Downloadfile 19
Downloadfile 19
teknik eksplorasi - 10
Gambar 7. Foto udara menunjukkan struktur perlapisan pada batuan
sedimen
teknik eksplorasi - 11
3. Petunjuk ke Arah Bijih (Guides to Ore)
Untuk mencari suatu endapan bahan galian tertentu perlu diketahui terlebih
dahulu lingkungan pengendapan/terbentuknya endapan tersebut, sehingga
kegiatan eksplorasi dapat berjalan lebih efisien. Faktor utama yang perlu
diperhatikan adalah mengenai asosiasi batuan (metallogentic province),
dimana setiap jenis batuan akan memberikan lingkungan pengendapan
unsur/endapan bahan galian tertentu.
Batuan asam terdapat mineral-mineral sulfida yang umumnya
mengandung logam-logam berharga seperti tembaga (Cu), timbal (Pb),
seng (Zn), air raksa (Hg), atau mineral-mineral oksida : timah (Sn)
Batuan sedang umumnya mengandung emas (Au) dan perak (Ag) dan
mineral-mineral hidroksida seperti alumunium (Al).
Batuan basa atau ultra basa akan memberikan lingkungan pengen- dapan
yang baik untuk intan, nikel (Ni), kobalt (Co), platina (Pt), kromit (Cr) serta
beberapa jenis batu permata seperti garnet dll.
Batuan metamorf (malihan) memungkinkan ditemukannya endapan
marmer, asbes, batu permata dll.
Batuan sedimen bisa menghasilkan asosiasi dengan karbonat (CaCO 3
teknik eksplorasi - 12
air tanah
4. Eksplorasi Pendahuluan/Prospeksi
Ada dua cara prospeksi tidak langsung, yaitu cara geofisika dan cara
geokimia/geobotani. Cara geofisika dapat dilakukan dengan menggunakan
pesawat terbang (air borne), mobil (car borne), ataupun dengan jalan kaki
teknik eksplorasi - 13
Gambar 8. Kegiatan eksplorasi
dalam cara ini yang penting adalah adanya sifat-sifat anomali medan
teknik eksplorasi - 14
magnet yang ditimbulkan oleh suatu badan bijih.
terutama dipakai untuk mencari endapan bijih yang bersifat magnet,
seperti endapan bijih besi, kompleks sulfida yang mengandung pirotit.
cara magnetik ini bisa dilakukan dengan air borne, jalan kaki.
diperlukan koreksi-koreksi terhadap ketinggian dan waktu.
hasil baru merupakan interpretasi, yang selanjutnya harus diteruskan
dengan sampling dan perhitungan cadangan/kadar.
b. Cara listrik
teknik eksplorasi - 15
litogeokimia (batuan), pedogeokimia (tanah), hidrogeokimia (air dan
sedimen), survei zat terbang, biogeokimia (tumbuhan dan binatang),
penginderaan jarak jauh, dan survei isotop.
Survei litogeokimia biasanya dilakukan dalam suatu grid atau travers,
conto batuan diambil pada tiap singkapan atau pada interval tertentu.
Conto dapat juga diambil dari hasil pemboran.
Survei pedogeokimia biasanya dilakukan dalam tahap detil dan dengan
grid yang rapat. Conto tanah yang umumnya diambil adalah horison B,
walaupun pada keadaan tertentu horison A dan C dapat berguna.
Survei hidrogeokimia meliputi survei air, sedimen, dan mineral berat.
Kebanyakan analisis air menggunakan metoda kalorimetri atau AAS. Air
permukaan diambil contonya pada interval teratur sepanjang jaring
drainase.
Survei sedimen dan mineral berat dilakukan untuk menentukan arah
migrasi dari unsur dan mineral yang terdispersi di sepanjang alur
drainase suatu daerah.
Survei zat terbang dilakukan terhadap gas-gas (H 2S, SO2 dll), zat terbang
(merkuri) serta partikel organik maupun inorganik. Umumnya dilakukan
menggunakan peralatan airborne.
Survei biogekimia dapat dilakukan dengan menggunakan dua metoda,
antara lain :Menggunakan kandungan unsur jejak dari tumbuhan untuk
menentukan dispersi halo, trains atau fan dari mineralisasi. Menggunakan
tumbuhan tertentu atau kerusakan akibat kelebihan unsur pada tanah
atau tumbuhan sebagai indikator mineralisasi.
teknik eksplorasi - 16
batuan-batuan pembawa bijih, yaitu pada :
lembah-lembah sungai (hasil erosi air)
bentuk-bentuk menonjol di permukaan.
Keduanya cara tracing ini biasanya diteruskan dengan cara trenching atau
test pitting, yaitu mulai di tempat dimana float hilang ke arah atas tebing.
teknik eksplorasi - 17
Sketsa pembuatan sumur uji dan paritan uji saat float mulai menghilang ke
atas tebing. Tanda negatif menandakan kosong (tidak ada indikasi), dan
diteruskan ke arah puncak tebing sampai akhirnya menemukan tubuh bijih.
teknik eksplorasi - 18
Sketsa pembuatan sumur uji (test pit)
Untuk badan bijih (ore body) yang tidak tersingkap atau tidak terlihat tanda-
tandanya di permukaan dipakai cara-cara :
- geofisika (tak langsung)
- pemboran (drilling)
- pembuatan shaft (shaft shinking).
teknik eksplorasi - 19
Contoh mineral atau native element yang terdapat pada endapan aluvial
antara lain : emas (Au), perak (Ag), kasiterit (SnO 2), intan (C), platina (Pt),
ilmenit (FeTiO 3), magnetik (Fe3O4).
Tujuan dari pemboran ini bisa bermacam-macam, antara lain bisa digunakan
untuk :
pengambilan conto (sampling) pada kegiatan eksplorasi
produksi/konstruksi (mis. pada airtanah, minyak bumi)
peledakan (pada kegiatan penambangan material keras).
teknik eksplorasi - 20
air rotary method
down the hole drilling method
reserve circulation drilling.
teknik eksplorasi - 21
Tabel 1. Komponen pemboran dan fungsinya
ALAT FUNGSI
teknik eksplorasi - 22
Lokasi - jalan transportasi
- alat transportasi
- mesin yang sesuai
Biaya dan waktu - efisiensi kerja
- logistik
- pemanfaatan tenaga dan waktu
Batuan keras - bit yang cocok
- RPM
- WOB
Runtuhan dinding casing
fluida bor : - kecepatan <<
- viskositas
- BJ >>
- bentuk mud cake
Water loss - casing
- penambahan mud (lumpur bor)
Bit leleh - RPM <<
- WOB <<
- fluida >
Kedalaman - tenaga cukup
- rod cukup
- casing cukup
- debit dan tekanan pompa cukup
- fluida bor tersedia
Benda jatuh/rod putus fishing tools
Terjepit - viskositas fluida bor diperbesar
- tekanan fluida >>
- tarik pakai hoist
- putaran rendah dan kuat
- dibantu dengan dongkrak
teknik eksplorasi - 23
Gambar 10. Skema pemboran inti
teknik eksplorasi - 24
membuat adit,
membuat winze,
membuat cross cut,
teknik eksplorasi - 25
antar titik pengambilan conto harus relatif lebih rapat dibandingkan dengan
suatu endapan yang homogen).
teknik eksplorasi - 26