Anda di halaman 1dari 1

TERTIPU DENGAN

KATA BLEDUG ( DEBU )


Pada suatu hari, di musim kemarau. Aku dan keluarga berlibur ke pantai.
Pantainya indah sekali. Banyak sekali pengunjung yang bermain pasir dipantai
tersebut, karena pantai tersebut merupakan pantai terkenal akan pasirnya yang
indah.

Pada saat aku bermain pasir dipantai tiba tiba ada orang berteriak, mereka
bilang bledug bledug bledug . Lalu, aku berfikir bledug ? bledug kan anak
gajah, mosok tow anak gajah ucol teko pantai? Ah gak mungkin, lha kok yo
percoyo mby wong wong kae, paling paling yo gor ngapusi .

Tiba tiba, ada salah satu pengunjung di pantai tersebut menghampiri saya
dan mengatakan pada saya, dek, awas ada bledug, nanti adek di srudug lho,
banyak lo dek bledugnya . Aku pun bertanya kembali, maaf pak, maksud bapak
apa ? mana mungkin ada bledug sampai sini pak ?

Bapak itu pun menjawab, iya dek, bapak benar, ya mungkin saja dek, kan
disamping pantai ini setahu bapak ada kebun binatang, mungkin saja bledug yang
ada dikebun binatang itu lepas, dan menuju kesini dek, dan berusaha mengganggu
pengunjung yang ada disini. Ayo dek, kita selamatkan diri agar tidak diserang
bledug. Kalau adek mau selamat, cepat adek bersembunyi, bapak duluan ya dek.

Masih dengan wajah panik, aku pun menuju ke tempat dimana keluarga ku
berteduh. Kemudian ibu saya bertanya, mbak, kenapa kamu? Kok mbak
kelihatannya panik, ketularan teman mbak ya ? Aku pun menjawab, ndak buk,
tadi ada bapak bapak bilang ke mbak, katane ada bledug, setahu mbak bledug itu
anak gajah lo buk, mosok tow, bledug kok ning pantai, nopo badhe mainan pasir ya
buk? Hahaha. Ibuk, bledug? Maksud mbak ki opo tow? Gak enek bledug ki
mbak, mau ki enek angin guuuuuueeeede banget, lha angin iku gowo debu akeh
mbak.

Aku, debu? Oalah mungkin niku buk sing dimaksud kaleh bapak bapak
wau. Bapak bapak wau ngaranine debu iku bledug, layak tow mbak nunggu
bledugke ra rawuh rawuh buk, tibake kie debu tow sing dimaksud. Hahaha haduh
pak pak.

Anda mungkin juga menyukai