Anda di halaman 1dari 9

ARTIKEL PRAKTIKUM

DASAR-DASAR TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

MATERI

NERACA MASSA

NAMA : CLAODIA YOSTI PUTRI

NIM : 161710301036

KELAS : TIP B

ASISTEN : 1. MOH. ERI PRASESA

2. UMMU AT-TAANNY

3. NOVILYA FITRIANI

4. UDHMA AL-AMANAH

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS JEMBER

2016
BAB 1.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Neraca massa adalah suatu perhitungan tentang semua bahan yang berada
didalam suatu proses. Sesuai dengan konsep kekekalan massa bahwa jumlah
aliran yang masuk sama dengan aliran yang keluar. Maka bisa diartikan
bahwa massa dari bahan yang masuk akan sama dengan yang keluar.
Walaupun dalam suatu proses akan ada senyawa-senyawa yang tertinggal
akan tetapi jumlah massanya akan tetap. Karena massa akan berjumlah tetap,
tidak bisa dimusnakan ataupun diciptakan.
Oleh karena itu pada praktikum kali ini akan mengaplikasikan perhitungan
menggunakan neraca. Sehingga mahasiswa bisa lebih memahami pengertian,
penjabaran serta penggunaan neraca massa dalam suatu proses. Serta bisa
menghitung rendemen dan dapat mengidentifikasi loss selama proses
pengolahan.
1.2 Tujuan
1. Mahasiswa mengerti dan bisa membuat neraca massa.
2. Mahasiswa dapat menghitung rendemen.
3. Mahasiswa dapat mengidentifikasi loss selama proses pengolahan
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian
2.1.1 Neraca Massa
Neraca massa merupakan suatu cara yang digunakan untuk melihat jumlah
aliran bahan yang masuk dengan bahan yang keluar dalam suatu proses berdasarkan
hukum kekekalan massa, yaitu jumlah aliran masuk sama dengan jumlah aliran
keluar. Prinsip dasar yang digunakan apabila dalam suatu proses tidak ada akumulasi
dalam peralatan prosesing, maka jumlah bahan yang masuk akan sama dengan jumlah
bahan keluaran (Maflahah, 2010).
Dengan adanya data neraca massa, maka kita dapat menyimpulkan dan
menentukan jalannya sebuah proses produksi dengan akurat. (
2.1.2 Kelapa
Kelapa (Cocos nucifera L.) merupakan komoditas strategis yang memiliki
peran sosial, budaya, dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga
dianggap sebagai tumbuhan serba guna, khususnya bagi masyarakat pesisir
(Setyamidjaja, 2008).
2.1.3 Ubi Jalar
Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) merupakan umbi-umbian yang mengandung
sedikit protein, vitamin, dan mineral berkualitas tinggi (Horton dkk, 1989). Menurut
Suprapti (2003) ubi jalar mengandung karbohidrat yang cukup tinggi, ubi jalar juga
dapat digunakan untuk diet, serta berguna bagi penderita jantung dan diabetes khusus
ubi jalar ungu dapat diekstrak sebagai zat pewarna makanan yang aman bagi
kesehatan.
2.1.4 Ubi Kayu
Ubi kayu (Manihot esculenta) atau dikenal juga dengan nama singkong
merupakan tanaman yang memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap. Kandungan
zat dalam tanaman singkong ialah karbohidrat, fosfor, kalsium, vitamin C, protein,
zat besi, dan vitamin B1. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,
pemanfaatan tanaman singkong berkembang sebagai bahan baku industri pangan dan
sebagai pengobatan herbal. Secara umum, singkong merupakan jenis tanaman yang
mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai tanaman obat dan bahan baku
industri pangan (Salim, 2011).
BAB 3. METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1. Alat
1. Neraca
3.1.2. Bahan
1. Kelapa
2. Ubi jalar
3. Ubi kayu
DAFTAR PUSTAKA

Apriliyanti, Tina. 2010. KAJIAN SIFAT FISIKOKIMIA DAN SENSORI TEPUNG


UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas blackie) DENGAN VARIASI PROSES
PENGERINGAN. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Maflahah, Iffan. 2010. ANALISIS PROSES PEMBUATAN PATI JAGUNG


(MAIZENA) BERBASIS NERACA MASSA. Fakultas Pertanian. Universitas
Trunojoyo. Madura.

Murwati, et al. 2005. Teknologi Pembuatan Tepung dan Olahan Ubi Jalar. Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta. Yogyakarta.

Pratiwi, Farah Meita. 2013. ETNOBOTANI KELAPA (Cocos nucifera L.) DI


WILAYAH DENPASAR DAN BADUNG. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam. Universitas Udayana. Bali.

Winarti, Sri ,dkk. 2007. PROSES PEMBUATAN VCO (Virgine Coconut Oil) SECARA
ENZIMATIS MENGGUNAKAN PAPAIN KASAR. Fakultas Teknologi Industri.
Universitas Pembangunan Nasional VETERAN Surabaya. Surabaya.
3.2.3. Pembuatan chip kering ubi kayu

Ubi kayu

Pengupasan

Pencucian

Fermentasi
selama 12-72 jam

Penggaraman
selama 10-30 menit

Pengeringan

Chip
kering ubi
kayu
3.2.2. Pembuatan VCO metode enzim

Kelapa tua

Pemarutan Santan kelapa

Pemisahan krim Pengendapan


dan santan selama 2 jam

Pengambilan krim
pada bagian atas
endapan

Penambahan papain Pengadukan


kasar selama 20 menit

Pemasukkan ke
incubator suhu 40C
selama 12 jam

Pemisahan
VCO

VCO
3.2. Skema Kerja
3.2.1. Pembuatan tepung ubi jalar

Ubi jalar segar

Pengupasan dan
pencucian

Penyawutan dan
perendaman selama 30
menit

Penirisan

Sawut basah

Pengeringan

Sawut kering Penyimpanan

Penepungan

Tepung ubi jalar

Anda mungkin juga menyukai