Anda di halaman 1dari 1

Cairan salin lebih direkomendasikan daripada dekstrosa, oleh karena

pemberian dekstrosa akan menyebabkan penurunan kadar kalium transien


sebesar 0,2-1,4 mEq/L. Efek ini dapat menginduksi aritmia pada pasien-
pasien dengan risiko seperti pemakaian digitalis dan diperantarai oleh
pelepasan insulin akibat dekstrosa, yang akan mendorong kalium ke
dalam sel dengan meningkatkan aktivitas pompa Na-K-ATPase selular.4

b. Pencegahan
Diet rndah natrium, menghindari makanan dalam jumlah besar dan
pemberian acetazolamide 250 mg 3x sehari dapat membantu mencegah
serangan. Pasien yang tidak responsive terhadap acetazolamide dapat
diterapi dengan inhibitor carbonic anhydrase yang lebih poten seperti
diclorfenamid 50-150 mg per hari dengan diuretic hemat kalium seperti
spironolakton atau triamterin 25-100 mg per hari.1

Pada Tn. HK, penatalaksaan yang dilakukan pada saat serangan


akut adalah dengan pemberian KCl intravena 10 mEq (ekstra) dengan
pelarut Normal Saline (NaCl 0.9%), dengan tambahan Mecobalamin 1
ampul, sambil menunggu hasil pemeriksaan elektrolit. Keesokan harinya
terjadi perbaikan motorik yang menunjukkan bahwa pasien responsive
terhadap terapi. Selain itu hasil laboratorium menunjukkan nilai kalium
plasma sebesar 2,5 mEq/L sehingga dosis KCl dinaikkan 2x 25 mEq drips
dalam NaCl 0,9% dengan tambahan mecobalamin 1 ampul. Pemberian
mecobalamin bertujuan preventif untuk regenerasi sel-sel saraf terutama di
perifer.
Pemberian KCl 2x 25 mEq kurang lebih sesuai dengan formula
koreksi kalium dimana taksiran BB pasien adalah 75 kg dengan nilai kalium
2,5 mEq/L maka didapatkan hasil 30 mEq untuk nilai koreksi.
Pada saat pulang pasien diberi obat oral KCl tablet dengan dosis yang sama
yaitu 2x1 tablet, dengan tambahan Kalsium Laktat tablet 2x1. Pemberian
Kalsium Laktat diharapkan dapat meningkatkan kontraktilitas otot rangka
dan otot polos.

12

Anda mungkin juga menyukai