Anda di halaman 1dari 5

CONTOH TUGAS TREND ISSU KEP ANAK

Mencari jurnal terkait dengan keperawatan anak terbaru, contohnya: mengatasi nyeri dengan metode
apa? Diutamakan yang berbahasa inggris.
1. Full text dari jurnal. Di print
2. Membuat critical apraisal terkait dengan isi jurnal dengan format seperti contoh dibawah ini

CRITICAL APPRAISAL

FREQUENCY OF VENTILATOR ASSOCIATED PNEUMONIA WITH 3-DAY VERSUS 7 DAY


VENTILATOR CIRCUIT CHANGES

PENDAHULUAN
Ventilator-Associated Pneumonia (VAP) adalah infeksi nosokomial yang didapat dalam waktu lebih dari
48 jam setelah pemasangan ventilator mekanik. Kolonisasi faringeal adalah hasil dari kolonisasi sirkuit.
Ventilator-Associated Pneumonia (VAP) merupakan infeksi yang umum terjadi dan merupakan penyebab
kematian tertinggi. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan Ventilator-Associated Pneumonia (VAP), antara
lain selang ventilator yang terkontaminasi, penurunan aktifitas lambung akibat terapi antibiotik, stress ulcer
profilaksis, posisi kepala yang selalu terlentang, pemberian nutrisi parenteral, pemasangan NGT dan perilaku
tenaga kesehatan yang kurang bersih dalam mencuci tangan. Pada tahun 2006 NHSN melaporkan bahwa
insiden kejadian VAP pada pediatric intensive care unit (PICU)2.5 per 1000 ventilator per hari. Sementara infeksi
di aliran darah juga merupakan infeksi nosokomial yang umum di PICU serta Ventilator-Associated Pneumonia
(VAP) adalah penyebab kematian tertinggi yaitu rata-rata 8%.
Penelitian ini mengevaluasi hubungan hubungan antara peralatan respirasi dan perkembangan VAP yang
mempunyai proporsi biofilm dalam tuba endotrakeal dan penggantian sirkuit ventilator yang mungkin
berkontribusi sebagai faktor penyebabnya. Sementara suatu studi neonatus gagal mendemonstrasikan korelasi
antara adanya film dan infeksi nosokomial, penelitian yang lain memperlihatkan 70% patogen melapisi tuba
endotrakeal dimana genotopnya sama dengan sekresi trakhea pasien dengan VAP. Kemudian tuba endotrakheal
dan biofilm merupakan faktor resiko dari VAP atau belum dapat dipisahkan.
Faktor lain yang berhubungan dengan VAP adalah frekuensi penggantian sirkuit ventilator. Sementara,
mempertahankan integritas sirkuit dengan sedikit frekuensi penggantian sirkuit, dengan atau tanpa filter yang
hangat dan lembab, lebih baik dan mencegah patogen nosokomial.
Sebuah Neonatal Intensive Care Unit (NICU) yang besar di United Stated melakukan penggantian sirkuit
ventilator setiap 2 sampai dengan 7 hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur insiden VAP dalam
PICU dalam RS pendidikan dan mengobservasi perbedaan insiden VAP dan mortalitas pasien pada 3 hari vs 7
hari penggantian sirkuit ventilator.
Sedangkan tujuan kritisi jurnal ini adalah untuk mengkaji/ mengevaluasi artikel penelitian untuk menilai apakah
artikel penelitian tersebut layak dijadikan rujukan untuk dasar dalam pengambilan keputusan klinis atau tidak.
Alat yang dipakai untuk mengkritisi adalah Crombies. Sedangkan outline penulisan dibagi menjadi 12 bahasan:
desain penelitian, tempat penelitian, tujuan penelitian, besar sampel, validitas dan reabilitas alat ukur, metode
statistik, kejadian yang tidak diinginkan, data dasar, penambahan data, signifikansi statistik, temuan utama, efek
perlakuan, hasil, perbandingan hasil dengan penelitian sebelumnya dan manfaat penelitian di tempat lain.
CRITICAL APPRAISAL
1. Desain penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kohort observasional. Peneliti
membagi kelompok pasien menjadi dua, kelompok pertama adalah kelompok pasien yang
diganti sirkuit ventilatornya setiap 3 hari dan observasi ini dilakukan antara 1 November 2003
sampai 30 April 2004, sedangkan kelompok ke dua adalah kelompok pasien yang diganti
sirkuit ventilatornya setiap 7 hari sekali dan diobservasi mulai 1 Mei 2004 sampai dengan 30
September 2004. Desain yang digunakan sudah sesuai, tetapi belum spesifik menyebutkan
desain yang digunakan adalah kohort prospektif. Dimana kohort prospektif mengikuti sebuah
faktor risiko dalam periode tertentu dan melihat ada atau tidaknya efek terhadap suatu
penyakit.
2. Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di ruangan PICU Rumah Sakit anak Chang Gung yang terdiri
dari 29 tempat tidur dan merk ventilator yang berbeda - beda. Hal tersebut juga dapat
menimbulkan bias pada penelitian ini. Penyakit yang melatar belakangi masuknya pasien
keruangan tersebut dapat mempengaruhi penelitian ini sehingga ditentukan juga kriteria
eksklusi.
3. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian sudah dicantumkan dengan jelas pada jurnal yaitu untuk memeriksa
insiden dari faktor resiko yang berhubungan dengan VAP, khususnya pergantian sirkuit
ventilator 3 dengan 7 hari di PICU.
4. Populasi
Populasi dalam penelitian ini didefenisikan dengan jelas, yaitu pasien kritis di ruang
PICU RS Anak Chang Gung.

5. Besar sampel
Penentuan jumlah sampel pada penelitian tidak dijelaskan secara spesifik
menggunakan teknik apa. Tetapi peneliti sudah membuat kriteria inklusi untuk mendapatkan
sampel penelitiannya dan membuat kriteria ekslusi untuk mengeluarkan sampel yang sudah
tidak memenuhi syarat pada perjalanan penelitian. Awalnya jumlah sampel dalam penelitian ini
adalah 397 sampel yang terdiri dari 192 pasien dengan penggantian sirkuit ventilatornya setiap
3 hari dan 205 sisanya diganti setiap 7 hari. Tetapi dalam perjalanan penelitian peneliti
mengeluarkan sampel, sehingga hasil akhir jumlah sampel pada penelitian ini terdiri dari 46
pasien untuk penggantian sirkuit ventilatornya setiap 3 hari dan 50 pasien untuk pengantian
sirkuit ventilator setiap 7 hari.
6. Validitas dan reabilitas alat ukur
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini sudah valid dan generik yaitu PRIMS yang
digunakan sebagai alat penghitung kematian selama 24 jam periode observasi pada anak di
PICU. Sedangkan untuk mengidentifikasi VAP dengan menggunakan protocol diagnostik
sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh algoritme NHSN . Reliabilitasnya tidak dijelaskan.
7. Metode statistik
Metode statistik yang digunakan sudah tepat yaitu perbandingan univariat dengan
menggunakan wilcoxon rank sum atau x2 test karena data berdistribusi normal. Log rank test
untuk mengetahui kelangsungan hidup pasien. Sedangkan untuk mengevaluasi kejadian VAP
menggunakan Multivariate logistik regresi. Semua data dianalisis dengan menggunakan SAS
versi 9,0 dan dnegan taraf signifikansi 0,05.
Keterbatasan dalam statistika penelitian ini adalah :
a. PRISM skor tidak merefleksikan kenyataan keparahan penyakit selama memasuki
PICU.
b. Perbedaan jadwal antara 3 7 hari penggantian sirkuit berpengaruh pada
lamanya ventilasi mekanik.
c. Tidak menggunakan protokol , misalnya tes harian dari pasien yang siap
diekstubasi dan bias adanya keputusan pribadi dokter mungkin berpengaruh
terhadap durasi ventilator dan lama tinggal di PICU.
d. Tidak membatasi prosedur preventif VAP yang dapat menurunkan insiden VAP.
8. Kejadian yang tidak diinginkan
Peneliti tidak menuliskan dengan jelas adanya kejadian yang tidak diinginkan. Akan
tetapi dalam pengambilan sampel peneliti mengekslusikan beberapa sampel selama proses
penelitian berlangsung. Dari 397 pasien yang diambil sebagai sampel, 44 pasien diekslusikan
karena meninggal atau di ekstubasi dalam 3 hari, 27 pasien juga diekslusikan karena sirkuit
ventilator diganti sebelum jadwal yang telah ditetapkan.
9. Data dasar
Data dasar sudah disajikan peneliti dengan lengkap yaitu jenis kelamin, usia, adanya penyakit
sistemik yang mendasari kondisi pasien.
10. Penambahan data
Peneliti menambahkan beberapa data yang terkait dengan penatalaksanaan penyakit
dalam dan penatalaksanaan pembedahan yang dimungkinkan berisiko terhadap terjadinya
Ventilator-Associated Pneumonia (VAP). Penulis sangat setuju dengan tindakan peneliti karena
data tersebut akan menggambarkan karakteristik sampel lebih detail.
11. Signifikansi statistik
Dari beberapa uji statistic yang digunakan peneliti, tidak jelaskan apakah hasilnya
signifikan atau tidak dan tidak dijelaskan juga uji yang mana yang memberikan hasil yang
signifikan. Peneliti hanya mengatakan bahwa uji statistik tidak membuktikan adanya perbedaan
pada penelitian tersebut.
12. Temuan utama
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa penggantian sirkuit ventilator baik yang 3 hari
maupun yang 7 hari tidak menunjukan hasil yang signifikan terhadap kejadian VAP dan tidak
memberikan konstribusi apapun terhadap kematian akibat VAP.
13. Efek perlakuan
Peneliti menjelaskan bahwa penggantian sirkuit ventilator baik yang 3 hari maupun
yang 7 hari tidak dapat mencegah atau bahkan dikatakan sebagai pencetus dari VAP. Menurut
penelitian ini penggantian sirkuit ventilator yang terlalu sering akan menimbulkan peningkatan
beban pembiayaan pasien atau tidak cost efektif. Menurut penulis penelitian ini tidak
menimbulkan efek apapun, hanya saja jika penggantian sirkuit dilakukan setiap 7 hari akan
lebih ekonomis dibandingkan penggantian sirkuit setiap 3 hari.
14. Hasil
Korelasi antara VAP dan frekuensi penggantian sirkuit ditemukan bahwa jumlah pasien
dengan VAP untuk 3 hari penggantian didapatkan 6 pasien (13,0%) dan untuk 7 hari
penggantian sirkuit terdapat 8 pasien (16,0%). Durasi VAP terjadi 14,5 (4 17 ) pada 3 hari
penggantian sirkuit dan 10 (4 16) pada penggantian sirkuit 7 hari. Angka kematian pada 3
hari penggantian sirkuit 10 pasien (21.7%) dan 18 pasien (36%) pada 7 hari penggantian
sirkuit. Jadi kematian yang berhubungan langsung dengan VAP pada penggantian sirkuit 3 hari
sebanyak 1 pasien (10%) dan 6 pasin (33.3%) pada penggantian sirkuit 7 hari. VAP/1000
ventilasi perhari sebanyak 10,75 untuk 3 hari penggantian sirkuit dan 8,41 pada penggantian
sirkuit 7 hari. Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini sudah jelas bahwa hasilnya tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok (kelompok penggantian sirkuit
ventilator selama tiga hari dan tujuh hari) dengan p=0,63.
15. Perbandingan hasil dengan penelitian sebelumnya
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Fink yang menemukan bahwa
penggantian sirkuit selama 2 hari, 7 hari dan 30 hari didapatkan VEP/ 1000 sirkuit perhari
adalah secara berurutan 11,8; 3,42; 6,28. Penelitian Fink didukung oleh penelitian Stem yang
melakukan 6 kali penelitian dan menemukan teori yang mendukung tidak boleh sering
mengganti sirkuit ventilator. Penulis menyimpulkan bahwa hasil penelitian ini bertolakbelakang
dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
16. Manfaat penelitian di tempat lain
Hasil penelitian ini belum dapat diaplikasikan dalam perawatan ventilator karena ada beberapa
hasil penelitian tentang VAP dan penggantian sirkuit ventilator menunjukkan hasil yang
berbeda beda dan bahkan bertolakbelakang.

KESIMPULAN
Berdasarkan telaah jurnal yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa prosedur penelitian yang dilakukan
peneliti sudah baik. Desain penelitian sudah sesuai dengan tujuan penelitian. Akan tetapi di khawatirkan sampel
tidak homogen mengingat penyakit dasar sangat mempengaruhi ketahanan tubuh pasien tidak sama. Besar
sampel dan tehnik pengambilan sampel sudah sesuai meskipun banyak sampel yang dieksklusikan selama
proses penelitian berlangsung. Alat ukur yang digunakan sudah valid dan reliable. Metode statistik yang
digunakan sudah sesuai dengan data yang ada, serta hasil penelitian sudah dipaparkan dengan jelas oleh
peneliti. Penelitian belum dapat dipraktikkan di tatanan layanan perawatan diruang Pediatric Intensive Care Unit.

Anda mungkin juga menyukai