Anda di halaman 1dari 5

Judul Praktikum : Pemeriksaan Kadar Kreatinin

Tujuan Praktikum : Untuk dapat mengetahui cara pemeriksaan kreatinin menggunakan


microlab 300

Metode Pemeriksaan : Kinetik jaffe

Kreatinin merupakan hasil pemecahan kreatin fosfat otot, diproduksi oleh tubuh secara
konstan tergantung massa otot. Kadar kreatinin berhubungan dengan massa otot,
menggambarkan perubahan kreatinin dan fungsi ginjal. Kadar kreatinin relatif stabil karena tidak
dipengaruhi oleh protein dari diet. Ekskresi kreatinin dalam urin dapat diukur dengan
menggunakan bahan urin yang dikumpulkan selama 24 jam.1,2,6,9,13,14

The National Kidney Disease Education Program merekomendasikan penggunaan serum


kreatinin untuk mengukur kemampuan filtrasi glomerulus digunakan untuk memantau perjalanan
penyakit ginjal.16 Diagnosis gagal ginjal dapat ditegakkan saat nilai kreatinin serum meningkat
di atas nilai rujukan normal. Pada keadaan gagal ginjal dan uremia, ekskresi kreatinin oleh
glomerulus dan tubulus ginjal menurun.2,6,13
Kadar kreatinin tidak hanya tergantung pada massa otot, tetapi juga dipengaruhi oleh
aktivitas otot, diet, dan status kesehatan. Penurunan kadar kreatinin terjadi pada keadaan
glomerulonefritis, nekrosis tubuler akut, polycystic kidney disease akibat gangguan fungsi sekresi
kreatinin. Penurunan kadar kreatinin juga dapat terjadi pada gagal jantung kongestif, syok, dan
dehidrasi, pada keadaan tersebut terjadi penurunan perfusi darah ke ginjal sehingga makin sedikit
pula kadar kreatinin yang dapat difi ltrasi ginjal.12
Kadar kreatinin serum sudah banyak digunakan untuk mengukur fungsi ginjal melalui
pengukuran glomerulus fi ltration rate (GFR). Rehbeg menyatakan peningkatan kadar kreatinin
serum antara 1,22,5 mg/ dL berkorelasi positif terhadap tingkat kematian pasien yang diteliti
selama 96 bulan. Pada beberapa penelitian mengevaluasi adanya hubungan positif antara
penyakit kardiovaskuler dengan peningkatan kadar kreatinin serum. Pasien dengan nilai kreatinin
1,5 mg/dL atau memiliki faktor risiko dua kali lebih besar dibandingkan pasien dengan nilai
kreatinin kurang dari 1,5 mg/dL untuk mengalami gangguan kardiovaskuler.17
Kadar kreatinin berada dalam keadaan relatif konstan, sehingga menjadikannya sebagai
penanda fi ltrasi ginjal yang baik. Kadar kreatinin yang dipergunakan dalam persamaan
perhitungan memberikan pengukuran fungsi ginjal yang lebih baik, karena pengukuran klirens
kreatinin memberikan informasi mengenai GFR. Kreatinin merupakan zat yang ideal untuk
mengukur fungsi ginjal karena merupakan produk hasil metabolisme tubuh y ang diproduksi
secara konstan, difi ltrasi oleh ginjal, tidak direabsorbsi, dan disekresikan oleh tubulus proksimal.
Kreatinin serum laki-laki lebih tinggi daripada perempuan karena massa otot yang lebih besar
pada laki-laki.1,10

Pemeriksaan kreatinin dalam darah merupakan salah satu parameter penting untuk
mengetahui fungsi ginjal. Pemeriksaan ini juga sangat membantu kebijakan melakukan terapi
pada penderita gangguan fungsi ginjal. Tinggi rendahnya kadar kreatinin dalam darah digunakan
sebagai indikator penting dalam menentukan apakah seseorang dengan gangguan fungsi ginjal
memerlukan tindakan hemodialisis. Kreatinin mempunyai batasan normal yang sempit nilai
diatas batasan ini menunjukkan semakin berkurangnyan nilai ginjal secara pasti. Disamping itu
terdapat hubungan yang jelas antara bertambahnya nilai kreatinin dengan derajat kerusakan
ginjal , sehingga diketahui pada nilai berapa perlu dilakukan cuci darah.

Adapun kondisi specimen yang ditolak pada pemeriksaan ini adalah sampel yang terlalu lama di
simpan sebelum pemeriksaan, lipemik, ikterik, hemolysis.

Pada prinsipnya, suatu molekul yang dikenai suatu radiasi elektromagnetik pada frek
uensi yang sesuai akan menyerap energy dan energi molekul tersebut ditingkatkan ke level yang
lebih tinggi, sehingga terjadi peristiwa penyerapan (absorpsi) energi oleh molekul. Banyaknya
sinar yang diabsorpsi pada panjang gelombang tertentu sebanding dengan banyaknya molekul
yang menyerap radiasi, dan jumlah cahaya yang diabsorpsi berbanding lurus dengan
konsentrasinya sesuai hukum lambert-beer.
Langkah awal praktikum yang dilakukan adalah pembuatan tiga larutan yaitu larutan blanko,
standard dan sampel. Pembuatan blanko dilakukan untuk mengetahui atau mengkalibrasi
pengujian serta standar digunakan sebagai pembanding dari sampel yang diuji. kemudian
dilakukan pengukuran dengan menggunakan fotometer pada panjang gelombang 340 nm . Selain
itu dilakukan inkubasi selama 30 detik untuk memberikan waktu kontak reagen terhadap sampel
uji.

Pada pemeriksaan ini diakukan inkbasi pada suhu 37C adalah karena suhu ini
merupakan suhu yang optimal untuk reaksi antara reagensia dengan larutan sampel. sedangkan
penggunaan mikropipet karena memilki keakuratan yang baik untuk penambahan cairan dalam
skala mikroliter (l). Tip yang digunakan harus diperhatikan kebersihannya unuk meminimalisir
kontaminasi yang mempengaruhi absorbansi sampel. Kuvet yang berisi larutan blanko
dimasukkan ke dalam alat fotometer, untuk diukur absorbansinya. Blanko ini berfungsi sebagai
mengenal matriks selain sampel sebagai pengotor. Selama proses pemeriksaan ini, bagian bening
kuvet tidak boleh disentuh oleh tangan karena sumber sinar akan diteruskan melalui bagian
bening kuvet. Jika bagian bening kuvet terkontaminasi oleh tangan, maka akan mempengaruhi
nilai absorbansi. Hal ini akan memungkinkan kesalahan dalam menginterpretasikan data yang
diperoleh.

Berdasarkan data hasil praktrikum didapatkan nilai kadar kreatinin dalam darah yaitu
sebesar 0,5 mg/dl. Nilai normal kadar kreatinin dalam darah pada laki-laki sebesar 0,6-1,1 mg/dl,
sedangkan pada perempuan sebesar 0,5-0,9 mg/dl. Hal ini menunjukkan bahwa kandungan
kreatinin dalam darah masih dalam keadaan normal artinya zat nefrotoksin yang terkandung
dalam darah masih dalam keadaan normal tidak membahayakan dan tidak mengindikasikan
adanya gangguan pada ginjal.

Senyawa-senyawa yang dapat mengganggu pemeriksaan kadar kreatinin darah hingga


menyebabkan overestimasi nilai kreatinin sampai 20% adalah aseton, asam askorbat, bilirubin,
asam urat, asam aceto acetat, piruvat, barbiturat, sefalosporin, metildopa. Senyawa-senyawa
tersebut dapat memberi reaksi terhadap reagen kreatinin dengan membentuk warna yang serupa
kreatinin sehingga dapat menyebabkan kadar kreatinin tinggi palsu.
Akurasi atau tidaknya hasil pemeriksaan kadar kreatinin darah juga sangat tergantung dari
ketepatan perlakuan pada pengambilan sampel, ketepatan reagen, ketepatan waktu dan suhu
inkubasi, pencatatan hasil pemeriksaan dan pelaporan hasil.

Keadaan yang berhubungan dengan peningkatan kadar kreatinin adalah : gagal ginjal akut
dan kronis, nekrosis tubular akut, glomerulonefritis, nefropati diabetik, pielonefritis, eklampsia,
pre-eklampsia, hipertensi esensial, dehidrasi, penurunan aliran darah ke ginjal (syok
berkepanjangan, gagal jantung kongestif), rhabdomiolisis, lupus nefritis, kanker (usus, kandung
kemih, testis, uterus, prostat), leukemia, penyakit Hodgkin, diet tinggi protein.
Obat-obatan yang dapat meningkatkan kadar kreatinin adalah: Amfoterisin B, sefalosporin
(sefazolin, sefalotin), aminoglikosid (gentamisin), kanamisin, metisilin, simetidin, asam
askorbat, obat kemoterapi sisplatin, trimetoprim, barbiturat, litium karbonat, mitramisin,
metildopa, triamteren.Penurunan kadar kreatinin dapat dijumpai pada : distrofi otot (tahap akhir),
myasthenia gravis.

Beberapa hal yang mempengaruhi hasil pemeriksaan diantaranya :


1. Cara pemipetan,
2. Suhu ruangan,
3. Waktu inkubasi,
4. Kondisi sampel (lipemik, ikterik, hemolisis), dll.
Beberapa hal yang mempengaruhi kadar kreatinin dalam darah, diantaranya :
1. Perubahan massa otot
2. Diet kaya daging meningkatkan kadar kreatinin sampai beberapa jam setelah makan
3. Aktifitas fisik yang berlebihan dapat meningkatkan kadar kreatinin dalam darah
4. Obat obatan seperti sefalosporin, aldacton, aspirin, dan co-trimexazole dapat mengganggu
sekresi kreatinin sehingga meninggikan kadar kreatinin dalam darah.
5. Kenaikan sekresi tubulus dan dekstruksi kreatinin internal
6. Usia dan jenis kelamin. Pada orang tua kadar kreatinin lebih tinggi dari pada orang muda, serta
pada laki-laki kadar kreatinin lebih tinggi daripada pada wanita.
Kekurangan dan kelebihan

Anda mungkin juga menyukai