Anda di halaman 1dari 4

BAB II

PEMBAHASAN

2. 1 Pengertian Bisnis
Menurut Kasmir dan Jakfar (2012,p7), bisnis adalah usaha yang dijalankan
yang tujuan utamanya adalah keuntungan.

Menurut Grififin dan Ebert (2007,p4), bisnis adalah organisasi yang


menyediakan barang atau jasa dengan maksud mendapatkan laba. Dari pengertian
diatas, dapat penulis menyimpulkan bisnis adalah kegiatan sebuah organisasi dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat dengan menciptakan barang atau jasa untuk
mendapatkan keuntungan dalam meningkatkan kualitas hidup mereka

Menurut Skinner (1992) bisnis adalah pertukaran barang, jasa atau uang yang
saling menguntungkan atau memberikan manfaat.

Sedangkan Raymond E. Glos et.al (1976) menyebutkan bahwa bisnis adalah


jumlah seluruh kegiatan yang diorganisasi oleh orang-orang yang berkecimpung
dalam bidang perniagaan dan industri, menyediakan barang dan jasa untuk
kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki standar serta kualitas hidup mereka.

Bisnis adalah sejumlah total usaha yang meliputi pertanian, produksi,


konstruksi, distribusi, transportasi, komunikasi, usaha jasa dan pemerintah, yang
bergerak dalam bidang membuat dan memasarkan barang dan jasa kepada
konsumen (Bukhori Alma,1993:2).

Musselman dan Jackson (1992), Bisnis merupakan jumlah dari keseluruhan


aktivitas yang diorganisir oleh orang yang sedang berkecimpung dalam bidang
industry dan perniagaan yang menyediakan jasa dan barang untuk memenuhi
kebutuhan dan memperbaiki kualitas hidup.
2. 2 Cara Bisnis Yang Dilarang Dalam Islam Beserta Contohnya

Dalam bisnis tidak


sedikit orang menjual barang
dan melakukan praktek bisnis
yang bertentangan dengan
agama. Sudah barang tentu hal
ini sangat merusak dan
merugikan satu sama lain. Apa
saja praktek bisnis yang
dilarang dalam islam? Berikut
beberapa diantaranya.

1. Riba
Pengertian Riba Menurut Imam Ahmad bin Hanbal, Ketika beliau
ditanya tentang riba, maka beliau menjawab, Sesungguhnya riba itu ialah
seseorang memiliki utang maka dikatakan kepadanya apakah akan melunasi
atau membayar lebih. Jika ia tidak mampu melunasi, maka ia harus menambah
dana (dalam bentuk bunga pinjam) atas penambahan waktu yang diberikan.
Riba berarti menukarkan suatu barang dengan barang yang sejenis,
tetapi lebih banyak jumlahnya karena orang yang menukarkan mensyaratkan
demikian. Allah sendiri telah menjelaskan dalam al Quran, Orang-orang yang
makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang
yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang
demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya
jual beli itu sama dengan riba padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari
Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba, maka baginya apa yang
telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah)
kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah
penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya (QS Al Baqarah[2]: 275).
Contoh Perbuatan Riba : Bunga kredit / pinjaman. Menukar barang sejenis,
sekualitas tetapi kuantitasnya berbeda.

2. Menimbun
Agama melarang kita menimbun barang saat orang membutuhkan.
Namun praktek bisnis ini justru sering terjadi di negeri kita sendiri. Di saat orang
kesulitan bahan bakar gas misalnya, ternyata di pihak lain ada yang menimbun.
Tujuannya hanya untuk mendapatkan harga jual yang lebih tinggi ketika produk
sudah langka di pasaran. Padalah rasul telah bersabda, Tidak ada yang
menimbun barang ketika dibutuhkan kecuali orang yang berdosa (HR Muslim).

Contoh Perbuatan Menimbun : Menimbun BBM supaya langka, sehingga harga


naik.

3. Menipu
Tidak sedikit orang yang berusaha mendapatkan keuntungan dengan
cara menipu. Seperti kasus yang pernah terjadi beberapa waktu yang lalu.
Seorang ibu menjalankan usaha dengan menarik uang arisan dari masyarakat.
Dia berjanji akan mengembalikan saat lebaran berikut dengan bonusnya.
Ternyata setelah saat yang dijanjikan tiba, si ibu ternyata kabur membawa uang
yang telah disetorkan.

Bisa jadi dia tidak tahu bahwa Rasulullah pernah bersabda, Barang
siapa menipu atau melakukan kecurangan maka bukan termasuk umatku. (HR
Muslim). Di hadist yang lain beliau juga bersabda, Dua orang yang melakukan
jual beli itu boleh memilih selama sebelum berpisah, jika keduanya jujur dan
saling menjelaskan maka keduanya mendapat berkah dalam jual belinya, tetapi
jika keduanya saling mengumpat dan berdusta maka berkah jual belinya akan
hilang (Mutafaqun alaih). Bahkan dalam al Quran Allah juga menegaskan,
Penuhilah takaran dan jangan kamu termasuk orang-orang yang merugikan,
dan timbanglah dengan timbangan yang benar. (QS. Asyuara[26] 181-182)
4. Menjual Barang Haram
Tidak sedikit orang menjual barang yang dilarang dan diharamkan oleh agama.
Seperti minuman keras, narkoba, daging babi, membuka usaha panti pijat,
prostitusi, diskotik, dan usaha-usaha lain yang jelas-jelas di dalamnya dilakukan
perbuatan asusila.

Anda mungkin juga menyukai