OLEH:
KELOMPOK 3 KELAS 2.2
KEMENTERIAN KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2016/2017
i
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu,
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas asung kerta wara nugraha- Nyalah penulisan makalah ini dapat diselesaikan tepat
pada waktunya. Makalah ini beisikan tentang Teknik Dokumentasi dan Pelaporan yang dibuat
dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Dokumentasi Keperawatan pada semester
ganjil.
Makalah ini disusun bukan semata-mata karena petunjuk untuk mendapatkan nilai, namun
di latar belakangi pula untuk memperluas wawasan. Untuk itu penulis berusaha menyusun makalah
ini dengan sebaik-baiknya. Makalah ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
diharapkan kritik dan saran yang objektif yang bersifat membangun guna tercapainya
kesempurnaan yang diinginkan.
Penulis sepenuhnya menyadari, tanpa bantuan dan kerjasama dari pihak yang terkait,
makalah ini tidak akan sesuai dengan harapan. Untuk itu pada kesempatan yang baik ini tidak lupa
disampaikan terima kasih dan penghargaan kepada pihak yang terkait.
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...i
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 1
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................. 1
1.4 Manfaat Penulisan ................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian teknik dokumentasi dan pelaporan..3
2.2 Tujuan dari pencatatan dan pendokumentasian .................................... 4
2.3 Komunikasi dalam tim kesehatan dan perawat.4
2.3 Pedoman untuk pendokumentasian yang baik ..................................... 6
2.4 tipe-tipe dalam pelaporan .................................................................... ..8
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan .............................................................................................. 12
3.2 Saran .................................................................................................... 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
4. Agar mahasiswa mengetahui pedoman untuk pendokumentasian yang baik
5. Agar mahasiswa mengetahui tipe-tipe dalam pelaporan
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penyusunan makalah ini sebagai berikut :
1. Manfaat Praktis
Mahasiswa dapat menambah pengetahuan mengenai teknik dan cara
pendokumentasian dan pelaporan dalam keperawatan. Serta dapat memberikan pendidikan
dan pemahaman tentang teknik pendukomentasian dan pelaporan yang baik dan benar
kepada perawat.
2. Manfaat Teoritis
Makalah ini dapat dijadikan bahan acuan untuk pembuatan makalah dalam
menambahan referensi khususnya mengenai cara pendokumentasian dan pelaporan yang
baik dan benar dalam keperawatan. Sehingga dapat menyusun makalah yang lebih baik
daripada sebelumnya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Tujuan Pencacatan Dan Pendokumentasian
1. Report (pelaporan), yaitu pertukaran informasi secara lisan ataupun tulisan antara
tim kesehatan, contoh :
- Perawat memberi laporan verbal kepada perawat lain yang bekerja pada shift
berikutnya.
4
- Seorang dokter dapat meminta laporan tentang kemajuan kesehatan klien
kepada perawat.
- Bagian laboratorium menyampaikan laporan tertulis hasil pemeriksaan
laboratorium untuk dimasukkan kedalam catatan medis yang permanen (the
permanent medical record)
2. Record (catatan), adalah pencatatan yang permanent yang mendokumentasikan
informal yang relevan untuk manajemen perawatan kesehatan klien. Contoh :
pencatatan setelah tiap kunjungan klinik mengenai proses perawatan klien.
Pencatatan yang baik harus dapat berguna bagi seluruh tim keperawatan dan
anggota tim kesehatan lainnya, dan pencatatan pada pendokumentasian perawatan
ini merupakan laporan yang berkelanjutan mengenai status kesehatan dan
kebutuhan klien selama rawat inap. Proses report (pelaporan) dapat berlangsung
pada saat:
5
2.4 Pedoman Untuk Dokumentasi Pelaporan Yang Baik
Jika perawat gagal dalam membuat dokumentasi dan plaporan dengan serius, maka
akan timbul banyak masalah.
Contoh: Ny. B menderita diabetes mellitus, dia harus belajar menyuntikkan insulin
sendiri sebelum pulang ke rumah. Perawat siang lupa mencatat bahwa ia telah
mengajarkan metode penyunrtikan insulin kepada Ny. B untuk belajar karena proses
pengajaran perawat siang tidak didokumentasikan. Akhirnya waktu yang berharga
terbuang, dan Ny. B frustasi karena perawat gagal mengetahui dan memenuhi
kebutuhannya.
Dari contoh diatas , menunjukkan bahwa kualitas dokumentasi dan pelaporan
diperlukan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelayanan keperawatan . Oleh
karena itu, dokumentasi dan laporan harus:
1. Fakta (fact)
Informasi tentang klien dan keperawatan harus factual. Catatan (a record)
harus bersifat deskriptif, objektif mengenai apa yang perawat lihat, dengar, rasa
dan cium, (Monika,1999).
Deskripsi objektif merupakan informasi hasil observasi langsung dan hasil
pengukuran. Informasi yang actual dapat memperkecil kemungkinan terjadi
kesalahan atau salah interprestasi.
Dalam membuat laporan dan catatan tidak boleh menggunakan kata-kata
seperti: kelihatannya, sepertinya, atau nampaknya.
Perawat boleh menggunakan informasi subyektif hanya jika didukung oleh
fakta, contohnya : klien berkata saya merasa sangat lemah, tidak dat
melakukan apa-apa sendiri. Kadang perawat berharap dapat menambah data
obyektif untuk lebih mendeskripsikan, seperti menangis atau sulit tidur.
Deskripsi, klien terlihat depresi tidak boleh dipakai jika ada fakta yang
mendukung.
6
2. Akurat/tepat(Accuracy)
Pencatatan harus tepat sehingga dapat percaya oleh anggota tim lainnya.
Contoh penulisan yang akurat/tepat: pemasukan cairan 360 ml, lebih baik
dibanding dengan menuliskan klien minum cukup air.
Untuk ketepatan dokumentasi dan pelaporan sebaiknya menggunakan:
Singkatan, symbol, system pengukuran yang susah
dimengerti semua anggota tim kesehatan.
Ejaan yang baku
Menggambarkan apa yang perawat lakukan selama waktu
kerja.
Perawat tidak pernah mendata untuk orang lain atau
mengizinkan orang lain unyuk membuat data untuknya.
Membubuhkan tanda tangan, nama jelas, gelar status serta
waktu.
3. Lengkap (completeness)
Informasi dalam catatan atau laporan sebaiknya lengkap, singkat/ringkas
dan teliti.
4. Baru terjadi (currentness)
Aktivitas yang diinformasikan pada waktu yang baru terjadi meliputi:
a. Tanda-tanda vital
b. Administrasi pengobatan dan perawatan.
c. Persiapan untuk diagnose atau pembedahan.
d. Perubahan status
e. Masuknya, pindahnya, keluarnya dan kematian klien.
f. Perawatan untuk perubahan mendadak pada status,.
Aktivitas rutin seperti mandi, menggosok gigi tidak perlu dicatat.
5. Terorganisasi (organization)
7
6. Rahasia (confidentiality)
Informasi yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain dengan rasa
percaya dan keyakinan bahwa informasi tersebut akan dirahasiakan. Hukum
melindungi informasi tentang klien yang diperloreh melalui pemeriksaan ,
observasi, dialog langsung, atau melalui proses perawatan. Perawat tidak boleh
mendiskusikan status klien dengan klien lain atau staf yang tidak terlibat dalam
perawatan klien tersebut. Hanya anggota staf yang terlibat dalam perawatan
yang memiliki ijin untuk mengetahui catatan. Perawat dan tenaga professional
kesehatan lainnya beralasan untuk memperoleh data penelitian dan pendidikan
yang berkelanjutan. Hal ini tidak mengganggu kerahasiaan selama digunakan
secara spesifik dan mendapat izin dari rumah sakit bersangkutan. Perawat
bertanggung jawab untuk melindungi catatan dari pembaca yang tidak
mempunyai kewenangan.
8
c. Selama operan; keuntungannya klien dan anggota keluarga serta perawat lain
dapat berpartisipasi dalam membuat keputusan , kerugiannya memerlukan
waktu yang lama untuk melengkapi laporan.
- Latar belakang informs
- Pengkajian
- Diagnose keperawatan
- Rencana pengajaran
- Perawatan
- Informasi keluarga
- Rencana yang sudah dilaksanakan
- Prioritas kebutuhan
Pelaporan yang baik adalah yang obyektif dan menjudgment
(tidak memberikan nilai)
2. Telephone Reports/ Pelaporan melalui Telepon
Anggota tim kesehatan secara teratur berbicara satu sama lain melalui telepon
Contoh:
- Perawat menginformasikan kepada dokter tentang perubahan
kondisi klien.
- Perawat dari satu unit menginformasikan perawat lain mengenai
pemindahan pasien tersebut.
Merupakan perintah dokter mengenai terapi yang tepat melalui telepon kepada
perawat.
9
Petunjuk TOs:
10
5. Incident Report (IR) / pelaporan kejadian
Setiap kejadian yang tidak konsisten dengan aktivitas rutin perawatan klien harus
dibuat laporannya. Kejadian ini bisa disebabkan oleh klien, pengunjung atau perawat
secara tidak sengaja. Contoh: klien jatuh ,kesalahan admistrasi medis dan lain-lain. IR
merupakan bagian penting untuk program asurans jika IR tersebut melibatkan perawat
sebagai saksi kejadiam tersebut.
Menurut Kozier (2000), pelaporan harus dilengkapi meskipun tidak terjadi luka
pada saat kejadian. Jika klien / pengunjung mendapat kecelakaaan, perawat
mengobservasi kejadian tersebut dan mengambil langkah agar kejadian tersebut tidak
berbahaya kemudian membuat laporan tentang kejadian tersebut. Yang
didokumentasikan perawat adalah deskripsi kejadian dan perawatan selanjutnya. IR
berisi:
- Perawat yang menjadi saksi
- Perawat yang menggambarkan secara spesifik kejadian
- Perawat tidak menginterprestasikan atau memberi perulangan
mengenai kejadian tersebut.
- Perawat menggambarkan secara objektif mengenai kondisi klien
yang ditemukan.
- Tiap pengukuran yang diambil pada saat kejadian harus dilaporkan
- Tidak ada perawat yang disalahkan dalam kejadian tersebut.
- Laporan dibuat secepat mungkin untuk administrasi yang tepat
- Perawat tidak boleh membuat fotocopy laporan kejadian tersebut
karena dapat dijadikan sebagai panggilan tertulis untuk menghadapi
pengadilan.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Komunikasi dalam tim kesehatan dan perawat ada berbagai cara antar lain :report
(pelaporan), record (catatan). Pedoman untuk dokumentasi pelaporan yang baik harus :
fakta (fact), akurat, lengkap, baru terjadi, terorganisasi dan rahasia. Tipe-tipe dalam
pelaporan antara lain change of shift reports(CRS)/ laporan pertukaran shift, telephone
reports / pelaporan melalui telepon, telephone orders (TOs)/perintah melalui telepon,
transfer report (TR)/pelaporan pemindahan, incident report (IR)/ pelaporan kejadian.
3.2 SARAN
Saya berharap kepada para pembaca bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan maka dari itu saya perlu kritik dan saran yang membangun agar makalah ini
bisa lebih baik dari sebelumnya dan agar saya mampu menjadi pribadi yang lebih baik dari
sebelumnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Fisbach T.F., (1991). Documentating care: the communication, the nursing process snd
documentation standards, F.A, Davis Comp. Philadelphia
Hariyati, Rr.T. (2007). Overview Sistem Informasi Manajemen, Jakarta: DKKD FIK-UI
Haryanto. 2007. Konsep Dasar Keperawatan dengan Pemetaan Konsep (Concept Mapping).
Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. 2008. Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik.Edisi 2 Jakarta:
Salemba Medika.
http://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-894-BAB%20%20I.pdf. Diakses
tanggal 9 september 2017
13