Anda di halaman 1dari 9

Proses Perkembangan Sistem Politik di Indonesia

Negara merupakan institusi kekuasaan yang berdaulat dengan tata Pemerintahan dan
tata tertib yang diberlakukan bagi penduduk di daerah tersebut. Suatu Negara tidak akan
terlepas dari system politik yang dijalankan dan warga Negara yang melaksanakan system
tersebut. System politik tidak akan terlepas dari pemerintah dan masyarakat. Keduanya
memiliki hubungan yang sangat erat dan saling mempengaruhi. Oppenshimer menyebutkan
bahwa jika pada masyarakat tertentu terdapat suatu differensial politik (perbedaan Politik)
antara pihak yang memerintah dan pihak yang diperintah, maka terdapat suatu Negara.
Dengan demikian, system politik yang dijalankan suatu Negara harus dapat mengakomodasi
semua kepentingan Negara dan warga.1

Terdapat beberapa pengertian system politik, di antaranya sebagai berikut.

1. David Easton menyatakan bahwa pake punya wawawawawawan

Jika digambarkan secara umum, system Politik:

Sistem Politik

Macam-macam Pendekatan Fungsi Sistem


Sistem Politik Sistem Politik Politik

Pendekatan Sosialisasi
Diktator Politik
Sejarah

Pendekatan Rekruitmen
Demokrasi Politik
Sosiologi

Pendekatan Komunikasi
Monarki Politik
Kultural

Pendekatan
Filsafat

Pendekatan
Konstitusi

1
Aim Abdulkarim. (2006). Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung : Grafindo Media Pratama, hlm 153.
Sistem politik di Indonesia mengalami pasang surut sejak berdirinya Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Sejarah Sistem politik Indonesia dilihat dari proses politiknya
bisa dilihat dari masa-masa berikut ini:

Masa prakolonial
Masa kolonial (penjajahan)
Masa Demokrasi Liberal
Masa Demokrasi Terpimpin
Masa Demokrasi Pancasila
Masa Reformasi

Masing-masing masa tersebut kemudian dianalisis secara sistematis dari aspek :

- Penyaluran tuntutan
- Pemeliharaan nilai
- Kapabilitas
- Integrasi vertikal
- Integrasi horizontal
- Gaya politik
- Kepemimpinan
- Partisipasi massa
- Keterlibatan militer
- Aparat negara
- Stabilitas
Bila diuraikan kembali maka diperoleh analisis sebagai berikut :

Pembeda Masa Prakolonial (Kerajaan) Masa Kolonial (Penjajahan)

Penyaluran tuntutan Rendah dan terpenuhi Rendah dan tidak terpenuhi

Pemeliharaan nilai Disesuikan dengan penguasa Sering terjadi pelanggaran ham

Kapabilitas SDA melimpah Melimpah tapi dikeruk bagi kepentingan penjajah

Integrasi vertikal Atas bawah Atas bawah tidak harmonis

Integrasi horizontal Nampak hanya sesama penguasa kerajaan Harmonis dengan sesama penjajah atau elit pribumi

Gaya politik Kerajaan Penjajahan, politik belah bambu (memecah belah)

Kepemimpinan Raja, Pangeran dan keluarga kerajaan Dari penjajah dan elit pribumi yang diperalat

Partisipasi massa Sangat rendah Sangat rendah bahkan tidak ada

Keterlibatan militer Sangat kuat karena berkaitan dengan perang Sangat besar

Aparat negara Loyal kepada kerajaan dan raja yang memerintah Loyal kepada penjajah

Stabilitas Stabil dimasa aman dan instabil dimasa perang Stabil tapi dalam kondisi mudah pecah
Pembeda Masa Demokrasi Liberal Masa Demokrasi Terpimpin

Penyaluran tuntutan Tinggi tapi sistem belum memadani Tinggi tapi tidak tersalurkan karena adanya Front nas

Pemeliharaan nilai Penghargaan HAM tinggi Penghormatan HAM rendah

Baru sebagian yang dipergunakan, kebanyakan masih


Kapabilitas Abstrak, distributif dan simbolik, ekonomi tidak maju
potensial

Integrasi vertikal Dua arah, atas bawah dan bawah atas Atas bawah

Integrasi horizontal Disintegrasi, muncul solidarity makers dan administrator Berperan solidarity makers,

Gaya politik Ideologis Ideolog, nasakom

Kepemimpinan Angkatan sumpah pemuda tahun 1928 Tokoh kharismatik dan paternalistik

Partisipasi massa Sangat tinggi, bahkan muncul kudeta Dibatasi

Keterlibatan militer Militer dikuasai oleh sipil Militer masuk ke pemerintahan

Aparat negara Loyak kepada kepentingan kelompok atau partai Loyal kepada negara

Stabilitas Instabilitas Stabil


Pembeda Masa Demokrasi Pancasila Masa Reformasi

Penyaluran tuntutan Awalnya seimbang kemudian tidak terpenuhi karena fusi Tinggi dan terpenuhi

Pemeliharaan nilai Terjadi Pelanggaran HAM tapi ada pengakuan HAM Penghormatan HAM tinggi

Kapabilitas Sistem terbuka Disesuaikan dengan Otonomi daerah

Integrasi vertikal Atas bawah Dua arah, atas bawah dan bawah atas

Integrasi horizontal Nampak Nampak, muncul kebebasan (euforia)

Gaya politik Intelek, pragmatik, konsep pembangunan Pragmatik

Kepemimpinan Teknokrat dan ABRI Sipil, purnawiranan, politisi

Partisipasi massa Awalnya bebas terbatas, kemudian lebih banyak dibatasi Tinggi

Keterlibatan militer Merajalela dengan konsep dwifungsi ABRI Dibatasi

Aparat negara Loyal kepada pemerintah (Golkar) Harus loyal kepada negara bukan pemerintah

Stabilitas Stabil Instabil

.
Di Indonesia sendiri memakai sistem politik demokrasi yang didasarkan pada nilai,
prinsip, prosedur, dan kelembagaan yang demokratis. Demokrasi Pancasila menghendaki
suatu pemerintahan yang benar-benar menjunjung tinggi hokum (rechstaate) dan bukan
berdasarkan kekuasaan belaka (machstaate). Dengan demikian, segala tindakan atau
kebijaksanaan harus berdasarkan pada hokum yang berlaku.

Isi pokok pelaksanaan Demokrasi Pancasila:2

a) Pelaksanaan demokrasi harus berdasarkan Pancasila sebagaimana disebut di


dalam Pembukaan UUD 1945, serta penjabarannya dalam Batang Tubuh dan
Penjelasan UUD 1945.
b) Demokrasi ini harus menghargai dan melindungi hak-hak asasi manusia.
c) Pelaksanaan kehidupan ketatanegaraan harus berdasarkan atas kelembagaan.
Melalui kelembagaan ini diharapkan segala sesuatunya dapat diselesaikan melalui
saluran saluran tertentu.
d) Demokrasi ini harus bersendi atas hukum sebagaimana dijelaskan di dalam
Penjelasan UUD 1945

Adapun sendi-sendi pokok dari sistem politik demokrasi di Indonesia adalah :

1. Ide kedaulatan rakyat


2. Negara berdasarkan atas hukum
3. Bentuk Republik
4. Pemerintahan berdasarkan konstitusi
5. Pemerintahan yang bertanggung jawab
6. Sistem Pemilihan langsung
7. Sistem pemerintahan Presidensiil

KESIMPULAN

Sistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai


kegiatan dalam Negara Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan umum termasuk

2
Budi Winarno. (2007). Sistem Politik Indonesia Era Reformasi. Yogyakarta: Media Pressindo.
proses penentuan tujuan, upaya-upaya mewujudkan tujuan, pengambilan keputusan, seleksi
dan penyusunan skala prioritasnya.

Indonesia adalah negara kesatuan berbentuk republik, dengan memakai system


demokrasi, dimana kedaulatan berada di tangan rakyat oleh rakyat untuk rakyat. Indonesia
menganut sistem pemerintahan presidensil, di mana Presiden berkedudukan sebagai kepala
negara sekaligus kepala pemerintahan. Para Bapak Bangsa yang meletakkan dasar
pembentukan Negara Indonesia, setelah tercapainya kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus
1945.

Anda mungkin juga menyukai