Anda di halaman 1dari 11

TUGAS INDIVIDU

MAKALAH

SANITASI

( PENGOLAHAN LIMBAH MIE )

OLEH

KELOMPOK 1

1. ANDY HERMAWAN
2. EKA NURMULIANA PRATIWI
3. ARWANDA
4. ASTRID AHMAD
5. KASMIATI

PTP A / 2015

PENDIDIKAN TEKNOLOGI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2017
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................... 2
BAB 1 ................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 3
A. LATAR BELAKANG.................................................................................................... 3
B. RUMUSAN MASALAH .............................................................................................. 5
BAB II ................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 6
A. JENIS LIMBAH ...................................................................................................... 6
B. PENGOLAHAN LIMBAH ....................................................................................... 6
BAB III ................................................................................................................................ 10
PENUTUP ........................................................................................................................... 10
A. KESIMPULAN ................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 11
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pengertian lingkunagan hidup dalam UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang

Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pasal 1 ayat 1yaitu Lingkungan

hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk

hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri,

kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup

lain. Pada saat sekarang seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan

perkembangan industry yang sangat pesat merupakan faktor bertambahnya jumlah

sumber limbah yang dapat merusak lingkungan hidup. Permasalahan dalam

lingkungan hidup akan terus muncul akibat kurangnya kesadaran masyarakat

untuk memikirkan dan mengusahakan keselamatan dan keseimbangan

lingkungan. Demikian juga di Indonesia, permasalahan lingkungan hidup seolah-

olah seperti dibiarkan menggelembung sejalan dengan intensitas pertumbuhan

industri, walaupun industrialisasi itu sendiri sedang menjadi prioritas dalam

pembangunan. Tidak kecil jumlah korban ataupun kerugian yang justru terpaksa

ditanggung oleh masyarakat luas tanpa ada konpensasi yang sebanding dari pihak

industri.

Kegiatan pembangunan dengan berbagai aktivitas penduduk ini

mempunyai pengaruh langsung terhadap daya dukung lingkungan sehingga terjadi

pergeseran keseimbangan lingkungan dan pemanfaatan sumber daya alam yang

tidak proporsional dan tidak efisien, serta kurangnya tingkat kesadaran


masyarakat dan perusahaan sebagai sektor swasta dalam program pengelolaan

lingkungan hidup, sehingga menimbulkan permasalahan lingkungan hidup yang

cukup serius.

Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup merupakan kewajiban

bagi setiap warga Negara karena tujuan dari perlindungan dan pengelolaan

lingkungan hidup merupakan kepentingan bersama. Tujuan dari perlindungan dan

pengelolaan lingkungan dalam UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan

Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pasal 3 meliputi :

1. Melindungi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dari pencemaran

dan/atau kerusakan lingkungan hidup;

2. Menjamin keselamatan, kesehatan, dan kehidupan manusia;

3. Menjamin kelangsungan kehidupan makhluk hidup dan kelestarian

ekosistem;

4. Menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup;

5. Mencapai keserasian, keselarasan, dan keseimbangan lingkungan hidup;

6. Menjamin terpenuhinya keadilan generasi masa kini dan generasi masa

depan;

7. Menjamin pemenuhan dan perlindungan hak atas lingkungan hidup sebagai

bagian dari hak asasi manusia;

8. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana;

9. Mewujudkan pembangunan berkelanjutan

10. Mengantisipasi isu lingkungan global.


Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis

dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan

mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang

meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan,

dan penegakan hukum.

Industry mie merupakan salah satu industry yang berada di Indonesia. Mie

adalah sejenis bahan makanan yang bahan baku utamanya adalah tepung terigu.

Mie merupakan makanan pengganti nasi yang disukai hampir disemua kalangan

karena penyajiannya yang praktis dan rasanya yang enak. Ada tiga jenis mie, mie

basah, mie kering dan mie instan.Salah satu mie yang banyak dikonsumsi di

Indonesia adalah mie instan. Keberadaan Industri mie memberikan dampak

positif dan negatif, dampak positifnya adalah pada sistem perekonomian, bahwa

industri mie dapat meningkatkan devisa Negara dan membuka lapangan

pekerjaan, sedangkan dampak negatifnya adalah dari penurunan kualitas

lingkungan yang disebabkan oleh limbah hasil industri mie pada saat proses

produksi yang dapat mencemari lingkungan.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakan diatas maka disusunlah rumusan masalah
sebagai berikut

1. Apa jenis limbah yang di hasilkan oleh industry mie ?


2. Bagaimana cara mengolah limbah yang di hasilkan industry mie ?
BAB II

PEMBAHASAN

A. JENIS LIMBAH
Jenis limbah yang dihasilkan dari proses produksi mie instan adalah limbah
gas, limbah cair dan limbah padat.

1. Limbah Gas Merupakan limbah yang berasal dari asap pabrik dan
ditimbulkan oleh proses produksi yang ada di dalam ruangan (ruang
produksi) dan di luar ruangan (cerobong boiler). Limbah gas ini sangat
berbahaya apabila sampai terhirup oleh manusia dan mencemari udara.
Jika terhirup oleh manusia akan mengganggu kesehatan pada peredaran
darah dan saluran pernafasan.
2. Limbah cair Merupakan limbah yang dihasilkan oleh mesin proses
produksi yaitu boiler dan cleaning, dan limbah yang dihasilkan dari
penggorengan berupa minyak goreng kotor/bekas. Hasil buangan ini tidak
beracun, namun kadar BOD (Biochemical Oxygen Demand) dan COD
(Chemical Oxygen Demand) yang terkandung dalam air menjadi
berkurang dan menyebabkan penurunan kualitas air. Limbah cair mie
instant terdiri dari limbah cair organik berbasis bahan baku olahan, seperti
tepung terigu (mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral) dan
minyak kelapa (mengandung asam lemak diantaranya laurat, palmitat, dan
oleat) yang terlarut dalam air limbah.
3. Limbah padat Limbah padat dari mie instan tidak berbahaya, namun
banyak bahan yang sulit terurai di lingkungan terutama plastik yang
dihasilkan dalam jumlah yang cukup besar seperti kemasan bahan baku
dan kemasan produk dan limbah domestik, selain plastik limbah padat
yang dihasilkan juga seperti potongan adonan, mie yang kadaluarsa.

B. PENGOLAHAN LIMBAH
Pengolahan limbah merupakan suatau hal yang sangat untama yang
perlu dipertimbangkan sebelum membangun sebuah usaha atau aktivitas yang
di lakukan, agar keseimbangan terhadap lingkungan tetap terjaga. Ada tiga
prisnsip yang perlu diterapkan dalam penaganan limbah yaitu :
a. Mengurangi ( Reduce )
b. Menggunakan Kembali (Reuse)
c. Daur ulang (Recycle)

Dalam industry mie tidak terlepas dari limbah oleh karena itu perlu di
lakukan pengolahan untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan. Ada
beberapa cara mengolah limbah pada industry mie berdaskan jenis limbah
yang di hasilkan yaitu sebagai berikut :

1. Pengolahan Limbah Cair


Dalam rangka mengatasi permasalahan limbah cair di industri mie
instant, salah satu perusahaan di Indonesia menerapkan sistem IPAL
(Instalasi Pengolahan Air Limbah). Sistem IPAL belum sepenuhnya dapat
mengatasi pencemaran air, karena air dari IPAL hanya digunakan untuk
menyiram tanaman disekitar pabrik. Limbah cair dapat pula dijadikan
sebagai bahan baku pengolahan sabun, karena karakteristik limbah cair
mie yang mengandung 55% minyak. Pembuatan sabun dari limbah cair ini
sama dengan pembuatan sabun dari minyak-minyak lainnya, dengan
penambahan kaustik soda dengan perbandingan 1;5 maka akan terbentuk
sabun dengan dua bentuk fisik yang berbeda warna Padahal limbah
industri mie masih harus diubah karakteristiknya sebelum dibuang ke
lingkungan karena belum memenuhi baku mutu yang ditetapkan oleh
pemerintah.
Limbah ini nantinya diproses menjadi satu di tempat unit
pengolahan limbah yang sudah disediakan sehingga tidak mengotori
lingkungan dan prosesnya pun sangat ramah lingkungan. Pengolahan
limbah cair pada produksi mie instan menggunakan 3 metode, yaitu
metode fisika, metode kimia, dan metode biologi. Berikut adalah diagram
proses pengolahan limbah cair industri mie instan :
a. Traping adalah usaha memisahkan antara limbah padat yang terikut
dalam limbah mengalir, limbah mengapung dan limbah cair.
b. Equalisasi adalah mengikat sumber limbah yang bermacam-macam
yaitu unit produksi, kantin, kamar kecil dan boiler.
c. Aerasi bertujuan untuk mendgradasi sisa polutan secara aerob.
d. Sedimentasi mengendapkan padatan tersuspensi yang terikat dalam
proses aerasi.
e. Bak kontrol diuji apakah memenuhi syarat untuk kehidupan atau tidak
dengan cara memelihara ikan mas didalamnya.
f. Koagulasi dan sedimentasi penggumpalan dimaksudkan
menggumpalkan padatan tersuspensi dengan bantuan Alumunium
Sulfat (Al2(SO4)3) yang disebut juga Filter Alumunium.
g. Klorinasi untuk membunuh mikroba yang mungkin ada dalam air
limbah maka dimasukkan kaporit (CaCl(OCl) ke dalam air di bak
klorinasi.
h. Penyaringan dan organosorb sisa endapan yang masih terikat dalam air
yang telah diklorinasi disaring dengan menggunakan sand filter dan
arang aktif.
2. Pengelolahan Limbah Padat
Limbah padat industri mie instan diatasi dengan cara pemilihan
jenis limbah, yaitu limbah plastik dan limbah yang mudah terurai. Limbah
plastik diserahkan kepada tempat pembuangan sampah untuk dikelola
kembali menjadi plastik atau dibuat kerajinan tangan, sedangkan limbah
yang mudah terurai seperti potongan mie, dan mie yang kadaluarsa
diserahkan ke pihak ketiga yaitu ke pengolahan pakan ternak karena dapat
digunakan sebagai pakan ikan. Limbah potongan-potongan mie ini
memiliki kandungan sama dengan pakan ikan yaitu banyak mengandung
karbohidrat, maka dari itu limbah indusrti mie instan perlu dimanfaatkan
untuk pembuatan pakan ikan. Selain itu, Nilai nutrisi yang terkandung
dalam limbah industr ini adalah kandungan lemaknya.Lemak dalam
limbah mie instan biasanya berasal dari minyak kelapa sawit, yang diduga
memiliki FFA rendah, karena untuk konsumsi manusia.Keunggulan
limbah industri mie dibandingkan dedak padi adalah kandungan serat
kasarnya.Kandungan asam amino limbah industri mie instan juga tidak
jauh berbeda dengan asam amino dalam terigu, sehingga diharapkan dapat
digunakan dalam pakan ikan sebanyak 10 -15%, atau menggantikan
tepung terigu. Selain pakan ikan, limbah padat mie instant ini juga
disarankan untuk pakan ternak, namun penggunaan limbah mie instant
melebihi 30% dapat berpengaruh terhadap berat karkas (berat ternak
setelah dipotong) dari ternak
3. Pengelolahan Limbah Gas
Limbah Gas dapat diminimalkan dengan selalu mengecek emisi
buangan dari pabrik dengan perawatan secara berkala dan pengecekan uji
emisi gas buang, agar gas buang dari pabrik tidak melewati baku mutu
yang berlaku. Selain itu dapat juga menerapakan system filtrasi yaitu
membuatakan filter . yang dapat mengikat gas yang di hasilkan.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Au A, Dzulkafli. 2012. Food Dyes Decolourized by Pleurotus ostreatus. Journals


Sciences and Research Publication. 2 :1-5
Banerjee. S, Chattopadhyaya MC. 2013. Adsorption characteristics for the
removal of a toxic dye, tartrazine from aqueous solutions by a low cost
agricultural by-product. Arabian Journal of Chemistry. 2013.
Edwin, Tivany. 2013. Efisiensi dan Kapasitas Penyerapan Fly Ash Sebagai
Penyisihan Minyak dan Lemak dari Limbah Cair Hotel Dengan Metode
Multi Soil Layering (MSL). Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 10 (1) :
38-45.
Intan. 2014. Pengolahan Limbah Pabrik Mie Instant. Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia. Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan
Surabaya.
Kasman, M. 2004. Studi Pengolahan Limbah Cair Industri Keripik Ubi Kayu
(Manihot Utilissima) dengan Metode Multi Soil Layering (MSL). Tugas
Akhir Sarjana Teknik Universitas Andalas. Universitas Andalas: Padang.
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001. Tentang : Pengelolaan Kualitas Air
dan Pengendalian Pencemaran Air
Yusniadha, R. 2012. Pengolahan Limbah Cair Bumi Sarimas Indonesia dengan
Metoda MSL (Multi Soil Layering) yang dicampurkan dengan sekam padi.
Thesis Program Pasca Sarjana Universitas Andalas

Anda mungkin juga menyukai