Anda di halaman 1dari 9

1. Seorang pria 27 tahun mengalami kecelakaan c.

Laserasi serebri
tabrakan motor. Kemudian pingsan, 5 menit d. Bridging vein
kemudian sadar kembali, mengambil motor e. V. diploe
8. Gambaran CT scan tampak hiperdens
dan kembali ke rumah. 4 jam kemudian merasa
bikonveks, menandakan :
nyeri keala, mual, muntah, lalu kembali ke
a. Epidural hemorrage
rumah tapi masih bisa berkomunikasi. Keluarga b. Subdural hemorrage
membawa ke RSU. c. Subaracnoid hemorrhage
Tindakan awal yang dilakukan, kecuali: d. Intracerebral hemorrhage
a. Anamnesis dan pemeriksaan vital e. Meningitis
b. Pemberian masker oksigen 9. Factor yang menentukan prognosis hematom
c. Pemasangan infus subdrual:
d. Pemberian cairan a. Umur
e. intubasi b. Kerusakan jaringan otak
2. tingkat kesadaran pada laki-laki di atas c. Kesadaran saat operasi
termasuk kesadaran: d. Cepat/lambat hematoma
 lucid interval e. Semua benar
3. pemeriksaan radiologis yang tepat untuk 10. Perdarahan subarachnoid dapat bersumber
pasien tsb: dari:
a. USG a. Trauma kepala
b. Skull foto AP b. Rupture AVM
c. CT Scan kepala c. Gangguan factor perdarahan
d. MRI d. Rupture aneurisme
e. CT angiography e. Semua benar
4. Sumber perdarahan hematom epidural, 11. Yang tidak berperan penting dalam fisiologi
kecuali: kesadaran?
a. A. meningea media a. Batang otak
b. V. diploika b. Formation retikularis
c. A. cerebri media c. Cerebellum
d. V. meningea media d. Hemisfer cerebri
e. Garis fraktur e. Semua penting
5. Pernyataan yang salah tentang perdarahan 12. Penurunan kesadaran karena:
intracerebral akibat trauma adalah… a. Penurunan darah ke otak
a. Mekanisme trauma hebat b. Gangguan metabolism
b. Terdapat lesi coup & countercoup c. Lesi di otak dan kortikal
c. Biasanya disertai hematoma epidural d. Kompresi batang otak
d. Tersering di daerah frontalis e. Semua benar
e. MRI adalah pemeriksaan gold standar 13. Yang tidak termasuk PITS-BURG Skor:
6. Gejala cushing syndrome, kecuali: a. Glasgow coma scale
a. Hipertensi b. Kornea reflex
b. Bradicardia c. Pupil reflex
c. Hipotensi d. Kalor reflex
d. Takipneu e. Doll’s eye reflex
e. Bradipneu 14. Gambaran respirasi dibawah ini adalah tanda
7. Sumber perdarahan SDH kecuali: adanya lesi di hemisphere adalah…
a. Kontusio otak a. Cheyne stokes
b. Pembuluh darah kortikal b. Central .................. hiperventilasi
c. Apneustic breathing a. Darurat hipertensi
d. Cluster breathing b. Urgensi hipertensi
e. Ataxia breathing c. Hipertensi maligna
15. Respiaratory yang terjadi pada low pontine dan d. Hipertensi berat
medulla lesion adalah … e. Semua di atas benar
a. Cheyene stokes 22. Fakta yang dapat mencetuskan hipertensi
b. Apneustic breathing encephalopati yaitu:
c. Cluster breathing a. Glomerunefritis
d. ATAXIC b. Penarikan agen hipertensi
16. Pada pemeriksaan lokasi lesi patologi dalam c. Encephalitis
batang otak didapatkan decerebration rigidity d. Semua dapat mencetuskan H.
ini pertanda lesi terletak pada batang otak encephalopati
bagian : e. Semua salah
a. Hemisphere kiri & kanan 23. Gejala klinis brain death:
b. Subcortical lesion a. Hilangnya reflex pupil
c. Mid brain/upper pontine lesion b. Hilangnya reflex kornea
d. Lower pontine/medulla pontine c. Hilangnya reflex gag
e. Bukan salah satu diatas d. Semua diatas benar
17. Tonsillar herniation adalah herniasi yang terjadi e. Semua diatas salah
24. Status epileptikus adalah…
di bagian…
a. Kejang umum (tonik) terus menerus
a. Hemisphere kiri/kanan
b. Berlangsung selama 20 menit
b. Cerebellu
c. Tanpa adanya pemulihan kesadaran di
c. Subkortikal
d. Sinus maksilaris antara 2 kejang
e. Tonsil di arcus pharnyx d. Adanya lesi structural di otak
18. Tes yang dilakukan dengan cara : menggerakan e. Semua benar
25. Penanganan status epieptikus:
kepala kea rah lain, kemudian melihat gerakan
a. Pemberian diazepam 20-40 mg/IV 1 hari.
bola mata yang bergerak ke arah lain. Nama tes
Ulangi 5 menit
tsb? b. Anamnesis dan pemeriksaan fisis etiologi
a. Doll eyes manoever c. Jika masih kejang diberikan phenytoin 10-
b. Occulireflex test
15 mg
c. Calori test
d. Tangani komplikasi
19. Pemeriksaan hanya memeriksa mata, verbal,
e. Semua benar
dan motoric disebut: Seorang ibu usia 20 tahun, G1P0A0, hamil aterm,
a. Glasgow coma scale datang ke puskesmaas dengan keluhan keluar air-
20. Proses pada Pons: air. Sejak 1 jam yang lalu disertai keluarnya tali
a. Kesadaran menurun pusat di jalan lahir. Pada pemeriksaanfisik
b. Reflex cahaya koma (+) didapatkan tekanan darah 90/70 mmHg. Nadi
c. Pinpoint pupil 80kali/mnt. Letak janin melintang, tali pusat
d. Pupil berada di tengah menjulur di depan vulva dan tidak berdenyut.
e. Semua benar 26. Menurut Anda, kemungkinan ibu tsb
21. Kerusakan organ akut atau berkelanjutan mengalami:
seperti kerusakan pada otak, ginjal dll dalam a. Prolapse tali pusat
hipertensi berat sehingga memerlukan b. Tali pusat terkemuka
penurunan tekanan darah segera dalam c. Tali pusat terdepan
hitungan menit atau jam disebut: d. Lilitan tali pusat
e. Tali pusat terpilin d. Atonia uteri
27. Yang menyebabkan kelainan pada ibu tersebut: e. Vasa previa
a. Prematuritas 33. Seorang wanita berusia 35 tahun, MRS dengan
b. KPD keluhan nyeri yang hebat. Wanita tersebut
c. Kelainan letak sedang dalam keadaan hamil usia 37 minggu.
d. –
Pada pemeriksaan fisis TD 170/100 mmHg, ada
e. –
perdarahan dari vagina berwarna kecoklatan
28. Komplikasi kasus di atas?
a. Perdarahan dan rasa nyeri. Pemeriksaan janin, DJJ
b. Gawat janin 170x/menit. Diagnosis kasus di atas?
c. KJDR a. Abortus imminens
d. KPD b. Solusio plasenta
e. Infeksi c. Atonia uteri
29. Wanita hamil G1P0A0, keluar cairan sedikit- d. Vasa previa
sedikit. Tali pusat keluar dan tidak berdenyut. e. Plasenta previa
34. Komplikasi janin ini dari penyakit tersebut:
Diagnosis yang tepat:
a. Anamnesis a. Gawat janin
b. Perdarahan
b. Pemeriksaan obstetric
c. Pemeriksaan penunjang c. KJDR
d. Infeksi
d. USG
e. KTG e. Hipertensi
35. Faktor risiko pada kasus ini:
30. Perempuan dengan usia kehamilan 28 minggu,
a. Hipertensi
datang ke RS dengan keluhan perdarahan
b. Trauma kelahiran
tanpa rasa nyeri/sakit sejak 6 jam yang lalu. c. Polihidramnion
Nadi 88kali/menit, pada pemeriksaan letak d. Perokok
janin melintang, denyut jantung janin e. KPD
140x/menit, gerakan janin berkurang dan his 36. Tindakan yang dilakukan:
negative. Yang harus dilakukan pertama kali: a. Terminasi kehamilan
a. Pemeriksaan anamnesis b. Kortikosteroid
b. Pemeriksaan fisis c. USG
c. Vaginal toucher d. Ekspektatif
d. Resusitasi e. Transfuse darah
e. Pemeriksaan USG 37. Wanita 37 tahun, melahirkan anak ke-3 dirujuk
31. Perempuan usia 25 tahun, hamil 28 minggu, ke Puskesmas setelah melahirkan 3 jam yang
perdarahan pervaginam 6 jam yang lalu. TD lalu. Tanda-tanda dalam batas normal.
100/70, letak lintang. DJ janin 140x/menit. Kontraksi uterus baik, tinggi fundus uteri 1 jari
Pemeriksaan yang pasti untuk menegakkan di bawah pusat, lasenta lengkap, darah segar
diagnosis: masih mengalir pervaginam. Diagnosis kasus
a. Pemeriksaan anamnesis tersebut?
b. Pemeriksaan obstetric a. Retensio plasenta
c. Pemeriksaan penunjang b. Hipotonia uteri
d. USG c. Vasa previa
32. Diagnosis kelainan pada kasus di atas? d. Solusio plasenta
a. Solusio plasenta e. Perdarahan
b. Plasenta previa 38. Perempuan 37 tahun melahirkan anak ke3.
c. Rupture uteri Kemudian dirujuk ke Puskesmas karena
perdarahan setelah melahirkan 3 jam yang lalu. e. Persalinan pervaginam
Tanda-tanda vital normal, uterus 1 jari di 45. Pengobatan untuk mengatasi kejang pada ibu
bawah pusat. Uterus kontraksi baik, plasenta hamil:
lahir lengkap, tetapi darah segar masih a. Deksametason
b. Diazepam
mengalir. Penyebab perdarahan post-partum
c. Nifedipin
adalah sebagai berikut, kecuali: d. –
a. Retensio plasenta e. MgSO4
b. Atonia uteri 46. Bayi 6 bulan datang ke UGD dengan keluhan
c. Prolapse uteri
berak darah bercampur darah 1 hari sebelum
d. Hematoma uteri
e. Gangguan pembekuan darah datang ke UGD anak rewel, tetapi bisa tidur.
39. – Diare selama 3 hari tapi sembuh setelah
40. Untuk mencegah kelelahan post partum diobati dokter. Pemfis : perut tidak kembung,
dilakukan management aktif kala III. Yang massa di perut kanan atas, peristaltic usus
bukan manajemen aktif kala III: kesan meningkat. RT  tampak feses, darah
a. Suntik oksitoksin dan lendir di handscoen. Diagnosis?
b. Kateterisasi urin a. Malrotasi usus
c. Masase fundus uteri b. Invaginasi
d. Penanganan tali pusat terkendali c. NEC
e. Melahirkan plasenta dengan perasar Mc d. Stenosis ani
Andrew e. Polip rekti
41. Skenario wanita hamil 36 minggu, TD 170/100 47. Pemeriksaan awal radiologi untuk pemeriksaan
mmHg, nadi 88x/menit, DJJ 130x/menit. Tidak penunjang:
ada kontrasi, G1P0A0, gemeli, ada nyeri a. BNO abdomen(3 posisi)
epigastric. b. USG abdomen
Diagnosis : c. CT Scan abdomen
a. Eklampsia d. MRI
b. Preeclampsia ringan e. Colon in loop
c. Preeclampsia berat 48. Tindakan operative yang dapat dilakukan pada
d. Inpartu kala I kasus di atas:
e. Hipertensi a. Laparotomy dan melepaskan perlengketan
42. Apakah FR yang terdapat pada kasus ini: b. Laparotomy dan milking
a. Gemeli c. Laparotomy dan observasi
b. Kelainan letak janin d. Repair stenosis ani
c. Polihidramnion e. Mengangkat tumor
d. Herediter 49. Pemeriksaan penunjang radiologi yang lebih
e. Premature baik untuk diagnostic sekaligus terpeuti
43. Komplikasi yang terjadi pada kasus : adalah…
a. Solusio plasenta a. BNO abdomen 3 posisi
b. Gawat janin b. USG abdomen
c. c. CT scan abdomen
44. Penanganan yang tepat yang dilakukan : d. MRI
a. Lakukan seksio saseria e. Barium enema
b. Lakukan versi ekstraksi 50. Penyebab yang biasa pada anak 3 – 12 bulan
c. Pemberian kortikosteroid adalah
d. Dilakukan vakum ekstraksi a. Perubahan jenis makanan
b. Divertikel meckel 56. Pada kasus malformasi anorektal, dikatakan
c. Infeksi virus mempunyai prognosis jelek pabila pada
d. Limfoma pemeriksaan perineum ditemukan:
e. Duplikasi usus a. Anal dimple ada
51. Bayi perempuan MRS keluhan tidak dapat b. Midline groove ada
minum susu setiap kali minum susu selalu c. Flat button ada
dimuntahkan. Pasien selalu meludah, batuk d. Bucket handle ada
setelah minum susu. Sesak napas dan terdapat e. Bakal anus ada
penurunan berat badan. Pemfis : perut datar 57. Anak laki-laki 3 tahun MRS. KU: pusar sering
tidak teraba massa peristaltic normal. basah dan menurut orang tua ada bau amis
Diagnosis klinis: sejak bayi. Keluhan lain tidak ada, pemfis
a. Atresia esophagus dalam batas normal, pemeriksaan
b. GER laboratorium dalam batas normal. Riwayat
c. CHPS demam (-). Diagnosis dari anak tersebut yang
d. Atresia duodenum dicurigai adalah:
e. Midgut volvulus a. Patent ductus omphalomesentrikus
52. Pemeriksan pada anak yang muntah? b. Patent ductus urakus
a. Foto X-ray dengan pemasangan NGT c. Fistel umbilicus
b. Barium enema d. Sinus umbilikalis
c. CT scan abdomen e. Granuloma umbilikalis
d. USG abdomen 58. Seorang anak perempuan 1 tahun datang ke
e. Barium meal
poli bedah anak karena benjolan yang
53. Seorang anak laki-laki usia 3 tahun datang
umbilicus hilang timbul. Timbul waktu
dengan keluhan kencing bau amis dan
menangis dan hilang waktu tidur. Orang tua
bercampur feses, warna kencing kehijauan.
baru menyadari. Pada pemfis normal.
Pemfis : flat bottom+. Ketika diukur berjarak
Pemeriksaan lab normal. Diagnosis klinis
3cm dari perineum pada foto. Diagnosis?
dicurigai:
a. Stenosis ani
b. Malformasi anorektal letak rendah a. Kista umbilicus
b. Fistel umbilicus
c. Striktur ani
d. Malformasi anorektal letak tinggi c. Hernia umbilicus
d. Sinus umbilicus
e. Invaginasi
54. Penanganan : e. Granuloma
59. Ada pria 85 tahun, masuk UGD karena
a. Spinhcterectomy
b. Milking procedure kesulitan bicara, seandainya pada kasus
c. Kolostomi neonates tersebut di atas terdapat keluhan stridur
d. Anoplasti inspiratoar, sumbatan jalan napas.
e. PASRP minimal a. Pada bronkus utama bagian kanan
55. Apa saran pasca operasi pada pasien di atas? b. Pada saluran napas bawah
a. PSARP dilakukan 4-8 minggu kemudian c. Pada bronkus utama bagian kiri
b. Dilakkan bouginasi saja d. Pada carina
c. Dilakukan spolling saja e. Pada saluran napas atas
d. Bouginasi + spolling 60. Tanda-tanda dispneu menurut Jackson dapat
e. Hanya perawatan luka operasi saja diamati dengan melihat tanda-tanda berikut,
kecuali:
a. Retraksi suprasternal
b. Retraksi scapular di rs, pasien sudah tenang dan tidak
c. Retraksi intercostal diddapatkan ... pada pemeriksaan x-ray, maka
d. Retraksi epigastrium kemungkinan masuk fase:
e. Retraksi supraklavikular a. Fase komplikasi
61. Laki-laki 55 tahun datang ke RS dengan keluhan b. Fase stress
kesulitan bernapas dan berbicara. Seandainya c. Fase asimtomatis
ada obstruksi benda asin, maka kemungkinan d. Fase prodromal
benda asing yang paling sering adalah: e. Fase aktif
(1) Uang logam 67. Wanita 50 tahun jatuh terpeleset di kamar
(2) Empal daging mandi, datang ke RS dengan nyeri pergelangan
(3) Asam kuat tangan. Pemeriksaan penunjang:
(4) Gigi palsu a. MRI
62. Bila pada anak tersebut, ditemukan dispneu b. CT scan
derajat II, maka tindakan yang dapat c. X-ray AP/Lateral
dilakukan : d. USG
a. Cricotiroidotomi 68. Bila deformitas kea rah dorsal dan distal dari
b. Trakeostomi radius dan pemeriksaan penunjang ada fraktur
c. – ekstraartikular maka dinamakan:
d. Pasang ETT a. –
e. Pasang NTT b. –
63. Pendasaran dyspnea menurut Jackos : c. Bartoon fracture
(1) Expiratory valve d. Colles fracture
(2) Stop check valve e. Smith fracture
(3) – 69. Bila fraktur ke arah volar, pada pemeriksaan
(4) Inspiratory valve penunjang didapatkan fraktur ekstrartikuler
64. Seandainya benda asingnya kecil dan terbuat
maka dinamakan:
dari plastic. Pada pemeriksaan x-ray (foto a. –
polos) tidak tampak benda asing jalan napas. b. –
Pasien sudah bernapas biasa dan tenang saat c. Fraktur barton
tiba di RS. Hal ini disebabkan karena… d. Fraktur colles
a. Benda asing opak e. Fraktur smith
b. Benda asing sudah terbatuk keluar 70. Komplikasi dari fraktur radialis distal adalah
c. Benda asing masuk ke cabang bronkus kerusakan nervus :
utama a. N. radialis
d. Benda asing masih di trakea b. N. ulnaris
e. Benda asing dari plastik c. N. medianus
65. Seorang laki-laki dengan keluhan rasa tidak d. N. radialis superfisialis
enak, hidung berbau tapi hanya pada satu sisi e. N. muskulokutaneus
71. Rupture tendon yang paling sering pada fraktur
saja. Diagnosis :
a. Nasal foreign body radial distal :
b. Sinusitis a. –
c. Pneumonia aspirasi b. Extensor carpi radialis brevis
d. – c. Extensor carpi radialis longus
e. – d. Abductor polilicis longus
66. Jika pada kasus dimana terdapat riwayat e. Extensor pollicis
tersedak benda asing, batuk2 ... pada saat tiba
72. Gejala nyeri pada anatomical snuffbox. Salah a. Rekonstruksi ACL dengan arthoscopy
satu tanda fraktur pada tulang: b. Repair ACL dengan arhoscopy
a. Trapezium c. Repair meniscus dengan arthoscopy
b. Trapezoid d. –
c. Hamatum e. Repair ligament
d. Capitatum 79. Seorang laki-laki cedera dashboard injury.
e. Scapoideum Pemeriksaan adduksi. Diagnosis :
73. Bila pada x-ray didapatkan fraktur pada 1/3 a. Dislokasi anterior hip joint
tengah humerus. Komplikasi neurovaskuler b. Dislokasi posterior hip joint
yang paling sering terjadi adalah trauma pada: c. Meniscus tear
a. N. radialis d. Fraktur pelvis
b. N. ulnaris e. Anterior cruciate ligament rupture
c. N. muskulokutaneus 80. Pemeriksaa apa yang dapat dilakukan untuk
d. A. brakialis mendukung diagnose di atas?
e. N. medianus a. CT Scan
74. Nervus radialis pada brachial plexus dibentuk b. MRI
oleh… c. USG
a. Medial cord d. X-ray anterior dan posterior
b. Lateral cord e. X-ray pelvis inlet dan outlet
c. Posterior cord 81. Seorang laki-laki cedera dashboard injury.
d. Semua benar Kemudian masuk ke UGD. Tindakan yang harus
e. Semua salah segera dilakukan adalah:
75. Laki-laki 25 tahun berjalan tidak seimbang. a. Reposisi
Anamnesis 1 bulan lalu lutut terbentur dalam b. Operasi reduksi
posisi fleksi, bengkok dan nyeri. Sebulan c. Allis maneuver
d. Parvin reduksi
kemudian pasien merasa dalam tidak
e. –
seimbang. Diagnosis : 82. Wanita 65 tahun terpeleset di kamar mandi,
a. Meniscus tear
nyeri panggul kanan tidak bisa jalan karena
b. ACL rupture
c. Lateral-contralateral ligament rupture sangat sakit ketika gerakan tungkai bawah
d. Osteoarthritis kanan. Pemeriksaan fisis LLD 3 cm, galeazzi test
e. Patellar ligament rupture positif. Diagnosis?
76. Apakah pemeriksaan fisik yang dapat a. Fraktur neck femur
membantu menegakkan diagnosis pasien b. Fraktur tulang tibia
tersebut? c. Fraktur asetabulum
a. Post drawer test d. Fraktur os pubis
b. Mc Murray test e. Fraktur os patella
c. Ballotement test 83. Terapi pada kasus di atas:
d. Pifot shift test a. Open reduksi dan internal fiksasi
e. Galeazzi test b. Hemiathoplasty
77. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada c. Eksternal fiksasi
d. Pasang casting
kasus di atas:
e. Skin traksi
a. MRI
84. Tindakan apa yang dilakukan jika dalam
b. CT scan
c. X-ray dengan kontras pemeriksaan X-ray didapat grade I:
78. Terapi kasus di atas? a. Dilakukan pemasangan DHS
b. Dilakukan pemakaian caput femur d. Anterior appheresion test positif
c. Konservatif e. Relocation test positif
d. Multiple Pins 90. Penatalaksanaan pada kasus?
e. a. Skin traksi
85. Pasien 25 tahun dating ke IGD dengan keluhan b. Hippocrates technique position
nyeri siku dan sulit melakukan pergerakan siku c. Open reduction
setelah jatuh dengan posisi tangan stretch d. Casting
e. Rotator cuff repair by arthoscopy
hand. Pemfis ROM terbatas fleksi 30o dan
91. Jika pada pemfis, pasien tidak bisa eksternal
ekstensi 20o. Diagnosis:
rotasi maka diagnose?
a. Fraktur neck femur
a. Supraspinatus injury
b. Rupture lateral collateral ligament
b. Osteoarthritis shoulder joint
c. –
c. Axillary nerve problem
d. Dislokasi posterior elbow joint
d. Teres minor rupture
e. Cubital tunnel syndrome
e. Dislokasi shoulder joint
86. Bila keadaan pasien sifatnya masih akur, yang
Kasus :
dilakukan:
a. Hemiarthoplasty Pasien laki2 30 tahun datang rs dengan kesulitan
b. Open reduction eksternal fixation jalan dan nyeri bila berjalan pada kaki kanan
c. In Mein Quigley method setelah melakukan olh raga lompat jauh, dan
d. Recognition ligament pemeriksaan fisik saat pasien posisi tengkurap
e. Explore entrapment nerve tampak posisi kaki kanan sedikit dorsi fleksi
87. Jika pasien sudah stabil, siku pasien di-
dibandingkan sisi kiri,terlihat pembesaran
imobilasasi/fiksasi dengan :
gastrocnemius kanan dibandingkan sisi kiri, dan
a. Gips elbow
b. Velpeau sling kontur bagian dorsal cruris kanan berbeda bila
c. Splint dibandingkan dengan yang kiri
d. – 92. Apakah diagnosis yang mungkin?
e. – a. Fraktur ankle joint
88. Wanita 60 tahun datang ke Poliklinik Othopedi b. Compartement syndrome
karena kesulitan menggerakan sendi bahu c. Peroneal nerve palsy
kanan. Pada pemfis ditemykan tanda-tanda d. Rupture total achiles tendon
e. Fraktur tibia-fibula
trauma dan inflamasi. Pergerakan sendi aktif
93. Apakah test yang dapat dilakukan pada kasus
dan pasif tetapi ………… ditemukan spur
di atas?
formation pada acromion. a. Galeazzi test
Apa kemungkinan diagnosanya? b. Mc Murray test
a. Osteophorosis sendi bahu c. Thomson test
b. Brachila plexus injury d. Anterior drawer test
c. Fracture neck femur e. Pifot test
d. Dislokasi posterior hip 94. Pemeriksaan yang dilakukan adalah:
e. Supraspinatus rupture a. MRI
89. Apakah pemeriksaan fisik yang akan postif b. CT scan
pada pasien tersebut? c. EMG
a. Pada inspeksi positif penonjolan caput d. –
humerus di bawah klavikula e. –
b. Empty can positif 95. Terapi pilihan untuk kasus di atas?
c. Anterior drawer test positif a. Konservatif
b. Open reduction c. Unstable rotational
c. Operasi d. Stable vertical
d. – e. Stable rotational
96. Wanita 24 tahun datang ke RS dengan keluhan
sulit menggerakkan sendi bahu setelah jatuh
dengan posisi abduksi. Emfis : tampak sendi
bahu abduksi & eksternal rotasi. Pergerakan
sendi bahu aktif maupun pasif tertahan 30 O.
Pasien tidak bisa ekstensi, fleksi, dan adduksi.
Diagnosis?
a. Fraktur supraspinatus muscle
b. –
c. Fraktur infraspinatus muscle
d. Anterior dislokasi shoulder joint
e. Posterior dislocation shoulder joint
97. Struktur bahu yang sering bermasalah pada
kasus di atas?
a. Axillary nerve
b. Supraspinatus muscle
c. Fraktur scapula
d. Biceps tendon
e. Rotator cuff rupture
98. Apakah penatlaksanaan segera pada pasien di
atas?
a. ORIF
b. Cushing
c. Traksi-counter traksi method
d. Open reduction
e. Explorasi

Kasus : Laki-laki 25 tahun masuk RS tidak sadarkan


diri setelah dilindas mobil. Tanda vital : TD
80/50mmHg, nadi sulit teraba. Pemeriksaan X-Ray
ditemukan fraktur pelvis.

99. Penanganan utama pada pasien tersebut


adalah…
a. Dilakukan pemasangan pelvic sling
b. Dilakukan pemasangan infus dua jalur
c. Dlakukan pemasangan eksternal fiksasi
d. Dilakukan pemasangan c clamp
e. Dilakukan pemasangan skin traksi
100. Klasifikasi C3:
a. Rotasionally dan vertically unstable disertai
fraktur acetabulum
b. Unstable vertical

Anda mungkin juga menyukai