Ontologi adalah ilmu yang mempelajari kenyataan atau realitas konkrit. Epistemologi adalah
ilmu yang mempelajari cara memperoleh ilmu pengetahuan berdasarkan kenyataan. Axiology
adalah ilmu yang mempelajari praktik manusia dalam menggunakan ilmu ontologi. Ketiga dimensi
ilmu tersebut mempelajari benas-salah ilmu pengetahuan berdasar realitas konkrit. Hal ini berbeda
dengan etika dan moral manusia.
Etika itu bersifat praktis karena mengutamakan pertimbangan atau refleksi mengenai
seharusnya manusia berprilaku, sedangkan ilmu pengetahuan sifatnya empiris karena
mengutamakan teknis penguasaan dan pengelolaan realitas konkret (fakta) (Poepowardoyo dan
Seran, 2015:273). Etika terbagi menjadi :
1. Etika teologis, yaitu prilaku itu baik berdasar tujuannya baik; telos artinya tujuan
2. Etika deontologis, yaitu prilaku itu baik berdasar kehendak bebas dan motif pribadi.
Kedua jenis etika itu dikembangkan oleh Emanuel Kant (1724-1804), Karl Marx (1818-
1883) dan Hubermas (1929 -….).
Masalah “kerusakan moral atau moral Hazard’, Muhammad Syafii Antonio pada
tanggl 08 Juli 2002 menulis dalam harian Republika sebagai berikut : WorldCom dan Moral
Economi. Minggu-minggu ini tampaknya kita di sibukkan dengan runtuhnya beberapa
perusahaan raksasa AS baikkarena kecurangan maupun penipuan pelaporan akuntansi.
Setelah kasus Enron Energy, perusahaan terbesar ketujuh di AS dan pemimpin pasar di Wall
Street, kini kita dihebohkan lagi oleh WorldCom, Xerox, AOI, dan Vivendi Universal.
Viven Universal misalnya, pemilik rumah produksi film raksasa Universal Studio dan
jaringan telekomunikasi Akbar Prancis, terpaksa harus memecat Jean Marie Messier (CEO)
dan jajaran direksinya karena memanipulasi laporan keuangan tahun 2001 sebesar 1,5 miliar
dolar (sumber : Reuters, 4 Juli 2002).
Modus penipuan dan amoral ekonomi juga ternyata sering melibatkan pejabat. Dalam
jajaran kabinet George W Bush tercatat beberapa nama mantan saudagar minyak. Dick
Cheney, misalnya, terkenal sangat dekat dengan CEO Enron Kenneth Lay. Dia memberikan
banyak kemudahan kepada Lay. Demikian juga halnya dengan Donald Evans, yang
mengatur lalu lintas dana politik untuk suksesnya kampanye Bush dalam kapasitasnya saat
itu sebagai manager kampanye Bush. Di Indonesia sendiri, kita mencatat keterlibatan
beberapa mantan presiden dalam kasus Bulog, berbagai yayasan, demikian juga dengan
ketua DPR dalam kasus yang hampir sama.
Abu Ya’la Ma’qil bin Yasir meriwayatkan Rasulullah Saw bersabda ”setiap hamba
yang diserahi tugas untuk memimpin rakyat oleh Allah, kemudian pada saat matiya ia dalam
menipu rakyatnya, maka pasti Allah haramkan surga baginya”. (HR. Bukhari Muslim).
Menyadari hal ini islam menegaskan bahwa pertanggungjawaban laporan keuangan
dan bisnis seorang muslim tidak akan berakhir di meja Arthur Andersen, Ernst & Young,
atau KMPG, tetapi baru berakhir di meja hijau Allah SWT. Dimensi inilah yang harus kita
hayati dan terapkan lebih jauh.