A. Konsep Dasar
Manajemen berasal dari kata manus yang artinya tangan, maka diartikan
secara singkat sebagai proses menyelesaikan pekerjaan melalui tangan orang lain.
pokok yang menjadi ciri utama penerapannya yaitu efisiensi dalam pemanfaatan
sumber daya, efektif dalam memilih alternatif kegiatan untuk mencapai tujuan
2004).
pelayanan tersebut.
dalam satu atau lebih dari fungsi-fungsi utama yang bergerak mengarah pada satu
2. Fungsi Manajemen
untuk menyikapi posisi masing-masing. Oleh sebab itu diperlukan adanya fungsi-
(pengendalian/evaluasi).
dasar dari fungsi manajemen secara keseluruhan. Tanpa ada fungsi perencanaan
tidak mungkin fungsi manajemen lainnya akan dapat dilaksanakan dengan baik.
pekerjaan yang akan dijalankan, siapa yang akan melakukan, dan kapan akan
memutuskan seberapa luas akan dilakukan, bagaimana melakukan dan siapa yang
melakukannya.
3) Meminimalkan hasil yang sia-sia, yang tidak efektif dan tidak efisien serta
1) Menetapkan tujuan.
1) Perencanaan strategi
untuk merevisi pelayanan yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan
masa kini.
2) Perencanaan operasional
pasien.
perubahan lingkungan.
jelas.
5) Memudahkan koordinasi.
6) Membuat tujuan lebih khusus, lebih terperinci dan lebih mudah dipahami.
fungsi keperawatan.
kontribusi kerja.
situasional individual dan penanganan suatu masalah pada saat masalah itu
terjadi.
konsisten.
1) Pengumpulan data.
menghambat.
digunakan.
kegiatan yang beraspek personil, finansial, material dan tata cara dalam rangka
rangkaian aktivitas menyusun suatu kerangka yang menjadi wadah bagi segenap
fasilitas fisik.
1) Tujuan organisasi harus dipahami oleh staf. Tugas ini sudah tertuang dalam
fungsi perencanaan.
tujuan.
praktis.
6) Mendelegasikan wewenang
ruang rawat bertugas sesuai jam kerja dinas pagi. Tugas dan tanggung jawab
dan keluarga klien dan tim kesehatan lain, antara laian kepala ruang rawat
mengingatkan kembali klien dan keluarga tentang perawat atau tim yang
tingkah laku.
j) Bila perawat primer cuti, tugas dan tanggung jawabnya didelegasikan pada
perawat primer yang lain atau wakil PP pemula yang ditunjuk tetapi tetap
ruangan.
minimal 1 tahun. perawat primer dapat bertugas pada pagi, sore, atau malam hari.
Namun sebaiknya perawat primer hanya bertugas pada pagi atau sore saja karena
bila bertugas pada malam hari perawat primer akan libur beberapa hari sehingga
sulit menilai perkembangan klien. Tugas dan tanggung jawab perawat primer (PP)
adalah :
a) Melakukan kontrak dengan klien atau keluarga pada awal masuk ruangan
sudah dilakukan perawat primer pada sore, malam atau pada hari libur.
setiap kali giliran jaga (shift). Pembagian tugas didasarkan pada jumlah klien,
tugas jaga (shift) PP didampingi oleh 2 perawat assosiate, maka semua klien
1 perawat assosiate pada satu tugas jaga maka jumlah klien yang menjadi
tanggung jawab perawat primer adalah sebanyak 20% dan klien tersebut
keperawatan.
o) Bila perawat primer cuti atau libur, tugas-tugas perawat primer didelegasikan
kepada perawat assosiate yang telah ditunjuk (wakil PP) dengan bimbingan
kepala ruangan.
3) Perawat pelaksana
keperawatan.
perlu diselesaikan.
dan tindakan.
m) Memberikan resep dan menerima obat dari keluarga klien yang menjadi
perawat yang diperlukan, logistik dari pola program pengaturan staf dan
mencakup personil keperawatan yang bermutu harus tersedia dalam jumlah yang
mencukupi dan adekuat, memberikan pelayanan pada semua pasien selama 24 jam
pengaturan staff harus disesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit dan tidak dapat
hanya dicapai dengan rasio atau rumusan tenaga/pasien yang sederhana. Jumlah
dan jenis staff keperawatan yang diperlukan dipengaruhi oleh derajat dimana
dan komposisi staff medis dan pelayanan medis yang diberikan. Kebutuhan
khusus individu, dokter, waktu dan lamanya ronde, jumlah test, obat-obatan dan
mereka.
filosofi dan objektif tertulis, struktur organisasi, fungsi dan tanggung jawab,
kebijakan dan prosedur tertulis, pengembangan program staff efektif, dan evaluasi
periodik terencana.
menyesuaikan diri pada situasi baru. Produktivitas meningkat karena lebih sedikit
orang yang dibutuhkan jika mereka terorientasi pada situasi kerja. Penjadwalan
distribusi waktu kerja dan istirahat untuk pegawai. Pada cara ini dibuat pola waktu
dasar untuk minggu-minggu tertentu dan diulang pada siklus berikutnya. Jadwal
modifikasi kerja mingguan menggunakan shift 10-12 jam dan metode lain yang
biasa.
pasien dibagi 3 kategori yaitu : Perawatan minimal memerlukan waktu 1-2 jam
/24 jam, Perawatan intermediet memerlukan 3-4 jam/24 jam, Perawatan maksimal
didapatkan jumlah perawat yang dibutuhkan pada waktu pagi, sore, dan malam
dengan sedikit bantuan, Status psikologis stabil, Pasien dirawat untuk prosedur
Membutuhkan bantuan untuk BAB dan BAK (tempat tidur.kamar mandi), Post
operasi minor (24 jam), Melewati fase akut dari post operasi mayor, Fase awal
ringan.
yang lebih lama, Membutuhkan 2 orang atau lebih untuk mobilisasi dari tempat
dan cairan terpenuhi melalui intravena (infus) atau NGT (sonde), Membutuhkan
menggunakan kateter, 24 jam post operrasi mayor, Pasien tidak sadar, Pasien
dalam keadaan tidak stabil, Observasi TTV setiap kurang dari 1 jam, Perawatan
dipahami dan pembagian pekerjaan yang efektif untuk tujuan perusahaan yang
nyata.
untuk memotivasi diri sendiri untuk bekerja dan banyak membaca, memiliki
organisasi.
kepemimpinan yaitu :
2.4.1 Demokratis
kepada setiap orang dan menginginkan setiap orang senang. Hal ini dapat
professional dan tenaga perawat lainnya. Perilaku ini termasuk promosi autonomi,
yang terakhir dari proses manajemen, yang memiliki kaitan yang erat dengan
1998).
a. Pengawasan yang dilakukan harus dimengerti oleh staff dan hasilnya mudah
c. Standard unjuk kerja yang akan diawasi perlu dijelaskan kepada semua staf,
sehingga staf dapat lebih meningkatkan rasa tanggung jawab dan komitmen
sasaran dan kelengkapan rencana untuk mencapai tujuan telah tersedia, serta
j. Harus objektif
k. Harus fleksibel
m. Harus ekonomis
Sebagai contoh, manajer perawat kepala dari satu unit bertanggung jawab
mengukur dukungan fisik saja, dan secara relatif beberapa alat digunakan
c. Dapat diketahui apakah waktu dan sumber daya lainnya telah mencukupi
d. Dapat diketahui staf yang perlu diberikan penghargaan atau bentuk promosi
2001). Tujuan utama standar asuhan keperawatan ini memberikan kejelasan dan
keperawatan secara keseluruhan. Pada tahap ini semua data dan informasi tentang
a. Pengumpulan Data
Kriteria :
2) Sistematis.
4) Aktual (baru)
5) Abash (valid)
b. Pengelompokan Data
Kriteria :
1) Data biologis
2) Data psikologis
3) Data sosial
4) Data spiritual
Kriteria :
kehidupan.
kritis dan interpretasi data, identifikasi masalah klien, dan perumusan diagnosa
keperawatan.
Kriteria :
akan terjadi.
kesehatan klien, tujuan, hasil yang diharapkan dan aktifitas dan starategi
2003).
mengkomunikasikan intervensi.
a. Prioritas masalah
Kriteria:
utama.
prioritas kedua.
ketiga.
1) Spesifik.
2) Bisa diukur.
3) Bisa dicapai.
4) Realistik.
c. Rencana tindakan
Kriteria:
2) Melibatkan pasien/keluarga.
dimengerti.
menganalisis data baru dengan teman sejawat, bekerja sama dengan klien dan
Kriteria :
keperawatan ini pencatatan yang dilakukan harus sesuai dengan yang dikerjakan
dan yang ditulis dengan jelas sehingga dapat digunakan antar tim kesehatan.
1. Pengkajian
1.1 Wawancara yang dilakukan dengan kepala ruangan, CI dan beberapa perawat
pelaksana.
1.2 Observasi dilakukan mahasiswa Profesi Ners pada shift pagi, meliputi
keperawatan pada tanggal 11-15 Juni 2012 kepada 10 orang pasien di ruang
untuk mengidentifikasi unsur man, methode, money dan material pada sistem
tabulasi dan analisa data. Gambaran umum Ruang Rawat Inap Rindu B1
2.1 Man
1. Staffing
disimpulkan bahwa ruangan rawat inap RB1 kekurangan tenaga kerja sebanyak 5
orang.
Tabel 2.3 Jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan di ruang rawat inap RB1-
Obgin berdasarkan kategori asuhan keperawatan menurut Douglas (1975)
No Kategori Rata-rata Jumlah Kebutuhan Perawat
pasien/hari Pagi Siang Malam
1. Minimal 20 0,17x20=3,4 0,14x20=2,8 0,10x20=2
care/mandiri
2. Partial Care 17 0,27x17=4,59 0,15x17=2,55 0,07x17=1,19
3. Total Care 3 0,36x3=1,08 0,30x3=0,9 0,20x3=0,6
Jumlah 40 9,07 (9 6,25 (6 3,79 (4
perawat) perawat) perawat)
Sore : 3 orang
Malam : 3 orang
Libur/cuti : 2 orang
oleh Kepala Ruangan. Setiap hari dibagi menjadi tiga shift yaitu pagi, sore dan
dinas malam selama 3 hari maka pegawai tersebut akan libur selama 3 hari dan
apabila pegawai ingin izin maka digantikan dengan mengurangi hari libur dari
dinas malam pegawai tersebut dan tidak mendapatkan uang makan. Untuk
pengaturan jadwal cuti, dengan cara diundi pada akhir tahun dan hanya 2 orang
tugas belajar, maka pegawai tersebut diliburkan dari tugasnya sampai pegawai
pengembangan ilmu dengan criteria telah memilki lama masa kerja minimal 5
untuk melanjutkan tugas belajar tersebut. Penyusunan Jadwal dinas pegawai tidak
pasien, hal ini karena keterbatasan tenaga perawat di ruangan RB1, sehingga
pembuatan jadwal dinas dilakukan oleh kepala ruangan yaitu shift pagi 8-10 orang
dan paling banyak 12 orang, shift sore 3 orang dan shift malam 3 orang.
pelaksana setiap pagi sekitar 15 menit sebelum operan bed to bed, membacakan
rawatan pada pagi hari dan tindakan yang akan dilakukan terhadap pasien.
Perawat/ bidan akan mendampingi pasien pada saat visite dokter. Dari hasil
penyebaran kuesioner yang dilakukan pada tanggal 11-15 Juni 2012 terhadap 10
orang pasien didapatkan data bahwa tingkat kepuasan pasien dalam menerima
95,2 % cukup puas terhadap pelayanan yang diberikan. Namun sebanyak 80%
di ruangan dan akan lebih sering kontak dengan mahasiswa yang sedang praktek
bidan/perawat di ruangan RB1 memiliki lama masa kerja yang berbeda-beda yaitu
17 orang telah memiliki lama masa kerja > 15 tahun dan 6 orang dengan lama
masa kerja < 15 tahun. Perawat/Bidan diberikan izin dan kesempatan untuk
melanjutkan pendidikan formal dengan biaya sendiri dan pendidikan non formal
perawat Saat ini Karu dan perawat jarang melaksanakan konferensi sebelum
melayani pasien disebabkan oleh beban tugas yang diberikan kepada Karu.
Perawat hanya berkumpul di pagi hari untuk pembagian tugas yang dipimpin oleh
Katim, jika Katim tidak ada maka pembagian tugas dilakukan oleh perawat yang
lebih senior. Karu selalu menegur pegawainya yang tidak datang tepat waktu.
melalui seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang dilakukan Kemenkes
dan Ujian dari Rumah Sakit untuk tenaga honorer. Kepala Ruangan RB 1 Obgyn
dan Peraturan Kerja, Sistem penugasan dan jadwal dinas, Sarana dan prasarana
yang ada, Penjelasan mengenai kebijakan dan prosedur kerja rumah sakit dan
bidang keperawatan.
orientasi selama 3 bulan dan orientasi berbasis kompetensi dasar keperawatan atau
kebidanan.
2. Organizing
orang Kepala Ruangan, 2 orang Kepala Group, 1 orang CI, 2 orang tata usaha, dan
CI RB 1
( Sumi Ariani, SST) Tata Usaha
(Purnama Am,Keb)
(Tumpak Meha)
Skema 1. Struktur Organisasi Ruangan Rindu B1 Obgyn RSUP H. Adam Malik Medan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Ruangan bahwa metode
penugasan yang digunakan di ruangan RB1 adalah metode tim dengan 2 tim yang
dipimpin oleh masing-masing Kepala Group atau Kepala Tim dengan latar
dalam pelaksanaannya karena kekurangan tenaga kerja dan beban kerja tinggi,
sehingga kinerja dari perawat/bidan sulit dinilai karena adanya tugas yang
tidak hadir, pendelegasian dilakukan kepada salah satu Kepala Group dan apabila
dilakukan di awal saat pasien baru masuk mengenai cara mencuci tangan dengan
benar, namun saat pasien pulang pendidikan kesehatan tidak pernah diberikan
kepada pasien. Dan berdasarkan hasil kuesioner kepuasan pasien diperoleh data
bahwa kontak antara antara pasien dengan perawat/bidan sangat kurang dan tidak
tepat waktu.
3. Actiating/ Directing
pertemuan khusus dengan staff di saat senggang jadwal visite dokter tidak ada
yaitu 2 kali 1 minggu (hari senin dan kamis) tetapi pertemuan tersebut sudah
terhadap kinerja para pegawai, penilaian terhadap kehadiran pegawai dan terhadap
etika para pegawai dimana penilaian ini dilakukan sekali dalam satu bulan oleh
Kepala Ruangan.
4. Controlling
penilaian cara bekerja perawat di ruangan tersebut dan apabila perawat tersebut
melakukan kesalahan dalam bekerja, maka perawat tersebut akan diberi teguran
dan membuat perjanjian atas kesalahan yang telah dilakukan. Selain itu, dilakukan
juga penilaian terhadap kehadiran dan etika para pegawai. Penilaian terhadap
kinerja perawat ini dilakukan satu kali dalam sebulan dan yang memberikan
melakukan supervisi. Hal ini dibuktikan dengan adanya pengontrolan dari Kepala
Ruangan terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai, adanya operan bed to
dilakukan.
tanggal 11 16 Juni 2012, Ruangan RB 1 memiliki visi, misi, falsafah dan motto
kesehatan yang diadopsi dengan visi, misi, falsafah dan motto Rumah Sakit
Misi Keperawatan :
Ruangan kepada Ketua Tim yang bertugas dan apabila ada perawat pelaksana
yang tidak hadir maka Kepala Ruangan akan menunjuk perawat lain yang tidak
RB1 tidak memiliki Standar Asuhan Keperawatan (SAK) tetapi memiliki Standar
(SOP) yang jelas. Berdasarkan hasil observasi bahwa para perawat di ruangan
cara cuci tangan dengan benar, dimana perawat/bidan hanya melakukan cuci
tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan keperawatan agar tidak terjadi
2.2 Material
ditemukan bahwa pengadaan inventaris alat dilakukan oleh pihak Rumah Sakit
ditambah lagi dengan adanya peralatan dari PPDS, co-ass dan mahasiswa.
Pengawasan inventaris dilakukan langsung oleh kepala poliklinik dan bila ada
ruangan RB1. Dari hasil pengamatan, tindakan ganti perban setiap hari dilakukan
kepada pasien sementara peralatan ganti perban di ruangan hanya dua yang
tersedia, hal ini juga menimbulkan pemberian asuhan dan pengoabatan menjadi
sudah disesuaikan, namun karena kondisi jumlah pasien yang melebihi kapasitas
2.3 Money
direktorat Rumah Sakit. Bagian direktorat rumah sakit bertugas dalam mengelola
gaji pegawai dan tunjangan uang makan. Sedangkan pembayaran tunjangan jasa
dikelola oleh bagian keuangan Kasir Instalasi terpadu. Besarnya pemberian gaji
besarnya pemberian jasa pelayanan sudah ditentukan oleh pihak rumah sakit.
a. Man
Tabel 2.6 Analisa SWOT di Instalasi RB1 RSUP HAM Medan 2012
b. Method
c. Money
d. Material
Jumlah tenaga perawat termasuk kepala ruangan, ketua tim dan perawat
pelaksana yang tersedia ada sebanyak 23 orang. Sedangkan dari hasil perhitungan
jumlah tenaga perawat menurut Douglas adalah 27 orang dan menurut Depkes
sebanyak 28 orang. Sehingga RB1 kekurangan 4-5 orang pegawai. Segala urusan
kepada pasien.
Alat ganti perban yang tersedia hanya 2 set dan tidak sebanding dengan
jumlah pasien yang akan dilakukan tindakan ganti perban, kerena waktu untuk
belum optimal, pemberian pendidikan kesehatan hanya diberikan pada saat klien
dan keluarga baru masuk untuk rawat inap dan pendidikan yang diberikan oleh
perawat/bidan hanya cara cuci tangan. Hal ini terjadi karena beban kerja
Tabel 2.7 Rencana Penyelesaian Masalah Berdasarkan Masalah yang Ditemukan di Ruangan RB1
Kurangnya persediaan - Mengusulkan kepada KaRu Sabtu, Adanya penambahan alat - Mei Sinaga, S.Kep
alat untuk ganti perban untuk mengamprah 23 Juni 2012 ganti perban di ruangan - Meli Puspita, S.Kep
penambahan jumlah alat RB1 minimal 1 set.
ganti perban ke Kapokja
Lantai 1 Instalasi Rindu B
Pendidikan kesehatan - Memberikan Pendidikan Sabtu, 23 Juni 2012 - Adanya leaflet yang - Mei Sinaga S.Kep
belum terlaksana oleh kesehatan tentang Kanker Jumat, 22 Juni disediakan oleh - Meli Puspita S.Kep
perawat ruangan karena serviks dan Kemoterapi 2012 mahasiswa PBLK
beban kerja yang cukup - Memberikan leaflet Kanker sebanyak 15 lembar
tinggi Serviks dan Kemoterapi
sesuai dengan perhitungan BOR. Hal ini diharapkan agar nantinya jika
ganti perban dengan jumlah pasien yang akan dilakukan tindakan ganti
perban.
2012. Materi penyuluhan disamaikan oleh Mei Sinaga S.Kep dan penyuluhan
menerima baik usulan yang diberikan dan mulai tanggal 25 Juni 2012, setiap
6. Evaluasi
tampak antusias dengan materi penyuluhan yang disampaikan dan 80% peserta
praktikan pada akhir penyuluhan. Pasien dan keluarga pasien juga sangat
kooperatif dan tidak segan-segan untuk bertanya tentang apa yang mereka belum
ketahui. Pasien dan keluarga pasien mengatakan sangat senang dan setuju dengan
serta cara mengatasi efek dari kemoterapi yang dijalani oleh pasien.
penyuluhan yang telah dibuat praktikan dan akan menerapkannya di ruangan agar
C. Pembahasan
ruangan RB1 RSUP HAM Medan pada tanggal 11 Juni 15 Juni 2012 ada
ganti perban, (3) Pemberian Pendidikan kesehatan tentang penyakit kepada pasien
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan ilmu dan
ditujukan kepada individu, keluarga, dan masyarakat baik sakit maupun sehat
Nasional 1986).
State Board of Nursing). Perawat adalah orang yang mengasuh, merawat dan
melindungi, yang merawat orang sakit, luka dan usia lanjut usia (Ellis, Harley,
1980).
pasien yang memerlukan perawatan penuh dari perawat, juga dipengaruhi oleh
jumlah dan komposisi staff medis dan pelayanan medis yang diberikan.
yang mutlak dilakukan baik untuk diagnosa kurang pengetahuan maupun untuk
terapi medis, hak dan kewajiban pasien/ keluarga maupun peraturan ruangan atau
dilakukan secara lisan sewaktu pasien baru masuk tetapi yang di berikan pendkes
hanya sebatas tentang cara cuci tangan dsecara lisan, tetapi belum diberikan
serviks dan kemoterapi serta cara mengatasi efek dari kemoterapi dan
sambutan yang baik dari keluarga pasien. Berdasarkan pernyataan pasien dan
memahami penyakit yang diderita dan bagaimana mengatasi efek dari kemoterapi.
Dari hasil evaluasi penyuluhan yang telah dilakukan peserta penyuluhan tampak
antusias, kooperatif, aktif bertanya terkait materi yang disampaikan dan tentang