Anda di halaman 1dari 4

LANJUTAN FKL

Setiap penyakit pasti ada gangguan kognitif.

Modalitas Kognitif ! (look at slide)

1. Gangguan Memori
1.1 memori episodik atau memori eksplisist
- Peristiwa : mis, tgl dan kejadian
- Fakta : batu lebih berat dari kapas
1.2 Memori prosedural : atau memori implisit (MEMORI KERJA) cerebellum juga berperan
dalam memori prosedural-

Ditinjau dari rentang waktu :

1. Immediate memori : disimpan beberapa detik


2. Short term memori (STM) : disimpan beberapa menit (tidak punya tempat penyimpanan)
3. Longterm Memori (LTM) : disimpan beberapa jam sampai seumur hidup (Punya tempat
penyimpanan lokasinya di lobus temporalis mideal)

Gangguan memori : amnesia, stroke, demensia, kebingungan dll.

Pada stroke paling sering demensia vaskuler, penurunan kognitifnya multiple.

2. Bahasa
Bahasa diperankan oleh hemisfer kiri
Ada 6 modalitas :
1. Bicara spontan
2.
3.
4.
5.
6.

Pembagian afasia :

1. Afasia broca disebut juga afasia motorik (area 45....)


2. Afasia wernicke -> tidak mengerti pemahaman namun bisa bicara spontan lancar
(daerah temporalis superior kiri (area 22 broca)) *selalu kiri biasanya*
3. Afasia konduksi -> peralihan broca dgn wernicke, biasanya baik namun ragu. Biasanya
seperti burung beo. Mengulang ngulang. (lesi di vasikulus aquadatus) cenderung ke
frontal jadi agak kurang lancar berbicara
4. Afasia global -> 22nya kena. Semua modalitas bahasa dan pemahaman terganggu.

Kelaianan bahasa lain yaitu aleksia (gangguan membaca) dan agrafia (gangguan menulis)

Gangguan praksis : kehilangan kemampuan untuk melakukan aktifitas teramil mototrik yang
bterujuan meskipun tidak terdapat gangguan fungsi motorik sebagai akibat kerusakan otak.
(gangguan pada hemisfer kanan berakibat tidak bisa pake baju)
Gangguan visuospasial : berkaitan dengan gangguan hemisfer kanan berupa gangguan
konstruksional, dressing impairment, disorientasi spasial dan topografi, hemineclect dan
anosognosia. (biasanya terjadi pada penderita alzheimer)

Gangguan atensi dan konsentrasi : Ketidakmampuan mempertahankan konsentrasi dan


sering mengalihkan perhatian.

Gangguan kalkulasi : hilangnya kemampuan untuk melakukan hitungan (kalkulasi)


kelaianannya di simbol nomor.

Gangguan judgement dan insight : proses mental yang sangat kompleks karena berkaitan
dengan pendapat atau membuat keputusan.

Insight (wawasan) : sangat sulit dinilai karena dipengaruhi oleh faktir sosial, kultur moral
atau norma seseorang.

Gangguan berpikir abstrak : Merupakan peranan dari lobus frontalis, penurunan fungsi
eksekutif mis, planning, abstraksi, evaluasi, koreksi dll.
NYERI
Pendahuluan:

Saat ini nyeri tidak lagi dianggap sebagai suatu gejala tetapi merupakan suatu penyakit atau sebagai
suatu proses yang sedang merusak sehingga dibutuhkan suatu penanganan dini dan agresif

Nyeri adalah suatu proses fisiologi yang bersifat protektif untuk menyelamatkan diri menghadapi
stimulus noksious demi kepentingan kelangsungan hidupnya.

Nyeri -> keadaan yang unik derajatnya berbeda pada setiap individu

Untuk nyeri kronik dan hebat dibutuhkan suatu pendekatan multidisiplin antara dokter, psikolog,
ahli rehabilitasi, farmasi & pengobatan alternatif. (Nyeri Bandel)

Nyer -> paling sering dijumpai dalam praktek menurut sifat/modalitasnya, dikenal :

Nyeri tajam = sharp pain : menusuk/mengiris

Nyeri tumpul dull pain : diffus menjemukan

Nyeri ~ tembakan = shooting pain

Nyeri terbakar = burning pain

Nyeri proyeksi = refereed pain (belakang leher, lengan, punggung)

Deteksi nyeri di perifer :

Rangsang noxious dideteksi di perifer oleh nociceptor

Nociceptor mencatat keadaan yang berbahaya bagi tubuh; seperti luka bakar, luka sayat

Nociceptor: ujung saraf afferen yang berakhir secara bebas; tersebar di seluruh permukaan kulit
dan mukosa

Sinyalnya dirambatkan mm med. Spinalis oleh 2 serabut kecil :

A delta : bermielin, diameter 1 5 mm


C : tak bermielin, diameter 0.5 1 mm

Serabut afferen primer tsb bersinaps di subst. Gelatinosa med. Spinalis

Neruon ke 2 -> menyilang med. Spinalis berjalan ke atas di quandrant anterolateral

Serabut A delta : 1. Membawa nyeri tajam, tusuk, selintas -> nyeri cepat

Serabut C : membawa nyeri lambat dgn ciri searasa terbakar berkepanjangan, aching pain, juga
menghantarkan nyeri viseral. Ujung terminalnya disebut polymodal receptor
Serabut saraf (liat slide) ada tipe A-alpha, A-beta,A-gamma,A-tetta,Tipe B, Tipe C...

Plastisitas susunan saraf :

Rangsang kuat dirambatkan oleh : serabut kecil : - A delta bermielin dan C tak bermielin

Rangsang lemah

DALAM KEADAAN TERDAPAT KERUSAKAAN JARINGAN, TERJADI PULA PERUBAHAN SIFAT SARAF,
KEMAMPUAN SARAF UNTUK BERUBAH SIFAT, YANG MIRIP DENGAN PLASTIK DISEBUT PLASTISISTAS
SUSUSAN SARAF.

NYERI : pengalaman sensoris dan emosional yang tidak nyaman yang berkaitan dengan kerusakan
jaringan yang aktual atau potensial atu yang digambarkan oleh pasien semacam sakit. NYERI SELALU
SUBJEKTIF!! :D

Klasifikasi berdasarkan sumber nyeri :

1. Nyeri nosiseptif
2. Nyeri neurogenik neuropatik
3. Nyeri psikogenik idiopatik

Berdasarkan gejala klinik

1. Nyeri akut
2. Nyeri kronik
- Bersumber penyakit kanker -> nyeri kanker
- Tidak bersumber dari penyakit kanker -> nyeri kronik

Gejala menetap melampaui proses penyembuhan normal -> 1 6 bulan.

Patofisiologi tidak jelas

Sering ditemukan gangguan pada sistem inhibisi (ada gate untuk meredam sakit di medula
spinalis)
Disertai gangguan emosional : deperesi berat sampai putus asa

PUSAT NYERI ADA DI THALAMUS!!

Ada 4 proses fisiologis yang jelas dalam proses nosisepsis :

1. Transduksi -> rangsang nyeri diubah menjadi aktifitas listrik yang akan diterima oleh uju
2.
3.
4.

Analgesik endogen meliputi :

Opiat endogen, Serotonergik, noradrenergik

Anda mungkin juga menyukai