Anda di halaman 1dari 15

TUGAS

REKAYASA BAHAN GALIAN


GRANODIORIT
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG.
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN.

BAB II GENESA BAHAN GALIAN


2.1 PENGERTIAN BAHAN GALIAN..
2.2 CARA PENAMBANGAN..
2.3 PRODUK JADI BAHAN GALIAN..

BAB III PENUTUP


3.1 SARAN..
3.2 KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kabupaten Kepulauan Riau merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di


wilayah Provinsi Kepulauan Riau dengan ibukotanya Bandar Sri Bentan. Secara
geografis daerah ini terletak di antara garis-garis koordinat 104o1257 104o5536
Bujur Timur dan 0o 4142 1o1340 Lintang Utara., dengan luas sekitar 1.776 km.

Geologi wilayah ini merupakan paparan hasil pelapukan dari batuan granit yang
berumur Trias, berbentuk batholith, sedikit batuan metamorfik yang berumur Permo-
Karbon (PCm), batuan terobosan andesit (Tma) yang berumur Miosen, batuan sedimen
yang terdiri dari batupasir tufaan berumur Plio-Plistosen, dan batuan Aluvium (Qa)
merupakan endapan permukaan, yang berumur Holosen.

Bahan galian yang ditemukan terdapat 7 komoditi, antara lain : Pasir (Snd), dasit
(Da), granit (Gr), felspar (Fl), kaolin (Ka), pasirkuarsa (Si) dan lempung alumina (Cly).

Sirtu terdapat sebagai endapan sungai yang bersifat lepas, setempat telah digunakan
sebagai bahan bangunan dan pengerasan jalan, terdapat di sungai-sungai yang berada di
wilayah ini, dan pada Formasi Goungon yang bercampur dengan lempung kaolinit dan
illit. Granit sebagai bahan bangunan ditemukan di beberapa tempat, sebagian
membentuk perbukitan terjal seperti di G. Bintan Besar, G. Bintan Kecil dan perbukitan
kecil lainnya. Dasit sebagan besar membentuk perbukitan seperti G. lengkuas dan G.
Kijang dan perbukitan kecil lainnya. Felspar, ditemukan berupa hasil lapukan granit,
umumnya tidak tersingkap, tertutupi oleh lapisan pasir hasil lapukan granit. Kaolin,
ditemukan dalam bentuk sedimen yang masih bercampur dengan pasirkuarsa.
Pasirkuarsa, ditemukan dalam jumlah terbatas umumnya terdapat disepanjang pantai.
Pasir, ditemukan sebagai pasirkuarsa namun masih mengandung pengotor terutama
lempung, prosentase pasirnya sekitar 60 %. Lempung Alumina, berupa endapan
bauksit yang merupakan hasil pelapukan granit.
I.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan daripada makalah ini adalah agar pembaca dapat lebih
mengetahui tentang batuan granit atau granodiorit, dan memahami secara benar tentang
cara penambangan, pemanfaatannya.

BAB II
DASAR TEORI
2.1. Ganesa Batuan Granit
Granit atau granodiorit merupakan salah satu batuan beku, yang bertekstur granitik dan
struktur holokristalin, serta mempunyai komposisi kimia 70% SiO2 dan 15% Al2O3,
sedangkan mineral lainnya terdapat dalam jumlah kecil, seperti biotit, muskovit,
hornblende, dan piroksen. Umumnya granit berwarna putih keabuan, Sebagai batu hias
warna granit lainnya adalah merah, merah muda, coklat, abu-abu, biru, hijau, dan hitam,
hal ini tergantung pada komposisi mineralnya.

Gambar 1. Batu Granit

Granodiorit ini asal muasalnya adalah batuan yang terjadi dari proses
pembekuan magma yang bersifat asam, terbentuk jauh didalam kulit bumi, sehingga
disebut sebagai batuan dalam. Terbentuknya sekitar 3-4 km di bawah permukaan bumi.
Bentuk intrusi dapat berupa batholit, lakolit, maupun phacolit. Karena membekunya
jauh didalam kulit bumi, bentuk dan ukuran mineral pembentukanya besar-besar dan
dan mudah dibedakan antara mineral yang satu dengan mineral yang lain. Kenampakan
demikian dikenal dengan istilah holokristalin, porfiritik,. Penyusunya antara lain merah,
coklat, abu-abu atau kombinasi diantaranya. Dan sifat yang paling dasar yang
membedakan batuan granidiorit dengan batuan granit adalah ukuran butir kristal
granodiorit yang relatif kecil dibanding dengan granit. Granit mempunyai sumber
cadangan yang potensial, namun sampai saai ini belum banyak yang ditambang. Potensi
tersebut terdapat di Pulau Sumatera, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan
Selatan, dan Sulawesi Selatan.
Granit mempunyai komposisi utama kuarsa, potash feldspar (khususnya ortoklas
dan microlin), plagioklas (terutama albite-oligoklas), biotit dan mika, mineral
penyertanya antara lain magnetit, ilmenit, zirkon, allanit, turmalin, kadang-kadang
didapatkan muskovit, hornblende, piroksen, dan garnet. Garanit mempunyai kekuatan
tekan 1000-2500 kg/cm, dengan berat jenis 2,6-2,7. Diorit mempunayai komposisi
mineral mendekati granit dengan ukuran butir yang relatif lebih kecil. Transisi antara
granit dan diorit disebut sebagai granodiorit yang mempunyai warna relatif lebih gelap,
kekuatan tekan 1000-2500kg/cm, engan berat jenis 2.6-2,9.
Granit atau granodiorit ini mempunyai sumber cadangan yang potensial, namun
sampai saai ini belum banyak yang ditambang. Potensi tersebut terdapat di Pulau
Sumatera, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi
Selatan.
.
2.2. Cara Penambangan
Dimensi batuan yang diproduksi pada sistem penambangan quarry, pada
umumnya adalah mineral yang berbentuk prismatik pendek atau balok-balok yang
memiliki ukuran dan bentuk yang kasar. Quarry pada dasarnya sama dengan open pits,
namun yang membedakannya adalah material yang ditambang.
Open pit pada dasarnya merupakan tambang terbuka yang menambang mineral
logam. Sedangkan quarry pada dasarnya merupakan sistem penambangan terbuka yang
menambang mineral non logam atau batuan, contoh material yang biasanya ditambang
pada quarry yaitu : marmer, batu granit, dan masih banyak lagi yang lainnya. Selain dari
jenis materi yang ditambang quarry dan opin pit juga memiliki perbedaan dalam
penyebutan jenjang dalam tambang, dalam open pit jenjang disebut
dengan benches sedangkan pada quarry jenjang disebut dengan faces yang pada
umumnya lebih rendah dan mendekati kearah vertikal dibandingkan dengan opit pit.
Pada penampilan keseluruhannya, highwall pada quarry pada umumnya sangat tinggi
dan sangat curam beberapa diantaranya mencapai dimensi vertikal mendekati 1000 ft
(300 m).
2.3.Kegunaan dan Manfaat Batu Granit
Kegunaan Granit sebagai bahan Bangunan rumah dan gedung, untuk bangunan
Monumen, jalan dan jembatan, sebagai batu hias (dekorasi), sebagai bahan baku industri
poles (tegel, ornamen, dll) dan bahan bangunan (gedung, jalan , jembatan, dll), selain itu
dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan aksesoris rumah seperti lantai,wastafel
dan meja serta di bidang konstruksi.

Gambar 2 Pemanfaatan Granite Sebaga Keramik Lantai

BAB III
TAMBANG BATU GRANIT DI INDONESIA
3.1. Prospek Keterdapatan Granit di Indonesia
Potensi keterdapatan batu granit di Indonesia tersebar hampir menyeluru, yaitu:
NAD KALIMANTAN BARAT
Ds. Samadua, Kab. Aceh Selatan G. Raya, G. Burik, G. Banil, G.
Ds, Kungki, Kec. Blangkejeren, Pandang, Bengkayang
Kab. Aceh Tenggara Kab. Sanggau

SUMATERA UTARA KALIMANTAN SELATAN


Sibolga, Kab. Tapanuli Tengah Bukit Raya, Kec. Sungai Pinang,
Tarutung, Kab. Tapanuli Selatan Kab. Banjar
Kec. Kota Nopan, Kab. Tapanuli
Selatan KALIMANTAN TENGAH
P. Berhala Tengkiling, Palangkaraya
Parapat, Kab. Simalungun
SULAWESI SELATAN
SUMATERA BARAT Bantimurung, Kab. Maros
Alahan Panjang, Kab. Solok Boloci, Kab. Pankep
Air Bangis, Kab. Pasaman
SULAWESI TENGAH
RIAU Kec. Balaesang, Damsol, Sirenja
G. Kijang, P. Bintan dan Dolo, Kab. Donggalo
Kec. Rombak dan Kampar
Kec. Tandum, Kab. Indragiri
Hulu
Kec. Siberida
JAMBI
Ds. Sungai Manau, Kec. Sungai
Manau, Kab. Sarko
Kec. Pelapat dan Rantau
Pandan, Kab. Bungotebu

BENGKULU
Air Manna, Kec. Manna Utara
BAB III
KESIMPULAN

Batuan granit atau granodiorit adalah salah satu batuan beku yang terbentuk dari
pendinginan atau pembekuan magma. Magma merupakan larutan yang kompleks.
Karena terjadi penurunan temperatur, perubahan tekanan dan perubahan dalam
komposisi, larutan magma ini mengalami kristalisasi. Perbedaan kombinasi hal-hal
tersebut pada saatpembekuan magma mengakibatkan terbentuknya batuan yang memilki
teksturyang berbeda. Ketika batuan beku membeku pada keadaan temperatur dan
tekanan yang tinggi di bawah permukaan dengan waktu pembekuan cukup lama maka
mineralmineral penyusunya memiliki waktu untuk membentuk sistem kristal tertentu
dengan ukuran mineral yang relatif besar.
DAFTAR PUSTAKA

Bates, R.L., Geology of the Industrial Rocks And Mineral, Harper And Raw Publisher,
New York, 1960.
Dimension Stone Drilling Methods And Drilling Machines, Tamrock Quarry Line,
Tamrock Surface, Finlandia.
Kuzvart, M., Industrial Mineral And Rock, Devlopment in Economic Geology 18,
Elsevier, Amsterdam, 1984.
Marble Slab Industry, Project Profile, Indonesia Invesment Coordinating Board,
Jakarta, April 1985.
Power, T., Lime Stone Spesification, Limiting, Constrans on the Market, Industrial
Mine-rals, Oktober 1985.
Google Penelusuran, Bahan Galian Industri Granit, Bloger.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai