tersisa pada tabung reaksi.
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120

4. Klem Statif
Klem Statif digunakan untuk memegang buret bersama standar buret.
Bila perlu dalam penggunaannya diperlukan juga pemegang klem (statif). Alat
ini terbuat dari besi yang kuat untuk memegang buret selama proses titrasi dan
sedangkan pada pegangannya dilapisi oleh karet agar buret tidak tertekan kuat
oleh besi klem buret yang dapat mengakibatkan retak atau pecah.
5. Batang Pengaduk
Batang pengaduk terbuat dari kaca tahan panas yang digunakan untuk
mengaduk larutan kimia pada waktu melakukan reaksi kimia supaya menjadi
homogen, digunakan juga untuk membantu menuangkan atau mendekantir
cairan dalam proses penyaringan (Furqonita, 2006). Batang pengaduk harus
dibersihkan sebelum digunakan agar larutan yang akan diaduk tidak
terkontaminasi oleh kotaran yang ada di batang pengaduk.
6. Krustang
Krustang merupakan alat penjepit yang terbuat dari besi dan memiliki
fungsi untuk menjepit tabung reaksi pada saat pemanasan, atau peralatan
lainnya pada saat kondisi panas.
7. Neraca Analitik
Neraca analitik adalah sebuah instrument yang berfungsi untuk
mengukur massa suatu benda dengan akurasi sampai 0,0001 gram.
Ada beberapa langkah dalam menggunakan neraca analitik ini, pertama yang
harus dilakukan adalah menyalakan neraca analitik dengan menekan kontrol di
layar dan setelah menyala tunggu beberapa detik kemudian akan mereset ke
angka 0,0000. Selanjutnya tempatkan wadah untuk menimbang ke dalam
neraca analitik dan tutup pintu kaca lalu tekan tombol tera sampai
menunjukkan angka 0,0000. Neraca analitik dibersihkan dengan sikat yang
disediakan lalu bersihkan tumpahan di ruang penimbangan, buang kertas berat
atau tisu. Banyak faktor yang dapat menyebapkan ketidaktepatan hasil data
yang dihasilkan atau diukur, faktor-faktor tersebut diantaranya, kelembapan
suhu, getaran di sekitar tempat mengukur keseimbangan, sidik jari saat
mengangkat wadah dan masih banyak lagi (Alatlabor, 2013).
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120

8. Erlenmeyer
Erlenmeyer terbuat dari kaca yang diberi skala pada bagian luarnya
(Furqonita, 2006). Bagian mulut dan leher erlenmeyer dibuat mengecil agar
erlenmeyer dapat mudah dipegang, mengurangi penguapan dan dapat ditutup
dengan mudah sedangkan dasar permukaannya rata membuat fleksibel untuk
diletakkan dimanapun (Alatlabor, 2013). Erlenmeyer berfungsi untuk
menyimpan larutan, mencampur larutan, menampung filtrat hasil penyaringan,
dan menampung titran. Ukuran erlenmeyer bermacam-macam dari 50 ml, 100
ml, 200 ml, 250 ml sampai 2 liter (Wijayani, 1994). Erlenmeyer yang
digunakan untuk uji tertentu atau untuk merefluks adalah erlenmeyer asah.
Erlenmeyer merupakan alat kualitatif karena hanya untuk mengukur volume
larutan yang tidak memerlukan ketelitian tinggi. Kelebihan erlenmeyer yaitu
tidak mudah bereaksi dengan larutan. Kekurangannya yaitu unit skala tidak
terlalu teliti.
9. Labu Ukur
Labu ukur merupakan labu reaksi yang terbuat dari kaca mempunyai
ukuran mulai dari 1 mL hingga 2 L dengan leher yang panjang dan bertutup,
tetapi tidak memiliki skala, volumenya dapat diketahui dari tanda yang tertulis
pada labu ukur atau garis yang terdapat pada leher labu. Labu ukur tidak boleh
terkena panas karena dapat memuai (Furqonita, 2006). Tutup labu ukur dengan
tanda batas volume memiliki jarak untuk mengocok cairan dalam labu. Labu
ukur berfungsi untuk pengenceran larutan dan membuat larutan dengan
ketelitian tinggi (Sari dan Rahman, 2015). Labu ukur memiliki ketelitian yang
berbeda setiap ukurannya , labu ukur 25 ml memiliki ketelitian 0,03 ml, labu
ukur 100 ml memiliki ketelitian memiliki ketelitian 0,1 ml, labu ukur 250 m
memiliki ketelitian 0,15 ml, labu ukur 1000 ml 0,4 ml. Kelebihan dari labu
ukur yaitu dapat menunjukkan dengan tepat volume cairan. Kekurangannya
yaitu sulit dalam membersihkan bagian dalam labu ukur. Labu ukur termasuk
alat kuantitatif yaitu alat yang digunakan untuk mengukur volume larutan
dengan hasil yang teliti. Prosedur umum saat pengenceran yaitu masukkan
seditit larutan yang akan diencerkan ke dalam labu ukur. Tambahkan pelarut
sampai setengah labu terisi, kocok kemudian tambahkan pelarut sampai tanda
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120

batas dan kocok lagi. Ketika pembuatan atau pengenceran larutan, labu ukur
dikocok dengan arah bolak balik dimana jari telunjuk tangan kanan memegang
tutup botol dan empat jari lainnya memegang leher labu ukur.
10. Desikator
Desikator berupa panci bersusun dua yang bagian bawahnya diisi bahan
pengering. Desikator berfungsi untuk menyimpan sampel yang harus bebas air
dan untuk mendinginkan sampel yang keluar dari oven. Piringan berpori yang
berada di dalam desikator terbuat dari porselin yang berfungsi untuk
meletakkan alat-alat atau sampel. Desikator biasanya berisi silika gel. Silika gel
berbentuk seperti butiran kristal berwarna biru bening. Setelah menyerap air,
silika gel akan berubah warna menjadi merah muda hingga bening. Perubahan
warna ini merupakan petunjuk bahwa silika gel telah jenuh dan tidak dapat
menyerap air lagi. Silika gel dapat dipakai ulang setelah dikembalikan pada
keadaan semula. Caranya panaskan silika gel yang jenuh air di dalam oven
pafa suhu 120 oC sampai kembali berwarna biru (Murtiningsih et al., 2006).
11. Oven
Oven laboratorium atau yang dapat juga disebut drying oven adalah alat
yang berguna untuk memanaskan atau mengeringkan peralatan laboratorium,
selain fungsi- fungsi diatas oven biasanya digunakan untuk mengeringkan
peralatan gelas laboratorium,zat-zat kimia maupun pelarut organik, dapat pula
digunakan untuk mengukur kadar air. Meskipun drying oven dapat
mengeringkan alat gelas tapi tidak semua gelas dapat dikeringkan dengan alat
ini hanya alat gelas dengan spesifikasi tertentu saja yang dapat dikeringkan
(Alatlabor, 2013). Alat-alat gelas kualitatif dapat dikeringkan dengan oven,
sedangkan alat gelas kuantatif tidak dapat dikeringkan menggunakan oven
karena jika dikeringkan dengan oven akan memuai. Jika memuai maka skala
yang ada pada alat gelas tidak akurat lagi.
12. Sarung Tangan
Sarung Tangan fungsinya secara langsung kita butuhkan, karena tangan
merupakan bagian tubuh yang digunakan untuk melakukan pekerjaan di lab.
Mengaduk, mengambil, memindahkan, dan lain lain. Sarung tangan berfungsi
unatuk melindungi bahan kimia berbahaya yang tidak boleh terkena walau
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120

hanya setetes. Juga digunakan untuk mengangkat suatu yang panas juga di
gunakan sarung tangan.
13. Masker
Masker berfungsi untuk melindungi pernafasan sekaligus bagian
percernaan. Karena ada 2 macam bahaya bahan kimia . Ketika terhirup dan
tertelan. Resiko yang lebih tinggi untuk terkena ialah terhirup karena kita harus
terus bernapas walaupun di tempat yang banyak bahan kimia berbahaya.
14. Bulb pipet
Bulb pipet digunakan untuk mengisap dan mengeluarkan zat cair dari
pipet (Furqonita, 2006). Bulb pipet memiliki 3 katup yaitu katup A (aspirate)
berfungsi untuk mengeluarkan udara dari bulb pipet, S (suction) berfungsi
untuk menghisap larutan, dan E (exhaust) berfungsi untuk mengeluarkan
larutan. Alat ini mudah rusak oleh karena itu saat memasang pipet harus hati-
hati jangan sampai bola yang ada didalam bulb masuk kedalam katup S. Cara
kerja bulb pipet ini adalah kosongkan terlebih dahulu udara dari bulb dengan menekan
katup yang bertanda A sambil menekan bola karetnya, lalu tempatkan pipet pada
larutan yang akan diambil, tekan katup yang bertanda S untuk menghisap larutan,
kemudian larutan dikeluarkan dengan menekan katup bertanda E (Suriawiria,
1985).
15. Rak Tabung
Rak tabung terbagi menjadi dua macam yaitu yang terbuat dari kayu
dan rak tabung yang terbuat dari plastik, fungsi dari rak tabung tersebut
merupakan tempat penyimpan tabung reaksi dalam jumlah yang terbatas
untuk yang kayu dan untuk jumlah tabung yang lebih banyak biasanya
yang digunakan adalah rak tabung plastik .
16. Cawan
Cawan terdapat dua macam, Cawan plastik berfungsi untuk wadah
menimbang selain reagent asam. Cawan porselen adalah cawan yang terbuat
dari porselen, dipakai untuk penguapan atau pengeringan padatan dalam bentuk
tepung, umumnya digunakan untuk membakar atau mengarangkan atau
mengukur kadar abu, untuk mereaksikan zat dalam suhu tinggi, dan
menguraikan endapan dalam gravimetric sehingga menjadi bentuk stabil.
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120

17. Corong
Corong terbuat dari plastik atau kaca tahan terhadap panas dan memiliki
bentuk sepertigelas yang bertangkai (kerucut), terdiri dari corong dengan
tangkai panjang dan pendek. Cara menggunakannya dengan meletakkan kertas
saring ke dalam corong tersebut.Fungsi dari corong adalah untuk menyaring
campuran kimia dengan gravitasi.Biasanya terbuat dari gelas namun ada juga
yang terbuat dari plastik. Corong digunakan untuk membantu pada saat
memasukkan cairan ke dalam suatu wadah dengan mulut sempit, seperti botol,
labu ukur, buret dan sebagainya.
18. Teko
Teko berfungsi untuk mengukur sampel cair dan Membantu menuangkan
larutan cair ke alat-alat gelas.
19. Google
Google / Kacamata berfungsi untuk melindungi mata dari berbagai resiko
paparan bahan kimia yang dapat menyebabkan kebutaan. Kacamata lab
memiliki perbedaan dari kacamata biasa, yaitu untuk resistansi atau ketahanan
terhadap goncangan dan bagian pinggir yang lebih tertutup dari kacamata
biasa. Karena bahaya bisa masuk lewat pinggir, tidak selalu dari depan. Bahkan
ada beberapa kacamata yang terintegrasi dengan perisai muka yang dapat
melindungi keseluruhan muda. Karena jika berhubungan dengan bahan kimia
berbahaya dengan jumlah banyak , akan sangat mudah untuk terciprat atau
terkena partikel partikel yang beterbangan.
20. Pipet
Pipet tetes berupa pipa kaca yang meruncing. Bagian pangkalnya
terdapat balon kecil karet yang dapat ditekan untuk mengeluarkan cairan dan
dilepas untuk mengisap cairan agar dapat masuk (Furqonita, 2006). Pipet tetes
merupakan pipet yang berfungsi untuk memindahkan larutan bahan kimia
dengan volume konstan yang kecil pada kondisi tertentu yang ditetapkan serta
digunakan untuk menghimpitkan larutan mendekati batas yang telah ditentukan
(Basset et al., 1994). Prinsip kerjanya yaitu pengambilan larutan berdasarkan
pompa karet atau pengatur skala pada bagian atas.
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120

Pipet ukur berfungsi untuk melakukan pemindahan larutan atau bahan


kimia serta mengukur volume larutan atau bahan kimia tersebut (Chang, 2005).
Penggunaan pipet ukur ini dilakukan bersama bulb pipet. Pipet ukur memiliki
ketelitian yang berbeda setiap ukurannya , pipet ukur 1 ml memiliki ketelitian
0,006 ml, pipet ukur 2 ml memiliki ketelitian 0,02 ml, pipet ukur 5 ml
memiliki ketelitian 0,05 ml, pipet ukur 10 ml memiliki ketelitian 0,05 ml
dan pipet ukur 25 ml memiliki ketelitian 0,1 ml. Pipet ukur termasuk alat
kuantitatif. Hati-hati saat memasangkan bulb pipet jangan terlalu dipaksa
karena pipetnya bisa pecah atau patah. Tempat penyimpanan pipet volume
adalah di Lemari rak (shelves).
Pipet volume berfungsi untuk mengambil larutan dengan volume tepat
sesuai dengan label yang tertera pada bagian yang menggelembung (gondok)
pada bagian tengah pipet. Pipet volume termasuk alat kuantitatif. Pipet volume
ukuran 25 ml memiliki ketelitian 0,03 ml. Hati-hati saat memasangkan bulb
pipet jangan terlalu dipaksa karena bisa pecah atau patah pipet volumenya. Saat
mengambil larutan, bagian gelembung pada pipet volume jangan dipegang
karena panas tubuh praktikan dapat mempengaruhi reagennya.
Hal yang perlu diperhatikan saat memindahkan larutan dari alat gelas
pipet ke dalam erlenmeyer, beaker glass atau sejenisnya alirkan isi dengan
posisi pipet tegak lurus terhadap wadah yang akan digunakan dengan ujung
pipet menempel pada bagian dalam wadah.
21. Autoclave
Autoklaf adalah alat yang digunakan untuk mensterilkan alat dan bahan
dengan dilengkapi pangaturan suhu dan waktu. Uap dibawah tekanan adalah
agen sterilisasi yang efisieni dan cara utama yang digunakan adalah untuk
mensterilkan pembalut peralatan, media, dan barnag-barang yang akan
terkontaminasi untuk pembedahan. Suhu sterilisasi tergantung pada tekanan
uap. Biasanya suhu uap adalah 100oC dan membutuhkan waktu yang sangat
lama. Apalagi uap dibatasi dengan bejana yang tertutup tekanannya akan naik,
suhu uap akan naik dengan sebanding. Pada tekanan 15 pon setiap inci persegi
(1,05 kg/cm2). Suhu uap mencapai 121oC, ini adalah suhu yang paling umum
digunakan untuk sterilisasi (Volk dan Wheeler, 1993).
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120

22. Spatula
Spatula terbuat dari logam alumunium,stainless steel atau kayu. Spatula
berbentuk seperti sendok kecil dangan tangkai panjang dan ujung lainnya
memiliki bentuk datar (Furqonita, 2006). Ujung spatula yang seperti sendok
berfungsi mengambil sampel dalam jumlah yang banyak, sedangkan yang
memiliki ujung datar digunakan untuk mengambil sampel dalam jumlah yang
lebih sedikit. Spatula digunakan untuk mengaduk larutan kecuali larutan asam
karena untuk mencegah reaksi yang terjadi antara larutan dengan logam.
Cucilah spatula setelah dipakai dengan bersih dan keringkan agar tidak
berkarat. Hal yang perlu diperhatikan adalah setelah mengambil zat A
menggunakan spatula lalu ingin mengambil zat B dengan spatula yang sama
harus dibersihkan terlebih dahulu karena jika tidak dibersihkan dikhawatirkan
zat A akan bereaksi dengan zat B sehingga dapat merusak zat B.
23. Beaker Glass
Beaker glass atau gelas kimia terbuat dari kaca boroksilikat yang
memiliki skala ukur dan tahan panas. Beaker glass memiliki ukuran yang
beraneka ragam, mulai dari 100 ml, 250 ml, sampai 1 liter (Furqonita, 2006).
Beaker glass berfungsi sebagai wadah untuk mereaksikan atau melarutkan
larutan dan sebagai wadah untuk menyimpan larutan atau bahan kimia dalam
jangka waktu pendek atau sementara (Astuti, 2009). Selain itu, berfungsi untuk
mencampur dan memanaskan suatu zat dalam jumlah besar. Beaker glass juga
merupakan alat kualitatif.
24. Penjepit Kayu
Penjepit kayu berfungsi untuk menjepit tabung reaksi saat dipanaskan
atau setelah dipanaskan. Krustang memiliki fungsi yang sama dengan penjepit
kayu, yang membedakan yaitu krustang digunakan untuk menjepit alat-alat
yang terbuat dari gelas seperti kaca arloji, botol timbang, erlenmeyer dan lain-
lain. Terdapat bagian untuk menjepit cawan petri yang pipih di ujungnya, serta
berbentuk bulat di tengah yang berfungsi untuk mengambil wadah berbentuk
silinder. Krustang disimpan dengan posisi pencapitnya mengahadap ke atas
agar tidak terkontaminasi kotoran saat disimpan dan sebelum digunakan
sebaiknya dilap denga tisu.
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120

Menurut Susila Kristianingrum (2012), langkah petama untuk mencuci


alat gelas yaitu dengan larutan detergen menggunakan sikat yang sesuai.air hangat
bisa digunakan untuk menghilangkan zat yang menempel pada alat gelas. Jika
cara pertama alat gelas belum bersih, gunakan larutan asam encer atau basa encer.
Selain itu, merendam dengan larutan kalium dikromat (K2Cr2O7) dapat digunakan
untuk mengoksidasi kotoran yang masih menempel. Alat gelas yang sudah dicuci
harus dikeringkan, alat gelas kuantitatif dikeringkan dengan suhu ruang
sedangkan untuk alat gelas kualitatif bias dikeringkan dengan oven. Metode
Pembersihan khusus dibagi menjadi 4 macam, Noda Permanganat : Gunakan
campuran yang dari 3% Asam Sulfat dan 3% Hidrogen Peroxida.
Noda besi : Gunakan larutan HCl 50 %. Noda lemak : Gunakan larutan asam
kromat, adalah larutan kalium dikromat dalam asam sulfat pekat. Bahan yang
mengandung kontaminasi bakteri : Setelah dibersihkan dengan deterjen ,glassware
direndam dalam larutan desinfektan atau di steam dalam Autoclave (disterilisasi).
Permukaan cairan membentuk kurva yang disebut meniskus. Meniskus
sebagian besar cairan membentuk cekung kecuali raksa, sehingga bagian tengan
kurva tampak lebih rendah dari tepian. Meniskus ini disebut meniskus bawah.
Cara membaca volume cairan dengan melihat bagian tengah atau bawah kurva,
karena jika melihat tepi kurva hasilnya akan berbeda.

4.2.2 Bahan
Setiap bahan kimia mempunyai dokumen yang wajib disertakan sebagai
panduan bagi pengguna agar memahami sifat-sifat bahan kimia dan cara
penaggulangan apabila terjadi bahaya yang diuraikan dalam MSDS (Material
safety Data Sheet) atau LDKB (Lembar Data Keselamatan Bahan) . Dokumen
MSDS berisi data-data mengenai pengenalan umum, sifat-sifat bahan, cara
penanganan, penyimpanan, pemindahan dan pengelolaan limbah buangan bahan
kimia tersebut. Bagi pengguna bahan kimia tersebut, sebaiknya telah mempelajari
terlebih dahulu isi dari MSDS sebelum mulai menggunakan bahan. Selain
pengguna, distributor bahan kimia juga wajib memahami agar dalam proses
distribusi bahan tidak terjadi bahaya yang disebabkan bahan tersebut. Berikut
Uraian MSDS dari beberapa bahan kimia:
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120

1. HCL

Identitas Produk dan Perusahaan, meliputi Nama Produk: Asam


Hydrochloric. Rumus Kimia : HCl. Code Produksi: - . Synonim: Asam
chloride, asam muriat, Hydroge chloride
Komposisi bahan, terdiri dari Bahan 36% berat CAS No.7647-01-0
Batas pemaparan : 5ppm ( 7,5 mg/m3 ) ( TLV-C )
Identifikasi Bahaya Ringkasan bahaya yang penting : Asam chloride
sangat korosif dan toksik serta iritatif bila kontak dengan kulit, mata atau
terhirup. Akibatnya terhadap kesehatan :
MATA : Menyebabkan iritasi bahkan dapat menyebabkan kebutaan
KULIT : Menyebabkan luka bakar dan dermatitis
TERTELAN : Menyebabkan luka bakar membrane mukosa di mulut,
Esophagus dan mulut
TERHIRUP : Menyebabkan bronchitis kronis
Karsinogenik : Tidak ada efek
Teratogenik : Tidak ada efek
Reproduksi : Tidak ada efek
Tindakan Pertolongan pertama pada kecelakaan, terkena pada :
MATA : Bilas dengan air mengalir sekurang-kurangnya 15 menit
KULIT : Cuci dengan air sebanyak-banyaknya. Segera lepaskan pakaian yang
terkontaminasi.
TERTELAN : Bila sadar, beri minum 1 2 gelas untuk pengenceran. Hindari
pemanis buatan.
TERHIRUP : Segera pindahkan korban ke tempat yang cukup udara, berikan
pernafasan buatan atau oksigen korban segera bawa ke dokter.
Tindakan Penanggulangan Kebakaran
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120

a. Sifat- sifat bahan mudah terbakar : Tidak mudah terbakar. Titik nyala : -
b. Suhu nyala sendiri : -
c. Daerah mudah terbakar
Batas terendah mudah terbakar : -
Batas tertinggi mudah terbakar : -
d. Media pemadam api : Dapat dilakukan dengan pemadam api biasa. Wadah
yang terpapar panasdapat di semprot dengan air agar dingin, tetapi air
tidak boleh masuk ke dalam wadah.
e. Bahaya khusus : Bila kontak dengan logam akan menghasilkan gas
hydrogen yang mudah terbakar
f. Instruksi pemadam api : Dapat dilakukan dengan pemadam api biasa.
Wadah yang terpapar panas dapat disemprot dengan air agar dingin tetapi
air tidak boleh masuk ke dalam wadah. Pakailah pakaian pelindung diri
dan alat pelindung pernafasan.
Tindakan terhadap tumpahan dan kebocoran
a. Tumpahan dan kebocoran kecil : Bila kebocoran tidak besar, tutup dengan
tanah kering, pasir kering atau material lain yang tidak terbakar diikuti
dengan lembaran plastik untuk menghindari penyebaran atau kontak
dengan air hujan.
b. Tumpahan dan kebocoran besar : Penanganan kebocoran gas atau
tumpahan larutan Hcl harus memakai alat pelindung diri terutama
pelindung pernafasan, kulit (badan)
c. Alat pelindung diri : Respirator kimia penyerap HCL atau respirator udara
(SCBA), Kacamata (goggles) atau perisai muka (Full face), gloves
(neoprene, nitrile).
Penyimpanan dan penanganan bahan
a. Penanganan bahan : Bekerja dengan gas atau uap HCl harus dalam lemari
asam. Waspada terhadap kebocoran gas.
b. Pencegahan terhadap pemaparan :Gunakan SCBA dan pakaian pelindung
c. Tindakan pencegahan terhadap kebakaran dan peledakan
d. Penyimpanan : Simpan di tempat dingin, berventilasi dan lantai gedung
harus tahan asam.
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120

e. Syarat khusus penyimpanan bahan : Jauhkan dari bahan oksidator dan


bahan alkali, serta sianida, sulfida, formadehid, logam natrium, merkuri
sulfat dan amonium hidroksida. Periksa kebocoran wadah asam.
Pengendalian pemajanan dan alat pelindung diri
a. Pengendalian teknis : Gunakan Ventilasi umum yang mencakup untuk
menjaga debu ke tingkat serendah mungkin.
b. Alat pelindung Diri : Respirator kimia penyerap HCl atau respirator udara,
kacamata (goggles), Jas lab, perisai muka (full face), sarung tangan karet
(neoprene gloves).
Sifat Fisika dan Kimia, Bentuk nya Cair, Bau nya menyengat,
memiliki warna bening sampai agak kekuningan, memiliki Massa jenis : 2.13,
Titik didih sebesar 85 oC, Titik lebur sebesar -20oC, Tekanan uap
(20oC) sebesr 20 mbar Kelarutan dalam Air (20 oC) termasuk terlarut 82,3 g/
100 m, memiliki pH (20 oC) : 1
Reaktifitas dan Stabilitas
a. Sifat Reaktifitas : Senyawa HCl stabil pada suhu kamar. Oleh pengaruh
panas akan teruraimenjadi hydrogen dan klor. Larutan dalam air sangat
reaktif dengan logam-logam dan menghasilkan gas hydrogen yang
eksplosif. Bereaksi dengan oksidator menghasilkan gas khlor yang toknik.
b. Sifat stabilitas : Stabil pada tekanan dengan temperatur yang normal.
c. Kondisi yang harus dihindari : panas dan lembab
d. Bahan yang harus dihindari :Aluminium, amines, carbide, hydrida, fluor,
logam alkali, logam, basa kuat garam dari asam oksihalogon, H2SO4
pekat, senyawa hydrogen semimetalik, semimetalic oxides, aldehyde,
sulfida, lithium, silicide, vinymethyl ether
e. Bahan dekomposisi : Hydrochloric acid chlorine
f. Bahaya Polimarisasi : -
Informasi Toksikologii
a. Nilai ambang batas ( NAB ) : 5 ppm ( 7,5 mg/m3 (TLV-C)
b. Terkena mata : dapat menimbulkan iritasi mata dan kebutaan
c. Tertelan LD 50 (tikus) : 000 mg/ Kg
d. Terhirup LC 50 (pernafasan) : 3124 ppm (V)/ 1 jam
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120

e. Terkena kulit : Dapat menimbulkan luka bakar


f. Efek local : -
g. Pemaparan jangka pendek/ akut : Terhirup dapat menyebabkan iritasi pada
hidung dan tenggorokan, saluran pernapasan atau kerusakan paru-paru
h. Pemaparan jangka panjang/ kronik : Bronchitis kronis bila sering
menghirup gas dan dermatitis jika kontak dengan kulit.
Karsinogen, teratogen, reproduksi dan mutagen : tidak ada
Informasi Ekologi
a. Dampak terhadap lingkungan : Efek Biologi lethal pada ikan dari 25 mg/l.
Beracun pada organisme aquatik. Berbahaya dikarenakan perubahan pH
b. Degradasi lingkungan : -
c. Bio Akumulasi : -
Pembuangan Limbah Sebelum dibuang ke lingkungan, harus
dinetralkan dengan alkali sampai Ph = 9
Pengangkutan, Pengangkutan darat menggunakan truk tanki,
Pengangkutan laut menggunakan Kapal laut
Peraturan Perundang-Undangan diatur dalam Keputusan Menteri
Tenaga Kerja No. KEP 187/MEN/1999

2. CH3COOH
Deskripsi Bahan
Nama Produk : Cuka
Kode Produk (s) : 89-8110, 84-0935, 84-0975, 95-7860, 97-2901, 97-2923
84-0477, 95-8005, 84-0486, 84-0486, 84-0487, 84-
0880, 84-0884 95-8002
Nama Kimia : Acetic Acid
Nomor CAS : 64-19-7
Formula : CH3COOH
Sinonim : Asam Etanoat
Distributor : Carolina Perusahaan Pasokan Hayati 2700 Jalan York
Burlington, NC 27215
Informasi Kimia :800-227-1150 ( 8:00-5:00 (ET) MF )
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120

Prinsip Berbahaya Komponen : Acetic Acid (CAS # 64-19-7) 4-6%NAB dan


unit PEL : TLF ACGIH-10ppm (TWA)< STEL 15ppm OSHA
PEL_10ppm (TWA)
Identifikasi Bahan
Darurat Ikhtisar : -Jangan menelan.
-Hindari kulit dan kontak mata.
-Hindari pajanan terhadapuap dan kabut.
Potensi Efek kesehatan :
Mata : Dapat menyebabkan iritasi.
Kulit : Dapat menyebabkan iritasi
Tertelan : Dapat menyebabkan ketidak nyamanan pencernaan.
Terhirup : Dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan
Tindakan Pertama, Prosedur Darurat dan Pertolongan Pertama:
Mata : Siram dengan air selama minimal 15 menit, menaikkan dan
menurunkan Kelopak mata sesekali. Dapatkan perawatan medis
jika terjadi iritasi.
Kulit : Seksama mencuci area yang terkena selama minimal 15 menit.
Hapus yang terkontaminasi pada pakaian. Mencuci pakaian yang
terkontaminasi sebelum digunakan kembali. Dapatkan perawatan
medis jika terjadi iritasi.
Menelan : Jangan menginduksi muntah. Jika tertelan, jika sadar, berikan
banyak air, segera memanggil seorang dokter atau pusat kendali
racun. Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut kepada
orang yang tidak sadar.
Menghirup : Hapus untuk udara segar.
Berikan oksigen jika sulit bernapas
Memberikan pernapasan buatan jika napas telah berhenti.
Tetap hangat, tenang, dan mendapatkan perhatian medis.
Prosedur Pemadam Kebakaran
Prosedur Khusus Pemadam : pemadam kebakaran harus memakai
perlengkapan pelindung penuh dan disetujui NIOSH- mandiri alat
pernapasan.
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120

Pencegahan Khusus, Tindakan pencegahan yang harus Diambil dalam


Penanganan atau Menyimpan: Simpan di atas 62F, jauhkan dari sumber
panas, pengapian, dan oksidasi.
Tindakan pencegahan lain: Jangan menggunakan kontainer. Residu dapat
membuat wadah kosong berbahaya.
Reaktivitas Data
Stabilitas : Stabil
Kondisi untuk dihindari : Panas, sumber pengapian, logam
Ketidaksesuaian (Bahan untuk Hindari) : Oksidator, alkali kuat, logam, amina,
sianida, sulfida, asam kromat, asam nitrat, hydrogen peroksida, karbonat.
Penguraian Produk : Cox
Polimerisasi berbahaya : Tidak akan terjadi.
Metode Pembuangan Limbah:
Buanglah sesuai dengan semua yang berlaku federal, Negara dan peraturan
lokal.
Selalu kontak pemelihara limbah diizinkan (TSD) untuk memastikan
kepatuhan.

Tambahan Informasi Informasi yang diberikan dalam Material Safety Data Sheet
(MSDS) mewakili kompilasi data yang diambil langsung dari berbagai sumber
yang tersedia bagi kita. Carolina Pasokan biologi tidak membuat representasi atau
jaminan untuk kesesuaian informasi ini untuk aplikasi tertentu substansi yang
tercakup dalam Material Safety Data Sheet. Setiap majikan harus hati-hati menilai
applicability dari setiap informasi yang terkandung di sini dalam hal penggunaan
khusus yang majikan menempatkan materi.

3. NA2CO3
Bagian 1 - Kimia Produk dan Identifikasi Perusahaan
MSDS Nama: Natrium Karbonat
Katalog Nomor: S71987, S71987-1, S71987-2, S78416, S78416-1, S78419.
Sinonim: Crystal Karbonat, Dinatrium Karbonat, Sal Soda, Soda Ash, Soda cuci
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120

Bagian 2 - Identifikasi Bahaya


Penampilan: Putih. Peringatan! Berbahaya bila terhirup. Dapat menyebabkan
iritasi mata dan kulit dengan luka bakar. Dapat menyebabkan iritasi saluran
pernapasan dan pencernaan.
Mata: Dapat menyebabkan cedera kornea. Kontak dengan mata dapat
menyebabkan iritasi parah, mata dan luka bakar.
Kulit: Kontak dengan kulit menyebabkan iritasi dan luka bakar, terutama jika kulit
basah atau lembab.
Tertelan: Dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan.
Inhalasi: Berbahaya jika terhirup. Dapat menyebabkan iritasi pada saluran
pernapasan dengan nyeri terbakar di hidung dan tenggorokan, batuk, mengi,
sesak napas dan edema paru.
Kronis: inhalasi berkepanjangan atau berulang-ulang dapat menyebabkan
mimisan, hidung tersumbat, erosi pada gigi, perforasi septum hidung, nyeri
dada dan bronkitis.
Bagian 3 - Tindakan Pertolongan Pertama
Mata: Segera siram mata dengan banyak air sedikitnya selama 15 menit, sesekali
mengangkat kelopak mata atas dan bawah.Dapatkan bantuan medis dengan
segera.
Kulit: Dapatkan bantuan medis. Siram kulit dengan banyak air dan sabun
setidaknya selama 15 menit saat mengeluarkan pakaian yang terkontaminasi
dan sepatu. Cuci pakaian sebelum digunakan kembali.
Tertelan: JANGAN memancing muntah. Jika korban sadar dan waspada, beri 2-4
cupfuls susu atau air. Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut
kepada orang yang tidak sadar. Dapatkan bantuan medis dengan segera.
Inhalasi: Hapus dari paparan udara segar segera. Jika tidak bernapas,
berikan pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Dapatkan
bantuan medis jika batuk atau gejala muncul.
Catatan untuk Dokter: Perlakukan berdasar gejala dan penuh dukungan.
Bagian 4 Tindakan Pencegahan kebakaran.
Informasi Umum: Seperti api apapun, memakai peralatan pernapasan mandiri
dalam tekanan-demand, MSHA / NIOSH (disetujui atau setara), dan alat
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120

pelindung penuh. Bahan tidak akan terbakar. Pakailah pakaian pelindung untuk
mencegah kontak dengan kulit dan mata. Pakailah alat pernafasan mandiri
(SCBA) untuk mencegah kontak dengan produk dekomposisi termal. Limpasan
dari kontrol api atau air pengenceran dapat menyebabkan polusi.

Media Pemadam: Substansi adalah noncombustible, penggunaan agen yang paling


tepat untuk memadamkan api di sekitarnya.Gunakan kabut air, kimia kering,
karbon dioksida atau busa alkohol jeni.
Bagian 5 Tindakan Pelepasan Kebakaran.
Informasi Umum: Gunakan peralatan perlindungan pribadi yang layak.
Tumpahan / Kebocoran: Vacuum atau menyapu bahan dan tempat ke dalam
wadah pembuangan yang cocok. Bersihkan tumpahan segera, mengamati tindakan
pencegahan di bagian Peralatan pelindung. Hindari menghasilkan kondisi
berdebu. Sediakan ventilasi.Tutup dengan bahan seperti abu soda kering atau
kalsium karbonat dan tempat ke dalam wadah tertutup untuk dibuang.
Bagian 6 - Penanganan dan Penyimpanan
Penanganan: Cuci sampai bersih setelah memegang. Hubungi dokter dan cuci
sebelum digunakan kembali. Minimalkan debu dan akumulasi. Jangan
sampai mata, kulit, atau pakaian. Simpan wadah tertutup rapat. Hindari
konsumsi dan inhalasi.
Penyimpanan: Simpan dalam wadah tertutup rapat. Simpan di, daerah sejuk dan
kering, berventilasi baik jauh dari zat-zat yang tidak kompatibel.

4. AgNO3

1. Identifikasi Produk
Sinonim : lunar kaustik,perak (I) nitrat, perak (1 +) nitrat, garam asam
nitrat perak
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120

Rumus molekul : AgNO3


Berat molekul : 169,87
CAS No : 7761-88-8
EC No : 231-853-9
Indeks EC No : 047-001-00-2
Kode Produk : JT Baker: 3426, 3429 , Mallinckrodt: 2160, 2169, 7992
2. Komposisi Bahan
Nama CAS # % berdasarkan
berat
Perak Nitrat 7761-88-8 100

Toksikologi Data Bahan: Perak nitrat: LISAN (LD50): akut: 1173 mg / kg


[Tikus]. 50 mg / kg [Mouse]. 473 mg / kg [Babi Guinea].
3. Identifikasi Bahaya
Beracun, berbahaya, korosif. menyebabkan luka bakar pada setiap jaringan
tubuh. bisa fatal jika tertelan. berbahaya jika dihirup. oksidator kuat. dapat
menyebabkan kebakaran apabila kontak dengan bahan lain.
Data rangking bahaya, meliputi :
Kesehatan : 3 (keracunan hebat)
Mudah terbakar: 0 - Tidak ada
Reaktivitas : 3 - parah (oksidator)
Kontak : 3 - parah (Korosif)
alat pelindung : GOGGLES & SHIELD; jas lab & Apron, Vent HOOD;
GLOVES PROPER
Kode Warna penyimpanan : Kuning (reaktif)
Beberapa efek kesehatan:
Inhalasi:
Sangat merusak jaringan dari selaput lendir dan saluran pernapasan
bagian atas. Uap yang terhirup dapat menyebabkan batuk, mengi,
radang tenggorokan, sesak nafas, sakit kepala mual dan muntah. Debu
yang mengendap di paru-paru dapat menyebabkan pneumokoniosis.
Tertelan: Korosif.
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120

Menelan dapat menyebabkan luka bakar parah pada tenggorokan,


mulut, dan perut. Dapat menyebabkan sakit tenggorokan, muntah,
diare. Dan beracun. Gejalanya meliputi nyeri dan terbakar di mulut,
menghitamkan kulit dan selaput lendir, tenggorokan, dan perut, air
liur, muntah bahan hitam, diare, kolaps, syok, koma dan kematian.
Kontak Kulit: Korosif. Gejala kemerahan, nyeri, dan dapat membakar kulit.
Kontak Mata: Korosif.
Dapat menyebabkan penglihatan kabur, kemerahan, nyeri, luka bakar
jaringan dan kerusakan mata.
Chronic Exposure: jika tertelan secara terus-menerus dapat menyebabkan
perubahan warna kebiruan permanen pada konjungtiva, kulit, dan
selaput lendir. inhalasi berulang dapat menyebabkan penyakit paru-
paru.
4. Pertolongan Pertama
Inhalasi: Hilangkan dengan udara segar. Jika tidak bernapas, berikan
pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen.
Mendapatkan perhatian medis segera.
Ingesti: Jangan menyedot langsung dengan mulut. Berikan minum yang
banyak. Jangan pernah memberikan sesuatu melalui mulut kepada
orang yang tidak sadar. Segera beri pertolongan medis.
Kontak Kulit: Segera basuh kulit dengan banyak air sekurang-kurangnya 15
menit sambil menghilangkan kontaminan pada pakaian dan sepatu.
Segera beri pertolongan medis. Cuci pakaian sebelum digunakan
kembali. Bersihkan sepatu sebelum digunakan kembali.
Kontak Mata: Segera basuh mata dengan banyak air selama minimal 15
menit, sambil dikedip-kedipkan. Segera beri pertolongan medis.
5. Tindakan Menghindari Kebakaran Api:
Ledakan: Beberapa reaksi dapat menyebabkan ledakan, misalnya bereaksi
dengan ammonia membentuk senyawa yang mudah meledak.
Media pemadaman api: Gunakan air untuk menyiram. Jangan gunakan
bahan kimia kering, karbon dioksida atau Halon. Jangan biarkan
limpasan air masuk pembuangan atau saluran air.
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120

Informasi Khusus: jika terjadi kebakaran, pakailah full protective


clothing dan NIOSH-approved self, terdiri dari alat pernapasan
dengan penutup wajah penuh dan dioperasikan pada tekanan yang
diinginkan atau mode tekanan positif lainnya.
6. Penanganan dan Penyimpanan
Simpan dalam wadah tertutup rapat, dingin, kering,, dan berventilasi.
Hindari kerusakan fisik, tempat-tempat yang lembab, sinar matahari
langsung, sumber panas, api, penyimpanan di lantai kayu, bahan-bahan lain
yang sifatnya bertentangan dengan perak nitrat, bahan yang mudah menyala,
organik atau bahan mudah teroksidasi lainnya. Wadah bahan ini mungkin
berbahaya ketika kosong karena wadah dapat mempertahankan residu
produk (debu, padat); amati semua peringatan dan tindakan pencegahan
yang terdaftar untuk produk.
7. Proteksi Diri
Perlindungan kulit: Pakailah pakaian pelindung, yaitu sepatu bot, sarung
tangan, jas lab, apron atau baju, yang sesuai, untuk mencegah kontak
kulit.
Perlindungan mata: Gunakan chemical safety goggles dan / atau full face
shield yang mampu melindungi mata dari debu atau percikan larutan.
Sediakan eye washer untuk pertolongan pertama jika terjadi
kecelakaan pada mata.
8. Sifat-sifat Fisika dan kimia
kenampakan: Transparan, kristal tak berwarna.
Bau: Tidak berbau.
Kelarutan: air 219g/100g @ 200C (68F).
berat jenis: 4.352
pH: ca. 6 (netral untuk lakmus)
Titik didih: 444C (831F) terurai.
titik leleh: 212C (414F)
Densitas uap (udara = 1): 4.4
Tekanan Uap (mm Hg): Sangat rendah.
kecepatan evaporasi (BuAc = 1): informasi tidak ditemukan.
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120

9. Stabilitas dan Reaktifitas


Stabilitas: Stabil pada suhu kamar dalam wadah tertutup. Saat terkena
cahaya warna berubah menjadi hitam.
Bahaya Dekomposisi Produk: Oksida nitrogen.
Bahaya Polimerisasi: Tidak akan terjadi.

5. KMnO4
Bagian 1: Kimia Identifikasi Produk dan Perusahaan
Nama Produk: Kalium permanganat
Kode Katalog: SLP4912, SLP3892, SLP1075
CAS #: 7722-64-7
RTECS: SD6475000
TSCA: TSCA 8 (b) persediaan: Kalium permanganat
Bagian 2: Komposisi dan Informasi Bahan
Nama : Kalium permanganat
Data toksikologi pada Bahan: Kalium permanganat, Biotech: LISAN
(LD50): Akut: 1090 mg / kg [Tikus]. 2157 mg / kg
[Mouse].
Bagian 3: Identifikasi Bahaya
Potensi Efek Kesehatan Akut: Berbahaya dalam kasus kontak kulit
(iritan), kontak mata (iritan), menelan, inhalasi. Sedikit berbahaya dalam
kasus kulit kontak (permeator). Mungkin korosif terhadap mata dan kulit.
Jumlah kerusakan jaringan tergantung pada panjang kontak. Kontak mata
dapat mengakibatkan kerusakan kornea atau kebutaan. Kontak kulit dapat
menghasilkan radang dan blistering. Menghirup debu akan menghasilkan
iritasi pada saluran gastro-usus atau pernafasan, yang ditandai dengan
membakar, bersin dan batuk. Parah over-eksposur dapat menghasilkan
kerusakan paru-paru, tersedak, pingsan atau kematian. Kontak yang terlalu
lama dapat mengakibatkan kulit terbakar dan ulserasi. Over-eksposur
terhirup dapat menyebabkan iritasi pernapasan.
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120

Potensi Efek Kesehatan kronis:


Efek karsinogenik: Tidak tersedia. Mutagenik EFEK: Mutagenic untuk
bakteri dan / atau ragi. Teratogenik Paparan berulang dari mata ke tingkat
rendah debu dapat menghasilkan iritasi mata. Paparan berulang kulit dapat
menghasilkan lokal kulit kehancuran, atau dermatitis. Inhalasi berulang
debu dapat menghasilkan berbeda-beda pernafasan iritasi atau kerusakan
paru-paru.
Bagian 4: Tindakan Pertolongan Pertama
Kontak Mata: Periksa dan lepaskan jika ada lensa kontak. Dalam kasus kontak,
segera basuh mata dengan banyak air sekurang-kurangnya 15 menit. Air
dingin dapat digunakan. Dapatkan perhatian medis segera.
Kontak Kulit: Dalam kasus kontak, segera siram kulit dengan banyak air
sekurang-kurangnya 15 menit saat menghapus pakaian yang terkontaminasi
dan sepatu. Tutup kulit yang teriritasi dengan suatu emolien. Air dingin
mungkin pakaian used.Cuci sebelum digunakan kembali. Bersihkan sepatu
sebelum digunakan kembali. Dapatkan perhatian medis segera.
Serius Kontak Kulit: Cuci dengan sabun desinfektan dan menutupi kulit
terkontaminasi dengan krim anti-bakteri. Mencari medis segera perhatian.
Penghirupan: Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan
pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Dapatkan medis
perhatian.
Serius Terhirup: Evakuasi korban ke daerah yang aman secepatnya. Longgarkan
pakaian yang ketat seperti, dasi sabuk kerah, atau pinggang. Jika sulit
bernapas, mengelola oksigen. Jika korban tidak bernapas, melakukan mulut
ke mulut resusitasi. PERINGATAN: Ini mungkin berbahaya bagi orang
yang memberikan bantuan untuk memberikan mulut ke mulut resusitasi bila
bahan dihirup adalah racun, infeksi atau korosif. Mencari perhatian medis
segera.
Bagian 5: Api dan Data Ledakan
Mudah terbakar Produk: Non-mudah terbakar.
Bahaya Kebakaran di Hadirat Berbagai Substances: bahan organik,
logam, bahan mudah terbakar
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120

Bahaya Ledakan di Hadirat Berbagai Substances:


Resiko ledakan produk di hadapan dampak mekanis: Tidak tersedia. Resiko
ledakan produk di
kehadiran debit statis: Tidak tersedia. Eksplosif di kehadiran bahan organik,
logam.
Keterangan Khusus tentang Bahaya Kebakaran:
Secara spontan terbakar pada kontak dengan etilena glikol. Kalium
Permanganat yang disampaikan melalui tabung propilen memicu tabung.
Ketika hidroksilamin padat adalah dibawa ke dalam kontak dengan kalium
permanganat yang solid, ada diproduksi segera dengan api. Kalium
permanganat trisulfide hidrogen terurai sangat cepat sehingga cukup panas
dibebaskan untuk menyalakan trisulfide tersebut. Ketika Antimon atau arsen
dan kalium permanganat padat adalah tanah bersama-sama, logam menyala.
Keterangan Khusus tentang Ledakan Bahaya:
Berhati-hatilah dalam penanganan sebagai ledakan mungkin terjadi jika
dibawa dalam kontak dengan zat-zat mudah teroksidasi organik atau
lainnya, baik dalam larutan atau dalam keadaan kering. Peledak dalam
kontak dengan asam sulfat atau hidrogen peroksida. Kalium permanganat +
asam asetat anhidrida asetat atau dapat meledak jika permanganat tidak
disimpan dingin. Ledakan dapat terjadi ketika permanganates datang pada
kontak dengan benzena, karbon disulfida, dietil eter, etil alkohol, minyak,
atau bahan oganic. Kontak dengan gliserol dapat menghasilkan ledakan.
Kristal kalium permanganat meledak keras ketika tanah dengan fosfor.
Sebuah campuran kalium permanganat 0,5% + amonium nitrat disebabkan
ledakan ledakan 7 jam. kemudian.
Bagian 6: Tindakan Rilis Terkadang
Tumpahan Kecil: Gunakan alat yang tepat untuk menempatkan tumpah
yang solid dalam wadah pembuangan limbah nyaman.
Tumpahan Besar: Bahan pengoksidasi. Korosif padat. Hentikan bocor jika
tanpa risiko. Jangan air di dalam kontainer. Hindari kontak dengan
bahan mudah terbakar (kayu, kertas, minyak, pakaian ...). Tetap lembab
substansi menggunakan semprotan air. Jangan menyentuh bahan yang
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120

tertumpah. Gunakan semprotan air untuk mengurangi uap. Mencegahnya


masuk ke dalam selokan, ruang bawah tanah atau wilayah terbatas; tanggul
jika diperlukan. Panggilan untuk bantuan mengenai pembuangan. Hati-hati
bahwa produk tidak hadir pada tingkat konsentrasi di atas NAB. Periksa
NAB pada MSDS dan dengan pemerintah setempat.
Bagian 7: Penanganan dan Penyimpanan
Pencegahan:
Jauhkan dari panas. Jauhkan dari sumber api. Jauhkan dari bahan yang
mudah terbakar. Jangan menelan. Jangan menghirup debu. Dalam hal
ventilasi cukup, pakai peralatan pernapasan yang sesuai. Jika tertelan, segera
dapatkan saran medis segera dan tunjukkan wadah atau label. Hindari
kontak dengan kulit dan mata. Jauhkan dari incompatibles seperti bahan
organik, logam, asam.
Penyimpanan:
Simpan wadah tertutup rapat. Simpan wadah di tempat yang sejuk dan
berventilasi cukup. Terpisah dari asam, alkali, agen mengurangi dan bakar.
Lihat NFPA 43A, Kode untuk Penyimpanan Oksidator Cair dan Solid.
Bagian 8: Pengontrolan Pemaparan / Perlindungan Pribadi
Rekayasa Kontrol:
Gunakan proses lampiran, ventilasi pembuangan lokal, atau kontrol
rekayasa lain untuk menjaga kadar udara di bawah yang direkomendasikan
batas paparan. Jika operasi pengguna menghasilkan debu, asap atau kabut,
gunakan ventilasi untuk menjaga paparan kontaminan udara di bawah batas
pemaparan.
Perlindungan Pribadi:
Splash kacamata. Sintetis celemek. Uap dan debu respirator. Pastikan untuk
menggunakan respirator yang disetujui / bersertifikat atau setara.
Pribadi Perlindungan di Kasus Tumpahan Besar dari:
Splash kacamata. Penuh sesuai. Uap dan debu respirator. Boots. Sarung
tangan. Sebuah alat bernafas mandiri harus digunakan untuk menghindari
inhalasi produk. Pakaian pelindung yang disarankan mungkin tidak cukup;
berkonsultasi dengan spesialis SEBELUM penanganan produk ini.
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120

Bagian 9: Sifat Fisik dan Kimia


Keadaan fisik dan penampilan: Solid.
Bau: Tidak berbau.
Rasa: manis, astringent.
Molekul Berat: 158,03 g / mol
Warna: Ungu. (Dark.)
pH (1% soln / air): Tidak tersedia.
Titik didih: Tidak tersedia.
Melting Point: terurai.
Suhu kritis: Tidak tersedia.
Spesifik Gravity: 2,7 @ 15 C (Air = 1)
Tekanan Uap: Tidak dipakai.
Kepadatan uap: Tidak tersedia.
Volatilitas: Tidak tersedia.
Ambang Bau: Tidak tersedia.
Air / Minyak Dist. Coeff:. Tidak tersedia.
Ionicity (dalam Air): Tidak tersedia.
Properti Dispersi: Lihat kelarutan dalam air, aseton metanol,.
Kelarutan:
Mudah larut dalam metanol, aseton. Sebagian larut dalam air dingin, air
panas. Larut dalam Asam Sulfat
Bagian 10: Stabilitas dan Reaktivitas data
Stabilitas: Produk ini stabil.
Ketidakstabilan Suhu: Tidak tersedia.
Kondisi Ketidakstabilan: bahan yang tidak kompatibel
Ketidakcocokan dengan berbagai zat:
Sangat reaktif dengan bahan organik, logam, asam. Reaktif dengan agen
mengurangi, bahan mudah terbakar.
Corrosivity: Tidak tersedia.
Keterangan Khusus tentang Reaktivitas:
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120

Ini merupakan agen pengoksidasi kuat. Tidak kompatibel dengan


mengurangi agen, asam, formaldehida, ammonium nitrat, dimetilformamida,
gliserol, bahan mudah terbakar, alkohol, arsenites, bromida, iodida, arang,
zat organik, besi atau mercurous garam, hypophosphites, hyposulfites, sulfit,
peroksida, oksalat, etilen glikol, garam mangan di udara mengoksidasi
sulfur dioksida beracun untuk trioksida belerang lebih beracun. Dapat
bereaksi hebat dengan kebanyakan logam bubuk, amonium amonia, garam,
fosfor, banyak senyawa organik halus dibagi (bahan), cairan, asam,
belerang.
Bagian 11: Informasi Toksikologi
Rute Entry: Terserap melalui kulit. Kontak mata. Inhalasi. Konsumsi.
Toksisitas pada Hewan:
Toksisitas oral akut (LD50): 1090 mg / kg [Tikus]. Lethal Dosis terendah
Published: LDL [Wanita] - Rute: oral; Dosis: 100 mg / kg
LDL [Manusia] - Rute: oral; Dosis: 143 mg / kg.
Lain Beracun Efek pada Manusia:
Berbahaya dalam kasus kontak kulit (iritan), kontak mata (korosif),
menelan, inhalasi. Sedikit berbahaya dalam kasus kulit kontak (permeator).
Keterangan khusus pada Efek kronis pada Manusia:
Dapat menyebabkan efek merugikan reproduksi (kesuburan Pria dan
Wanita) berdasarkan data hewan. Dapat mempengaruhi bahan genetik
(Mutagenetic) berdasarkan data hewan.
Bagian 12: Informasi Ekologi
Produk Biodegradasi:
Produk jangka pendek mungkin berbahaya degradasi tidak mungkin.
Namun, jauh produk degradasi panjang mungkin timbul.
Bagian 13: Pertimbangan Pembuangan
Pembuangan Limbah:
Limbah harus dibuang sesuai dengan federal, negara bagian dan lokal
peraturan pengendalian lingkungan.
Bagian 14: Informasi Transportasi
DOT Klasifikasi: KELAS 5.1: bahan pengoksidasi.
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120

Identifikasi:: Kalium permanganat Unna: 1490 PG: II


Ketentuan Khusus untuk Transportasi: Tidak tersedia.

6. NaOH
SIFAT FISIKA dan KIMIA :
Keadaan fisik dan penampilan: Solid. (Deliquescent padat.)
Bau: berbau.
Molekul Berat: 40 g / mol
Warna: Putih.
pH (1% soln / air): [. Dasar] 13,5
Titik Didih: 1388 C (2530,4 F)
Melting Point: 323 C (613,4 F)
Spesifik Gravity: 2.13 (Air = 1)
Properti Dispersi: Lihat kelarutan dalam air.
Kelarutan: Mudah larut dalam air dingin.
PENANGANAN :
Kontak Mata: Periksa dan lepaskan jika ada lensa kontak. Dalam kasus terjadi
kontak, segera sirammata dengan banyak air sekurang-kurangnya
15 menit. Air dingin dapat digunakan.Dapatkan perawatan medis dengan
segera.
Kontak Kulit : Dalam kasus terjadi kontak, segera basuh kulit dengan banyak
air sedikitnya selama 15menit dengan mengeluarkan pakaian yang
terkontaminasi dan sepatu. Tutupi kulit yang teriritasi dengan yg sesuatu
melunakkan. Air dingin mungkin dapat digunakanpakaian.cuci sebelum
digunakan kembali. benar-benar bersih sepatu sebelum digunakan
kembali. Dapatkan perawatan medis dengan segera.
Kulit Serius : Cuci dengan sabun desinfektan dan menutup kulit terkontaminasi
dengan krim anti-bakteri. Mencari medis segera
Inhalasi: Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas,
berikan pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan
oksigen. Dapatkan segera perhatian medis.
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120

Serius Terhirup: Evakuasi korban ke daerah yang


aman secepatnya. Longgarkan pakaian yang ketat seperti kerah, dasi, ikat
pinggang atau ikat pinggang. jika sulit bernapas, beri oksigen. Jika
korban tidak bernafas, lakukan pernafasan dari mulut ke mulut.
PERINGATAN: Ini mungkin berbahaya bagi orang yang
memberikan bantuan lewat mulut ke mulut(resusitasi) bila
bahan dihirup adalah racun, infeksi atau korosif. Cari bantuan medis segera.
Tertelan: JANGAN mengusahakan muntah kecuali bila diarahkan berbuat
demikian oleh personelmedis. Jangan pernah memberikan apapun
melalui mulut kepada korban yang sadar.Longgarkan pakaian yang
ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang.Dapatkan bantuan
medis jika gejala muncul.

7. NA2CO3
Bagian 1 - Kimia Produk dan Identifikasi Perusahaan
MSDS Nama: Natrium Karbonat
Katalog Nomor: S71987, S71987-1, S71987-2, S78416, S78416-1.
Sinonim: Crystal Karbonat, Dinatrium Karbonat, Sal Soda, Soda Ash.
Bagian 2 - Identifikasi Bahaya
TINJAUAN DARURAT
Penampilan: Putih. Peringatan! Berbahaya bila terhirup. Dapat
menyebabkan iritasi mata dan kulit dengan luka bakar. Dapat menyebabkan
iritasi saluran pernapasan dan pencernaan.
Mata: Dapat menyebabkan cedera kornea. Kontak dengan mata dapat
menyebabkan iritasi parah, mata dan luka bakar.
Kulit: Kontak dengan kulit menyebabkan iritasi dan luka bakar, terutama
jika kulit basah atau lembab.
Tertelan: Dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan.
Inhalasi: Berbahaya jika terhirup. Dapat menyebabkan iritasi pada saluran
pernapasan dengan nyeri terbakar di hidung dan tenggorokan, batuk, mengi,
sesak napas dan edema paru.
Kronis: inhalasi berkepanjangan atau berulang-ulang dapat menyebabkan
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120

mimisan, hidung tersumbat, erosi pada gigi, perforasi septum hidung, nyeri
dada dan bronkitis.
Bagian 3 Tindakan Pertolongan Pertama
Mata: Segera siram mata dengan banyak air sedikitnya selama 15 menit,
sesekali mengangkat kelopak mata atas dan bawah.Dapatkan bantuan medis
dengan segera.
Kulit: Dapatkan bantuan medis. Siram kulit dengan banyak air dan sabun
setidaknya selama 15 menit saat mengeluarkan pakaian yang terkontaminasi
dan sepatu. Cuci pakaian sebelum digunakan kembali.
Tertelan: JANGAN memancing muntah. Jika korban sadar dan waspada,
beri 2-4 cupfuls susu atau air. Jangan pernah memberikan apapun melalui
mulut kepada orang yang tidak sadar.
Inhalasi: Hapus dari paparan udara segar segera. Jika tidak bernapas,
berikan pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Dapatkan
bantuan medis jika batuk atau gejala muncul.
Catatan untuk Dokter: Perlakukan berdasar gejala dan penuh dukungan.
Bagian 4 Tindakan Pencegahan Kebakaran
Informasi Umum: Seperti api apapun, memakai peralatan pernapasan
mandiri dalam tekanan-demand, MSHA / NIOSH (disetujui atau setara), dan
alat pelindung penuh. Bahan tidak akan terbakar. Pakailah pakaian
pelindung untuk mencegah kontak dengan kulit dan mata. Pakailah alat
pernafasan mandiri (SCBA) untuk mencegah kontak dengan produk
dekomposisi termal. Limpasan dari kontrol api atau air pengenceran dapat
menyebabkan polusi.
Media Pemadam: Substansi adalah noncombustible, penggunaan agen
yang paling tepat untuk memadamkan api di sekitarnya.Gunakan kabut air,
kimia kering, karbon dioksida atau busa alkohol jenis.
Bagian 5 Tindakan pelepasan kecelakaan
Informasi Umum: Gunakan peralatan perlindungan pribadi yang layak
seperti yang ditunjukkan dalam Bagian 8.
Tumpahan / Kebocoran: Vacuum atau menyapu bahan dan tempat ke
dalam wadah pembuangan yang cocok. Bersihkan tumpahan segera,
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120

mengamati tindakan pencegahan di bagian Peralatan pelindung. Hindari


menghasilkan kondisi berdebu. Sediakan ventilasi.Tutup dengan bahan
seperti abu soda kering atau kalsium karbonat dan tempat ke dalam wadah
tertutup untuk dibuang.
Bagian 6 Penanganan dan penyimpanan
Penanganan: Cuci sampai bersih setelah memegang. Hubungi dokter dan
cuci sebelum digunakan kembali. Minimalkan debu dan akumulasi. Jangan
sampai mata, kulit, atau pakaian. Simpan wadah tertutup rapat. Hindari
konsumsi dan inhalasi.
Penyimpanan: Simpan dalam wadah tertutup rapat. Simpan di, daerah
sejuk dan kering, berventilasi baik jauh dari zat-zat yang tidak kompatibel.
Bagian 7 Sifat Fisik dan Kimia
Bentuk: Solid
Penampilan: putih
Bau: tidak berbau
pH: 11,6 (solusi)
Tekanan Uap: Tidak tersedia.
Kepadatan uap: Tidak tersedia.
Tingkat Penguapan: Tidak tersedia.
Viskositas: Tidak tersedia.
Titik Didih: 400 derajat C
Pembekuan / lebur Point: 851 derajat C
Suhu swa-sulut/suhu penyulutan otomatis: Tidak tersedia.
Titik Nyala: Tidak tersedia.
Dekomposisi Suhu: 400 derajat C
NFPA Rating: (perkiraan) Kesehatan: 3; mudah terbakar: 0; Reaktivitas: 0
Ledakan Batas, Lower: Tidak tersedia.
Atas: Tidak tersedia.
Kelarutan: Larut dalam air
Spesifik Gravity / Densitas: 1,55
Molecular Formula: Na2CO3
Molekul Berat: 105.9778
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120

8. I2
Bagian 1: Produk Kimia dan Identifikasi Perusahaan
Nama produk: Iodine
Kode di katalog: SLI1513
CAS #: 7553-56-2
RTECS: NN1575000
TSCA: TSCA 8 (b) persediaan: Yodium
Sinonim:
Nama Kimia: Yodium
Formula kimia: I2
Bagian 2: Identifikasi Bahaya
Potensi Efek Kesehatan Akut:
Sangat berbahaya jika terjadi kontak kulit (iritan), kontak mata (iritan),
menelan, inhalasi. Berbahaya dalam kasus kulit kontak (korosif), dari kontak
mata (korosif). Sedikit berbahaya dalam kasus kontak kulit (permeator).
Jumlah jaringan kerusakan tergantung pada lamanya kontak. Kontak mata
bisa mengakibatkan kerusakan kornea atau kebutaan. Kontak kulit dapat
menghasilkan peradangan dan terik. Menghirup debu akan menghasilkan
iritasi pada saluran gastro-intestinal atau saluran pernapasan, yang ditandai
dengan terbakar, bersin dan batuk. Parah over-eksposur dapat menghasilkan
kerusakan paru-paru, tersedak, pingsan atau kematian.
Radang mata ditandai dengan kemerahan, berair, dan gatal-gatal. peradangan
kulit ditandai dengan gatal, scaling, memerah, atau, kadang-kadang, terik.
Potensi Efek Kesehatan kronis: Berbahaya dalam kasus kontak kulit (iritan),
kontak mata (iritan), menelan, inhalasi.
Efek karsinogenik: Tidak tersedia. Efek mutagenik: Tidak tersedia. Efek
teratogenik: Tidak tersedia.
Bagian 3: Tindakan Pertolongan Pertama
Kontak mata:
Periksa dan lepaskan lensa kontak. Dalam kasus kontak, segera basuh mata
dengan banyak air selama minimal 15
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120

menit. Air dingin dapat digunakan. air hangat HARUS digunakan. Dapatkan
perhatian medis segera.
Kontak Kulit:
Dalam kasus kontak, segera basuh kulit dengan banyak air selama minimal 15
menit saat mengeluarkan pakaian yang terkontaminasi
dan sepatu. Tutupi kulit yang teriritasi dengan emolien. Cuci pakaian sebelum
digunakan kembali. Bersihkan sepatu sebelum digunakan kembali.
Mendapatkan
perhatian medis segera.
Kulit Serius Hubungi:
Cuci dengan sabun desinfektan dan menutupi kulit terkontaminasi dengan
krim anti-bakteri. Mencari perhatian medis.
Inhalasi:
Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan
pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Dapatkan medis
perhatian.
Inhalasi serius:
Evakuasi korban ke daerah yang aman secepatnya. Kendurkan pakaian ketat
seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau pinggang. Jika sulit bernafas, berikan
oksigen. Jika korban tidak bernafas, melakukan mulut ke mulut.
PERINGATAN: Ini mungkin berbahaya bagi orang yang memberikan
bantuan untuk memberikan mulut ke mulut resusitasi bila bahan dihirup
adalah racun, infeksi atau korosif. Mencari perhatian medis segera.
Proses menelan:
JANGAN memaksakan muntah kecuali diarahkan untuk melakukannya oleh
tenaga medis. Tidak pernah memberikan apapun melalui mulut kepada sadar
orang. Kendurkan pakaian ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau
pinggang. Dapatkan bantuan medis jika gejala muncul.
Tertelan serius: Tidak tersedia.
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120

Bagian 4: Penanganan dan Penyimpanan


kewaspadaan:
Simpan wadah kering. Jangan menelan. Jangan menghirup debu. Jangan
pernah menambahkan air untuk produk ini. Dalam hal ventilasi cukup,
memakai alat pernapasan yang sesuai. Jika tertelan, segera dapatkan saran
medis dan tunjukkan wadah atau label. Menghindari
kontak dengan kulit dan mata. Jauhkan dari incompatibles seperti oksidator,
reduktor, logam.
Penyimpanan: Simpan wadah tertutup rapat. Simpan wadah di tempat yang
sejuk, berventilasi baik. Jangan simpan di atas 25 C (77 F).
Bagian 5: Sifat Fisik dan Kimia
keadaan fisik dan penampilan: Solid.
Bau: Karakteristik Sharp. (Kuat.)
Rasa: Tidak tersedia.
Berat Molekul: 253,81 g / mol
Warna: Ungu solid dengan kilau logam. (Gelap.)
pH (1% soln / air):
Titik didih: 184.4 C (363,9 F)
Suhu kritis: Tidak tersedia.
Berat Jenis: 4.93 (Air = 1)
Air / Minyak Dist. Coeff .: Produk ini lebih mudah larut dalam minyak; log
(minyak / air) = 2,5
Properti Dispersi: Lihat kelarutan dalam air, metanol, dietil eter.
Kelarutan: Mudah larut dalam dietil eter. Larut dalam metanol. Sangat sedikit
larut dalam air dingin, air panas

9. EDTA
Nama Produk: EDTA

Kode Produk : 07 7051, 07 7052, 07 6011, 07 8050


Bagian I Berbahaya Bahan / Informasi Identitas Komponen berbahaya
(Specific Identitas Kimia; Batas umum lainnya Nama (s)) OSHA PEL Ministry
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120

of labour Direkomendasikan% (opsional) EDTA - Ethylenediamine tetra asam


asetat dipotassium garam
Bagian II - Fisik / Karakteristik Kimia Titik didih NA Specific Gravity (H20 =
1) N.A. Uap Tekanan (mm Hg.) Titik lebur NA 225 - 228o C. Densitas Uap
(AIR - 1) NA Tingkat evaporasi N.A. (Butil Asetat = 1) Kelarutan dalam Air:
Ringan larut dalam air. 1650 g / L pada 22o C. pH 4,0-4,5 9 (1% dalam air).
Penampilan dan Bau: Jelas cair. Tidak berbau. kristal bubuk putih jika terkena
udara.
Bagian III - Api dan Ledakan data Hazard Titik Nyala mudah terbakar Batas LEL
UELN.A mudah terbakar pemadam Media CO2, busa, air, atau bahan kimia
kering. Api Khusus : tak satupun. Api yang tidak biasa dan Bahaya Ledakan:
tak satupun
Bagian IV - Reaktivitas data. Stabilitas Kondisi yang tidak stabil hindari Produk
mudah terbakar. Hindarkan panas atau api.
Darurat dan Prosedur Pertolongan Pertama: Kontak Kulit - Cuci segera dengan
air. Kontak Mata - Segera bilas dengan air. Hubungi dokter segera.

10. NH4CNS
Bagian 1 - Identifikasi Bahaya
DARURAT GAMBARAN
Penampilan: bubuk kristal putih. PERINGATAN! Menyebabkan iritasi
saluran pernapasan. Menyebabkan iritasi mata dan kulit. Kontak dengan asam
dapat melepaskan gas beracun. Mungkin berbahaya jika tertelan, terhirup,
atau diserap melalui kulit. Higroskopis (menyerap kelembaban dari udara).
Target Organ: Sistem pernapasan, mata, tiroid, kulit. Potensi Efek Kesehatan
Mata: Dapat menyebabkan iritasi mata moderat. Kulit: Menyebabkan
gangguan pada kulit. Mungkin berbahaya jika diserap melalui kulit. Tertelan:
Berbahaya jika tertelan. Menyebabkan gangguan pencernaan dengan mual,
muntah dan diare. Dapat menyebabkan agitasi, Delerium, kejang, tekanan
darah rendah, kecemasan dan bahkan pingsan dan kematian. Inhalasi:
Menyebabkan iritasi saluran pernafasan. Mungkin berbahaya bila terhirup.
Kronis: waktu lama atau berulang kontak kulit dapat menyebabkan
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120

dermatitis. paparan kronis dapat menyebabkan kerusakan tiroid: pembesaran


tiroid, penurunan tingkat metabolisme, dan hipotiroidisme. paparan berulang
dapat menyebabkan sakit kepala, mual, muntah, kehilangan nafsu makan dan
penurunan berat badan.
Bagian 2 - Tindakan Pertolongan Pertama
Mata: Segera basuh mata dengan banyak air selama minimal 15 menit,
kadang-kadang mengangkat kelopak mata atas dan bawah. Dapatkan
bantuan medis. Kulit: Dapatkan bantuan medis. kulit siram dengan
banyak air selama minimal 15 menit sambil melepaskan pakaian dan
sepatu yang terkontaminasi.
Tertelan: Call pusat kendali racun. Jika tertelan, jangan dimuntahkan kecuali
diarahkan untuk melakukannya oleh tenaga medis. Jangan pernah
memberikan apapun melalui mulut kepada orang yang tidak sadar.
Dapatkan bantuan medis.
Inhalasi: Hapus dari paparan dan pindah ke udara segar segera. Jika tidak
bernapas, berikan pernapasan buatan.
Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Dapatkan bantuan medis.
Catatan untuk Dokter: Perlakukan berdasar gejala dan penuh dukungan.
Bagian 3 - Perlindungan Pribadi
Alat Pelindung Pribadi Mata: Pakailah kacamata pelindung yang sesuai atau
kacamata keamanan bahan kimia.
Kulit: Pakailah sarung tangan yang tepat untuk mencegah paparan kulit.
Pakaian: Kenakan pakaian pelindung yang tepat untuk mencegah paparan
kulit.
Bagian 4 - Sifat fisik dan kimia
Bentuk: Crystalline bubuk Penampilan: Bau putih: berbau pH: 4,5-6,0 di 5%
sol. Titik didih: Tidak tersedia. Pembekuan / Titik Cair: 149 deg C Suhu
Dekomposisi: 190 deg C Kelarutan: Bebas larut.
Bagian 5 - Stabilitas dan Reaktivitas
Stabilitas Kimia: Stabil di bawah suhu normal dan tekanan. Mungkin terurai
saat terkena cahaya. Kondisi yang dihindari: Debu, kelembaban, cahaya
berlebih. Tidak kompatibel dengan Bahan lain: Oksidator kuat, asam kuat,
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120

kuningan, tembaga, besi. Penguraian Produk: Hidrogen sianida, nitrogen


oksida, karbon monoksida, oksida belerang, karbon dioksida, amonia dan /
atau turunannya. Polimerisasi berbahaya: Tidak akan terjadi.

11. HNO3
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120

VI. KESIMPULAN DAN SARAN


6.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum kali ini, yaitu :
1. Erlenmeyer, gelas ukur, labu ukur, pipet ukur, dan beaker glass memiliki
ukuran yang berbeda-beda.
2. Labu ukur, gelas ukur, buret, pipet ukur, dan pipet volume memiliki
ketelitian berbeda setiap ukurannya.
3. Setiap alat laboratorium memiliki fungsis yang berbeda-beda.

6.2 Saran
Praktikan harus berhati-hati saat menggunakan alat-alat laboratorium.
Rufaidah Izatul Muminah
240210150120

DAFTAR PUSTAKA

Alatlabor. 2013. Apa itu Analytical Balance. Available at:


http://www.alatlabor.com. (Diakses pada tanggal 22 September 2016).
Astuti, D.W. 2009. Cepat Tuntas Kuasai Kimia. Indonesia Cerdas: Yogyakarta.
Basset, J., Denney, R.C., Jeffery, G.H., dan J. Mendham. 1994. Buku Ajar Vogel:
Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. EGC: Jakarta.
Cairns, Donald. 2008. Intisari Kimia Farmasi Edisi 2. EGC: Jakarta.
Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti Edisi Ketiga Jilid I.
Erlangga: Jakarta.
Furqonita, D. 2006. Seri IPA biologi SMP kelas VII. Quadra: Bogor.
Jazz, Rev. 2015. Kondensor dan Prinsip Kerjanya. Available at:
http://www.prosesindustri.com. (Diakses pada tanggal 22 September
2015).
Kristianingrum, Susila. 2012. Manajemen Laboratorium Kimia Bekerja dengan
Peralatan Kaca. Available at : http://staff.uny.ac.id. (Diakses pada tanggal
22 September 2016).
Murtiningsih, et al. 2006. Berkreasi dengan Bunga Kering. Agro Media:
Tangerang.
Pudjaatmaka, A. Handayana. 2002. Kamus Kimia. Balai Pustaka: Jakarta.
Sari, Yuni Puspita dan Zain Muhari Rahman. 2015. Pintar IPA tanpa Bimbel SMP
VII, VIII, IX. B-First: Yogyakarta.
Suriawiria, U. 1985. Pengantar Mikrobiologi Umum. Angkasa: Bandung.
Volk dan Wheeler. 1988. Mikrobiologi Dasar. Erlangga. Jakarta.
Wijayani, Ari. 1994. Teknik Kultur Jaringan. Kanisius: Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai