SKRIPSI
“Untuk memenuhi salah satu syarat Ujian guna mencapai Gelar Sarjana Keperawatan “
Oleh :
JAROT HERMAWAN
NIM. S1.0020
Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :
Oleh :
JAROT HERMAWAN
NIM. S1.0020
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi Keperawatan yang berjudul :
Oleh :
JAROT HERMAWAN
NIM. S1.0020
Telah diuji pada tanggal 7 Januari dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk
mendapatkan gelar Sarjana Keperawatan
Penguji,
iii
iv
KATA PENGANTAR
Infeksi Menular Seksual (IMS) Dengan Perilaku Seksual Remaja di SMA Negeri 5
Surakarta”. Skripsi ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir
sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis
menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Proposal
Skripsi ini tidak diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
kepada penulis.
5. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta terima kasih atas
v
6. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh
8. Seluruh siswa yang telah bersedia diambil datanya guna penyusunan Proposal
Skripsi ini.
banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi
semua pihak.
Penulis,
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
BAB I. PENDAHULUAN
1. Pengetahuan ........................................................................... 9
2. Remaja ................................................................................... 17
4. Perilaku …………………………………………………….. 32
B. Kerangka Teori............................................................................. 35
D. Hipotesis ....................................................................................... 37
vii
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2014
Jarot Hermawan
ABSTRAK
xii
BACHELOR DEGREE PROGRAM IN NURSING SCIENCE
KUSUMA HUSADA SCHOOL OF HEALTH OF SURAKARTA
2014
Jarot Hermawan
ABSTRACT
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia memiliki proporsi kurang lebih 1/5 dari jumlah seluruh penduduk.
Sesuai dengan proporsi remaja dunia dimana jumlah remaja diperkirakan 1,2
milyar atau sekitar 1/5 dari jumlah penduduk dunia. Masa remaja merupakan
masa pancaroba yang pesat, baik secara fisik, psikis dan sosial. Masuknya
berbagai yang bebas tidak melalui saringan yang benar menurut etika dan
(Depkes RI 2007).
manusia, karena pada masa tersebut terjadi proses awal kematangan organ
reproduksi manusia yang disebut sebagai masa pubertas. Pubertas berasal dari
adolescence berasal dari kata adolescere yang berarti dewasa. Masa remaja
juga merupakan masa peralihan dari anak-anak ke dewasa bukan hanya dalam
(Sarlito 2010).
1
2
tentang kesehatan reproduksi masih rendah. Salah satu contoh 46,2% remaja
masih menganggap bahwa perempuan tidak akan hamil hanya dengan sekali
dalam usia yang agak berbeda. Kematangan seksual pada remaja pria
biasanya terjadi pada usia 10 - 13,5 tahun. Sedangkan pada remaja putri
terjadi pada usia 9 -15 tahun. Bagi anak laki-laki perubahan itu ditandai oleh
perubahan suara dan juga ejakulasi pertama melalui wet dream atau mimpi
basah. Sedangkan pada remaja putri pubertas ditandai dengan menarche (haid
pacar, sebagai wujud kasih sayang. Kontrol internal remaja perempuan dalam
sini merupakan tipe normatif yang membentuk nilai pada individu, termasuk
mengenai seks. Data terhadap 10.833 remaja laki-laki berusia 15-19 tahun
hasil survei dari 9.344 remaja putri yang berusia 15-19 tahun didapatkan data
penis, vagina, anus dan atau mulut (Zakaria2012). Saat ini di dunia terjadi
peningkatan jumlah penderita IMS dari 36,6 juta orang pada tahun 2002
menjadi 3,4 juta orang per tahun 2004, sedangkan di Asia diperkirakan
Penderita IMS di Jawa Tengahterdapat 1454 jiwa pada tahun 2003 dan
mengalami peningkatan pada tahun 2004 menjadi 232 jiwa, untuk semua
jenis kasus IMS dan semua jenis golongan umur (Dinkes Jateng 2004). IMS
terjadi pada umur 12-20 tahun pada tahun 2003 sebanyak 163 kasus terdiri
dari 70 kasus pada pria dan 3 kasus pada wanita di semarang (DinKes Kab
Semarang 2004).
cairan berupa nanah dari alat kelamin, yaitu gonore, uretritis atau sevisitis
non spesifik, kandidiasis dan trikomonas dan IMS yang ditandai dengan
adanya luka atau koreng di alat kelamin yaitu sifilis, ulkus molle,
(Depkes RI 2007).
Dampak IMS bagi remaja perempuan dan laki-laki, yaitu infeksi alat
lainnya. Secara psikologis dampak IMS bagi remaja yaitu rendah diri, malu
dan takut sehingga tidak mau berobat yang akan memperberat penyakit atau
bahkan akan mengobati jenis dan dosis tidak tepat yang justru akan
fisik maupun psikis serta mental dalam menghadapi godaan. Dari uraian di
Surakarta.
Seksual (IMS).
1.4.2.1 Pendidikan
remaja.
1.4.2.4 BagiPeneliti
Tabel 1.1
Keaslian Penelitian
Peneliti Penelitian
Giritontro.
Muhammadiyah sebanyak 3
Sedangkan untuk
sikap, deskripsi
frekuensinya dalam
kategori baik
sebanyak 26
responden (86,7%)
sebanyak 4 orang
(13,3%)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Pengetahuan
2.1.1.1. Pengertian
1. Tahu (Know)
38
39
2. Memahami (Comprehention)
3. Aplikasi (Application)
4. Analisis (Analysis)
5. Sintesa (Syntesis)
6. Evaluasi (Evaluation)
ini disebut metode trial (coba) and error (gagal atau salah) atau
1. Pendidikan
4. Lingkungan
setiap individu.
5. Pengalaman
6. Usia
tentang isi materi yang akan diukur dari subyek penelitian atau
yaitu:
yang lainnya.
46
2006).
2.1.2. Remaja
(Notoatmodjo, 2007).
47
b. Ingin bebas
sendiri
meliputi:
48
1. Perkembangan fisik
2. Perkembangan kognitif
2.1.3.1. Pengertian
(Zakaria2012).
50
maupun anal.
1. Perempuan
c. Sakit pada saat buang air kecil yaitu IMS pada wanita
bagian tubuh
f. Sakit pada bagian bawah perut yaitu rasa sakit yang muncul
2. Laki-laki
c. Sakit pada saat buang air kecil yaitu rasa terbakar atau rasa
di kantong zakar.
a. Gonorhoe
3) Gejala
saat BAK.
4) Komplikasi
venerea.
2) Macam sifilis
3) Komplikasi
lahir cacat.
c. Ulkus molle
Gejala: :
Komplikasi:
sekitarya.
55
2) Tertular HIV
d. Granuloma inguinale
1) Penyebab
kemaluan.
2) Gejala
3) Komplikasi:
labiae/esthiomene).
56
a. Herpes Genitalis
Gejala :
Komplikasi:
5) Tertular HIV
b. Kondiloma akuiminata
1) Penyebab
2) Gejala
3) Komplikasi:
Kandidiasis
a. Penyebab
b. Gejala:
rasa gatal dan iritasi di daerah bibir kemaluan dan berbau kas.
1) Trikomonas Vaginalis
vaginalis.
a) Penyebab
b) Gejala:
strawberry).
kesuburan.
a. Rendah diri
kemih
2.1.5 Perilaku
2.1.5.1 Pengertian
tidak
(Notoatmodjo, 2007).
faktor yaitu :
1. Faktor Predisposisi
perilaku masyarakat.
baik.
Remaja
2.4 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat
Negeri 5 Surakarta.
BAB III
METODE PENELITIAN
pada masa kini. Deskripsi peristiwa dilakukan secara sistematis dan lebih
3.2.1 Populasi
3.2.2 Sampel
66
67
SMA N 5 Surakarta.
berikut:
n = 257 / 1+257(0.05)2
= 257 / 1 + 0,06425
= 257 / 1,6425
= 156,46
= 156 sampel
Dimana :
n : Jumlah sampel
N : Jumlah populasi
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Eksklusi
3.3.1 Lokasi
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
diteliti(Notoatmodjo2010).
70
Tabel 3.1
Definisi Operasional
tidak langsung.
informasi dari responden dalam arti laporan tentang hal-hal yang dia ketahui
(Arikunto2010).
berdasarkan kisi-kisi yang diambil dari sumber teori tentang Infeksi Menular
jika salah dengan skor 0. Pemyataan negatif (unfavorable) jika benar dengan
memberi tanda centang (Ö) pada jawaban yang dianggap benar. Pernyataan
pernah 0.
2 Gemolong Sragen.
Keterangan :
N : Jumlah responden
x : Skor pertanyaan
72
y : Skor total
(Riwidikdo2010).
karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan
Keterangan
= Varians total
dengan selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data
Data sekunder adalah data yang didapat tidak seeara langsung dari
dahulu guna mendapatkan data yang valid sehingga saat menganalisa data
3.6.1.2Coding
3.6.1.3Tabulating
3.7.3Confidentiality (kerahasiaan)
dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan
HASIL PENELITIAN
Surakarta yang terdiri dari 8 kelas antara lain kelas XI IPA 1 sampai dengan
kelas XI IPA 4 dan kelas XI IPS 1 sampai dengan kelas XI IPS 4 sebanyak
156 responden. Dalam hal ini karakteristik responden meliputi umur, jenis
kelamin, dan pendidikan. Berikut akan dijelaskan satu per satu karakteristik
responden.
(39,7%).
78
79
(90,4%).
Surakarta
berikut:
perilaku seksual remaja menggunakan uji statistik chi square (χ2) dapat dilihat
Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa nilai chi square (χ2) sebesar
63,168 > chi square (χ2) tabel (5,99) dengan signifikansi (p value) sebesar
0,000 < 0,05. Hal ini berarti terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan
PEMBAHASAN
5.1 Demografi
Menular Seksual.
dan tujuh dari sepuluh remaja putra sudah pernah melakukan hubungan
sehingga pada tahap ini remaja telah mampu mengambil sikap sesuai
82
83
pertanyaan dengan benar sebanyak 9-11 pertanyaan. Hal ini berarti dapat
dan akibat dari munculnya IMS melalui pelajaran di sekolah yang disisipkan
psikis dalam menumbuhkan sikap dan perilaku setiap hari, sehingga dapat
seseorang.
5.3 Perilaku Seksual Remaja pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 5 Surakarta
yang termasuk kategori perilaku baik yaitu sebanyak 119 responden (76,3%).
memiliki sikap positif dan negatif. Apabila pengetahuan tentang IMS baik
hanya memberikan dampak positif tapi juga memberikan dampak yang negatif
semakin tinggi yang pada akhirnya mereka cenderung berperilaku buruk jika
tidak tahu tentang dampak dan bahaya dari perilaku seksual bebas tersebut.
Seksual Remaja
85
Hasil penelitian menunjukkan nilai chi square (χ2) hitung sebesar 63,168
> χ2 tabel (5,99) dengan signifikansi (p value) sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini
Menular Seksual (IMS) dengan Perilaku Seksual Remaja pada siswa kelas XI
bebas (Free sex) pada remaja di SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara
PENUTUP
A. Simpulan
(76,3%).
B. Saran
87
88
b. Siswa harus dapat mulai berfikir dan bertindak lebih positif dalam
seperti seks bebas, melihat situs-situs porno atau film porno dengan
adaptif siswa.
tentang IMS dan perilaku seksual positif serta bagaimana cara hidup
tentang IMS.
terhadap seksualitas.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, 2007. Modul Pelatihan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR).
Jakarta: Depkes RI
Depkes RI, 2007. Modul Pelatihan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
Jakarta: Departemen Kesehatan RI
Sevilla, Consuelo G. et. Al. 2007. Research Methods. Rex Printing Company.
Quezon City. http://wwww.forbetterhealth.wordpress.com. Diakses
tanggal 23 Desember 2013