Anda di halaman 1dari 10

HIDROLOGI TERAPAN

Tanggul Jebol Penyebab Banjir di Mangkang, Semarang


Disusun untuk Melengkapi Nilai Tugas Mata Kuliah Hidrologi Terapan

Dosen Pengampu :
Dr. Rr. M. I. Retno Susilorini, ST., MT.

Disusun oleh :
Christian Widiatmo 16.B1.0004
Rigel Putra Samudra 16.B1.0021
Aldo Febriyan Wibowo 16.B1.0026
Ramses Bestro 16.B1.0028
Brian Heksanto 16.B1.0088

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Banjir atau terjadinya genangan di perkotaan masih banyak terjadi di berbagai
kota di Indonesia. Genangan tidak hanya dialami oleh kawasan perkotaan yang
terletak di dataran rendah saja, bahkan dialami kawasan yang terletak di dataran
tinggi. Banjir yang seringkali terjadi dapat disebabkan oleh beberapa faktor,
diantaranya adalah tingginya intensitas hujan; belum tersedianya sarana drainase
yang memadai; penggunaan saluran yang masih untuk berbagai tujuan
(multipurpose) baik untuk penyaluran air hujan, limbah, dan sampah rumah tangga
yang tidak diimbangi oleh air penggelontoran yang dialirkan; dan adanya fasilitas
bangunan bawah tanah (pipa PAM, kabel Telkom, dan PLN) yang kedudukannya
sangat mengganggu saluran drainase yang ada.
Salah satu wilayah Indonesia yang masih banjir yaitu Kota Semarang. Banjir
dan masalah lingkungan yang terus melanda Kota Semarang tidak dapat dilepaskan
dari pertambahan penduduk yang terus berlangsung sepanjang tahun. Secara umum
yang dapat dicatat BPS Kota Semarang (tahun 2003- 2007) adalah, bahwa selama
kurun waktu tahun 2002 sampai dengan tahun 2006, penduduk yang datang di Kota
Semarang berturut-turut adalah 34.270 orang pada tahun 2002, selanjutnya 37.063
orang (tahun 2003), 35.105 orang (tahun 2004), 30.910 orang (tahun 2005), dan
42.714 orang pada tahun 2006. Sedangkan 5 kecamatan yang tergolong padat, juga
kedatangan penduduk yang cukup banyak pada tahun 2006. Lima kecamatan itu
adalah Banyumanik yang kedatangan 4.128 orang, Kecamatan Tembalang 4.136
orang, Kecamatan Pedurungan 6.209 orang, Kecamatan Semarang Barat 4.002
orang dan Kecamatan Ngaliyan 4.059 (Wawasan, 13/01/09).
Banjir yang terjadi di Kota Semarang pada umumnya disebabkan karena tidak
terkendalinya aliran sungai, akibat kenaikan debit, pendangkalan dasar badan
sungai dan penyempitan sungai karena sedimentasi, adanya kerusakan lingkungan
pada daerah hulu (wilayah atas kota Semarang) atau daerah tangkapan air (recharge
area) serta diakibatkan pula oleh ketidakseimbangan input output pada saluran
drainase kota. Cakupan banjir saat ini telah meluas di beberapa kawasan di Kota
Semarang, yang mencakup sekitar muara Kali Plumbon, Kali Siangker sekitar
Bandara Achmad Yani, Karangayu, Krobokan, Bandarharjo, sepanjang jalan di
Mangkang, kawasan Tugu Muda Simpang Lima sampai Kali Semarang, di Genuk
dari Kaligawe sampai perbatasan Demak (Pemkot Semarang, 2011). Persoalan lain
yang sering muncul adalah terjadi air pasang laut (Rob) di beberapa bagian di
wilayah perencanaan yang menjadi langganan genangan akibat rob. Saluran
drainase yang mestinya menjadi saluran pembuangan air ke laut berfungsi
sebaliknya (terjadi Backwater), sehingga sistem drainase yang ada tidak dapat
berjalan dengan semestinya. Hal ini menjadi lebih parah bila terjadi hujan pada
daerah tangkapan dari saluran-saluran drainase yang ada. Sehingga terjadi luas
genangan yang semakin besar dan semakin tinggi.

B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan diatas, maka dapat dirumuskan
permasalahannya adalah sebagai berikut:
1. Apa definisi banjir?
2. Apa jenis-jenis banjir?
3. Apa penyebab banjir?
4. Apa dampak dari peristiwa banjir?
5. Bagaimana cara menanggulangi banjir?
6. Apa penyebab banjir yang terjadi di Mangkang, Semarang?
7. Apa penyebab banjir yang terjadi di Kabupaten Klaten?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui definisi tentang banjir.
2. Mengetahui jenis-jenis banjir.
3. Mengetahui penyebab terjadinya banjir.
4. Mengetahui dampak dari peristiwa banjir.
5. Mengetahui cara penanggulangan banjir.
6. Mengetahui penyebab banjir yang terjadi di Mangkang, Semarang.
7. Mengetahui penyebab banjir di Kabupaten Klaten.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Banjir
Menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian banjir
adalah berair banyak dan juga deras, kadang-kadang meluap. Hal itu dapat terjadi
sebab jumlah air yang ada di danau, sungai, ataupun daerah aliran air lainnya yang
melebihi kapasitas normal akibat adanya akumulasi air hujan atau pemampatan
sehingga menjadi meluber. Banjir dapat menyebabkan kerusakan parah, khususnya
pada daerah yang padat penduduk yang berada di bantaran sungai atau daerah-
daerah yang terkena banjir periodik.

B. Jenis-Jenis Banjir
Berikut adalah jenis-jenis banjir berdasarkan factor-faktor penyebabnya:
1. Banjir Air
Penyebab banjir air dikarenakan meluapnya air di danau, sungai, selokan,
atau aliran air yang lainnya sehingga menyebabkan air tersebut naik dan
menggenangi daratan. Biasanya banjir air disebabkan karena hujan yang
terjadi secara terus-menerus sehingga mengakibatkan aliran air tersebut
tidak dapat menampung air yang berlebih.
2. Banjir Bandang
Banjir bandang merupakan banjir yang mengangkut air dan juga lumpur.
Banjir bandang pada umumnya terjadi di area pegunungan yang tanah
pegunungan tersebut seolah longsor karena adanya air hujan yang ikut
terbawa air ke daratan yang lebih rendah.
3. Banjir Lumpur
Banjir lumpur merupakan banjir yang mirip banjir bandang namun lumpur
tersebut keluar dari dalam bumi sehingga dapat menggenangi daratan.
4. Banjir Rob ( Laut Pasang )
Pengertian banjir rob merupakan banjir yang disebabkan karena pasang air
laut. Pasang air laut pada umumnya akan menahan air sungai yang
menumpuk, hingga dapat menjebol sebuah tanggul dan menggenangi
daratan.
5. Banjir Cileunang
Banjir cileunang ialah suatu banjir yang mirip dengan banjir air akan tetapi
banjir tersebut dikarenakan hujan yang sangatlah deras dan mempunyai
debit air yang banyak. Terjadinya banjir ini sangatlah cepat, hal ini karena
hujan yang terjadi sangatlah deras sehingga dapat terjadi dalam waktu
cepat.

C. Penyebab Banjir
Berikut adalah penyebab terjadinya peristiwa banjir:
1. Curah hujan tinggi
2. Permukaan tanah lebih rendah dibandingkan muka air laut.
3. Terletak pada suatu cekungan yang dikelilingi perbukitan dengan
pengaliran air keiuar sempit.
4. Banyak pemukiman yang dibangun pada dataran sepanjang sungai.
5. Aliran sungai tidak lancar akibat banyaknya sampah serta bangunan di
pinggir sungai.
6. Kurangnya tutupan lahan di daerah hulu sungai.
7. Hutan gundul akibat penebangan hutan secara liar.
8. Bendungan jebol.
9. Drainase yang sudah diubah tanpa memperhatikan amdal.

D. Dampak Banjir
Berikut adalah dampak terjadinya peristiwa banjir:
1. Menyebarnya berbagai bibit-bibir penyakit.
2. Kehilangan harta benda.
3. Pertanian, tanaman, atau ladang yang rusak.
4. Menimbulkan banyak korban apabila terjadi banjir bandang.
5. Fasilitas umum, sarana dan prasarana yang menjadi rusak.
6. Jarang air karena sebelumnya sudah terkontaminasi dengan banjir.
7. Pohon-pohon yang lama terendam banjir akan mati.
8. Dampaknya dalam jangka panjang, jumlah wisatawan yang datang ke
daerah tersebut akan menurun.
9. Pemulihan kembali wilayah bencana membutuhkan waktu yang lama.
10. Mahalnya biaya untuk membangun sarana dan prasarana yang rusak akibat
banjir.
11. Terjadi kenaikan harga, hal ini karena bahan makanan yang menjadi langka.

E. Cara Penanggulangan Banjir


Berikut adalah cara penanggulangan peristiwa banjir:
1. Sungai ataupun selokan untuk tidak digunakan untuk membuang sampah
atau tempat pembuangan sampah. Kebersihan dan deras arusnya harus di
pantau setiap bukan hanya mengamati jika terjadi banjir.
2. Larangan pembuatan rumah penduduk di sepanjang sungai. Tanah di
pinggiran sungai tidak seharusnya digunakan untuk pemukiman penduduk
karena menyebabkan banjir dan tatanan masyarakat tidak teratur.
3. Melaksanakan program tebang pilih dan reboisasi.
4. Menata daerah aliran-aliran air seperti sungai, danau, dan lain sebagainya
sesuai dengan fungsinya.
5. Mengadakan bakti sosial untuk membersihkan sungai-sungai dan saluran air
6. Membuat sumur-sumur resapan untuk menampung air hujan.
BAB III
CONTOH KASUS BENCANA BANJIR DI INDONESIA
A. Banjir Yang Terjadi Di Kota Semarang ( Mangkang )

Wilayah Mangkang Wetan, Kota Semarang, tepatnya di Jalan Kauman RT


02 RW 03, mengalami banjir bandang pada Rabu (22/11/2017) sekitar pukul 17.30
WIB. Banjir ini terjadi karena hujan deras yang turun seharian dan mengakibatkan
Sungai Beringin meluap. Tanggul setinggi lima meter dan rumah-rumah di
sekitarnya pun hancur akibat banjir tersebut.
Salah satu warga mengatakan, banjir melahap rumahnya sampai 1 meter dan
menghancurkan sejumlah barang di dalam rumah. Banjir tersebut menyebabkan
100 rumah terendam banjir setinggi 1 meter dan hanya di RW 3 yang terkena banjir
bandang. Banjir bandang tersebut merendam dan merusak sejumlah rumah warga.
Namun, belum terdata jumlah rumah yang rusak.
Banjir bandang itu terjadi karena tanggul Sungai Beringin jebol akibat
kelebihan debit air setelah diguyur hujan. BPBD dan masyarakat setempat akan
membersihkan sisa lumpur di rumah-rumah warga.
B. Banjir yang Terjadi di Kabupaten Klaten

Hujan deras disertai angin yang melanda Kabupaten Klaten sejak kemarin,
Selasa (28/11/2017), mengakibatkan aliran sungai yang melewati beberapa
kecamatan di Klaten meluap.
Pada luapan air tersebut hanya menggenangi lahan persawahan, namun
karena hujan terus turun, debit air terus meninggi hingga pada akhirnya masuk ke
pemukiman warga.
Kepala BPBD Klaten mengatakan, ada sebanyak enam kecamatan di
Kabupaten Klaten yang terdampak banjir akibat kondisi cuaca ekstrim. Enam
kecamatan itu ialah Prambanan, Gantiwarno, Wedi, Bayat, Cawas dan Trucuk.
Di daerah Prambanan ada 50 hektar tanaman padi terendam akibat luapan
anak sungai dengkeng. Di Kecamatan Gantiwarno ada lima desa yang terendam,
yaitu Desa Kragilan meluap ke sawah, Desa jogoprayan, Desa Gentan, Desa Sawit,
Desa Ngandong saluran jebol. Total kurang lebih 120 hektar sawah terendam
banjir.
Selanjutnya, di kecamatan Wedi, setidaknya 100 hektar lahan tanaman padi
di Desa Pacing terendam air. Tak hanya itu, bahkan luapan air karena hujan masuk
ke pemukiman warga yang mengakibatkan kurang lebih 2.000 warga terdampak di
kecamatan tersebut.
Bahkan puluhan warga yang bermukim di wilayah Wedi terpaksa
diungsikan karena kampung di mana mereka tinggal terisolir oleh genangan air.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Banjir akhir-akhir ini merupakan bencana alam akibat intensitas hujan deras
yang melanda di Indonesia, terutama di daerah Kota Semarang dan Kabupaten
Klaten. Sebenarnya penyebab utama dari banjir itu adalah akibat dari perbuatan
manusia sendiri, misalnya saja adanya penebangan pohon secara liar di hutan, maka
terjadilah banjir, kemudian adanya pembuangan sampah sembarangan sehingga
mengakibatkan aliran air tersumbat, maka terjadilah banjir.
Selain itu, daerah yang menjadi langganan banjir terutama pada daerah sekitar
arus sungai, akibat hujan yang deras membuat aliran Sungai Dengkeng yang
melewati beberapa kecamatan di Klaten mengalami kelebihan debit air. Namun
daerah yang jauh dari sungai pun kadang terkena musibah banjir juga jika curah
banjir terjadi hujan yang datang terus menerus dan tanggul tidak lagi sanggup
menampung banyaknya debit air hujan mengakibatkan kerusakan pada tanggul
Sungai Beringin sendiri, maka dari itu 100 rumah warga terendam air tanggul
setinggi 1 meter.
Dengan demikian, seluruh lapisan masyarakat yang ada di Indonesia serta
pemerintah harus bersama-sama mencegah bencana banjir dengan melakukan
sosialisai tentang kebersihan lingkungan terutama dalam hal membuang sampah
pada tempatnya, mengadakan kerja bakti membersihkan sungai-sungai dan saluran
air, mengadakan reboisasi dan tebang pilih, pengecekan secara berkala pada
tanggul-tanggul sungai, membuat sumur-sumur resapan air hujan.
DAFTAR PUSTAKA
http://umum-pengertian.blogspot.co.id/2016/01/pengertian-umum-banjir-
penyebab-dampak-menanggulangi.html
http://woocara.blogspot.co.id/2016/02/pengertian-banjir-penyebab-akibat-
macam-macam.html
https://damaruta.blogspot.co.id/2014/10/apakah-pengertian-penyebab-dampak-
dan_29.html
http://fitrifee.blogspot.co.id/2013/05/contoh-makalah-problematika-banjir-
di_724.html
http://regional.liputan6.com/read/3172201/tanggul-jebol-banjir-bandang-
menerjang-mangkang-semarang
http://regional.kompas.com/read/2017/11/22/21275461/di-semarang-banjir-
bandang-hingga-1-meter-terjadi-di-mangkang-wetan
http://jogja.tribunnews.com/2017/11/29/klaten-darurat-banjir-ribuan-warga-
terdampak-banjir
http://makalahlaporanterbaru1.blogspot.co.id/2014/01/makalah-tentang-
bencana-banjir.html

Anda mungkin juga menyukai