1. Estimasi, dalam arti umum merupakan usaha untuk menilai atau memperkirakan
suatu nilai melalui analisis perhitungan dan berlandaskan pada pengalaman.
Demikian halnya denganestimasi biaya dalam pada suatu proyek kontruksi,
tentunya dimaksudkan guna memperkirakan nilai pembiayaan suatu proyek.
2. stimasi pada proyek konstruksi merupakan upaya penerapan konsep rekayasa
berlandaskan pada dokumen pelelangan, kondisi lapangan dan sumber daya
kontraktor.
3. Estimasi biaya proyek adalah nilai prediksi yang didasarkan pada faktor-faktor
utama yaitu keadaan proyek, rencana kontrak, jadwal konstruksi, teknologi yang
digunakan, dasar produksivitas tenaga kerja, metode estimasi biaya.
- Perubahan harga material, peralatan dan upah karena adanya kenaikan harga.
- Adanya perubahan kondisi lapangan yang berbeda saat direncanakan dengan pada
saat dilaksanakan.
- Pelaksanaan pekerjaan proyek yang berlangsung cukup lama.
- Penerapan metode pelaksanaan yang berubah dari yang direncanakan.
- Terjadi sesuatu yang tidak dapat diperkirakan sebelumya (kecelakaan / musibah).
- Informasi dan data yang kurang akurat sehingga perkiraan estimasi yang dibuat
jauh menyimpang
Seorang manajer proyek, yang bertanggung jawab atas pengelolaan proyek dari
awal sampai akhir, sangat penting untuk mengetahui lebih banyak segi-segi penentuan
biaya dari suatu proyek, sesuai dengan tahapan-tahapan awal dan akhir dari proyek.
Pada tahap awal penentuan biaya sangat diperlukan dalam mengambil keputusan
dengan estimator proyek. Pada tahap akhir penentuan biaya diperlukan untuk
mengendalikan besarnya biaya proyek. Penentuan biaya juga berguna untuk menerbitkan
biaya laporan bulanan. Tujuan akhirnya yakni menyelesaikan proyek sesuai kwalitas, pada
jadwal yang ditentukan didalam rencana anggaran.
Jenis-jenis Estimasi:
Persentase ketelitian tergantung dari strategi dan tujuan perusahaan, besar kecilnya
proyek dan tersedianya waktu estimasi, ketetapan dan kelengkapan dari data dan informasi,
keahlian dan keputusan dari perkiraan biaya, data proyek yang lalu, daerah-daerah yang
perlu mendapat penelitian, jenis-jenis perlengkapan proyek dan sisi-sisi lain dari variable
seperti pengetahuan dan pengalaman dari estimator.
Bila rencana rumah di atas telah memiliki dokumen rencana yang lengkap (rumah
sederhana dengan luas 68 m2, rumah mewah menjadi 479 m2), maka estimasi biayanya
dapat dilakukan secara detail dengan menghitung volume dan biaya satuan tiap komponen
bangunan sehingga diperoleh biaya total yang lebih akurat (-5% hingga +15%).
Biaya tiap kegiatan atau pekerjaan disebut biaya satuan kegiatan atau pekerjaan
(harga satuan pekerjaan).Biaya satuan pekerjaan dirinci berdasarkan:
Bahan yang digunakan,
Alat yang digunakan,
Pekerja yang terlibat untuk pekerjaan tersebut.
1. Lokasi pekerjaan.
Contoh, ketika semen langka di pasaran, harga yang normalnya Rp. 31.000/zak
menjadi Rp. 40.000/zak
3. Waktu.
Disamping biaya langsung, terdapat pula biaya tambahan (mark up) atau biaya tidak
langsung. Komponen biaya tambahan terdiri dari:
1. Biaya Over head
Biaya Over head adalah biaya tambahan yang harus dikeluarkan dalam
pelaksanaan kegiatan atau pekerjaan namun tidak berhubungan langsung
dengan biaya bahan, peralatan dan tenaga kerja.
3. Keuntungan (profit)
4. Pajak (tax),
Berupa antara lain Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10%, Pajak
Penghasilan (PPh), dll.
Biaya (Harga) Satuan Pekerjaan