Penelitian
Penelitian
PENDAHULUAN
A. Tujuan Penelitian
B. Latar Belakang
Jika kita memperhatikan proses yang berlangsung dalam pabrik atau pun
di laboratorium dapat kita sadari bahwa tiap proses selalu mengalami fluktuasi
Salah satu proses tidak tunak adalah pada sistem tangki seri berinteraki
(TSI) yang sering dijumpai dalam pabrik.TSI merupakan sistem dimana level
(ketinggian) fluida satu tangki tergantung pada level fluida tangki yang
(deadtime)
suatu tangki yang saat inputnya diberi gangguan, output belum memberikan
respon, setelah beberapa saat output baru merasakan adanya gangguan masuk.
1
dihindari, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mempelajari pengaruh
C. Tinjauan Pustaka
sebaliknya).
Neraca Massa dari proses TSI pada gambar 1 adalah sebagai berikut :
d ( V1 )
Fi F1 (i)
dt
Dengan V=A1.h1 dan asumsi densitas konstan, maka persamaan menjadi sebagai
berikut:
dh1
A1 Fi F1 (ii)
dt
d ( V 2 )
F F2 (iii)
dt
Dengan V2=A2.h2 dan asumsi densitas konstan, maka persaaan menjadi sebagai
berikut:
dh2
A2 F1 F2 (iv)
dt
2
Aliran fluida yang keluar dari tangki 1 dan tangki 2 tersebut melalui hambatan R 1
h1 h2 h2
F1 dan F2 (v)
R1 R2
dh1
A1 .R1 h1 h2 R1 F1 (vi)
dt
dh2 R 2 R
A2. R 2 1 h2 2 h1 0 (vii)
dt R1 R1
Fi
h1 h2
R1 R2
F2
Tangki 1 F1 Tangki 2
Proses TSTI yang ditunjukkan pada gambar 2, dimana pada dua tangki
yang dihubungkan secara seri variabel proses pada tangki kedua tidak
3
Fi
h1
h2
F2
F(t) F(t-D)
Dead time
D
(a)
4
(b)
f(t) f(t - D)
t
F=0 t =D
deadtime, atau transport lag, atau pure delay, atau distance velocity lag .
Tin Tout
A
Uau
L
5
Suhu
(T)
Kurva A
Kurva B
(Stephanopoulos, 1984)
incompressible, tanpa reaksi melalui pipa. Pipa diisolasi dengan sempurna dan
panas yang dihasilkan oleh friksi dari aliran fluida diabaikan, maka diketahui
bahwa suhu keluar pipa (Tout) pada kondisi tunak akan sama dengan suhu
masuk pipa (Tin). Jika diasumsikan t = 0, maka suhu masuk pipa berubah
seperti yang ditunjukkan pada kurva A pada Gambar 5. Jelas bahwa suhu
keluar pipa akan sama sampai perubahan mencapai ujung pipa (outlet). Kita
akan mengamati perubahan suhu keluar pipa seperti yang ditunjukkan pada
seperti perubahan suhu masuk ,dan deadtime secara fisik ditunjukkan oleh
persamaan (1).
6
volume pipa A. L L
td detik (1)
volumetric aliran rata rata A .U av U av
dimana :
Jadi hubungan antara Tin dan Tout dapat dituliskan sebagai berikut :
efektif.
(Sthepanopoulos,1984)
7
D. Landasan Teori
Fi Qe
Ti
h1 R1 h2 R2
F F2
T T2
Dengan V=A1.h1 dan asumsi densitas konstan, maka persaaan menjadi sebagai
berikut:
dh1
Fi F A1 .
dt (1)
dT
Fi . .Cp.Ti F . .Cp.T Qe V . .Cp.
dt
dT
p Ti T K p .Te K p .T
dt
dT
p Ti K p .Te (1 K p ).T (2)
dt
8
V
Dimana : p =
Fi
he . Ae
Kp
Fi . .Cp
(3)
Persamaan 2 dikurangi persamaan 3 menghasilkan persamaan keadaan dalam term
deviasi sebagai berikut:
dT '
p (1 K p ).T ' Ti ' K p .Te ' (4)
dt
Dimana: T ' T Ts (5a)
Te ' Te Tes
(5b)
Ti ' Ti Tis (5c)
Transformasi laplace dari persamaan 4 adalah:
p s.T ' ( s ) (1 K p ).T ' ( s ) Ti ' ( s ) K p .Te ' ( s )
k1 k2
T ' (s) Ti ' ( s ) Te ' ( s ) (6)
1 .s 1 1 .s 1
p
Dimana: 1 (7a)
1 K p
1
k1 (7b)
1 K p
Kp
k2 (7c)
1 K p
9
Jika suhu umpan masuk tangki 1 dijaga konstan, maka Ti ' ( s ) 0 sehingga
diperoleh fungsi transfer:
T ' (s) k2
G2(s)= = (8b)
Ti ' ( s ) 1 .s 1
G1(s)
T ' (s) +
+ T1 ' ( s )
G2(s)
Te ' ( s )
Dengan V2=A2.h2 dan asumsi densitas konstan, maka persaaan menjadi sebagai
berikut:
dh2
F F2 A2 .
dt (9)
Neraca panas
Panas masuk- Panas keluar+Panas yang ditambahkan = Panas akumulasi
10
dT2V 2
F . .Cp.T F2 . .Cp.T2 .Cp.
dt (10)
dT2
F T F T2= V2 dt (11)
V 2 dT2
F dt + T2 = T (12)
V2
Dimana: 2=
F (13)
dT2
2 dt = T-T2 (14)
0=Ts T2 s (15)
Persamaan 10 dikurangi persamaan 11 menghasilkan persamaan keadaan dalam
term deviasi sebagai berikut:
dT2 '
T 'T2 '
2 dt = (16)
Dimana: T2= T2 T2 s
(17)
' '
2 s.T2 ( s ) T2 ( s ) T ' ( s )
11
( 2 s 1)T2 ' ( s ) T ' ( s )
T ' ( s)
T2 ' ( s )
2 s 1
1 (18)
T2 ' ( s ) T ' ( s )
2 s 1
Pada ujung pipa, terjadi keterlambatan respon suhu sebesar t d menit, sehingga
menghasilkan fungsi transfer:
T2 ' ( s ) e t d s
G3(s)= = (19)
T ' (s) 2 s 1
T2 ' ( s ) 1
G3(s)= =
T ' ( s) 2 s 1
1 e td s
T ' (s) 2 s 1 1
T2 ' ( s )
2 s 1
(a)
1
T ' ( s) 2 s 1 T2 ' ( s )
(b)
12
G1(s)
T ' (s) +
G3(s)
+ T1 ' ( s ) T2 ' ( s )
G2(s)
Te ' ( s )
k1 k2 e td s
T2 ' ( s ) = ( T ' ( s ) .
1 .s 1 .)).
+ Te ' ( s )
1 .s 1 2 s 1
(20)
Dari persamaan 20,Jika suhu pemanas dijaga konstan, maka Te ' ( s ) 0 sehingga
diperoleh:
k1 e t d s
T2 ' ( s ) = T ' ( s ) . .
( 1 .s 1) 2 s 1
(21)
13
T2 ( s )
G01(s)=
T (s)
k1 e t d s
=
( 1 .s 1)( 2 s 1)
k1 e t d s
=
( 1 . 2 s 2 ) ( 1 2) s 1
k1 e t d s
= (22)
2 s 2 2s 1
Jika suhu umpan masuk dijaga konstan, maka T ' ( s ) 0 sehingga diperoleh:
k2 e t d s
T2 ' ( s ) = Te ' ( s ) .
1 .s 1 2 s 1
(23)
'
Te ( s )
G02(s)=
T ' ( s)
k 2 e td s
=
( 1 .s 1)( 2 s 1)
k 2 e t d s
=
( 1 . 2 ) s 2 ( 2) s 1
k 2 e td s
= (24)
2 s 2 2s 1
G01(s)
T2 ' ( s ) T ' ( s)
14
Gambar 10. Diagram blok Fungsi transfer overall 1
G02(s)
Te ' ( s ) T ' ( s)
Dimana;
2 1 . 2 2 1 . 2 (25a)
1 2
2 i = 1 2 = (25b)
2
k e t d s
G(s)= (26)
2 s 2 2s 1
T2 ' ( s ) k e t d s
= (27)
T ' ( s ) 2 s 2 2s 1
M
T(s)= (28)
s
kMe t d s
T2 ' ( s ) (29)
s ( 2 s 2 2s 1)
15
E. BATASAN MASALAH
16