Anda di halaman 1dari 9

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI

PENINGKATAN HARGA DIRI

KASUS

Klien D 20 tahun, masuk RSJ dengan alasan sering menangis, sering berbicara sendiri
dengan menganggap bahwa dirinya orang terbodoh, mengurung diri, gelisah tidak bisa tidur
dan suka berkata bahwa dirinya tidak berguna dan tidak berharga karena tidak bisa
membanggakan orang tuanya. Sudah dua kali ini klien dirawat dengan alasan yang sama.

Penyebab klien menangis adalah setiap klien melihat anak berseragam sekolah. Klien
merasa putus asa karena mengingat dirinya tidak lulus SMA dan hanya dia satu-satunya
siswa yang tidak lulus di sekolahnya. Sejak saat itu pula klien juga diputus oleh pasangannya
sehingga membuat klien merasa semakin tidak berharga dan tidak ada yang membutuhkan
dirinya. Saat klien bercerita mengenai permasalahannya, klien tidak berani menatap mata
perawat dan selalu menunduk saat diajak berbicara. Klien berbicara sangat pelan dan sesekali
terisak. Klien merasa minder dan jarang berbaur dengan keluarga karena kakak-kakak klien
sukses dalam pendidikan. Kakak-kakak klien adalah seorang dosen dan sarjana pendidikan
sedang ayah klien adalah seorang pengusaha sukses. Menurut keluarga (ibu dan kakak-
kakaknya) klien sangat sensitif dan sering bicara sendiri meminta maaf karena dia merasa
bersalah, tidak berguna dan berharga sebagai anak. Klien sering menangis dan jika sedang
menangis, ayah klien sering menegurnya dengar keras dan memarahinya sehingga klien
mengurung dirinya di kamar.
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI
PENINGKATAN HARGA DIRI RENDAH

A. TOPIK
Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah (HDR)
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Peserta TAK mampu meningkatkan hubungan interpersonal anggota kelompok,
berkomunikasi, mampu berinteraksi maupun berespon terhadap stimulasi yang
diberikan.
2. Tujuan Khusus
a. Sesi I
- Klien dapat mengidentifikasi pengalaman yang tidak menyenangkan
- Klien dapat mengidentifikasi hal positif pada dirinya.
b. Sesi II
- Klien dapat menilai hal positif diri yang dapat digunakan.
- Klien dapat memilih hal positif diri yang dapat dilatih.
- Klien dapat melatih hal positif diri yang telah dilatih.
- Klien dapat menjadwalkan penggunaan kemapuan yang telah dilatih.
c. Sesi III
- Klien mengetahui pentingnya menetapkan tujuan hidup.
- Klien menetapkan tujuan hidup yang realistis.
C. LANDASAN TEORI

Konsep diri termasuk persepsi individu akan sifat kemampuannya, interaksi dengan
orang lain dan lingkungan, nilai nilai yang berkaitan dengan pengalaman dan objek, tujuan
serta keinginan (Stuart dan Sundeen dalam keliat, 1992).

Harga Diri merupakan suatu nilai yang terhormat atau rasa hormat yang dimiliki
seseorang terhadap diri mereka sendiri. Hal ini menjadi suatu ukuran yang berharga bahwa
mereka memiliki sesuatu dalam bentuk kemampuan dan patut dipertimbangkan (Townsend,
2005).
Harga diri rendah merupakan perasaan negatif terhadap diri sendiri termasuk
kehilangan rasa percaya diri, tidak berharga, tidak berguna, tidak berdaya, pesimis, tidak ada
harapan dan putus asa ( Depkes RI, 2000 ).

Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang
berkepanjangan akibat evaluasi yang negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri.
Adanya perasaan hilang percaya diri , merasa gagal karena karena tidak mampu mencapai
keinginansesuai ideal diri (keliat. 2001).

Gangguan harga diri rendah adalah penilaian negatif seseorang terhadap diri dan
kemampuan, yang diekspresikan secara langsung maupun tidak langsung Schult & videbeck
(1998).

Dari pendapat-pendapat diatas dapat dibuat kesimpulan, harga diri rendah adalah
suatu perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilangnya kepercayaan diri dan gagal mencapai
tujuan yang diekspresikan secara langsung maupun tidak langsung, penurunan diri ini dapat
bersifat situasional maupun kronis atau menahun.

D. KLIEN
1. Karakterisitik
- Klien yang sehat fisik
- Klien yang harga diri rendah
- Klien yang memiliki perasaan negatif pada dirinya
2. Proses Seleksi
- Berdasarkan observasi klien sehari-hari
- Berdasarkan informasi dan diskusi dengan perawat ruangan mengenai prilaku
klien sehari-hari
- Hasil diskusi kelompok
- Berdasarkan asuhan keperawatan
- Adanya kesepakatan dengan klien
E. PENGORGANISASIAN
1. Waktu
a. Hari/Tanggal : 17 September 2017
b. Jam : 08.00-08.45 WIB
c. Acara : 45 menit
- Pembukaan : 5 menit
- Perkenalan pada klien : 2 menit
- Perkenalan TAK : 5 menit
- Persiapan : 10 menit
- Permasalahan : 20 menit
- Penutup : 3 menit
2. Tim Terapis
a. Leader
Bertugas :
- Memimpin jalannya acara terapi aktivitas kelompok
- Memperkenalkan anggota terapi aktivitas kelompok
- Menetapkan jalannya tata tertib
- Menjelaskan tujuan diskusi
- Dapat mengambil keputusan dengan menyimpulkan hasil diskusi pada
kelompok terapi diskusi tersebut.
- Kontrak waktu
- Menyimpulkan hasil kegiatan
- Menutup acara
b. Co Leader
Bertugas :
- Mendampingi leader jika terjadi bloking
- Mengoreksi dan mengingatkan leader jika terjadi kesalahan
- Bersama leader memecahkan penyelesaian masalah
c. Observer
Bertugas :
- Mengobservasi persiapan dan pelaksanaan TAK dari awal sampai akhir
- Mencatat semua aktifitas dalam terapi aktifitas kelompok
- Mengobservasi perilaku pasien
d. Fasilitator
Bertugas :
- Membantu klien meluruskan dan menjelaskan tugas yang harus dilakukan
- Mendampingi peserta TAK
- Memotivasi klien untuk aktif dalam kelompok
- Menjadi contoh bagi klien selama kegiatan
e. Anggota
Bertugas : Menjalankan dan mengikuti kegiatan terapi
3. Metode dan Media
a. Metode :
- Diskusi dan Tanya jawab
- Bermain peran
b. Alat :
- Spidol sebanyak klien yang mengikuti TAK
- Kertas putih HVS dua kali jumlah klien yang mengikuti TAK
c. Setting :
- Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
- Ruangan nyaman dan tenang

CO LEADER

Leader
Fasilitator Fasilitator

Pasien Pasien

Fasilitator Fasilitator

Pasien Pasien
Observer

d. Pembagian Tugas :
Leader : neni arista
Co Leader : dyah alfita
Observer : m.izni zoga
Fasilitator :
1. Rizza nur anggraini
2. Risa andreani
3. satli
4. angesti pratiwi
TAKS PENINGKATAN HARGA DIRI

SESI I : IDENTIFIKASI HAL POSITIF PADA DIRI

Pertemuan :1

Hari/Tanggal : Selasa/17 Oktober 2017

Nama Klien : Bpk A, Ibu B, Bpk C, Ibu D

Ruangan : 404

Proses Pelaksanaan :

a. Persiapan
- Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan gangguan konsep diri :
harga diri rendah.
- Membuat kontrak dengan klien.
- Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
b. Orientasi
Leader & Co Leader : Selamat pagi Bapak-Ibu?
Anggota : Pagi
Leader : Bagaimana perasaan bapak-ibu pagi ini?
Anggota : Baik
Leader : Kok pada lemas jawabnya, belum sarapan ya?
Bpk , Ibu B, Bpk C : Belum.
Leader : Ah masak belum sarapan, tapi walaupun belum sarapan harus
tetap semangat ya. Kami aja belum sarapan tapi tetap
semangat.
Ibu D : Saya sudah sus
Leader : Nah bagus buk, berarti harus lebih bersemangat ya bu.
Anggota : Iya (menjawab serentak)
Leader : Nah bagus. Perkenalkan kami mahasiswa dari Stikes Bina
Sehat PPNI Mojokerto. Nama saya Rahmad Indika, biasanya
dipanggil rahmad, asal saya dari mojokerto, saya disini akan
bertugas sebagai ketua pada kegiatan hari ini. Dan ini teman-
teman saya.
Co Leader : Nama saya Mike Nur Mayanti, biasanya dipanggil Mike,
asal saya dari mojokerto, saya bertugas sebagai wakil ketua.
Fasilitator 1, 2, 3,4 : Nama saya..., biasanya dipanggil..., asal saya dari..., saya
fasilitator dari pasien...(memperkenalkan diri secara
bergantian)
Leader : Nah sekarang gantian ya yang memperkenalkan diri, tadi
kami sudah memperkenalkan diri, sekarang bapak-ibu ya
memperkenalkan diri. Sebutkan nama, nama panggilan yang
disukai, dan asalnya dari mana.
Co Leader : Ayo siapa yang mencoba perkenalan dulu.
Ibu B : Saya
Co Leader : Iya silahkan bu.
Ibu B : Nama saya....., saya senang dipanggil....., asal saya dari......
Leader : Ayo selanjutnya siapa yang ingin berkenalan?
Bpk A, Bpk C, & Ibu D : Saya (serentak)
Co Leader : Ya sudah bergantian ya bu-pak, dimulai dari bapak yang
sebelah kanan terlebih dahulu ya.
Bpk A, Bpk C, & Ibu C : (mengangguk, dan memperkenalkan diri secara bergantian)
Leader : Nah bagus beri applause, semuanya sudah memperkenalkan
dirinya masing-masing.
Co Leader : Apakah bapak-ibu masih ingat dengan janji kita kemarin?
Anggota : (menggelengkan kepala)
Leader : Hayoo masak nggak ada yang ingat?
Anggota : (hanya diam)
Fasilitator 1,2,3 : (menanyakan kepada masing-masing klien)
Fasilitator 2 : Ibu B lupa katanya sus.
Co Leader : Hayoo masak lupa, Jadi hari ini kita akan ada kegiatan
tentang terapi kelompok yang akan kami berikan kepada bapak-
ibu. Apa ada yang mulai ingat?
Anggota : (mengangguk)
Leader : Hari ini kita akan melakukan TAK yaitu untuk melatih
positif pada diri. Tujuan dari TAK ini adalah supaya bapak-ibu
dapat bercakap-cakap tentang hal positif diri sendiri yang ada
dalam diri bapak-ibu sekalian. Kita melaksanakan kegiatan ini
selama 45 menit, jika ada bapak-ibu yang ingin meninggalkan
kelompok harus meminta izin kepada kami terlebih dahulu,
tetapi saya berharap bapak-ibu mengikuti kegiatan ini dari awal
sampai selesai. Bagaimana bapak-Ibu apa sudah faham?
Anggota : Iya (menjawab secara serentak)
Leader : Sebelum kita mulai kegiatan hari ini alangkah baiknya jika
kita berdoa terlebih dahulu sesuai dengan kepercayaan dan
keyakinan ya pak-bu, berdoa mulai.
Anggota : (tertunduk berdoa)
Leader : Berdoa selesai
c. Tahap Kerja
Leader : Baiklah bapak-ibu kita akan mulai kegiatan ini. Kami akan
membagikan kertas pertama dan spidol, bapak-ibu coba tuliskan
pengalaman yang tidak menyenangkan yang pernah bapak ibu
alami.
Fasilitator 1,2,3,4 : (membantu mengarahkan klien)
Anggota : (menulis)
Co Leader : Coba saya lihat apa yang telah bapak-ibu tulis. saya lihat
satu per satu ya. (berjalan melihat apa yang ditulis oleh klien).
Nah bagus sekali bapak-ibu sudah mengisi kertas yang telah
kami bagikan, dan sekarang kami akan membagikan kertas
yang kedua. Di kertas ini bapak-ibu tuliskan hal positif tentang
bapak-ibu dan kemampuan yang anda miliki.
Aggota : (menulis)
Leader : Bagaimana apakah sudah selesai?
Fasilitator 1 : Sebentar, Bpk A masih belum selesai.
Co Leader : Iya, kami tunggu. Bagaimana untuk Ibu B, Bpk C, & Ibu D?
Fasilitator 2,3,4 : Sebentar kurang sedikit sus.
(Beberapa menit kemudian)
Leader : Bagaimana apa sudah selesai semua?
Fasilitator 1,2,3,4 : Sudah.
Leader : Nah karena bapak-ibu sudah selesai menulis hal positif yang
bapak ibu miliki. Mari kita mulai untuk membacakan hal positif
yang telah bapak-ibu tulis. Dimulai dari Bpk A terlebih dahulu,
selanjutnya Ibu B, lalu Bpk C dan yang terakhir Ibu D.
Anggota : (membacakan hal positif yang dimiliki secara bergantian)
Co Leader : Terima kasih bapak-ibu karena sudah membacakan hal positif
yang bapak-ibu miliki, dan semua yang bapak-ibu bacakan itu
sangat bagus. Beri applause.
d. Tahap Terminasi
Leader : Bagaimana perasaan bapak-ibu setelah mengikuti kegiatan
ini?
Anggota : Senang
Co Leader : Mungkin dari bapak atau ibu masih ada banyak hal positif
yang belum ditulis, untuk itu sekarang bapak-ibu boleh
menulisnya.
Anggota : (menulis)
Leader : Bapak-ibu sekalian nanti akan ada kegiatan aktifitas
kelompok seperti ini lagi dengan kegiatan yaitu melatih hal
positif diri yang dapat diterapkan di rumah sakit dan di rumah.
Anngota : (mengangguk)
Co Leader : Untuk waktu dan tempatnya bagaimana kalau sama seperti
hari ini?
Anggota : Iya.
Leader : Sebelum kita akhiri kegiatan hari ini, mari kita tutup dengan
doa sesuai dengan ajaran dan kepercayaan masing-masing,
berdoa mulai.
Anggota & Fasilitator : (berdoa)
Leader : Berdoa selesai. Kegiatan kita hari ini telah usai, saya ucapkan
kepada bapak-ibu yang telah meluangkan waktunya, apabila
kami ada salah kata kami mohon maaf ya pak buk. Sampai
jumpa lain waktu ya. Assalamualikum.
Anggota : Waalaikumsalam.

Anda mungkin juga menyukai