Fermentasi merupakan proses memperoleh energi dari oksidasi senyawa organik
menggunakan akseptor elektron endogen yang biasanya berupa senyawa organik pula. Proses fermentasi pada makhluk hidup sangat penting terutama pada kondisi anaerob karena tidak terdapat fosforilasi oksidatif untuk mempertahankan produksi ATP dengan cara glikolisis. Meskipun begitu, fermentasi tidak selalu dilakukan pada kondisi anaerob selama karbohidrat yang ada sudah siap untuk dimetabolisme. Proses fermentasi diawali oleh proses glikolisis yang mengoksidasi substrat fermentasi menjadi piruvat dengan bantuan NAD+. Piruvat tersebut lalu dioksidasi kembali menjadi produk fermentasi untuk meregenerasi NAD+ (Steinkraus. 1960). Karbohidrat merupakan substrat fermentasi yang paling umum, dan contoh produk fermentasi yang sering dijumpai adalah ethanol, asam laktat, laktosa, dan hidrogen. Bagaimanapun juga, senyawa-senyawa lainnya juga dapat dihasilkan dengan cara fermentasi, seperti asam butirat dan aseton. Fermentasi yang dilakukan oleh khamir mengubah karbohidrat menjadi ethanol dan karbondioksida dalam proses pembuatan cider. Pada otot mamalia, penggunaan otot secara intensif menyebabkan asupan oksigen menjadi terbatas sehingga terjadi fermentasi asam laktat (Madigan dkk. 2009) . Starter fermentasi adalah bahan yang digunakan untuk membantu dimulainya proses fermentasi pada makanan atau minuman. Starter tersebut umumnya terdiri atas medium kultivasi yang telah dikolonisasi dengan baik oleh mikroorganisme fermentasi. Kultur starter adalah kultur yang berisi mikroorganimse yang dapat melakukan fermentasi. Genus bakteri dan fungi yang umum dikultur sebagai starter antara lain Rhizopus, Aspergillus, Mucor, Amylomyces, Endomycopsis, Saccharomyces, Hansenula anomala, Lactobacillus, Acetobacter, dan lain sebagainya. Di Indonesia, starter fermentasi sering disebut dengan ragi (FAO 1999) . FAO. 1999. Cereal fermentation in country of the Asia-Pasific region. Madigan M.T., J.M. Martindo, D.A. Stahl, D.P. Clark. 2009. Brockbiology of microorgansims. Steinkraus, K.H. 1960. Handbook of Indigenous Fermented Food.