Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Karakter memiliki arti: 1). Sifat-sifat kejiwaan,
akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. 2).Karakter juga bisa
bermakna "huruf".
W.B. Saunders, (1977: 126) menjelaskan bahwa karakter adalah sifat nyata dan berbeda yang
ditunjukkan oleh individu, sejumlah atribut yang dapat diamati pada individu.
Kamisa, (1997: 281) mengungkapkan bahwa karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau
budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain, tabiat, watak. Berkarakter artinya
mempunyai watak, mempunyai kepribadian.
Wyne mengungkapkan bahwa kata karakter berasal dari bahasa Yunani “karasso” yang berarti
“to mark” yaitu menandai atau mengukir, yang memfokuskan bagaimana mengaplikasikan
nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku. Oleh sebab itu seseorang yang
berperilaku tidak jujur, kejam atau rakus dikatakan sebagai orang yang berkarakter jelek,
sementara orang yang berprilaku jujur, suka menolong dikatakan sebagai orang yang
berkarakter mulia. Jadi istilah karakter erat kaitannya dengan personality
(kepribadian) seseorang.
1. Ketulusan
Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibohongi
atau dibodohi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ngada,
pura-pura, mencari alasan atau memutarbalikan fakta. Prinsipnya “Ya diatas Ya dan Tidak di
atas Tidak. Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi dengan
kecerdikan seperti ular. Dengan begitu, ketulusan tidak menjadi keluguan yang merugikan diri
sendiri.
2. Kerendahan Hati
Berbeda dengan rendah diri yang merupakan kelemahan, kerendahan hatian justru
mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bersikap rendah hati, bisa
mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisa membuat orang yang diatasnya
merasa oke dan membuat orang yang dibawanya tidak merasa minder.
3. Kesetiaan
Kesetiaan suda menjadi barang langka dan sangat tinggi harganya. Orang yang bisa setia
selalu dipercayai dan diandalkan. Dia selalu menepati janji, punya komitmen yang kuat, rela
berkorban dan tidak suka berkhianat.
4. Positive Thinking
Orang yang bersifat positif (positive thinking) selalu berusaha melihat segala sesuatu dari
kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun. Dia lebih suka membicarakan
kebaikan dari pada keburukan orang lain, lebih suka berbicara mengenai harapan dari pada
keputusan, lebih suka mencari solusi, dari pada frustasi, lebih suka memuji diri, dari pada
mengancam.
5. Keceriaan
Karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria, maka keceriaan tidak harus diartikan
ekspresi wajah dan tubuh tetapi sikap hati. Orang yang ceria adalah orang yang bisa
menikmati hidup, tidak selalu menguluh dan selalu berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa
menartawakan situasi, orang lain, juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk menghibur
dan mendorong semangat orang lain.
6. Bertanggung jawab
melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya. Ketika mengalami kegagalan, dia tidak
mencari kambing hitam untuk salahkan. Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia
tidak akan menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang bertanggung
jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya.
7. Percaya Diri
8. Kebesaran Jiwa
Kebesaran jiwa dapat dilihat dari kemampuan seseorang memanfaatkan orang lain. Orang
yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan.
Ketika menghadapi masa-masa sukar dia tetap tegar, tidak membiarkan dirinya hayut dalam
kesedihan dan keputusasaan.
9. Easy Going
Orang yang easy going menganggap hidup ini ringan. Dia tidak suka membesar-besarkan
masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan masalah-masalah besar. Dia tidak suka
mengukit masa lalu dan tidak mau khawatir dengan masa depan. Dia tidak mau pusing dan
stress dengan masalah-masalah yang berbeda di luar kontrolnya.
10. Empati
Empati adalah sifat yang sangat mengagumkan. Orang yang berempati bukan saja pendengar
yang baik tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain. Ketika terjadi konflik dia
selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat
dan kehendaknya sendiri. Dia selalu berusah memahami dan mengerti orang lain.