Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN UJIAN PRAKTIKUM FISIKA KOMPUTASI

KELAS C

LABORATURIUM KOMPUTASI
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2017
Penggunaan Metode Heun Berbasis MATLAB untuk Mengetahui
Kecepatan Benda Jatuh Bebas
Yunita Anggraini
165090301111039

A. Latar Belakang
Matlab merupakan suatu bahasa untuk pemrograman komputer yang diproduksi
oleh The Mathworks,inc. Secara umum, matlab dapat digunakan untuk matematika
dan komputasi, pengembangan algoritma, pemodelan, simulasi dan pembuatan
prototype, analisa data, eksplorasi dan visualisasi, pembuatan aplikasi.
Fisika komputasi merupakan idealisasi fenomena fisis dengan bantuan komputer.
Pemanfaatan matlab untuk fisika komputasi dipelukan sebagai kalkulator terccanggih
yang dapat deprogram. Kerumitan metode komputasi untuk sistem fisika dapat
direduksi oleh kemampuan matlab dalam memecahkan operasi matematika secara
langsung, serta prosedur operasi dalam matlab dapat mereduksi kerumitannya.
Hukum newton kedua dapat dipakai untuk menentukan kecepatan berhenti dari
sebuah benda jatuh bebas dekat permukaan bumi. Hal ini dapat diturunkan suatu
model dengan menyatakan percepatan sebagai laju waktu dari perubahan kecepatan
(dv/dt)


m. = F . (1)

di mana v adalah kecepatan (dalam m/s). Jadi massa dikalikan dengan laju perubahan
kecepatan adalah setara dengan gaya netto yang bekerja pada benda, kalau gaya
tersebut positif maka benda akan dipercepat, namun jika gaya tersebut negatif maka
benda akan diperlambat. Jika gaya tersebut bernilai nol maka kecepatan benda akan
tetap pada tingkat yang konstan.
Untuk sebuah benda yang jatuh di sekitar permukaan bumi maka gaya netto
tersebut terdiri dari dua gaya yang berlawanan yaitu ke bawah gaya tarik gravitasi FD
dan ke atas adalah gaya yang disebabkan oleh gesekan udara FU

F = FD + FU. (2)

1
Kalau gaya ke bawah diberi tanda positif maka hukum kedua dapat digunakan
untuk merumuskan gaya yang disebabkan oleh gravitasi

FD = mg . (3)

Di mana g adalah konstanta gravitasi atau percepatan disebabkan gravitasi bumi yang
bernilai 9.8 m/s2. Tahanan udara dapat diformulasikan dalam berbagai cara. Suatu
pendekatan yang sederhana adalah dengan menganggap bahwa harganya berbanding
linier dengan kecepatan seperti

FU = - cv .. (4)

Dimana c ialah konstanta perbandingan yang disebut dengan koefisien tahanan (kg/s).
jadi semkin besar kecepatan jatuh maka akan semakin besar pula gaya ke atas yang
disebabkan tahanan udara. Parameter c dihitung untuk perilaku benda jatuh seperti
bentuk atau kekasaran permukaan yang mempengaruhi tahanan udara.

Gaya total merupakan perbedaan antara gaya kebawah dan keatas.Karenanya


persamaan (1) dan (4) dapat digabungkan agar memenuhi


m. = mg - cv . (5)

atau jika tiap suku dibagi m, maka


=g- v . (6)

Persamaan (6) adalah suatu model yang menghubungkan percepatan dari


sebuahbenda jatuh terhadap gaya yang bekerja padanya. Persamaan tersebut
merupakan persamaan diferensial karena ditulis dalam suku laju diferensial (dv/dt).
Metode Heun merupakan modifikasi dari metode Euler. Modifikasi dilakukan
dalam memperkirakan kemiringan . Metode ini memperkirakan dua turunan pada
interval, yaitu pada ujung awal dan akhir. Kedua turunan tesebut kemudian diratakan

2
untuk mendapatkanperkiraan kemiringan yang lebih baik. Berdasarkan metode Euler,
kemiringan pada ujung awal dari interval adalah:

yi = f (xi , yi ) . (7)

Kemiringan pada persamaan 7 digunakan untuk menghitung nilai yi+1 dengan


ekstrapolasi linier sehingga didapat persamaan

y0i+1 = y1 + f(x1, y1) . (8)

Nilai y0i+1 dari persamaan (8) kemudian digunakan untuk memperkirakan kemiringan
pada ujung akhir interval, yaitu :

yi+1 = y1 + f(x1, y0i+1) . (9)

Kedua kemiringan pada persamaan (8) dan persamaan (9) kemudian diratakan untuk
memperoleh kemiringan interval, yaitu :

+ + ( + +)
y' = = . (10)

Kemiringan rerata tersebut kemudian digunakan untuk ekstrapolasi linier dari y1 ke


yi+1 dengan menggunakan metode Euler :

(,) + (+, +)
yi+1 = yi + . (11)

Metode Heun ini disebut juga metode predictor-korektor.

B. Solusi Analitik
Untuk menentukan kecepatan benda jatuh bebas maka digunakanlah rumus


=g- v . (8)

3
Dengan koefisien tahanan udara sebesar 12.5 kg/s dan gaya gravitasi sebesar 9.8 m/s2
sehingga persamaan 8 menjadi

.
= 9.8 v . (9)

C. Solusi Numerik
Solusi numerik untuk menentukan kecepatan benda jatuh bebas pada persamaan 9
dapat dilakukan dengan menggunakan metode Heun. Algoritma penyelesaiannya yaitu
dengan cara :
1. Ditentukannya titik awal (kecepatan awal) : vo = 0
12.5
2. Ditentukannya gradient awal vo = f (to , vo) = 9.8 v

12.5
3. Ditentukannya gradient ekstrapolasi : v1 = f (t1 , v1) = 9.8

+ 1
4. Ditentukannya gradient ratarata : v =
2

5. Ditentukannya titik berikutnya : v2 = v0 + v

D. Hasil yang Diharapkan


Dapat menganalisa kecepatan benda jatuh bebas dengan metode Heun
menggunakan matlab.

E. Program dan Analisa


Pseudocode
% Program Metode Heun Gerak Jatuh bebas
% By yun_GJB
disp(' ')
disp(' SOLUSI PERSAMAAN GERAK BENDA JATUH BEBAS ')
disp(' ')
format short
m=input('Massa (kg) = ');
n=input('jumlah iterasi/ waktu jatuh (second)= ');
deltat=input('interval setiap titik= ');
x=zeros(n,1);v=x;vga=x;vea=x;vm=x;
v(1)=0;
vga(1)=10-(12.5/m)*(v(1));
4
vea(1)=v(1)-v(1)^2*deltat;
vm(1)=(vga(1)+vea(1))/2;
v(2)=v(1)+vm(1)*deltat;
for i=2:n
vga(i)=10-(12.5/m)*(v(i))^2;
vea(i)=v(i)-v(i)^2*deltat;
vm(i)=(vga(i)+vea(i))/2;
v(i+1)=v(i)+vm(i)*deltat;
end
plot(v,'b.:')
title('Kurva dv/dt','fontsize',16)
xlabel('t (s)','fontsize',14)
ylabel('v (m/s)','fontsize',14)
grid on

Kode Program

Gambar 1. Kode Program yang Dibuat

5
Common Windows

Gambar 2. Comman Windows

Grafik

Gambar 3. Grafik

Analisa
Berdasarkan kode program yang dibuat dengan menginput nilai massa benda yang
jatuh sebesar 200 kg, waktu jatuh sebesar 2000 s, dan interval titik atau sebesar
0.02 maka didapatkan grafik seperti pada gambar 3 yang menjelaskan model benda
yang bermassa 200 kg bergerak jatuh bebas dengan memperhitungkan gaya gesek
udara. Semakin cepat benda tersebut jatuh maka semakin lama pula waktu yang
diperlukan benda tetrsebut untuk jatuh ke bawah. Gambar 3 menunjukkan bahwa
semakin lama waktu maka percepatannya akan semakin menurun pula, hal ini
diperlihatkan pada gambar 3 setelah memuncak kemudian pada waktu tertentu grafik
tersebut semakin mendatar. Setelah suatu waktu kecepatan benda jatuh ini akan tiba

6
pada suatu saat di mana kecepatannya menjadi konstan yang biasa disebut dengan
kecepatan terminal. Kecepatan konstan terjadi apabila gaya gavitasi seimbang dengan
gaya gesek udara maka gaya total akan bernilai nol dan percepatan akan terhenti.

F. Kesimpulan
Setelah dilakukan perhitungan numerik dengan metode heun menggunakan bantuan
MATLAB, Ketika benda jatuh bebas maka akan mengalami percepatan sampai
tibadimana percepatannya menjadi nol kerena gaya gravitasi akan seimbang dengan
gaya gesek udara yang arahnya berlawanan sehingga gaya total menjadi nol dan
kecepatan benda menjadi tetap atau percepatannya terhenti.

Anda mungkin juga menyukai