PENDAHULUAN
Resiko endokarditis infektif setelah prosedur perawatan gigi kira-kira 1 per 3.000 sampai
5.000 prosedur perawatan gigi; dan lebih dari 80% dari semua kasus endokarditis infektif
diperoleh dimasyarakat, dan bakteri yang terkait adalah flora endogen host. Endokarditis infektif
yang disebabkan kelompok Streptococcus viridians sering terjadi setelah tindakan gigi dan
mulut. Mekanisme tersering terjadinya infeksi odontogenik berawal dari karies dentis. Proses
demineralisasi enamel gigi akan merusak enamel yang selanjutnya melanjutkan infeksi bakteri
mukosa mulut ke jaringan sekitar. Istilah endokarditis infektif menunjukkan infeksi di katup
jantung atau di permukaan mural endokardium yang menyebabkan terbentukknya masa lekat
debris trombotik dan organism (vegetasi). Hampir semua jenis mikroorganisme mampu
menyebabkan EI walaupun sebagian besar disebabkan bakteri. Infekti terjadi apabila organism
melekat pada permukaan endokardium selama episode bakteremia. Pasa beberaa kasus,
penyebab infeksi hematogen ini jls, spt karna penyuntikan bahan tercemar langsung ke aluran
darah, fokal infeksi seperti riwayat tindakan gigi. Namun pada kasus lain penyebab sumber
bakteremia tidak jls, mungkin berkaitan dengan cedera pada kulait damn mukosa.
INFEKSI ODONTOGENIK
Pengertian
Infeksi odontogen adalah infeksi yang berasal dari gigi. Infeksi odontogenik adalah
infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang merupakan flora normal dalam mulut, yaitu bakteri
dalam plak, sulcus gingival, dan mukosa mulut yang dapat menyebabkan karies, gingivitis dan
periodontitis yang mencapai jaringan yang lebih dalam melalui nekrosis pulpa dan poket
periodontal yang dalam. (Gordon W. Pederson, 1996)
Etiologi
Menurut Fragikos dan Roberto Lopez-Piriz (2007), penyebab cardinal dari infeksi
orofacial adalah gigi non-vital, perikoronitis (berhubungan dengan gigi mandibula yang semi
impaksi), ekstraksi gigi, granuloma periapikal yang tidak bisa dirawat, dan kista yang terinfeksi.
Penyebab yang lebih jarang adalah trauma pasca bedah, defek karena fraktur, lesi pada nodus
limfa atau glandula saliva, dan infeksi akibat anastesi local.
WHO menerima pernyataan bahwa biofilm dental merupakan agen etiologi terhadap
infeksi odontogenik, dan mendefinisikan biofilm sebagai bakteri proliferative dengan ekosistem
enzympactive.
Infeksi odontogenik merupakan infeksi polimikroba. Infeksi ini adalah hasil dari
pematangan biofilm yang terdiri dari perubahan spesies bakteri yang predominan, hubungan dari
morphotypes bakteri yang berbeda dan peningkatan keragaman bakteri. Fusobacterium
nucleatum dianggap sebagai komponen structural utama dari biofilm karena berhubungan
dengan komponen biofilm yang tidak menyebabkan penyakit dan dengan pathogen periodontal,
karenanya memungkinkan evolusi biofilm menjadi infeksi odontogen.
Infeksi odontogen biasanya disebabkan oleh bakteri endogen. Bakteri aerob jarang
menyebabkan infeksi odontogen. Sekitar 60% disebabkan oleh bakteri anaerob. Organism
penyebab infeksi odontogen yang sering ditemukan pada pemeriksaan kultur adalah
Streptococcus Alfa-hemolitikus, Peptostreptococcus, Peptococcus, Eubacterium, Bacteroides
(Prevotella) melaninogenicus, dan Fusobacterium. Infeksi odontogen juga banyak disebabkan
oleh infeksi campuran bakteri aerob dan anaerob.
ENDOKARDITIS INFEKTIF
Endokarditis merupakan penyakit pada endokardium atau katup jantung. Dahulu infeksi
pada endokard banyak disebabkan oleh bakteri sehingga disebut endokarditis bacterial. Sekarang
infeksi bukan hanya disebabkan oleh bakteri saja tetapi bisa disebabkan oleh mikroorganisme
lain seperti virus, jamur, dan lain-lain. Lesi khas pada endokarditis adalah vegetasi pada katup
jantung tetapi lesi juga ditemukan pada endokard dan pembuluh darah besar. Endokarditis
infektif biasanya terjadi pada jantung yang mengalami kerusakan, tetapi banyak juga yang terjadi
pada jantung yang sehat, misalnya pada penggunaan narkoba intravena atau pada penyakit
kronik. Perjalanan penyakit ini bisa akut, subakut, atau kronis tergantung pada virulensi
mikroorganisme dan daya tahan tubuh penderita. Endokarditis subakut hampir selalu berakibat
fatal, sedangkan endokarditis akut / hiperakut secara klinis tidak ada karena penderitanya
meninggal terlebih dulu akibat sepsis.
Etiologi
Faktor pencetus endokarditis infeksi adalah ekstraksi gigi atau tindakan lain pada gigi dan
mulut, kateterisasi saluran kemih, tindakan obsetrik ginekologik dan radang saluran pernafasan.
Patofisiologi
Gejala
Laboratorium
Echocardiografi
Diagnosis
Penatalaksanaan
ENDOKARDITIS INFEKTIF AKUT
Infeksi akut lebih sering timbul pada jantung yang normal. Berbeda dengan infeksi
subakut, penyakitnya timbul mendadak, tanda-tanda infeksi lebih menonjol, panas tinggi dan
menggigil, jarang ditemukan pembesaran limfa, jari tabuh, anemia, dan ptekia. Emboli biasanya
sering terjadi pada arteri yang besar sehingga menimbulkan infark atau abses pada organ yang
bersangkutan. Timbulnya murmur menunjukkan kaerusakan katub yang sering terkena adalah
katub trukuspid berupa kebocoran (insufisiensi), tampak jelas pada saat inspirasi yang me
KESIMPULAN
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Pederson, Gordon W. 1996. Buku Ajar Praktis Bedah Mulut. Jakarta: EGC