Anda di halaman 1dari 6

TUGAS III

TEKNIK PELEDAKAN

Apriadi Saputra
15 31 00 32

Program studi Teknik Pertambangan


Fakultas Sumberdaya Alam
Institut Teknologi Yogyakarta
2016
ANFO adalah singkatan dari ammoniun nitrat (AN) sebagai zat pengoksida dan fuel oil
(FO) sebagai bahan bakar. Setiap bahan bakar berunsur karbon, baik berbentuk serbuk
maupun cair, dapat digunakan sebagai pencampur dengan segala keuntungan dan
kerugiannya. Pada tahun 1950-an di Amerika masih menggunakan serbuk batubara
sebagai bahan bakar dan sekarang sudah diganti dengan bahan bakar minyak, khususnya
solar.

Bila menggunakan serbuk batubara sebagai bahan bakar, maka diperlukan preparasi
terlebih dahulu agar diperoleh serbuk batubara dengan ukuran seragam. Beberapa
kelemahan menggunakan serbuk batubara sebagai bahan bakar, yaitu:

 preparasi membuat bahan peledak ANFO menjadi mahal,


 tingkat homogenitas campuran antara serbuk batubara dengan AN sulit dicapai,
 sensitifitas kurang, dan
 debu serbuk batubara berbahaya terhadap pernafasan pada saat dilakukan
pencampuran.

Menggunakan bahan bakar minyak selain solar atau minyak disel, misalnya minyak tanah
atau bensin dapat juga dilakukan, namun beberapa kelemahan harus dipertimbangkan,
yaitu:

 Akan menambah derajat sensitifitas, tapi tidak memberikan penambanhan


kekuatan (strength) yang berarti,
 Mempunyai titik bakar rendah, sehingga akan menimbulkan resiko yang sangat
berbahaya ketika dilakukan pencampuran dengan AN atau pada saat operasi
pengisian ke dalam lubang ledak. Bila akan digunakan bahan bakar
minyak sebagai FO pada ANFO harus mempunyai titik bakar lebih besar dari 61°
C.

Penggunaan solar sebagai bahan bakar lebih menguntungkan dibanding jenis FO yang
karena beberapa alasan, yaitu:

 Harganya relatif murah,


 Pencampuran dengan AN lebih mudah untuk mencapai derajat homogenitas,
 Karena solar mempunyai viskositas relatif lebih besar dibanding FO cair lainnya,
maka solar tidak menyerap ke dalam butiran AN tetapi hanya menyelimuti bagian
permukaan butiran AN saja.
 Karena viskositas itu pula menjadikan ANFO bertambah densitasnya.

Untuk menyakinkan bahwa campuran antara AN dan FO sudah benar-benar homogen


dapat ditambah zat pewarna, biasanya oker.

Komposisi bahan bakar yang tepat, yaitu 5,7% atau 6%, dapat memaksimumkan
kekuatan bahan peledak dan meminimumkan fumes. Artinya pada komposisi ANFO yang
tepat dengan AN = 94,3% dan FO = 5,7% akan diperoleh zero oxygen balance. Kelebihan
FO disebut dengan overfuelled akan menghasilkan reaksi peledakan dengan konsentrasi
CO berlebih, sedangkan bila kekurangan FO atau underfuelled akan menambah jumlah
NO2.

Perbandingan AN : FO sebesar 94,3% : 5,7% adalah perbandingan berdasarkan berat.


Agar diperoleh perbandingan berat komposisi yang tepat antara FO dengan AN, dapat
digunakan Tabel 3.1 yang menggunakan solar berdensitas 0,80 gr/cc sebagai bahan bakar.
Dengan memvariasikan kebutuhan akan ANFO, akan diperoleh berapa liter solar yang
diperlukan untuk dicampur dengan sejumlah AN.

Di Indonesia perusahan bahan peledak yang sudah memproduksi ANFO (bukan hanya
AN) adalah PT. Dahana dengan merk dagang “Danfo” dan PT. Pindad dengan merk
dagang “Panfo”. Tabel 3.2 menunjukkan beberapa produsen bahan peledak lainnya yang
memproduksi ANFO dengan merk dagang berlainan, tetapi pada umumnya mempunyai
sifat yang sama.

Tabel 3.1. Jumlah kebutuhan FO untuk memperoleh ANFO

BAHAN BAKAR (FO)


ANFO,kg AN, kg
kg liter
10 0.57 0.71 9.43
20 1.14 1.43 18.86
30 1.71 2.14 28.29
40 2.28 2.85 37.72
50 2.85 3.56 47.15
70 3.99 4.99 66.01
80 4.56 5.70 75.44
100 5.70 7.13 94.30
200 11.40 14.25 188.60
300 17.10 21.38 282.90
400 22.80 28.50 377.20
500 28.50 35.63 471.50
1000 57.00 71.25 943.00
ZERO OXYGEN BALANCE ( Keseimbangan Oksigen )

1. Pendahuluan
Pada setiap proses peledakan, umumya terbentuk terbentuk reaksi kimia yang
menghasilkan gas, baik itu gas yang beracun maupun gas yang tidak beracun.
Karenanya dalam pembuatan bahan peledak perlu diperhatikan komposisi dari
unsur-unsur yang digunakan.

Bahan peledak umumnya terdiri dari unsur-unsur fuel dan dan unsur-unsur
oxidizer. Unsur fuel kaya akan karbon ( C ) dan hidrogen ( H ). Dalam
pembuatan bahan peledak, harus diperhitungkan dengan teliti komposisi dari
bahan peledak dan prosentase dari setiap bahan peledak. Sehingga gas yang
dihasilkan tidak menimbulkan gas beracun yang sangat berbahaya bagi
lingkungan.
Dengan demikian perlu diperhatikan kesetimbangan reaksi yang terjadi dari bahan
peledak yang digunakan dengan metoda Zero Oxygen Balance.

2. Definisi
Zero oxygen balance adalah kesetimbangan jumlah oksigen yang tepat dalam
suatu campuran bahan peledak sehingga seluruh reaksi menghasilkan hidrogen
menjadi hidrogen dioksida (H2O), Carbon menjadi CO2 dan nitrogen menjadi N2
bebas, sehingga dalam hasil reaksinya hanya ketiga nsur tersebut yang terbentuk.

Pada suatu proses peledakan akan terbentuk gas-gas akibat terjadinya reaksi
kimiawi dari bahan peledak antara lain :
 Gas H2O, CO2, N2 disebut SMOKE ( asap ).
Gas yang dihasilkan adalah bentuk gas tidak beracun.
 Gas CO, NO, NO2 disebut FUMES.
Gas yang dihasilkan adalah bentuk gas yang sangat beracun.

Karakteristik gas hasil peledakan dapat diklasifikasikan sebagai berikut;


a. ZOB ( zero oxygen balance ) ; terjadi kesetimbangan rekasi kimiawi sehingga
semua gas bereaksi dan terbentuk smoke.
Contoh :
3NH4NO3 + CH2 7 H2O + CO2 + 3N2
AN FO
b. Deficient Oxygen Balance ( Negative / Minus Oxygen Balance ) ; tidak
terjadi kesetimbangan reaksi yang mengakibatkan hasil reaksi kekurangan
Oksigen, sehingga terbentuk gas fumes.
Contoh :
2NH4NO3 + CH2 5 H2O + CO+ N2
AN FO
c. Excessive Oxygen Balance ( Positive / Surplus Oxygen Balace ) ; tidak
terjadi kesetimbangan reaksi yang mengakibatkan hasil reaksi kelebihan
Oksigen, sehingga terbentuk gas fumes.
Contoh :
5NH4NO3 + CH2 11H2O + CO2 + 9N2 + 2NO
AN FO

3. Kalkulasi Zero Oxygen Balance


Persamanaan – persamaan yang digunakan untuk melihat apakah bahan peledak
yang kita gunakan menghasilkan reaksi yang setimbang atau tidak. Persamaan-
persamaan tersebut antara lain;
a) Bahan peledak yang hanya menggunakan unsur C, H, O dan N.

Oxygen Balance = Oo - 2Co - ½Ho

b) Bahan peledak yang terdiri dari unsur-unsur tambahan yang afinitas


terhadap oksigen, misalnya; CaO, Na2O, Al2O3

Oxygen Balance = ( Oo - ½Nao - Cao ) - 2Co - ½Ho


Dapat dilihat pada studi kasus berikut, contoh perhitungan-perhitungan metoda zero
oxygen balance.
Kasus 1;
Bahan peledak dengan menggunakan campuran Amonium Nitrat ( AN )
94,5 % dan fuel oil ( FO ) 5,5 %. ( tidak diketahui persamaan reaksinya )
Berat atom C = 12, N = 14, O = 16, H = 1
Berat Molekul AN = (2 x 14) + (4 x 1) + (3 x 16) = 80

Jumlah grat tiap unsure per 100 gr pada masing-masing unsur ;


2
N = 2 grat/mole ; x 100 2,5 grat / 100gr
80
4
H = 4 grat/mole ; x 100 5 grat / 100gr
80
3
O = 3 grat/mole ; 80 x 100 3,75 grat / 100 gr

Berat Molekul FO = (1 x 12) + (2 x 1) = 14


Jumlah gram/molekul pada masing-masing unsur ;
1
C = 1 grat/mole ; x 100 7,14 gr / 100 gr
14
2
H = 2 grat/mole ; x 100 14,2 gr / 100 gr
14
Analisa Grat per 100 gram
Bahan
(%) Ho Co No Oo
Peledak
AN 94,5 94,5% x 5 = 94,5% x 2,5 = 94,5% x 3,75 =
4,725 2,3625 3,54375
FO 5,5 5,5 % x14,2 = 5,5 % x 7,14 =
0,781 0,39275
Jumlah 5,506 0,3927 2,365 3,5384

Hasil di atas jika kita subsitusikan ke persamaan ;


Oxygen Balance = Oo - 2Co - ½Ho
= 3,5384 - 2 ( 0,3927) - ½(5,506)
= 0
dari hasil tersebut di dapat harga 0 mengindikasikan tidak ada gas yang
tersisa atau berlebih sehingga terjadi Zero Oxygen Balance pada
prosentase yang telah ditentukan di atas.

Kasus 2;
Bahan peledak dengan menggunakan campuran Amonium Nitrat ( AN ),
Fuel Oil ( FO ) dan Alumunium ( Al ) dengan reaksi kimia sebagai
berikut ;

4,5NH4NO3 + CH2 + Al H2O + CO2 + 4,5N2 +


10 Al2O3
0,5
AN FO

4,5 ( 80 ) + 14 + 27 180 + 44 + 126 + 51

401 401

Dengan melihat jumlah dari berat molekul reaksi kiri dan kanan menghasil
jumlah berat molekul yang sama, sehingga terbentuk Zero Oxygen Balance.

Dengan demikian dapat ditentukan prosentase dari tiap bahan peledak dalam
campuran sebagai berikut ;

360
AN =x 100 % 89,8 %
401
14
FO = x 100 % 3,5 %
401
27
Al = x 100 % 6,7 %
401
Prosentase di atas menunjukkan komposisi yang akan membentuk zero
oxygen balance.

Anda mungkin juga menyukai