Anda di halaman 1dari 5

Tugas Individu

Mata Kuliah : Perilaku Konsumen


Dosen Pengajar : Dr. Nixia Tenriawaru, S.P.,M.Si.

“SKALA LIKERT”

Oleh :

SRI HARDIANTI ROSADI


P1000216018

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
Skala Likert
Penggagas dan pencipta skala likert adalah Rensis Likert asal Amerika
Serikat yang menerbitkan suatu laporan yang menjelaskan penggunaannya.
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan Skala
Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Dalam
skala Likert terdapat dua bentuk pernyataan yaitu pernyataan positif yang
berfungsi untuk mengukur sikap positif, dan pernyataan negative yang berfungsi
untuk mengukur sikap negative objek sikap.
Pertanyaan positif diberi skor 5, 4, 3, 2, dan 1; sedangkan bentuk
pertanyaan negatif diberi skor 1, 2, 3, 4, dan 5 atau -2, -1, 0, 1, 2. Bentuk
jawaban skala Likert antara lain: sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju,
dan tidak setuju. Selain itu, jawaban setiap item instrumen yang menggunakan
Skala Likert bisa juga mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat
negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain: Sangat Penting (SP), Penting
(P), Ragu-ragu (R), Tidak Penting (TP), Sangat Tidak Penting (STP).
Dibawah ini beberapa tips untuk membuat skala likert.
1. Buat item dengan singkat, padat, dan simpel. Tidak lebih dari 20 kata
dalam sebuah pernyataan.
2. Hindari terjadinya makna ganda.
3. Satu pernyataan hanya terdiri dari satu ide tunggal.
4. Hindari pernyataan yang tidak mungkin dipilih oleh seorangpun atau
sebaliknya.
5. Hindari terjadinya double negative dalam satu pernyataan.
6. Hindari penggunaan kata yang tidak dipahami oleh responden yang
dituju.

Tentang skala likert, banyak buku yang memuat penskoran skala likert 1-5 tapi
ada juga 1-4, yang jadi pertanyaan,
 mengapa harus ada skor netral pada skala yang ganjil?
 bukankah memungkinakan reponden banyak yang menjawab netral?
 dan teori yang memperkuat penkoran genap pada skala likert??
Pemilihan respon sebenarnya sangat tergantung pada jenis pernyataan yang
dibuat dan pada tujuan penelitian.
Skor netral dibutuhkan bila memang si peneliti merasa bahwa pernyataan yang
dibuat membutuhkan hal tersebut. respon netral juga mengakomodir kebutuhan
responden, tapi sekali lagi si peneliti juga perlu yakin bahwa apa yang sedang
ditelitinya memang membutuhkan respon netral tersebut.

Memang kelemahan respon netral adalah kecenderungan responden untuk


memilih di tengah.
nah untuk menghindari hal ini, maka respon netral dapat dihilangkan. Tapi sekali
lagi ini kembali ke tujuan penelitian dan apa yang Anda teliti tersebut. memang
ada baiknya skala likert tidak harus memberikan kesempatan untuk memilih
ditengah dengan menjadikan pilihan respon menjadi 4 atau 6, bahkan ada yang
membuatnya jadi 10 misalnya, tanpa harus mendefinisikan tiap-tiap respon.
 bila penelitian kualitas jasa, biasanya memakai 5 skala, knapa gk 3 ato 7?
 kemudian apa keuntungan memakai ganjil ketimbang genap?
 keuntungan memakai skala liket tu apa aja dibanding skal pengukuran
yang lain?
Semakin banyak respon semakin besar kemungkinan variabilitas yang
bisa diperoleh artinya terbuka peluang untuk menghasilkan item yang baik dan
dapat dibedakan dengan item lainnya. Anda bisa memilih mau 5, 3 atau 7
tergantung pada kepentingan alat ukur kita.
Keuntungan memakai ganjil, selalu ada nilai tengah sebagai center point
dan bisa juga membuat jawaban ter-polling ke sana, untuk sebagian orang yang
tidak ingin susah-susah menjawab akan lebih enak menjawab di tengah-tengah.
Skala likert mudah dalam analisis dan pengolahannya.
Pada dasarnya skala likert hanyalah sebuah alat. Diibaratkan seperti
sebuah penggaris. Ketika kita ingin mengukur panjang sebuah meja kecil kita
bisa menggunakan penggaris biasa, tetapi ketika kita ingin mengukur panjang
jalanan, maka kita harus menggunakan meteran yang lebih panjang.
Untuk itu, pertama-tama kenali penelitian yang kita lakukan. Apakah
penelitian tersebut mengukur preference atau mengukur kinerja? Seberapa
detailkan pengukuran yang kita inginkan. Satu hal yang perlu diperhatikan,
rentang skala likert harus memiliki nilai yang tepat kebalikan dengan nilai yang
lain.
Lebih mudahnya perhatikan contoh penelitian berikut:
1. Setuju vs Tidak Setuju
Ingin diketahui apakah masyarakat setuju akan suatu pernyataan. Contoh
peryataannya adalah 'Pelebaran sungai diperlukan untuk mengatasi banjir'. Maka
akan muncul kemunginkan pilihan sebagai berikut
a- sangat tidak setuju agak tidak setuju agak setuju sangat setuju
b- sangat tidak setuju tidak setuju ragu2 setuju sangat setuju
c- sangat tdk setuju tdk setuju agak tdk setuju agak setuju setuju sangat setuju
Dan seterusnya, kita bisa membuatnya menjadi 4, 5, 6, atau bahkan 7 pilihan.
Tetapi mana yang terbaik? Yang terbaik adalah yang memiliki rentang paling
banyak. Dengan kondisi setiap arti dari skala tersebut memiliki arti yang saling
bertolak belakang dengan skala yang lain. Misalnya setuju vs tidak setuju, sangat
tidak setuju vs sangat setuju, dst. Mengapa? Hal ini menghindari pilihan netral
(ragu-ragu), kecuali jika anda ingin mengetahui apakah ada pihak netral.
Misalkan untuk peryataan seperti berikut 'Pak Abdul layak menjadi Presiden
2014'.
2. Bagus vs Tidak Bagus
Ingin diketahui penilaian masyarakat tetang sebuah pernyataan atau kondisi.
Misalkan mengenai pelayanan imigrasi. Contoh pernyataannya adalah
'Bagaimanakah pelayanan kantor imigrasi menurut anda?' Dengan demikian
sudah tentu kita tidak menginginkan pilihan ragu-ragu atau netral atau nilai yang
tidak memiliki pembanding, artinya sebaiknya kita menggunakan rentang skala
berjumlah genap. Bisa 4, 6, atau 10 pilihan. Namun untuk penilaian semacam ini,
yang lazim dikenal di masyarakat adalah nilai 1 sampai 10. Kesimpulannya untuk
jenis skala semacam ini, sebaiknya gunakan rentang skala 10.
tidak bagus - 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 –bagus
3. Jangan keliru dengan frekuensi
Terkadang kita menggunakan skala frekuensi sebagai skala likert. Seperti pada
pertanyaan berikut, 'Berapa sering anda ke perpustakaan?'
- tidak pernah, Jarang, kadang-kadang, sering, sangat sering
Jadi intinya, penentuan rentang skala likert adalah tergantung dari penelitian
yang kita lakukan. Tidak ada dasar atau harga mati mengenai aturan penentuan
rentang tersebut. Dalam praktiknya memang yang paling baik adalah rentang
terbesar dan dengan jumlah genap. Dengan rentang yang besar, kita dapat
melihat sebaran atau variasi dari jawaban responden. Namun kekurangannya
adalah survey yang dilakukan agak sedikit lebih sulit, karena mengharuskan
responden berpikir lebih keras dalam memilih pada rentang skala likert yang
besar. Tetapi kembali lagi dari penelitian itu sendiri, seberapa pentingkah detail
yang diinginkan dan bagaimana hasil yang ingin dicapai dari penelitian tersebut.

Anda mungkin juga menyukai