KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I
RK DIREKTORAT JENDERAL
BS PEMBINAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
e DAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA
JI Jenderal Gatot Subroto Kav. 51, Jakarta Selatan 12950, Telp. 021-5255733, Ext 600 Faks, 5213334
‘Home page: http Jhww.naker go.id
3{ Mei 2017
Nomor @ 499 PHIsKIv/2017
Lampiran 1 (satu) berkas
Hal Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan tentang
Pembayaran Tunjangan Hari Raya Keagamaan
Tahun 2017
Yth. Kepala Dinas Provinsi yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan bidang ketenagakerjaan
di
Seluruh Indonesia
Dalam rangka persiapan menyambut Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1438 H, perlu
dilakukan langkah-langkah koordinasi dan komunikasi yang intensif antara Pemerintah
Pusat dengan Pemerintah Daerah. Hal ini penting agar masyarakat yang merayakan,
khususnya para pekerja/buruh di perusahaan beserta keluarganya dapat memenuhi
kebutuhannya mempersiapkan dan merayakan hari raya keagamaan tersebut.
Menteri Ketenagakerjaan telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 3/2017
tanggal 31 Mei 2017 tentang Pembayaran Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun
2017. Surat Edaran dimaksud bertujuan untuk memberikan pedoman/acuan bagi
Pemerintah Daerah baik tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota dalam mengambil
langkah-langkah yang berkaitan dengan persiapan menyambut hari raya keagamaan
tersebut (terlampir)
Sehubungan dengan hal tersebut kami minta bantuan dan kerjasama Saudara
untuk segera menyampaikan kepada kepala dinas yang bertanggung jawab di bidang
ketenagakerjaan kabupaten/kota di wilayah Saudara, untuk dipedomani dan diteruskan
kepada stakeholder dalam melaksanakan pembayaran THR bagi pekerja/buruh sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasama Saudara diucapkan terima
kasih.
Haiyani Rumondang
NIP. 19640419 198903 2 001
Tembusan’
Menteri Ketenagakerjaan RIMENTERI KETENAGAKERJAAN,
REPUBLIK INDONESIA
31 Mei 2017
Yth.
1. Para Gubernur
2. Para Bupati/Walikota
di Seluruh Indonesia
SURAT EDARAN
MENTERI KETENAGAKERJAAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 3/2017
TENTANG
PEMBAYARAN TUNJANGAN HARI RAYA KEAGAMAAN
TAHUN 2017
Pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan bagi pekerja/buruh
merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan pekerja/buruh dan keluarganya dalam
merayakan hari raya keagamaan. Berdasarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan
Nomor 6 Tahun 2016 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan Bagi Pekerja/Buruh di
Perusahaan, pemberian THR Keagamaan merupakan kewajiban yang harus
dilaksanakan oleh pengusaha kepade pekerja/buruh,
Adapun pembayaran THR Keagamaan dilaksanakan dengan memperhatikan hal-
hal di bawah ini
1. THR Keagamaan diberikan kepada
a. Pekerja/buruh yang telah mempunyai masa xerja 1 (satu) bulan secara terus
menerus atau lebih.
b. Pekerja/buruh yang mempunyai hubungan kerja dengan pengusaha berdasarkan
perjanjian kerja waktu tidak tertentu atau perjanjian kerja waktu tertentu.
2. Besaran THR Keagamaan diberikan sebagai berikut
a. Bagi pekerja/buruh yang telah mempuryai masa kerja 12 (dua belas) bulan secara
ters menerus atau lebih, diberikan sebesar 1 (satu) bulan upah
b. Bagi pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja 1 (satu) bulan secara terus
menerus tetapi kurang dari 12 (dua belas) bulan, diberikan secara proporsional
sesuai dengan perhitungan’
masa kerja_x 1 (satu) bulan upah
12
3. Bagi pekerja/buruh yang bekerja berdasarkan perjanjian kerja harian lepas, upah 1
(satu) bulan dihitung sebagai berikut.a. Pekerja/buruh yang telat: mempunyai masa kerja 12 (dua belas) bulan atau lebih,
upah 1 (satu) bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima dalam 12
(dua belas) bulan terakhir sebelum hari raya keagamaan
b. Pekerja/buruh yang mempunyai masa kerja kurang dari 12 (dua belas) bulan,
upah 4 (satu) bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima tiap bulan
selama masa kerja
4. Bagi perusahaan yang telah menetapkan besaran nilai THR Keagamaan dalam
Perjanjian kerja, peraturan perusahaan, perjanjian kerja bersama, atau kebiasaan lebih
besar dari nilai THR Keagamaan sebagaimana nomor 3 di atas, maka THR
Keagamaan yang dibayarkan kepada pekerja/buruh sesuai dengan perjanjian kerja,
peraturan perusahaan, perjanjian kerja bersama, atau kebiasaaan yang telah
dilakukan,
5. THR Keagamaan bagi pekerja/buruh diberikan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun dan
pembayarannya disesuaikan dengan hari raya keagamaan masing-masing pekerja/
buruh,
6. THR Keagamaan wajib dibayarkan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum hari raya
keagamaan
Berkenaan dengan hal tersebut, para gubernur dan bupatiwalikota hendaknya
senantiasa memperhatikan, mengawasi dan menegaskan para pengusaha di wilayahnya
untuk melaksanakan pembayaran THR Keagamaan tepat waktu
Sejalan dengan hal dimaksud dan dalam rangka persiapan Hari Raya Idul Fitri 1
Syawal 1438 Hijriyah, perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut
1. Untuk membantu dan meringankan pekerja/buruh beserta keluarganya yang akan
mudik lebaran, dikimbau kepada para gubernur dan bupati/walikota untuk mendorong
perusahaan di wilayahnya menyelenggarakan mudik lebaran bersama
2. Untuk mengantisipasi timbuinya keluhan dalam pelaksanaan pembayaran THR
Keagamaan, diharapkan masing-masing provinsi dan kabupaten/kota membentuk Pos
Komando Satuan Tugas (Posko Satgas) Ketenagakerjaan Peduli Lebaran Tahun
2017
Demikian Surat Edaran ini disampaikan, untuk menjadi perhatian Saudara
Terima kasih
Ketenagakerjaan
Tembusan:
Presiden Republik Indonesia:
Wakil Presiden Republik Indonesia:
Menteri Kabinet Kerja
Ketua Umum DPN APINDO:
Pimpinan Konfederasi Serikat Pekerja/Serikat Buruh
aon