Anda di halaman 1dari 8

Bidang Studi : Maternitas

Kode Bidang Studi :


Beban Studi : 3 SKS
Pokok Bahasan : Hyperemesis Gravidarum
1. Pengertian Persalinan
2. Tanda-Tanda Persalinan
3. Masalah Dalam Persalinan
Sub Pokok Bahasan 4.: Tanda-Tanda Bahaya Ibu Bersalin
Sasaran :

Tanggal :
Waktu : 1 x 60 menit
Dosen :

I. Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses belajar mengajar Asuhan Kebidanan Persalinan, mahasiswa diharapkan
mampu memahami Hyperemesis Gravidarum.

II. Tujuan Intuksional Khusus


Setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar ini mahasiswa diharapkan mampu :
1. Menjelaskan pengertian hyperemesis gravidarum.
2. Menjelaskan penyebab hyperemesis gravidarum.
3. Menyebutkan tanda dan gejala adanya hyperemesis gravidarum.
4. Menyebutkan komplikasi hyperemesis gravidarum.
5. Menyebutkan penatalaksanaan hyperemesis gravidarum.

III. Materi (Terlampir)


Materi yang disampaikan :
1. Pengertian Hyperemesis Gravidarum.
2. Penyebab Hyperemesis Gravidarum.
3. Tanda dan gejala adanya Hyperemesis Gravidarum.
4. Komplikasi Hyperemesis Gravidarum.
5. Penatalaksanaan Hyperemesis Gravidarum.

IV. Kegiatan Belajar Mengajar


Tahapan Kegiatan Pengajaran Kegiatan Mahasiswa
Kegiatan
Pembukaan - Memberi salam - Menjawab salam
(5 Menit) - Membuka daftar hadir - Mendengarkan
- Menjelaskan tujuan yang akan dicapai
dalam pembelajaran
- Penekanan pentingnya materi yang akan
disampaikan
- Memberikan apresiasi
Penyampaian- Menjelaskan materi tentang Pengertian - Mendengarkan dan
Materi Hyperemesis Gravidarum, Penyebab memperhatikan dengan
(40 Menit) Hyperemesis Gravidarum, Tanda dan gejala seksama
adanya Hyperemesis Gravidarum, - Mahasiswa
Komplikasi Hyperemesis Gravidarum, menanyakan hal-hal yang
Penatalaksanaan Hyperemesis Gravidarum. belum jelas di sela-sela
- Memberi kesempatan mahasiswa untuk penyajian materi dan
bertanya. kemudian memperhatikan
jawaban dosen
- Memperhatikan dan
menanggapi penjelasan
dosen
- Mahasiswa mencatat
materi penjelasan dosen
Rangkuman- Menyimpulkan materi yang telah - Mendengarkan
dan Evaluasi disampaikan memperhatikan dan
(10 Menit) - Memberikan pertanyaan memahami
- Menjawab pertanyaan
yang diajukan
Penutup - Memberikan motivasi kepada mahasiswa- Mendengarkan
(5 Menit) untuk rajin belajar - Menjawab salam
- Mengucapkan salam

V. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

VI. Media dan Alat Bantu


Media dan alat
1. Hand out
2. Papan tulis
3. Spidol

VII. Referensi
1. Bagian Obstetri dan Ginekologi FK UNPAD. 1993. Ginekologi. Bandung : Elstar
2. Bobak, dkk. 2004. Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC
3. Carpenito, Lynda Juall. 2000. Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC
4. Panca, Widianto. 2010. Hyperemesis Gravidarum.
5. Sarwono. Prawirohardjo. 2009. Ilmu Kandungan edisi 7. Jakarta : PT. Bina Pustaka
Prawirohardjo

VIII. Evaluasi
Evaluasi diberikan pada akhir perkuliahan secara lisan berbentuk pertanyaan essay/terbuka
sebanyak 5 pertan
LAMPIRAN SOAL

PERTANYAAN
1. Apa pengertian Hiperemesis gravidarum ?
2. Apa penyebab Hiperemesis gravidarum ?
3. Jelaskan tanda gejala Hiperemesis gravidarum tingkat III !
4. Sebutkan makanan yang dianjurkan untuk diet Hiperemesis !
5. Sebutkan makanan yang tidak dianjurkan untuk diet Hiperemesis !

JAWABAN
1. Apa pengertian Hiperemesis gravidarum ?
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil sampai
mengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada umumnya menjadi buruk karena terjadi dehidrasi
(Mochtar, 1998).

2. Apa penyebab Hiperemesis gravidarum ?


1. Faktor presdisposisi yang sering dikemukakan adalah primi gravida, mola hidatidosa dan
kehamilan ganda, kelainan faktor endokrin juga memberikan pengaruh seperti diabetes
melitus dan hipertiroid.
2. Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolic akibat hamil
serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan, ini merupakan faktor
organik.
3. Alergi sebagai salah satu respons dari jaringan ibu terhadap anak.
4. Faktor psikologi memegang peranan penting pada penyakit ini, rumah tangga retak,
kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan. Takut terhadap tanggug
jawab sebagai ibu.

3. Jelaskan tanda gejala Hiperemesis gravidarum tingkat III !


Keadaan umum lebih parah, muntah keadaan umum lebih parah, muntah henti, kesadaran
menurun dari somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat tensi menurun,
komplikasi fatal terjadi pada susunan syaraf yang dikenal sebagai ensefalopati werniele, dengan
gejala : nistagmus, dipolpia dan perubahan mental, keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan
zat makanan, termasuk vitamin B kompleks, timbulnya ikterus menunjukkan adanya payah hati.

4. Sebutkan makanan yang dianjurkan untuk diet Hiperemesis !


Makanan yang dianjurkan untuk diet hiperemesis I, II, dan III adalah : Roti panggang, biskuit,
crackers, buah segar dan sari buah, minuman botol ringan, sirop, kaldu tak berlemak, teh dan
kopi encer.
5. Sebutkan makanan yang tidak dianjurkan untuk diet Hiperemesis !
Makanan yang tidak dianjurkan untuk diet hiperemesis I, II, III adalah makanan yang umumnya
merangsang saluran pencernaan dan berbumbu tajam. Bahan makanan yang mengandung
alkohol, kopi, dan yang mengadung zat tambahan (pengawet, pewarna, dan bahan penyedap)
juga tidak dianjurkan.
MATERI PEMBELAJARAN
HYPEREMESIS GRAVIDARUM

A. PENGERTIAN
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil sampai
mengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada umumnya menjadi buruk karena terjadi dehidrasi
(Mochtar, 1998).
Hiperemesis Gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual dan muntah/tumpah yang
berlebihan, lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau setiap saat, sehingga mengganggu kesehatan dan
pekerjaan sehari-hari (Arief.B, 2009).

B. PENYEBAB
Penyebab Hiperemesis Gravidarum belum diketahui secara pasti. Beberapa faktor yang
telah ditemukan yaitu :
1. Faktor presdisposisi yang sering dikemukakan adalah primi gravida, mola hidatidosa dan
kehamilan ganda, kelainan faktor endokrin juga memberikan pengaruh seperti diabetes melitus
dan hipertiroid.
2. Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolic akibat hamil serta
resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan, ini merupakan faktor organik.
3. Alergi sebagai salah satu respons dari jaringan ibu terhadap anak.
4. Faktor psikologi memegang peranan penting pada penyakit ini, rumah tangga retak, kehilangan
pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan. Takut terhadap tanggug jawab sebagai ibu.

C. TANDA DAN GEJALA


Hiperemesis Gravidarum, menurut berat ringannya dapat dibagi kedalam 3 (tiga) tingkatan,
yaitu :

1. Tingkatan I
Mual terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa lemah,
nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan merasa nyeri pda epigastrium, nadi meningkat
sekitar 100/menit, tekanan darah sistolik menurun, turgor kulit mengurang, lidang mengering dan
mata cekung.

2. Tingkatan II
Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lemah mengurang, lidah mengering
dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan mata sedikit ikteris, berat
badan turun dan mata menjadi cekung, tensi turun, hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi.
Aseton tercium dalam hawa pernafasan karena mempunyai aroma yang khas dan dapat pula
ditemukan dalam kencing.
3. Tingkatan III
Keadaan umum lebih parah, muntah keadaan umum lebih parah, muntah henti, kesadaran
menurun dari somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat tensi menurun,
komplikasi fatal terjadi pada susunan syaraf yang dikenal sebagai ensefalopati werniele, dengan
gejala : nistagmus, dipolpia dan perubahan mental, keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan
zat makanan, termasuk vitamin B kompleks, timbulnya ikterus menunjukkan adanya payah hati.

D. KOMPLIKASI
Dehidrasi berat, ikterik, takikardia, suhu meningkat, alkalosis, kelaparan gangguan
emosional yang berhubungan dengan kehamilan dan hubungan keluarga, menarik diri dan
depresi.

E. PENATALAKSANAAN
1. Obat-obatan
Sedativa yang siring diberikan adalah phenobarbital, vitamin yang dianjurkan adalah vitamin B1
dan B6. Anti histamika juga dianjurkan seperti dramamin, ovamin pada keadaan lebih kuat
diberikan antimetik seperti disiklomin hidrokhloride atau khlorpromasin.
2. Isolasi
Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan peredaran udara baik. Cacat
cairan yang keluar dan masuk. Hanya dokter dan perawat yang boleh masuk ke dalam kamar
penderita. Sampai muntah berhenti dan penderita mau makan, tidak diberikan makan/minum
selama 24 jam. Kadang-kadang dengan isolasi saja gejala-gejala akan berkurang atau hilang
tanpa pengobatan.
3. Terapin Psikologik
Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan rasa takut oleh
karena kehamilan, kurangi pekerjaan serta menghilangkan masalah dan konflik yang kiranya
dapat menjadi latar belakang penyakit ini.
4. Cairan Parenteral
Berikan cairan parental yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan glukose 5% dalam
cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter sehari. Bila perlu dapat ditambah kalium dan vitamin,
khususnya vitamin B kompleks dan vitamin C dan bila ada kekurangan protein, dapat diberikan
pula asam amino secara intravena.
5. Penghentian kehamilan
Bila keadaan memburuk dilakukan pemeriksaan medik dan psikiatrik, manifestasi komplikasi
organis adalah delirium, kebutuhan, takikardi, ikterus, anuria dan perdarahan dalam keadaan
demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan keadaan yang memerlukan
pertimbangan gugur kandung diantaranya
a. Gangguan kejiwaan : Delirium, apatis, nsomnolenn sampai koma, terjadi gangguan jiwa
ensepalopati wernicle
b. Gangguan penglihatan: Pendarahan retina, kemunduran penglihatan
c. Gangguan faal : Hati dalam bentuk ikterus, ginjal dalam bentuk anuria, jantung dan pembuluh
darah terjadi nadi meningkat, tekanan darah menurun
6. Diet Hiperemesis Gravidarum
Diet pada hiperemesis gravidarum bertujuan untuk mengganti persediaan glikogen tubuh dan
mengontrol asidosis secara berangsur memberikan makanan berenergi dan zat gizi yang cukup.
Syaratnya antara lain :
a. Karbohidrat tinggi, lemak rendah, dan protein sedang
b. Makanan diberikan dalam bentuk kering; pemberian cairan disesuaikan
dengan keadaan pasien, yaitu 7-10 gelas per hari
c. Makanan mudah cerna, tidak merangsang saluran pencernaan, dan diberikan sering dalam
porsi kecil
d. Bila makan pagi dan siang sulit diterima, pemberian dioptimalkan pada makan malam dan
selingan malam
e. Makanan secara berangsur ditingkatkan dalam porsi dan nilai gizi sesuai dengan keadaan dan
kebutuhan gizi pasien

Macam-macam Diet
a. Diet Hiperemesis I
Diet hiperemesis I diberikan kepada pasien dengan hiperemesis gravidarum berat. Makanan
hanya terdiri dari roti kering, singkong bakar atau rebus, ubi bakar atau rebus, dan buah-buahan.
Cairan tidak diberikan bersama makanan tetapi 1-2 jam sesudahnya. Karena pada diet ini zat gizi
yang terkandung di dalamnya kurang, maka tidak diberikan dalam waktu lama.

b. Diet Hiperemesis II
Diet ini diberikan bila rasa mual dan muntah sudah berkurang. Diet diberikan secara berangsur
dan dimulai dengan memberikan bahan makanan yang bernilai gizi tinggi. Minuman tidak
diberikan bersamaan dengan makanan. Pemilihan bahan makanan yang tepat pada tahap ini
dapat memenuhi kebutuhan gizi kecuali kebutuhan energi.
c. Diet Hiperemesis III
Diet hiperemesis III diberikan kepada pasien hiperemesis gravidarum ringan. Diet diberikan
sesuai kesanggupan pasien, dan minuman boleh diberikan bersama makanan. Makanan pada diet
ini mencukupi kebutuhan energi dan semua zat gizi.

Makanan yang dianjurkan untuk diet hiperemesis I, II, dan III adalah : Roti panggang,
biskuit, crackers, buah segar dan sari buah, minuman botol ringan, sirop, kaldu tak berlemak, teh
dan kopi encer. Makanan yang tidak dianjurkan untuk diet hiperemesis I, II, III adalah makanan
yang umumnya merangsang saluran pencernaan dan berbumbu tajam. Bahan makanan yang
mengandung alkohol, kopi, dan yang mengadung zat tambahan (pengawet, pewarna, dan bahan
penyedap) juga tidakbdianjurkan.

Anda mungkin juga menyukai