Anda di halaman 1dari 35

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kompetensi lulusan yang telah ditetapkan dari suatu program studi, baik

kompetensi utama maupun kompetensi pendukung, dirasa sulit diperoleh apabila

hanya mengandalkan proses pembelajaran di kampus saja dan tidak dilengkapi

dengan proses pembelajaran di luar kampus, baik berupa intrakurikuler maupun

ekstrakurikuler. Salah satu cara untuk bisa meningkatkan kualitas lulusan,

terutama yang berkaitan dengan keadaan sebenarnya yang ada dilapangan dan

mendapat pengetahuan yang tidak ada diperkuliahan adalah melalui program

Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Program ini diadakan dengan maksud agar mahasiswa memiliki

kesampatan untuk memperoleh pengalaman dalam berinteraksi dengan masyrakat

pedesaan yang kehidupannya dominan berbasis pertanian dengan berbekal ilmu

pengetahuan dan kepribadian yang sudah cukup baik dari hasil proses pendidikan

sebelumnya. Dari interaksi yang terprogram dengan baik, mahasiswa peserta

Kuliah Kerja Nyata (KKN) diharapkan memperoleh pengalaman-pengalaman

yang mungkin belum pernah diperoleh/dialaminya, antara lain dalam menggali

persoalan-persoalan real berkaitan dengan pertanian yang ada ditengah

masyarakat pada lokasi dimana yang bersangkutan melaksanakan program Kuliah

Kerja Nyata (KKN) tersebut, dan merancang cara-cara perbaikan yang diperlukan

dengan melibatkan masyarakat setempat, sebagai pengalaman pengetahuan yang

dimilikinya. Pada saat mahasiswa terlibat membantu masyarakat dalam upaya-


2

upaya mencari jalan keluar dari permasalahan yang ada (sesuai dengan daya

dukung yang tersedia) dan terlibat melakukan upaya perbaikan-perbaikan (dengan

memposisikan dirinya sebagai inisiator, motivator, dinamisator, fasilitator), maka

pada saat itu mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) sudah melaksanakan

kegiatan pengabdian kepada masyarakat, dan ini merupakan dukungan juga bagi

kampus dan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Mengingat bahwa lapangan kerja yang tersedia saat ini kondisinya bersifat

diperebutkan sehingga dapat mengurangi peluang kerja bagi lulusan, lebih-lebih

lagi untuk Pegawai Negeri, maka kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini

diharapkan dapat memberi perluasan wawasan mahasiswa terkait dengan

pengembangan kemampuan wirausaha. Pada saat kami mahasiswa berada di

lokasi kegiatan, tidak tertutup kemungkinan bagi kami untuk melihat dan

memahami bagaimana tata kerja antara anggota masyarakat setempat agar mampu

dengan baik mengembangkan usaha bisnis berbasis pertanian. Selanjutnya bisa

memotivasi mahasiswa untuk bisa mencermati peluang-peluang usaha berbasis

pertanian dan memanfaatkan peluang tersebut dengan lebih baik dikemudian hari

dengan berbekal kompetensi yang lebih baik lagi.

Proses pembangunan di pedesaan umumnya mempunyai hambatan yang

menyebabkan masyarakat desa cenderung berada dibawah garis kemiskinan.

Adapun faktor-faktor yang menghambat proses pembangunan diantaranya yaitu

kurangnya tenaga pemimpin yang berpendidikan dan terampil, mempunyai sikap


3

mental yang selalu dipengaruhi oleh nilai-nilai sosial serta cenderung terjadinya

kekurangan tenaga potensial yang handal akibat terjadinya urbanisasi.

Pembangunan masyarakat desa diharapkan bersumber dari inisiatif

masyarakat desa itu sendiri. Campur tangan pihak luar hanya sebagai pendorong

inisiatif masyarakat. Perkembangan harus berupa metomorfosa sosial-ekonomi

dan budaya yang wajar dengan memperhitungkan peningkatan kualitas hidup.

Kehidupan penduduk desa pada umumnya memiliki usaha kerajinan

tangan (usaha industri kecil dan menengah) dan usaha perdagangan dalam skala

kecil. Desa umumnya dicirikan dengan rendahnya pendapatan perkapita,

pendidikan, kesehatan, kebutuhan gizi dan prasarana perumahan dibandingkan

desa-desa yang berada di wilayah perkotaan. Sektor-sektor lain yang sangat

menonjol dan bersifat menghambat dalam proses pembangunan dan

pengembangan desa adalah sikap mental dan nilai-nilai sosial budaya yang masih

kuat dalam mempengaruhi kehidupannya (Koetjaraningrat, 1993).

Mengatasi permasalahan di atas perlu adanya pembangunan masyarakat

desa yang diarahkan untuk menumbuhkan rangsangan bagi perkembangan

kegiatan perekonomian dalam memanfaatkan potensi, sarana dan prasarana yang

ada di desa. Pelaksanaan pembangunan dan pengembangan masyarakat desa yang

lebih baik, hendaknya secara terarah, dinamis dan berkelanjutan dengan

memperkenalkan teknologi baru kepada masyarakat pedesaan sehingga mereka

dapat lebih maju dan tidak tertinggal (Kansil, 1984).


4

Perguruan tinggi dengan tri dharmanya berperan dalam melaksanakan

pembangunan di pedesaan, karena salah satu Tri Dharmanya adalah pengabdian

Kepada Masyarakat. Di Fakultas Pertanian pelaksanaan Tri Dharma Pengabdian

Kepada Masyarakat merupakan persyaratan akademis yang harus dipenuhi

seluruh mahasiswa dengan mengabdi di desa selama 45 hari. Melalui program ini

mahasiswa diharapkan dapat berpartisipasi pada pembangunan pedesaan

khususnya sektor pertanian. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Telaga Langsat

Kecamatan Telaga Langsat Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

1.2 Tujuan

Tujuan dilaksanakannya Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini adalah

sebagai berikut:

1. Meningkatkan kepedulian mahasiswa terhadap problematika masyarakat

dan lingkungan berserta dengan pemecahannya.

2. Menerapkan IPTEK secara bersama dalam kelompok kerja (team work).

3. Menanamkan nilai kepribadian , terutama berkaitan dengan :

(a) nasionalisme dan jiwa Pancasila,

(b) keuletan, etos kerja, dan tanggung jawab,

(c) kemandirian, dan kewirausahaan.

4. Menanamkan jiwa peneliti :

(a) eksploratif dan analisis,

(b) tindakan perbaikan berbasis riset.


5

1.3 Kegunaan

Kegunaan dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini diantaranya sebagai berikut :

1. Menghasilkan lulusan yang selain mampu bekerja , juga memiliki jiwa

kepemimpinan dan semangat kewirausahaan.

2. Mendorong peningkatan relevansi kemampuan mahasiswa dengan

permasalahan yang ada dalam dunia kerja.

3. Membantu masyarakat dan pemerintah dalam meningkatkan dan

kualitas lingkungan.

4. Memperbesar peluang untuk peningkatan kerjasama Fakultas Pertanian

Unlam dengan pihak luar (pemangku kepentingan / stakeholder).


6

KEADAAN UMUM

2.1 Luas dan Letak Wilayah

Luas desa Telaga Langsat secara keseluruhan adalah sekitar 393 Ha yang

terdiri dari sawah yang berpengairan 281 Ha sedangkan sisanya sebesar 112 Ha

adalah lahan bukan sawah. Lahan bukan sawah dapat disebutkan antara lain,

perkebunan sayur dan pemukiman warga. Hasil pertanian yang dominan di desa

Telaga Langsat adalah padi dan sisanya adalah sayur-sayuran. Mayoritas mata

pencarian pokok masyarakat desa Telaga Langsat adalah petani.

Letak desa Telaga Langsat yang sangat strategis dan tidak jauh dari ibu

kota kecamatan Telaga langsat dengan waktu tempuh kira-kira 10 menit.

Sedangkan waktu tempuh ke ibukota kabupaten Hulu Sungai Selatan kira-kira

memerlukan waktu 15-30 menit dengan perkiraan jaraknya adalah 13,5 km, serta

kurang lebih 135 km jarak ke Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan.

Desa Telaga Langsat sendiri berbatasan langsung dengan dengan desa

Gumbil di sebelah utara, disebelah selatan berbatasan dengan Desa Ambutun,

disebelah timur berbatasan dengan Desa Mandala dan disebelah Barat berbatasan

dengan Pakuan dan Desa Lokbinuang, letak ketinggian Desa Telaga Langsat 75

Meter dari permukaan laut secara geografis Desa Telaga Langsat adalah daerah

dataran.
7

2.2 Iklim

Iklim yang dimiliki oleh Desa Telaga Langsat sama dengan iklim desa lain

yang berada di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan yaitu iklim tropis dengan

2 (dua) musim yaitu musim hujan dan musim kemarau, curah hujan berkisar

antara 2000 mm sampai dengan 3000 mm dengan suhu udara antara 28c sampai

dengan 33c.

2.3 Keadaan Tanah

Keadaaan tanah Desa Telaga Langsat secara geografis merupakan tanah

punggung bukit dan tanah dataran yang bentuknya segi empat sesuai dengan arah

aliran sungai Meratus yang terdiri dari tanah perkarangan, tanah perumahan,

perkantoran, sawah, perkebunan dan tanah tegalan.

2.4 Penduduk (Jumlah, Pendidikan dan Kelompok usia)

Tabel 1. Jumlah Penduduk


Keterangan Laki- Laki Perempuan
Jumlah 658 Jiwa 641 Jiwa
Penduduk
Sumber: Data Perkembangan Desa Telaga Langsat 2014
8

Tabel 2. Tingkat Pendidikan Di Desa Telaga Langsat Kec. Telaga Langsat


Kab. Hulu Sungai Selatan

TINGKATAN PENDIDIKAN JUMLAH


Sedang TK (Taman Kanak Kanak) 53 orang
Sedang D3 3 orang
Sedang S1 29 orang
Sedang SD 451 orang
Sedang SLTP/ Sederajat 252 Orang
Sedang SLTA/ Sederajat 244 Orang
Tamat SD 143 Orang
Tamat SLTP / Sederajat 279 orang
Tamat SLTA / Sederajat 244 Orang
Tamat D3 3 Orang
Tamat S1 21 orang
Tidak Tamat SD /Sederajat 138 Orang
Tidak Pernah Sekolah 0 orang
Sumber: Data Perkembangan Desa Telaga Langsat 2014

2.5 Keadaan Sosial Masyarakat

Warga Desa Telaga Langsat terdiri dari beberapa suku bangsa, hampir

seluruh penduduk memeluk agama Islam dengan berbagai pemahaman dan

lembaga keagamaan, dari berbagai suku bangsa merupakan salah satu asset atau

sebagai sumber daya manusia potensial yang masing-masing memiliki

kemampuan dan keahlian yang dimiliki yang sekiranya dapat disumbangkan

dalam pembangunan desa, serta masih ada kelompok-kelompok masyarakat yang


9

masih melestarikan adat-adat kebudayaan daerah yang masih dipertahankan

terutama dalam hal adat perkawinan.

2.6 Kondisi Infrastuktur

a) Kondisi Jalan

Keadaan jalan pada desa Telaga Langsat maupun jalan untuk menuju Desa

tersebut dapat dibilang cukup baik, namun jalan di desa sedikit berlobang,

tetapi mobilas untuk menuju baik masuk ataupun keluar desa cukup

mudah.

b) Sarana Pendidikan

Kondisi pendidikan yang tersedia di Desa Telaga Langsat dapat dijelaskan

pada tabel 1. Dibawah ini :

Tabel 3. Sarana Pendidikan Yang Ada Di Desa Telaga Langsat

No Sarana Pendidikan Jumlah


1. Sekolah Dasar Negeri 1
2. SMP Negeri 1
3. TK 1

2.7 Mata Pencarian

Mata pencarian utama masyarakat desa telaga langsat sebagian besar

adalah berusaha tani. Usaha tani yang paling diutamakan adalah adalah Padi

sawah dan disusul oleh tanaman hortikultura seperti Cabai, terong, timun, tomat,
10

dll. Mata pencarian masyarakat di desa rangas selain sebagai petani beberapa juga

ada yang menjadi Pegawai Negeri Sipil, Berwisausaha, Buruh bangunan danan

Swasta.

2.8 Keadaan Perekonomian

Pasar berupa pasar minggu, terdapat pasar setiap minggunya di Kecamatan

Telaga Langsat. Pasar mingguan tersebut biasanya ada pada hari Rabu dan

biasanya dimulai sejak subuh hingga sekitar pukul 9. Pasar tersebut terletak di

sebuah areal di belakang kantor kecamatan. Komoditi yang tersedia yaitu : sayur-

sayuran, ikan, sembako, alat rumah tangga dan pakaian. Kisaran penjual yang ada

di pasar tersebut adalah 10-15 orang.

Di desa telaga langsat sendiri memiliki sebuah koperasi miliki Gabungan

Kelompok Tani PUSPA. Namun sangat disayangkan koperasi tersebut tidak

terlalu berfungsi/aktif.
11

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Permasalahan Yang Dihadapi Masyarakat

Dalam usaha kegiatan budidaya tanaman pangan dan hortikultura, berhasil

atau tidaknya kegiatan ditentukan oleh tersedianya berbagai fasilitas yang

mendukung kegiatan tersebut. Fasilitas budidaya dapat diartikan sebagai proses

yang dilakukan dengan bantuan dan dukungan sarana dan prasarana yang sesuai

dan menunjang dalam kegiatan budidaya pertanian dan perkebunan dimulai dari

tahap pembenihan sampai tahap panen.

Didesa Telaga langsat luas lahan potensial untuk pertanian sangat luas,

komoditas utama yang diusahakan oleh masyarakat desa Telaga Langsat adalah

Padi irigasi dan diikuti oleh tanaman hortikultura seperti tanaman tomat, cabai,

terong, timun dan berbagai jenis kacang-kacanga seperti, kacang pajang, kacang

kacang tanah.

Adapun permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Desa

Telaga Langsat, Antara lain sebagai berikut :

1. Masyarakat desa kurang menguasai cara pemasaran yang tepat untuk hasil

produksi usaha tani sehingga kebanyakan dari mereka mengeluh mengenai

murahnya penjualan hasil pertanian ke pasar terutama untuk kacang-

kacangan, tomat dan timun, komoditi yang berlimpah adalah kacang-

kacangan, timun dan tomat. Sehingga kebanyakan dari para petani menjual

hasil panennya kepada pengumpul. Komoditi yang tidak terlalu berlimpah


12

seperti terong, cabai dan semangka biasanya hanya untuk dikonsumsi

sendiri atau dijual disekitar rumah.

2. Petani merasa kesulitan dalam mengadakan modal untuk berusahatani yang

cukup juga sukar dalam meminjam kepada Bank dikarenakan persyaratan

yang terlalu rumit sehingga mereka memilih bermodal seadanya dalam

berusahatani.

3. Terdapat potensi pada pekarangan rumah milik warga untuk tanaman

holtikultura, namun belum dimanfaatkan sehingga perlu adanya usaha untuk

mengajak masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan tersebut.

4. Masyarakat mengeluh akan harus membeli pestisida anorganik serta

kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pembuatan pupuk kompos

dan pestisida nabati.

5. Minimnya pengetahuan permasalahan pertanian di Desa Telaga Langsat,

maka dari itu ketika banyaknya hama yang menyerang tanaman hortikultura

seperti tomat, timun, terong, cabai dan tanaman kacangan yang diserang

hama ulat grayak serta kesulitan mengatasi hama wereng dan tikus pada

tanaman padi. Akan tetapi, mereka kurang mengerti bagaimana cara

mengendalikan HPT pada tanaman hortikultura dan padi tersebut sehingga

mereka hanya membiarkannya saja yang berakibat pada hasil produksi

pertanian menurun.

6. Generasi muda pada Desa Telaga Langsat sudah sangat jarang sekali yang

berkeinginan untuk bertani karena ada paradikma yang tidak baik yang
13

sudah tertanam dipikiran mereka, maka dari itu perlu pengenalan dini

tentang pertanian kepada generasi muda terutama anak-anak.


14

3.2 Program Kerja Kuliah Kerja Nyata

Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini diselenggarakan oleh mahasiswa/i

Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat untuk membantu mengatasi

permasalahan masyarakat desa yang tinggal di Desa Telaga Langsat, Kecamatan

Telaga Langsat. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 25 Juni s.d 24 agustus .

Pada saat peserta KKN menempati desa, pertama yang dilakukan adalah

melakukan survei untuk membuat program kerja. Adapun hasil program kerja

yang diperoleh adalah :

1) Penyuluhan tentang Pestisida Nabati

Program ini merupakan program pokok dari program studi

Agroekoteknologi dan yang bertanggung jawab atas kegiatan tersebut adalah

Renaldi Hermawan. Kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk mengurangi

biaya perawatan selama proses produksi. Pestisida nabati sebagai pengganti

pestisida kimia, dengan cara pembuatannya dengan memanfaatkan bahan-

bahan yang tersedia di alam terutama dari tumbuh-tumbuhan. Kegiatan ini

juga mempunyai tujuan untuk memperkenalkan tumbuhan apa saja yang

dapat digunakan sebagai pestisida nabati yang terdapat disekitar halaman

rumah bahkan yang terdapat dilahan tanam yang biasanya dianggap gulma.

2) Pembuatan Pestisida Nabati

Program ini merupakan program pokok dari program studi

Agroekoteknologi dan yang bertanggung jawab atas kegiatan tersebut adalah

Renaldi Hermawan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi biaya


15

perawatan selama proses produksi serta sebagai pengganti pestisida kimia,

dengan cara pembuatannya dengan memanfaatkan bahan-bahan yang tersedia

di alam terutama dari tumbuh-tumbuhan.

3) Analisis pupuk bokashi milik kelompok tani

Program ini merupakan program pokok dari program studi

Agroekoteknologi dan yang bertanggung jawab atas kegiatan tersebut adalah

Nurul Azizah R. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui kandungan yang

terdapat pada pupuk bokashi produksi kelompok tani di telaga langsat.

Analisis pupuk bokashi ini dilakukan di Laboratorium Kimia dan Fisika

Jurusan Tanah Fakultas Pertanian UNLAM Banjarbaru.

4) Penyuluhan Peningkatan Kualitas Hasil Padi

Program ini merupakan program pokok dari program studi

Agroekoteknologi dan yang bertanggung jawab atas kegiatan tersebut adalah

Lianus Wandikbo. Kegiatan ini bertujuan untuk memberi informasi kepada

para petani akan pentingnya peningkatan kualitas hasil pengolahan panen

padi agar nilai jual beras mereka ini dapat menjadi lebih baik sehingga

meningkatkan nilai jual.

5) Penyuluhan tentang kegunaan TOGA

Program ini merupakan program pokok dari program studi

Agroekoteknologi dan yang bertanggung jawab atas kegiatan tersebut adalah

Nurul Azizah R. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada

ibu-ibu akan kegunaan dari TOGA (Tanaman Obat Keluarga).


16

6) Pembuatan nugget sayur

Program ini merupakan program pokok dari program studi Agribisnis

dan yang bertanggung jawab atas kegiatan tersebut adalah Kori Febriani.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan daya jual sayuran apabila harga

turun.

7) Penyuluhan Penggunaan Mulsa Jerami

Program ini merupakan program pokok dari Program Studi

Agroekoteknologi dan yang bertanggung jawab atas kegiatan tersebut adalah

Lianus Wandikbo. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi

kepada petani mengenai kegunaan dan manfaat mulsa jerami untuk

peningkatan kualitas pertumbuhan tanaman.

8) Demonstrasi Pembuatan Perangkap Walang Sangit

Program ini merupakan program pokok dari program Studi

Agroekoteknologi dan yang bertanggung Jawab atas kegiatan tersebut adalah

Renaldi Hermawan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan contoh

bagaimana membuat Perangkap Walang Sangit Sederhana. Karena hama

walang sangit ini sendiri merupakan hama yang cukup mengganggu di desa

kami.

9) Penyuluhan tentang penggunaan pestisida yang benar

Program ini merupakan program pokok bersama bertujuan untuk

memberikan informasi mengenai tata cara penggunaan pestisida yang benar


17

dan aman lebih utamanya pestisida kimia, karena kebanyakan para petani di

Desa Telaga Langsat tidak mengetahui cara penggunaan pestisida kimia yang

aman dan benar.

10) Membantu persiapan Kegiatan 17 Agustus Kecamatan Telaga Langsat

Pada tanggal 17 Agustus merupakan hari merdeka Indonesia yang ke-70.

Jadi kegiatan 17an merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh

Kecamatan Telaga Langsat. Pada tanggal 17 Agustus juga merupakan hari

yang istimewa bagi seluruh bangsa Indonesia. Kami para mahasiswa KKN

menampilkan sebuah drama kolosal tentang seorang tokoh besar di

Kalimantan Selatan Hasan Basry.

11) Demonstrasi Pembuatan Perangkap Lalat Buah

Program ini merupakan program pokok bersama bertujuan untuk

memberikan contoh tentang pembuatan perangkap lalat buah. Lalat buah

sendiri merupakan hama yang cukup mengganggu untuk tanaman cabai dan

tomat.

12) Penyuluhan Pemberantasan Hama Walang Sangit Dengan Keong Mas

Program ini merupakan program pokok bersama yang bertujuan untuk

memberikan informasi mengenai kegunaan keong mas sebagai bahan untuk

pemberantasan hama walang sangit.

13) Pengenalan Dasar Komputer Untuk Anak Sekolah Dasar (SD)

Program ini merupakan program bantu yang bertujuan untuk

memberikan pemahaman dasar komputer kepada anak SD. Agar mereka lebih
18

memahami tentang pengoperasian komputer (lebih ditekankan kepada PC

(Personal Computer)) dan aplikasi dasar yang cukup penting seperti

Microsoft Word.

14) Mengajar Bahasa Inggris Untuk Anak Sekolah Dasar (SD)

Program ini merupakan program bantu yang bertujuan untuk

memberikan pemahaman lebih kepada anak-anak. Pengajaran yang diberikan

berupa penambahan kosakata, mengenal angka dan abjad.

15) Pembuatan Proposal Alat Peningkat Kualitas Padi

Program ini merupakan program pokok bersama yang dikerjakan

bersama SamPing (Sarjana Pendamping) Desa Telaga Langsat. Proposal

pengadaan ini dimaksudkan untung pengadaan alat pemisah antara menir dan

beras, dan pemutih beras. Pengadaan alat ini bertujuan untuk meningkatkan

kualitas hasil pasca panen di Desa Telaga Langsat.

3.3 Proses Penyusunan Program Kuliah Kerja Nyata

Dalam melakukan proses penyusunan kerja mengenai permasalahan yang

terdapat di Desa Telaga Langsat oleh peserta KKN bekerja sama dengan aparat

desa, Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan setempat dengan cara tanya jawab

serta diskusi mengenai fakta yang terjadi baik dari keadaan lingkungan, pertanian,

sarana dan prasarana serta kependudukan didesa tersebut, sehingga dapat

diselesaikan dengan baik.


19

Dengan melihat keadaan Telaga Langsat tempat kami bertugas, dalam

minggu pertama KKN kami fokuskan untuk mencari masalah apakah yang

dihadapi oleh masyarakat Desa Telaga Langsat.

Hasil diskusi dan melihat kondisi lingkungan tempat peserta KKN serta

berdasarkan aspirasi kelompok masyarakat dapat diperoleh beberapa rancangan

penyusunan program seperti : program pokok, program pokok tambahan, program

tambahan dan program bantu.

Tabel 4. Proses Penyusunan Program kerja

No. Program Kerja Proses Penyusunan

1. Penyuluhan tentang Pestisida Peserta KKN membuat rencana

Nabati penyuluhan lalu mendiskusikannya

bersama dengan petani, tidak disangka

antusisme dari petani sangat besar,

sehingga terlaksananya program ini.

2. Pembuatan Pestisida Nabati Peserta KKN berdiskusi hal apa lagi yang

seharusnya dilakukan setelah adanya

penyuluhan pestisida Nabati, maka dari itu

Peserta KKN berinisiatif untuk

mengadakan pelatihan pembuatan

pestisida Nabati.

3. Pembuatan Nugget Sayur Peserta KKN berdiskusi dengan Sarjana

Pendamping tentang permasalah yang


20

dihadapi petani sayuran saat harga turun,

maka didapat lah ide untuk membuat

program pembuatan nugget sayur ini.

4. Analisis Pupuk Bokashi Peserta KKN berdiskusi bersama PPL dan

akhirnya menemukan permasalahan ini.

Analisis ini berguna untuk mengetahui

kandungan apa saja yang ada didalam

pupuk bokashi miliki gabungan kelompok

tani ini.

5. Penyuluhan Penggunaan Peserta KKN membuat rencana

Mulsa Jerami penyuluhan lalu mendiskusikannya dengan

salah satu ketua kelompok tani dan tidak

disangka ketua kelompok tani tersebut

antusias, maka dari itu kami segera

mengadakan acara tersebut.

6. Pengenalan komputer untuk Peserta KKN membuat perencanaan

anak Sekolah Dasar (SD) pelaksanaan kegiatan. Kemudian peserta

KKN mendiskusikannya kepada Sarjana

Pendamping dan Pembakal untuk

pemakaian balai desa sebagai tempat

kegiatan.

7. Mengajar Bahasa Inggris Peserta KKN membuat perencanaan


21

untuk anak Sekolah Dasar pelaksanaan kegiatan. Kemudian peserta

KKN mendiskusikannya kepada Sarjana

Pendamping dan Pembakal untuk

pemakaian balai desa sebagai tempat

kegiatan.

8. Penyuluhan Peningkatan Peserta KKN membuat rencana

Kualitas Hasil Beras penyuluhan lalu mendiskusikannya dengan

salah satu ketua kelompok tani dan tidak

disangka ketua kelompok tani tersebut

antusias, maka dari itu kami segera

mengadakan acara tersebut.

9. Penyuluhan tentang kegunaan Peserta KKN membuat rencana

TOGA penyuluhan lalu mendiskusikannya dengan

salah satu ketua PKK dan tidak disangka

ketua PKK tersebut antusias, maka dari itu

kami segera mengadakan acara tersebut.

10. Demonstrasi Pembuatan Peserta KKN membuat rencana

Perangkap Walang Sangit penyuluhan lalu mendiskusikannya

bersama dengan petani, tidak disangka

antusisme dari petani sangat besar,

sehingga terlaksananya program ini.

11. Penyuluhan tentang Peserta KKN membuat rencana


22

penggunaan pestisida yang penyuluhan lalu mendiskusikannya

benar bersama dengan petani, tidak disangka

antusisme dari petani sangat besar,

sehingga terlaksananya program ini.

12. Membantu persiapan Peserta KKn membuat rencana beserta

Kegiatan 17 Agustus babinsa untuk membuat drama kolosal

Kecamatan Telaga Langsat tentang pahlawan Hasan Basri

13. Demonstrasi Pembuatan Peserta KKN membuat rencana

Perangkap Lalat Buah penyuluhan lalu mendiskusikannya

bersama dengan petani, tidak disangka

antusisme dari petani sangat besar,

sehingga terlaksananya program ini.

14. Penyuluhan Pemberantasan Peserta KKN membuat rencana

Hama Walang Sangit Dengan penyuluhan lalu mendiskusikannya

Keong Mas bersama dengan petani, tidak disangka

antusisme dari petani sangat besar,

sehingga terlaksananya program ini.

15. Pembuatan Proposal Alat Peserta KKN membuat rencana

Peningkat Kualitas Beras penyuluhan lalu mendiskusikannya dengan

salah satu ketua kelompok tani dan tidak

disangka ketua kelompok tani tersebut


23

antusias, maka dari itu kami segera

mengadakan acara tersebut.

3.4 Pelaksanaan Program Kerja

Dari program program yang telah disusun, dapat dirincikan sebagai mana

dibawah ini :

1) Penyuluhan Tentang Pestisida Nabati

Pada kegiatan penyuluhan pestisida nabati ini menjelaskan tentang

apa itu Pestisida Nabati, bahan apa saja yang dapat dibuat sebagai pestsida

nabati, dan bagaimana cara pembuatannya. Dalam kegiatan penyuluhan

tentang pestisida nabati ini menggunakan 3 bahan yaitu Daun Sirsak +

Kirinyuh, Daun serai, Bedadotan, dan deterjen. :

a) Daun Sirsak + jeriangau + bawang putih + Deterjen : campuran

bahan ini efektif untuk mengatasi hama daun terutama Ulat dan Belalang.

Dan fungsi deterjen yang dicampurkan adalah agar zat yang terkandung

dari hasil rendaman daun sirsak, jeriangau dan bawang putih tadi tidak

hilang.

2) Pelatihan Pembuatan Pestisida Nabati

Program Pelatihan Pembuatan pestisida nabati, Target yang kami

inginkan adalah Agar Warga Desa Telaga Langsat dapat mengetahui cara

pembuatan pestisida nabati. Dana ini kami dapatkan dari Dana Pribadi

Mahasiswa dan mahasiswi KKN. Pelaksanaan menemukan sedikit

kendala, ini dikarenakan warga yang hadir tidak sesuai dengan waktu yang
24

telah ditentukan. Setelah kegiatan berlangsung, antusianisme para warga

sangat tinggi dan tertarik akan pestisida nabati tersebut dikarenakan bahan

untuk pembuatannya sangat mudah ditemukan didesa setempat dan tidak

memerlukan banyak biaya.

3) Analisis pupuk bokashi

program Kegiatan analisis pupuk bokasi. Target yang kami

inginkan adalah untuk menganalisis pupuk bokashi milik GAPOKTAN

PUSPA di desa telaga langsat agar kandungan unsur hara yang terkandung

didalam pupuk bokasi tersebut dapat diketahui sehingga dapat dibuat

kemasan dengan kandungan pupuk yang tercantum didalam kemasan

sehingga dapat meningkatkan harga jual pupuk bokasi milik GAPOKTAN

PUSPA.

4) Pembuatan Nugget Sayur

Program Kegiatan pembuatan nugget sayur. Target yang kami

inginkan adalah untuk menambah nilai jual sayuran ketika harga sayur

turun. Bahan yang diperlukan adalah ayam, sayuran seperti wortel,

kentang, bawang merah, bawang putih, telur dan tepung.

5) Pembuatan Mulsa jerami

Program kerja pembuatan mulsa jerami. Target yang kami

inginkan adalah untuk petani memanfaatkan jerami sebagai ,ulsa sehingga

dapat mengurangi dalam biaya dalam pembelian Mulsa plastik.


25

6) Pengenalan Komputer Untuk Anak Sekolah Dasar.

Program kerja pengenalan komputer untuk anak sekolah dasar.

Target yang kami inginkan adalah untuk mengenalkan personal computer

tentang microsoft word dan cara pengoprasian Personal Computer.

7) Demonstrasi Pembuatan Lalat Buah

Program kerja Demonstrasi Pembuatan Lalat Buah. Target yang

kami inginkan agar petani dapat membuat sendiri perangkap lalat buah

yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hasil pertanian tanaman

hortikultura (tanaman Tomat, cabe, kacang panjang, mentimun dan terong).

Peralatan dan bahan yang digunakan untuk membuat perangkap ini adalah

petrogenol, botol bekas, kapas dan kawat untuk menggantung perangkap

ini.

8) Penyuluhan Pembuatan Perangkap Walang Sangit

Program kerja pembuatan perangkap walang sangit. Target yang

kami inginkan agar petani dapat membuat sendiri perangkap walang sangit

yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hasil pertanian tanaman

pangan (padi) yang ada didesa Telaga Langsat. Peralatan dan bahan yang

digunakan untuk membuat perangkap ini adalah keong mas yang sudah

dibusukkan,botol bekas dan kawat untuk menggantung perangkap ini.


26

9) Pembuatan Proposal Pengadaan Alat peningkat kualitas Hasil Padi

Program kerja pembuatan proposal pengadaan alat kualitas hasil

pertanian. Target yang kami inginkan agar proposal tersebut dapat disetujui

sehingga pengadaan alat dapat segera dilaksanakan.

10) Mengajar Bahasa Ingris untuk Anak sekolah dasar

Program kerja mengajar bahasa ingris untuk anak sekolah dasar.

Target yang kami inginkan adalah untuk mengenalkan bahasa inggris

11) Penyuluhan Peningkatan Hasil Beras

Program kerja penyuluhan peningkatan Hasil Beras. Target yang

kami inginkan adalah agar dapat meningkatkan kualitas hasil beras yang

ada di Desa Telaga Langsat.

12) Penyuluhan Kegunaan Tanaman TOGA

Program kerja penyuluhan kegunaan Tanaman Obat Keluarga.

Target yang kami inginkan adalah agar disetiap rumah memiliki tanaman

obat sendiri di halaman rumah sendiri.

13) Pembuatan perangkap walang sangit

Program kerja pembuatan perangkap walang sangit. Target yang

kami inginkan agar petani dapat membuat sendiri perangkap walang sangit

yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hasil tanaman pangan (padi).

14) Penyuluhan tentang penggunaan Pestisida yang benar

Program kerja penggunaan pestisida yang benar. Target yang kami

inginkan adalah agar para petani dapat menggunakan pestisida secara aman
27

dari segi K3. Dikarenakan masih banyaknya petani yang masih belum

mengetahui tata cara penggunaan pestisida secara aman dan benar. Harapan

kami setelah kami memberikan informasi ini, petani dapat melakukan

penyemprotan secara aman dan dengan menggunakan takaran dosis yang

sudah ditentukan.

15) Persiapan acara 17 Agustus di Kecamatan Telaga Langsat

Program ini merupakan program bersama seluruh mahasiswa KKN

di Kecamatan Telaga Langsat bekerja sama dengan Koramil Kec. Telaga

Langsat. Pada kesempatan ini kami diberikan kesempatan untuk

memainkan sebuah drama kolosal tentang perjuangan Pahlawan H.Hasan

Basry.

3.5 Evaluasi Pelaksanaan Program Kerja

Evaluasi untuk program kerja penyuluhan tentang Pestisida Nabati adalah

terjadinya kemunduran jadwal dikarenakan warga yang diundang tidak datang

dengan tepat waktu. Antusiasme warga tentang penyuluhan tentang pestisida

Nabati bisa dibilang sangat antusias karena dapat dilihat dari banyaknya

pertanyan-pertanyaan yang bertujuan untuk ingin tahu lebih banyak tentang

pestisida Nabati. Kegiatan penyuluhan ini juga di adakan hanya satu kali dan

sesuai dengan apa yang direncanakan pada program kerja, dan dapat dikatakan

program ini berjalan 100%.


28

Evaluasi untuk program kerja pelatihan pembuatan Pestisida nabati adalah

antusiasme warga yang hadir dikatakan sangat antusias. Program ini dianggap

sukses dan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Perlaksanaan kegiatan ini

berhasil 100%. Walaupun begitu ada sedikit kekurangan yaitu kemunduran acara

dari jadwal yang telah ditetapkan karena warga banyak belum hadir pada waktu

yang telah ditetapkan dan molor selama 1 jam.

Evaluasi untuk program kerja Analisis Kandungan Pupuk Bokashi

memiliki tingkat keberhasilan program kerja ini bisa dikatakan sebesar 80%

dikarenakan hasil analisis yang belum selesai sehingga belum dapat diberikan

kepada pihak BPK dan Kelompok Tani yang bersangkutan. Diharapkan dalam

waktu dekat ini hasil dari analisis pupuk bokashi dapat selesai.

Evaluasi untuk program kerja pelatihan pembuatan nugget sayur dinilai

berhasil karena antusias warga sangat besar. Pelaksanaan program ini berhasil

100%.

Evaluasi untuk program kerja penyuluhan penggunaan mulsa jerami

adalah terjadinya kemunduran jadwal dikarenakan warga yang diundang tidak

datang dengan tepat waktu. Antusiasme warga tentang penyuluhan penggunaan

mulsa jerami bisa dibilang sangat antusias karena dapat dilihat dari banyaknya

pertanyan-pertanyaan yang bertujuan untuk ingin tahu lebih banyak tentang

penggunaan mulsa jerami. Kegiatan penyuluhan ini juga di adakan hanya satu kali

dan sesuai dengan apa yang direncanakan pada program kerja, dan dapat

dikatakan program ini berjalan 100%.


29

Evaluasi untuk program kerja penyuluhan penggunaan pestisida yang

benar adalah terjadinya kemunduran jadwal dikarenakan warga yang diundang

tidak datang dengan tepat waktu. Antusiasme warga tentang penyuluhan

penggunaan pestisida yang benar bisa dibilang sangat antusias karena dapat dilihat

dari banyaknya pertanyan-pertanyaan yang bertujuan untuk ingin tahu lebih

banyak tentang bahaya penggunaan pestisida yang salah. Kegiatan penyuluhan ini

juga di adakan hanya satu kali dan sesuai dengan apa yang direncanakan pada

program kerja, dan dapat dikatakan program ini berjalan 100%.

Evaluasi untuk program kerja pembuatan proposal pengadaan alat

peningkat kualitas hasil padi adalah tembus atau tidaknya proposal pengadaan ini.

Harapan terbesar kami adalah proposal ini dapat diterima sehingga pengadaan alat

ini dapat terlaksana, dapat dikatakan program ini berjalan 100% karena sudah

terselesaikan dan diserahkan kepada Dinas Terkait.

Evaluasi untuk program kerja pengenalan komputer untuk anak SD adalah

mengatur anak-anak untuk mengajarkan pengoperasian PC (Personal Computer)

karena terbatasnya PC yang digunakan dan antusiasme anak-anak dilingkungan

Desa kami akan kegiatan ini. Dapat dikatakan program ini berjalan 100% berhasil

karena antusiasme yang besar dari anak-anak tersebut.

Evaluasi untuk program kerja mengajarkan bahasa inggris untuk anak

Sekolah Dasar tidak ada kendala. Sama seperti kegiatan pengenalan komputer,

antusias dari anak-anak desa kami sangat besar. Dapat dikatakan program ini

berjalan 100% berhasil.


30

Evaluasi untuk program kerja penyuluhan kualitas hasil padi dapat

dikatakan tidak ada kendala, hanya dilakukan atau tidaknya oleh para petani yang

kami berikan penyuluhan. Dapat dikatakan program ini sudah berjalan 100%

berhasil.

Evaluasi untuk program kerja penyuluhan tentang Tanaman Obat Keluarga

(TOGA) adalah terjadinya kemunduran jadwal dikarenakan warga yang diundang

tidak datang dengan tepat waktu. Antusiasme warga tentang penyuluhan Tanaman

Obat Keluarga ini bisa dibilang sangat antusias karena dapat dilihat dari

banyaknya pertanyan-pertanyaan yang bertujuan untuk ingin tahu lebih banyak

tentang Tanaman Obat Keluarga. Kegiatan penyuluhan ini juga di adakan hanya

satu kali dan sesuai dengan apa yang direncanakan pada program kerja, dan dapat

dikatakan program ini berjalan 100%.

Evaluasi untuk program kerja demonstrasi pembuatan perangkap walang

sangit adalah antusiasme warga yang hadir dikatakan sangat antusias. Program ini

dianggap sukses dan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Perlaksanaan

kegiatan ini berhasil 100%. Walaupun begitu ada sedikit kekurangan yaitu

kemunduran acara dari jadwal yang telah ditetapkan karena warga banyak belum

hadir pada waktu yang telah ditetapkan dan molor selama 1 jam.

Evaluasi untuk program kerja demonstrasi pembuatan perangkap lalat

buah adalah antusiasme warga yang hadir dikatakan sangat antusias. Program ini

dianggap sukses dan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Perlaksanaan

kegiatan ini berhasil 100%. Walaupun begitu ada sedikit kekurangan yaitu
31

kemunduran acara dari jadwal yang telah ditetapkan karena warga banyak belum

hadir pada waktu yang telah ditetapkan dan molor selama 1 jam.

Evaluasi untuk program kerja penyuluhan perangkap walang sangit yang

benar adalah terjadinya kemunduran jadwal dikarenakan warga yang diundang

tidak datang dengan tepat waktu. Antusiasme warga tentang penyuluhan

perangkap walang sangit yang benar bisa dibilang sangat antusias karena dapat

dilihat dari banyaknya pertanyan-pertanyaan yang bertujuan untuk ingin tahu

lebih banyak tentang kegunaan keong mas sebagai bahan untuk membuat

perangkap walang sangit. Kegiatan penyuluhan ini juga di adakan hanya satu kali

dan sesuai dengan apa yang direncanakan pada program kerja, dan dapat

dikatakan program ini berjalan 100%.

Evaluasi untuk program kerja kegiatan 17 Agustus di kecamatan telaga

langsat dapat dikatakan tidak ada kendala. Untuk drama kolosal yang kami

mainkan berjalan dengan baik antusiasme warga yang melihat juga tinggi.

Kegiatan ini berjalan 100% berhasil.

3.6 Permasalahan-Permasalahan Pelaksanaan Program Kerja

Permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan program kerja di atas

yaitu :

1. Sulitnya menemui Masyarakat yang bekerja sebagai Petani, karena mereka

sepertinya tidak banyak mempunyai waktu untuk santai.


32

2. Sulitnya Mengumpulkan Masyarakat terutama Bapak Bapak, karena mereka

sibuk dengan kepentingannya masing- masing.

3. Untuk pencapaian target kami sudah bisa melaksanakannnya dengan baik,

meskipun masih ada hal-hal yang kurang diinginkan.


33

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan uraian pelaksanaan program kerja KKN UNLAM tahun 2015

di Desa Telaga Langsat Kecamatan Telaga Langsat Kabupaten Hulu Sungai

Selatan, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Program kerja yang dilaksanakan sesuai dengan program kerja KKN yang

terdiri dari program pokok, program pokok tambahan, dan program bantu.

2. Partisipasi komponen masyarakat dalam proses penyusunan program sangat

membantu karena memberikan bimbingan dan arahan.

3. Sebagian besar tidak ada masalah dalam proses penyusunan dan pelaksanaan

program kerja, kecuali sulitnya pengaturan jadwal kegiatan program kerja

karena masyarakat yang mempunyai waktu dan kesibukan yang berbeda-beda.

4. Program kerja yang dilaksanakan dapat berjalan lancar karena masyarakat

yang menerima dengan baik program yang di laksanakan.

Saran

Untuk Mahasiswa

Setiap individu harus mempunyai niat dan tujuan yang baik, rasa ikhlas,

tanggung jawab yang besar, sehingga perlu adanya kesiapan secara emosional,

fisik, mental dan kreativitas mencari dana yang memadai agar program-program

kerja yang telah disusun dapat berjalan dengan lancar dan baik. Hal lain yang
34

sangat penting untuk diperhatikan adalah Mahasiswa harus pintar-pintar dalam

mengelola waktu yang dimiliki selama melaksanakan tugas KKN dengan sebaik-

baiknya.

Untuk Pemerintah Kecamatan dan Masyarakat

Program-program yang telah terlaksana sebaiknya dievaluasi sebagai dasar

untuk pengembangan program lebih lanjut, sesuai dengan potensi sumberdaya

alam dan sumberdaya manusia yang ada di Desa Telaga Langsat. Selain itu

seharusnya ketersediaan data administrasi seperti profil wilayah lebih dilengkapi

untuk kemudahan identifikasi potensi wilayah.

Untuk Pemerintah Daerah

Dukungan yang diberikan oleh pihak pemerintah daerah sudah sangat

bagus sekali. Terlihat dari beberapa aparat instansi-instansi pemerintahan yang

sudah mengetahui keberadaan Mahasiswa KKN dan memberikan pelayanan yang

sangat baik. Namun, hendaknya lebih ditingkatkan lagi dalam bentik materil

maupun non-materil untuk kelancaran pelaksanaan program kerja yang tidak lain

untuk kemajuan dan kebaikan daerah pemerintahan itu sendiri.


35

DAFTAR PUSTAKA

Data Perkembangan Desa Telaga Langsat 2014. Telaga Langsat Kab. Hulu Sungai
Selatan.

Kartasapoetra, AG. 1988. Pengantar Ekonomi Produksi Pertanian. Penerbit Bina


Aksara. Jakarta.

Kansil, C.T. S. 1984. Desa kita dalam Peraturan Tata Pemerintahan Desa.
Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta. 126 halaman.

Koetjaraningrat, 1993. Metode-Metode Penelitian Masyarakat (Edisi Revisi).


Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 152 halaman.

Anda mungkin juga menyukai