PENDAHULUAN
25
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
26
tanah terakumulasi sehingga terjadi nutrient disorder. Masalah ini dapat diatasi
dengan teknologi uji tanah PUTS dan PUTK (Al-jabri, 2006).
Perangkat uji tanah sawah (PUTS) merupakan alat bantu analisis kadar
hara tanah N, P, K dan pH tanah sawah yang digunakan di lapangan dengan cepat,
mudah dan murah serta akurat. Manfaat PUTS antara lain mengukur status hara
N, P, K dan pH tanah sawah secara cepat dan mudah, dasar penentuan dosis
rekomendasi pupuk N, P, K dan ameliorant tanah sawah serta menghemat
penggunaan pupuk meningkatkan pendapatan petani dan menekan pencemaran
lingkungan. Prinsip kerja PUTS yaitu mengekstrak hara N, P, dan K tersedia
dalam tanah, mengukur hara tersedia dengan bagan warna dan menetukan
rekomendasi pupuk padi sawah (Zaini, 2009).
27
BAB III. METODE PRAKTIKUM
28
c. Dibandingkan warna biru dengan bagan warna P tanah dan melihat tabel
rekomendasinya untuk pemupukan P.
3.3.3 cara penempatan status k tanah.
a. Diambil sendok spatula tanah uji dan ditambahkan 2 ml pereaksi k-1.
untuk PUTS ditambahakan 4 ml k-1 diaduk sampai homogen dan
didiamkan selama 5 menit.
b. Ditambahkan 1 tetes pereaksi k-3 dan dikocok kembali. untuk PUTK
ditambahkan 2 ml k-3 secara perlahan-lahan melalui dinding tabung
dibiarkan sebentar lalu diamati endapaan putih berbentuk antara larutan k-3
dengan dibawahnya.
d. Dibandingkan warna kuning dengan bagan warna K dan dilihat
rekomendasi pemupuka K.
29
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 Pembahasan
Perangkat uji tanah sawah (PUTS) merupakan alat untuk mengukur kadar
tanah N, P, K, dan pH tanah yang dapat dikerjakan oleh penyuluh lapangan atau
petani secara langsung di lapangan. Prinsip kerja PUTS ini adalah mengukur hara
N, P, dan K tanah yang terdapat dalam bentuk tersedia, secara semi kuantitatif
dengan metode kolorimetri (pewarnaan). Pengukuran kadar N, P, dan K tanah
dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu rendah (r), sedang (s), dan tinggi (t).
Hasil percobaan yang sudah dilakuakn menunjukkan lokasi 1 status hara N yang
dimilki rendah, status hara P sedang dan status hara K rendah, maka dosis
pemberian pupuk N sebesar 150 kg/ha dan dosis pemberian pupuk K sebesar 150
kg/ha dan dosis pemberian pupuk P sebesar 100 kg/ha. Pada lokasi 2 status hara N
yang ada rendah, status P sedang dan status hara K rendah maka perlu
ditambahkan pupuk N sebanyak 250 kg/ha, dosis pemberian pupuk P sebesar 75
kg/ha dan sosis pemberian pupuk K sebesar 100 kg/ha.
Alat bantu PUTS yang digunakan untuk menentukan unsur hara N, P, dan
K dalam tanah memiliki keuntungan dan juga kekurangan. Keuntungan
30
penggunaan PUTS yaitu dapat mengukur status hara N, P, K dan pH tanah sawah
secara cepat dan rendah, dapat digunakan sebagaia dasar penentuan dosis
rekomendasi pupuk N, P, K dan amelioran tanah sawah, serta bermanfaat untuk
penghematan penggunaan pupuk, meningkatkan pendapatan petani dan menekan
pencemaran lingkungan. Lalu kelemahan penggunaan PUTK yaitu biaya analisis
yang dibutuhkan cukup mahal, laboratorium uji tanah disekitar wilayah pertanian
masyarakat luas masih sangat terbatas, dan sosaialisasi yang belum menyeluruh
sehingga rekomendasi pupuk masih masih sangat bersifat umum dan seragam
untuk seluruh bagian wilayah Indonesia sedangkan pada setiap wilayah memiliki
karakterisitik yang berbeda-beda.
Pereaksi yang terdapat di PUTS bermacam-macam.Untuk penetapan
satatus hara nitrogen (N) terdapat 4 macam pereaksi yaitu pereaksi n-1 yang
memiliki volume 100 ml, pereaksi n-2 memiliki volume 100 ml, peraksi n-3
memilki volume 60 ml, dan pereaksi n-4 berisi 2,5 gram. Dalam penetapan status
hara fosfor (P) ada 2 macam pereaksi yaitu peraksi p-1nyang berisi 200 gram dan
pereaksi p-2 yang berisi 2,0 gram. Sedangkan pada penerapan statsu hara kalium
(K) terdapat 3 macam pereaksi yaitu pereaksi k-1 yang memiliki volume 120 ml,
peraksi k-2 memiliki volume 15 ml dan pereaksi k-3 memliki volume 15 ml.
Ketersediaan N dalam tanah dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan
seperti iklim dan macam vegetasi yang semuanya dipengaruhi oleh keadaan
setempat seperti topografi, batuan induk, kegiatan manusia dan waktu. Unsur hara
N dalam tanah sangat mobile sehingga mudah hilang karena menguap atau
tercuci, dimana N mudah berubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya seperti NH4
menjadi NO, N2O, dan NH3.
Status hara N didalam tanah rendah karena warna yang timbul dalam
larutan jernih yaitu hijau kekuningan dan jika dibandingkan statusnya rendah di
dalam tanah. Lalu status hara P dikatakan sedang karena warna larutan yang
timbula adalah biru agak tua dan diakatakn tinggi karena warna yang timbul
adalah biru tua. Status hara K didalam tanah dikatakn redah karena warna yang
timbul adalah coklat tua.
31
BAB V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
a. Perangkat uji tanah sawah (PUTS) merupakan alat bantu analisis kadar
hara tanah N, P, K dan pH tanah sawah.
b. Kelebihan uji PUTS adalah mengukur status hara mengukur status N, P,
K, dan pH tanah secara cepat, tepat dan efisien.
c. Kelemahan uji PUTS adalah biaya analisis yang cukup mahal.
d. Pada lokasi 1,2, dan 3 status N dalam tanah rendah pada lokasi 1 dan 2
status P yang ada sedang, sedangkan pada lokasi 3 status P tinggi, lalu
pada lokasi 1,2, dan 3 status K yang tersedia sama-sama rendah
5.2 Saran
Analisis tanah ini penting dan bermanfaat bagi masyarakat banyak terutama
petani. dengan adanya penetapan status hara kita dapat tahu bagaimana kondisi
tanah tersebut baik basah maupun kering. Adanya PUTS tersebut memudahkan
petani dalam menentukan kadar hara dalam tanah dan tahu rekomendai apa yang
dapat dilakuakn petani dalam pemakaian pupuk.
32