Anda di halaman 1dari 15

PERLUNYA PERENCANAAN DALAM

ORGANISASI

DISUSUN OLEH:

Balya husain (201610160311001)


Muhammad Revian Fikri H (201610160311002)
Ramadhan harwin herlambang (201610160311003)

JURUSAN MANAJEMEN 2A
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2017

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih
dan sayang-Nya memberikan pengetahuan, kemampuan dan kesempatan kepada
penyusun sehingga mampu menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Perlunya perencanaan dalam organisasi”. Makalah ini ditulis sebagai tugas
mata kuliah Pengantar Manajemen.

Penyusun menyadari, bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak


kekurangan-kekurangan karena keterbatasan kemampuan, masukan yang
bersifat membangun akan sangat membantu penyusun untuk memperbaiki
kekurangannya. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi yang
membaca.

Malang, 24 Maret 2017

Penyusun

ii
COVER ........................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................iii
A. BAB 1 ................................................................Error! Bookmark not defined.
1.1 pengertian .............................................................Error! Bookmark not defined.
1.2 hubungan antara organisasi dan manager ........................................................... 3
1.3 pentingnya organisasi ......................................................................................... 4
1.4 tujuan dalam mengorganisir ............................................................................... 4
1.5 unsur- unsur dalam organisasi ........................................................................... 5
1.6 prinsip- prinsip organisasi ................................................................................. 5
1. prinsip kesatuan perintah............................................................................. 5
2. prinsip pembagian kerja.............................................................................. 5
3. prinsip pelimpahan wewenang ................................................................... 5
4. prinsip persatuan arah ................................................................................. 5
5. jenjang pengawasan/ rentangan pengawasan.............................................. 6
B. BAB II .............................................................................................................. 6
2.1` Analisa kebaikan dan keburukan bentuk organisasi ......................................... 7
2.2 bentuk- bentuk organisasi : .............................................................................. 7
1.organisasi garis ............................................................................................ 8
2.organisasi fungsional ................................................................................... 8
3.organisasi garis dan staff ............................................................................. 8
4.organisasi panitia ......................................................................................... 8
C. BAB III ............................................................................................................. 9
PENUTUP ................................................................................................................... 9

Kesimpulan…………………………………………………………………

iii
BAB I
GAMBARAN UMUM
1.1 Pengertian
Seorang manajer bekerja dalam suatu organisasi. Apakah organisasi itu ?
Organisasi adalah penataan sekumpulan orang secara di sengaja guna
mencapai tujuan tujuan tertentu. Sekolah atau universitas adalah sebuah
organisasi demikian pula berbagai badan dan ikatan mahasiswa,
pemerintahan, departemen pemerintah, agama. Kesemua yang di sebutkan di
sini dikatakan sebagai organisasi karena memiliki 3 sifat organisasi yang
umum
Struktur
Tujuan yang nyata
yang jelas
orang

Pertama sebuah organisasi mempunyai tujuan yang jelas terdefinisi.


Tujuan ini biasanya di tuangkan ke dalam sasaran sasaran yang hendak di
capai oleh organisasi. Kedua sebuah organisasi tentulah terdiri dari orang
orang. Di butuhkan SDM untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang
harus di lakukan untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi. Ketiga, sebuah
organisasi memiliki suatu bentuk struktur yang mengatur hak dan kewajiban
para anggotanya dalam melaksanakan pekerjaan pekerjaan organisasi.
Struktur ini dapat bersifat terbuka dan fleksibel, dimana tidak terdapat
batasan batasan pekerjaan yang kaku dan strata strata yang tegas.

Pendapat lain menurut para ahli mengenai organisasi seperti berikut :

1. Organisasi adalah sebuah unit sosial yang dikoordinasikan secara sadar,


terdiri atas dua orang atau lebih dan yang relatif terus-menerus guna
mencapai satu atau serangkaian tujuan bersama (Robbins dan Judge,
2008:5).

2. Organisasi adalah suatu wadah yang dibentuk untuk mencapai tujuan


bersama secara efektif (Wibowo, 2007:1).

3. Organisasi adalah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur, dan


terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja sama dalam mencapai
tujuan tertentu.Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja
(Hasibuan, 2004:120).

Dari pengertian diatas, Perencanaan dalam organisasi adalah penentuan


arah tindakan dalam suatu wadah yang memiliki tujuan yang sama dan
jelas. Perencanaan dalam organisasi merupakan hal yang penting karena
menentukan tujuan.

1
1.2 hubungan antara organisasi dan manager
Organisasi sebagai wadah atau tempat dari pada manajemen mempunyai
hubungan yang erat sekali dengan manajemen yang saling berpengaruh. Apabila
organisai baik teteapi manajemen tidak baik,maka sudah banyak tentu akan
terpengaruh sehingga organisasi tidak akan bergerak demikian juga sebaliknya,
apabila manajemen baik, tetapi organisasinya buruk maka akan timbul apa yang
di sebut missmanagement. Hubungan antara organisasi dan manjemen dapat
diibaratkan sebagai hubungan antara badan jasmani dengan jiwa.

Apabila badan jasmani baik, tetapi jiwa kita tidak sehat (rusak), maka badan
badan jasmani akan terpengaruh dan lama kelamaan menjadi rusak dan
demikian juga terjadi sebaliknya.

1.3 pentingnya organisasi


Dari seorang manajer sangat di perlukan kemahiran untuk mengorganisir
(organizing skill). Setiap perusahaan atau organisasi ada kecenderungan untuk
berkembang dengan demikian semakin banyak jenis pekerjaan yang harus di
laksanakan dan semakin besar pula tugas dan tanggung jawab yang di pikul oleh
seorang manajer dalam waktu tertentu sedang kemampuannya relatif sangat
terbatas, untuk mengatasi hal tersebut, maka perlu menambah tenaga dari
berbagai keahlian yang harus dimiliki.
Perkembangan suatu organisasi/perusahaan mengakibatkan pula
meluasnya lokasi, sehingga suatu pekerjaan harus di kerjakan dan harus di
selesaikan di berbagai tempat. Semua hak ini memberikan lapisan seperti
piramit, sehingga seorang manajer benar benar di tuntut suatu keahlian dalam
mengorganisir. Apabila manajer tidak melakukan kegiatan perorganisasian,
maka perusahaan/organisasi tidak efektif lagi. Jadi, pengorganisasian sangat di
perlukan karena :
1. pekerjaan tersebut di beberapa tempat, setiap jenis pekerjaan
memerlukan keahlian yang berbeda beda dan berbagai keahlian ini
tidak mungkin di miliki oleh satu orang.
2. Pekerjaan dalam organisasi di kembangkan oleh orang banyak,
sehingga perlu adanya pembagian tugas kepada setiap orang sesuai
keahliannya.

1.4 tujuan dalam mengorganisir


Tujuan daripada mengorganisir/ pengorganisasian dapat dikemukakan sebagai
berikut:

a) Meningkatkan spesialisasi (pengkhususan kerja)


b) Mempermudah pelaksanaan tugas
c) Mempermudah pelaksanaan pengawasan
d) Mempermudah pertanggung jawaban terhadap pekerjaan yang
dilimpahkan kepada para bawahan.
e) Dapat di ketahui dengan segera siapa yang bertanggung jawab
terhadap suatu jenis pekerjaan.

ii
f) Setiap kegiatan dapat terkoordinir ke arah sasaran yang telah di
tetapkan.
g) Dapat di ketahui beberapa jumlah tenaga yang di perlukan dan
persyaratan apa yang di perlukan
h) Adanya suatu kepastian tentang apa yang harus di kerjakan oleh
setiap pegawai.

1.5 unsur-unsur dalam organisasi


Setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur unsur tertentu yaitu sebagai
berikut :

1. Himpunan orang-orang
Suatu organisasi merupakan himpunan orang orang dan merupakan
proses kerja sama minimal atau paling sedikitnya antara 2 orang apabila
proses kerja sama tersebut di lakukan oleh orang banyak, maka
organisasi harus di susun lebih sempurna lagi.
2. Sebagai tempat atau wadah
Organisasi merupakan suatu tempat atau wadah dimana orang orang
dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan, tanpa
adanya suatu organisasi, maka orang orang akan sulit untuk
melaksanakan suatu kerjasama.
3. Bekerjasama
Suatu organisasi merupakan proses kerjasama yang dilakukan oleh orang
orang banyak. Dengan melalui organisasi, maka proses kerjasama inilah
akan dapat dilaksanakan lebih baik.
4. Tugas dan masing masing jelas
Tugas dan kedudukan masing masing orang serta hubungan antara 1
dengan lainnya akan dapat lebih jelas sehingga dobel pekerjaan atau
overlaping akan dapat di hindarkan, dengan adanya organisasi yang baik,
maka masing masing orang yang bekerja sudah tau tugas dan
kewajibannya serta mengetahui hubungan antara 1 dengan yang lainnya.
5. Pencapaian tujuan bersama
Sebagaimana di ketahui bahwa organisasi di bentuk adalah untuk
mencapai tujuan bersama, sehingga organisasi tidak dapat di bentuk
tanpa sebelumnya menetapkan tujuan apa yang akan di capai nantinya,
orang orang bekerja apa melaksanaakan fungsinya dengan apa yang
harus di gariskan dari organisasi

1.6 prinsip-prinsip organisasi

1. Prinsip kesatuan perintah


Prinsip ini menghendaki agar semua perintah berasal dari seorang
pemimpin saja. Berarti bahwa setiap pegawai hanya mempunyai satu
atasan saja. Disamping itu semua perintah hendaknya dilakukan melalui
saluran hirarki atau melalui rantai komando. Maksudnya adalah garis-
garis menghubungkan unit satu dengan yang lain. Apabila para bawahan
akan menyampaikan suatu laporan harus melalui atasan langsung
(setingkat diatasnya) dan demikian juga pmpinan hanya memberikan
perintah kepada para bawahanya langsung dan tidak boleh memerintah

10
yang bukan bawahanya. Namun dalam keadaan darurat dan apabila
dianggap perlu. Setiap pimpinan dapat memberikan kepada setiap
bawahan.
2. Prinsip pembagian kerja
Semua tugas yang terdapat dalam organisasi harus dibagi- bagi kepada
semua pengawas sesuai dengan tingkat kemampuan dan keahlian yang
dimiliki masing- masing pegawai.
Misalnya tugas staff merupakan member tugas bantuan yang terdiri dari
a) Staff ahli. Tugasnya memberi nasehat dan advis
b) Staff teknis, tugasnya di hubungkan dengan tindakan- tindakan
teknis
c) Staff pelayanan tugasnya memberikan pelayanan.

Dalam pembagian kerja harus diberikan penjelasan secara jelas


tentang:
1) Jenis pekerjaan yang harus dikerjakan
2) Persyaratan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas.
3) Sampai dimana wewenang dan tanggung jawabnya.
4) Tujuan yang akan dicapai.

3. Prinsip pelimpahan wewenang


Yang di maksud di sini adalah memberikan sebagian tugas dan
wewenang yang dimiliki oleh seseorang pempinan kepada para
bawahannya yang di ikutti oleh suatu penanggung jawaban dari yang
menerima pelimpahan. Pelimpahan wewenang merupakan cara
mengadakan pembagian tugas dalam organisasi antara pemimpin dan
bawahan. Dalam pelimpahan wewenang, pimpinan tetap ikut
bertanggung jawab apabila kemudian hari terjadi kesalahan-kesalahan,
kekeliruan atau penyimpangan penyimpangan yang tidak di inginkan.
Adapun tujuan di adakan pelimpahan wewenang adalah untuk
mendapatkan efesiensi dalam kelancaran pelaksanaan tugas organisasi
Pelimpahan wewenang diperlukankarena beberapa hal yaitu :
 Adanya unsur kepercayaan dari pihak atassan kepada pihak
bawahan
 Ketidakmampuan pimpinan untuk melaksanakan semua tugas
tanpa di bantu oleh bawahannya sehingga diperlukan pelimpahan
wewenang
 Adanya tugas pekerja yang di lakukan secara tersebar di beberapa
tempat
 Adanya kecenderungan dari pihak pimpinan untuk membebaskan
diri dari sebagian tugas yang di hindari

4. Prisip persatuan arah (unit of direction)

iv
Prisip ini menghendaki bahwa semua kegiatan semua sumber dana di
tujukan kepada satu tujuan pokok organisasi dan semua unit yang ada
dalam organisasi di arahkan untuk mencapai tujuan organisasi.
Di dalam prinsip persatuan arah ini di perlukan :
K = koordinasi yaitu suatu usaha yang dilakukan oleh pimpinan
organisasi untuk mendapatkan kerja sama di antara unit yang ada dalam
organisasi, sehingga terciptanya saling pengertian.
I = intergrasi yaitu suatu kegiatan untuk menyatukan semua tindakan
sehingga terdapat kesatuan gerak kearah terciptanya tujuan organisasi
S = singkronisasi atau meyelaraskan
S = simplifikasi atau menyerasihkan
5. Jenjang pengawasan/rentangan pengawasan (span of control)
Span of control adalah sinonim dengan span of outhority. Maksudnya
adalah sampai berapa jauh pimpinan atau atasan mampu mengadakan
secara efektif. Tentang kemampuan seorang pimpinan mengawasi
berfariasi adanya pengawasan sebanyak 3 orang 5 orang ada yang
mampu 8 orang. Dalam prakrik misalnya dalam suatu pabrik industri di
indonesia seorang mandor atau supervisor mempunyai bawahan lebih
dari 10 orang meskipun hal ini dapat berjalan tapi tentu saja hal ini
kurang efektif.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi kemampuan pengawasan secara
efektif antara lain yaitu :
a) Faktor jumlah
b) Faktor kecakapan
c) Faktor pengalaman
d) Faktor jarak/tempat

10
BAB II
Analisis kebaikan dan keburukan bentuk organisasi

2.1 keuntungan kentungan adanya organisasi yang baik dengan adanya


penyelenggaraan organisasi yang baik, maka keuntungan keuntungan
tertentu yang akan di peroleh antara lain yaitu :
 perencanaan (planning) yang di buat besar kemungkinan akan di
laksanakan dengan baik.
 Dalam pelaksaaan organisasi tersebut akan dapat di lakukan
dengan efisien dan efektif
 Setiap individu dalam organisasi akan mengetehui tugas dan
tanggung jawabnya masing masing serta hubungan antara yang
satu dengan yang lain
 Manajer secara tidak langsung telah memaksukkan unsur unsur
koordinasi di dalamnya
 Akan dapat di hindari kesimpang siurran pekerjaan atau dobel
pekerjaan
 Manajer akan mengetahui kebutuhan personil secara lebih tepat
baik kuantitas maupun kualitas.
 Daya, dana, dan fasilitass fasilitas yang tersedia akan dapat di
daya gunakan.
 Merupakan suatu tempat kerja sama yang baik antara personil
yang satu dengan personil lainnya dan kemungkinan untuk
mengadakan pembagian kerja sacara baik dan penempatan orang
orang yang tepat pada tiap departemen atau bagian

2.2 bentuk bentuk organisasi


Yang dimaksud dengan bentuk organisasi di sini adalah pengolongan organisasi
yang di dasarkan di laksanakan pada kekuasaan dan tanggung jawab tiap tiap
orang, bagian serta kedudukan masing masing dalam organisasi sebagai suatu
kesatuan bentuk -bentuk organisasi pada umunya adalah :
1. Organisasi garis

Organisasi ini sering sering juga di sebut dengan nama organisasi militer karena
militerlah yang mempergunakan bentuk organisasi sampai sekarang setiap
pekerjaan mengenai satu pimpinan setingkat di atasnya

6
pimpinan

KABAG. KABAG. KABAG. KABAG.


PRODUKSI KEUANGAN PERSONALIA PEMASARAN

BURUH
MANDOR

BURUH
MANDOR

Bentuk organisasi garis mempunyai segi kebaikan, keburukan yaitu:


Kebaikan:
1. Asas unity of commond (kesatuan perintah)
2. Dapat menjamin kedisiplinan yang kuat
3. Koordinasi relative mudah dilaksanakan
4. Pengawasan secara ketat terhadap kegiatan para pegawai bawahan dapa
dilaksanakan dengan mudah.
Keburukan:
1. Perluasan organisasi berarti penambahan beban dan tanggungjawab
kepala dengan span of control atau span of authority
2. Anggota organisasi terutama para bawahan tidak punya kesempatan
untuk berkembang.
2.3 organisasi fungsional
pada umumnya terdapat pada organisasi niaga. Dalam organisasi ini di
susun atas dasar kegiatan dari tiap tiap fungsi sesuai dengan
kepentingan perusahaan, dimana tiap tiap kegiatan atau fungsi tidak
dapat berdiri sendiri karena fungsi yang satu dengan yang lain saling
ketergantungan
umpamanya fungsi produksi tergantung pada fungsi keuangan atau
finansial, fungsi produksi tergantung dari fungsi personalia.

Kebaikan :
1. dapat memanfaatkan keahlian khusus secara maksimal
2. bertanggng jawab atas fungsi yang terjamin

10
keburukan :
1. dapat menimbulkan kebingungan dari pekerja pekerja yang ada di
bawahnya hal ini di sebabkan karena setiap atasanya dapat
memerintah setiap bawahannya
2. ketegasan dalam perintah dan kedisiplinan kurang terjamin
3. sulit melaksanakan kesatuan perintah

2.4 organisasi garis dan staf


Organisasi garis dan staf adalah gabungan dari organisasi garis dan organisasi
fungsional. Organisasi garis dan staff pada umumnya di gunakan pada
organisasi pemerintah staff dapat di bedakan menjadi staf umum, ahli dan
pribadi

Kebaikan :
1. adanya pembagian pekerja yang jelas
2. disiplin dapat di pegang
3. kesempatan para pegawai untuk mengembangkan keahliannya
4. ikut serta dalam pelimpahan wewenang dan tanggung jawab
5. adanya kerja sama yang baik antara bagian yang satu dengan bagian
yang lainnya
keburukan :
1. kekaburan antara tugas lini dan staff sering timbulnya pertikaian dan
pertentangan antara petugas lini dan petugas staff
2.5 organisasi panitia
Bentuk organisasi panitia adalah merupakan sekelompok orang-orang yang
bertujuan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan khusus, dimana kegiatan ini
tidak dapat diselesaikan oleh seseorang atau sebuah dewan
Kebaikan:
1. adanya dorongan kerja sama secara suka rela
2. adanya koordinasi secara sederhana
3. keputusan-keputusan yang diambil diharapkan akan lebih baik
4. adanya konsolidasi wewenang
keburukan:
1. banyaknya waktu terbuang dan biaya
2. adanya kecerendungan tedensi untuk mengelak
3. kurang danya sifat-sifat kepemimpinan
4. tanggung jawab terbagi-bagioleh anggota

8
2.4 sentralisasi dan disentralisi
Sentralisasi adalah kadar dimana pengambilan keputusan terkonsentrasi pada
tingkat level organisasi yang lebih tinggi
Disentralisasi adalah kadar dimana pekerja level bawah bisa memberikan
imput atau bahkan membuat keputusan
Sentralisasi-disentralisasi itu relatif, tidak mutlak – dengan kata lain, suatu
organisasi tidak pernah benar tersentralisasi dantidak pernah benar benar
disentralisasi
Lebih tersentralisasi
 lingkungan lebih stabil
 manajer level bawah kurang mampu atau berpengalaman dalam
membuat keputusan di bandingkan manajer level atas
 manajer level bawah tidak mau memberikan suara dalam pengambilan
keputusan
 keputusan biasanya relatif minor
 organisasi cenderung menghadapi krisis atau resiko kegagalan
perusahaan
 organisasinya besar
lebih terdesntralisasi
 lingkungan lebih kompleks, tidak pasti
 manajer level bawah mampu dan berpengalaman dalam
pengambilan keputusan
 manajer level bawah ingin bersuara dalam pengambilan keputusan
 keputusannya siknifikan
 budaya perusahaan terbuka untuk memungkinkan para manajer
bersuara tentang apa yang sedang terjadi
 perusahaan tersebar secara geografis

10
BAB III

3.1 kesimpulan
Bahwasanya seorang manajer harus dapat menentukan bentuk dan struktur
organisasi yang terbaik untuk organisasi tersebut dengan dengan adanya
kelebihan dan kekurangan bentuk bentuk organisasi

3.2 pendapat kelompok


Pendapat kami bahawa dalam sebuah organisasi selain di perlukannya kerjasama
tim di perlukannya manajemen kerjasama tim yang baik dalam hal ini seorang
manajer harus memiliki keahlian untuk mengatur dan menajalankan
sebuahbentukorganisasitersebut.

10
Daftar pustaka

coulter, m. (2009). manajemen edisi sepuluh. jakarta: penerbit erlangga.

gibson, j.l. (1997). manajemen edisi sepuluh. jakarta: penerbit erlangga.

Thantawi, AS (2013). Pengantar manajemen edisi tiga. Malang: penerbitan FAK.


Ekonomi dan bisnis universitas brawijaya

Coulter, r. (2016). Manajemen jilid 1 edisi 13. jakarta: penerbit erlangga

10

Anda mungkin juga menyukai