Membangun Fondasi Untuk Pertumbuhan Yang Berkelanjutan PDF
Membangun Fondasi Untuk Pertumbuhan Yang Berkelanjutan PDF
YANG BERKELANJUTAN
Sri Mulyani Indrawati
Menteri Keuangan Republik Indonesia
Pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia
Kuliah Umum
Universitas Syiah Kuala
Banda Aceh, 5 Januari 2017
2
OUTLINE
1. PERKEMBANGAN EKONOMI
TERKINI
2. KEBIJAKAN FISKAL DAN APBN
3. KEBIJAKAN DESENTRALISASI
FISKAL DAN POTRET ACEH
4. PERKEMBANGAN EKONOMI DAN
KEUANGAN SYARIAH
5. REFORMASI STRUKTURAL &
KESIMPULAN
PENJAGAAN TERBAIK BAGI GENERASI MUDA ADALAH CONTOH YANG BAIK BAGI
GENERASI TUA - CUT NYAK DHIEN
3
PERKEMBANGAN EKONOMI
TERAKHIR
4
TUJUAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA
MENGENTASKAN MENGURANGI
KEMISKINAN KETIMPANGAN
MENINGKATKAN
PRODUKTIVITAS DAN
DAYA SAING
Tingkat Inovasi Infrastructure, Pasar keuangan
5 yang rendah Technology, dangkal
Kapasitas
produksi yang and Skill Gap
terbatas
RISIK
EKONO
O
DALA
MI Daya saing
NEGE
M Produktifitas
rendah
rendah Kemiskinan dan
ketimpangan
6 POTRET KEMISKINAN DAN KETIMPANGAN DI
INDONESIA
Tingkat Kemiskinan
17
17
15
15
13 14
13
13 12
11
11 11 11 11
9 10
2007 2009 2011 2013 2015 2017(target)
Tingkat Ketimpangan
0.45 Perkotaan
0,42
0.39 0,40
Total
0.33 0,33
Pedesaan
0.27
0.21
1970 1976 1980 1984 1990 1993 1996 1999 2002 2005 2007 2012 2015
02 05
Harga komoditas Keibjakan ekonomi
yang rendah AS di bawah
01 06 pemerintahan baru
07
Tingkat permintaan Kenaikan suku
Pembalikan arus modal
yang lemah bunga the Fed
dari EME’s
8 PERTUMBUHAN PDB DI DUNIA
11.25
10
Rata-rata Pertumbuhan PDB 2006 - 2015 ( % POSISI PERTUMBUHAN
9.5
yoy) INDONESIA MASIH LEBIH BAIK
DIBANDINGKAN DENGAN
8.75
7.5
7.5
NEGARA LAINNYA DI DUNIA
6.25
5.8
5 5.4 5.4
4.9
3.75
3.8
3.3
2.5 2.8 2.6 2.5
1.25
1.4 1.3
0.8 0.5
0
China India Indonesia Singapore Philippines Malaysia Turkey Thailand Brazil South Russia US UK France Japan
Africa
9
PERTUMBUHAN PDB INDONESIA 2016
5.2
5.1*
5.0 5.0 5.0*
4.9
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4f 2017f
2015 2016
*) perkiraan
10
KONSUMSI RT DAN PMTB MENJADI
PENDORONG PERTUMBUHAN
2015 2016
Kons RT dan LNPRT 4,7 4,7 5,0 5,0 4,8 4,8 5,0 5,1 5,0 5,0
Kons Pemerintah 2,9 2,6 7,1 7,3 4,4 5,4 3,5 6,2 -3,0 2,0
PMTB 4,6 3,9 4,8 6,9 4,4 5,1 5,6 5,1 4,1 4,9
Ekspor -0,6 0,0 -0,6 -6,4 -0,4 -2,0 -3,5 -2,4 -6,0 -4,0
Impor -2,2 -7,0 -5,9 -8,1 -5,1 -5,8 -5,0 -2,9 -3,9 -3,9
PDB 4,73 4,66 4,74 5,04 4,71 4,79 4,91 5,19 5,02 5,04
11
SELURUH SEKTOR TUMBUH POSITIF PADA
TRIWULAN III-2016 2015 2016
Pertumbuhan PDB per Sektor
(%, YoY) s.d. Q3 s.d. Q3
Q1 Q2 Q3 Q4 Y Q1 Q2 Q3
(ytd) (ytd)
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 4.0 6.9 3.3 4.7 1.6 4.0 1.8 3.4 2.8 2.7
Pertambangan dan Penggalian -1.3 -5.2 -5.7 -4.1 -7.9 -5.1 -0.8 -0.1 0.1 -0.2
Industri Pengolahan 4.0 4.1 4.5 4.2 4.4 4.2 4.6 4.6 4.6 4.6
Konstruksi 6.0 5.4 6.8 6.1 8.2 6.6 7.9 6.2 5.7 6.6
Perdagangan Besar dan Eceran 4.1 1.7 1.4 2.4 2.8 2.5 4.1 4.1 3.7 3.9
Transportasi & Pergudangan 5.8 5.9 7.3 6.3 7.7 6.7 7.9 6.9 8.2 7.7
Informasi dan Komunikasi 10.1 9.7 10.7 10.2 9.7 10.1 8.1 9.8 9.2 9.0
Jasa Keuangan dan Asuransi 8.6 2.6 10.4 7.2 12.5 8.5 9.3 13.6 8.8 10.5
Jasa-jasa lainnya 5.1 6.5 5 5.6 5.9 5.6 6 5.4 4.3 5.2
Sumber: BPS, Diolah PDB 4.7 4.7 4.7 4.7 5.0 4.8 4.9 5.2 5.0 5.0
12 MESKI EKONOMI TUMBUH TINGGI, DISPARITAS DAERAH
MASIH LEBAR SULAWESI: 6.2% thd PDB
KALIMANTAN: 7.7% thd PDB 11.2% Pertanian, konstruksi,
Pertambangan, Industri, 6.3% perdagangan
Pertanian 2.1 6.7% 22.1
%
%
13.7%
11.2
%
3.9
%
SUMATERA: 22.0 thd PDB
Pertanian, Industri
pengolahan, pertambangan
10.2
%
JAWA: 58.4% thd PDB
Industri pengolahan, 5.6% 15% PAPUA: 2.5% thd PDB
perdagangan, konstruksi Pertambangan, pertanian,
5.6% BALI & NUSRA: 3.2% thd PDB dan administrasi
Pertanian, pariwisata, pemerintahan
perdagangan
Tingkat Kemiskinan Daerah, per
% Pertumbuhan PDRB, Q3, YoY % Maret 2016
13 KESEHATAN FUNDAMENTAL EKONOMI
TERJAGA
• Inflasi tahun 2016 3,02%
Inflasi terkendali & pasar • Apresiasi Rupiah 2016 2,6%
keuangan stabil • Pertumbuhan IHSG 2016 15,3%
KEBIJAKAN
REFORMASI REFORMASI MONETER
FISKAL STRUKTURAL YANG AKOMODATIF
DAN INDEPENDEN
GROWTH
FRIENDLY
ECONOMIC POLICY
15 MENGGESER SUMBER PERTUMBUHAN DARI CONSUMPTION
LED GROWTH MENJADI INVESTMENT LED GROWTH
Kontribusi terhadap PDB (%)
2020F
pajak PNBP Hibah Pembiayaan Belanja Pem. Pusat Transf.ke Daerah & Dana Desa
*) perkiraan
19
POSTUR REALISASI APBN-P 2016 & APBN 2017
2016 2017
Deksripsi (Triliun Rupiah) Realisasi
APBN-P Outlook APBN
Sementara
A. Pendapatan Negara 1.786,2 1.582,9 1.551,8 1.750,3
I. Penerimaan Dalam Negeri 1.784,2 1.580,9 1.546,0 1.748,9
1. Penerimaan Pajak 1.539,2 1.320,2 1.283,6 1.498,9
2. PNBP 245,1 260,7 262,4 250,0
II. Hibah 2,0 2,0 5,8 1,4
B. Belanja Pemerintah 2.082,9 1.898,6 1.859,5 2.080,5
I. Pemerintah Pusat 1.306,7 1.195,3 1.148,6 1.315,5
1. Belanja Kementerian/Lembaga (K/L) 767,8 672,0 677,6 763,6
2. Belanja Non K/L 538,9 523,3 471,0 552,0
II. Transfer Ke Daerah dan Dana Desa 776,3 703,3 710,9 764,9
1. Transfer Ke Daerah 729,3 659,1 664,2 704,9
2. Dana Desa 47,0 44,2 46,7 60,0
C. Keseimbangan Primer (105,5) (126,4) (124,9) (109,0)
D. Surplus/Defisit (296,7) (315,7) (307,7) (330,2)
% terhadap PDB (2,35) (2,50) (2,46) (2,41)
E. Pembiayaan 296,7 315,7 330,3 330,2
I. Pembiayaan Utang 371,6 387,8 n/a 384,7
II. Pembiayaan Investasi (94,0) (91,5) n/a (47,5)
III. Pembiayaan Lainnya 19,1 19,4 n/a (7,0)
20
PERHITUNGAN TARGET PENERIMAAN YANG
LEBIH REALISTIS
1,600
3,4%
1.539,2
-2,8%
1.489,3
24.1% 1495.9
1.318,9 13,5%
1,350 -3,6%
1.224,7 6% 1320.2
1271.7 6,4%
1240.4
30,4%
15%
1,100
1105.8
9,4%
1011.2
850 20
62%
59% 60%
20 jt 56% 60%
10 jt 50%
0 jt 40%
2013 2014 2015 2016
• MemperbaikiUltricies
24 penerimaan negara
Venenatis Malesuada
• Memperbaiki hubungan dan kepercayaan antara
Aenean lacinia bibendum nulla sed consectetur. Vivamus
sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.
Rp Rp
4.297 616.566
triliun
107 Data hingga 31 Desember 2016 Wajib Pajak
trilliun
25
TARIF UANG TEBUSAN AMNESTI PAJAK
SUBSIDI PENDIDIKAN
KESEHATAN GAJI
DAU DAK DBH
ASN/TNI/POLRI
BANTUAN
SOSIAL
PEMBAYARAN
BUNGA UTANG
DANA DESA
28
PERBAIKAN KUALITAS BELANJA APBN MENJADI
500.0
PRIORITAS
Pendidikan
27,4%
Budget Allocation (trillion rupiah)
375.0
Infrastruktur
123,4%
250.0 Rata-rata peningkatan
alokasi 2011 s.d 2014 vs
2015 s.d 2017
125.0 Kesehatan
83,2%
0.0 Subsidi Energi
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 66,2%
Source: MoF
29 PENGGUNAAN PAJAK PADA BELANJA K/L
3.541m
3.541 m jembatan infrastruktur
beras
729 ribuRTS
3.541 m jembatan
jembatan
subsidi
155 km 93 ribu ton
jalan benih
11.900
1
triliun
pupuk
2,2 juta/
1,3 juta/1 juta
rumah prajurit
siswa SD/SMP/SMA
5.511 1 juta
ruang kelas SMP BOS siswa SMP/
Tsanawiyah setahun
4.182 Rp 714.286
ruang kelas SMA
50 +
1
triliun +
BOS siswa SMA/
Aliyah setahun
2.018
rumah sakit BOK Puskesmas
249
225.
2006 2016
150. 133
107
89
76
75. 66 68
49 51 52 56
39 44
31 36
28
20
0.
Italy
Chile
Germany
Turkey
South Africa
Japan
India
Colombia
United Kingdom
Malaysia
United States
Philippines
Indonesia
Australia
Thailand
Poland
Brazil
Sumber: World Economic Outlook – IMF, Oktober 2016, diolah
32
UTANG PEMERINTAH PER KAPITA
Dalam USD
Developed Countries
Sumber: World Economic Outlook – IMF, Oktober 2016 & CEIC, diolah
33
33
DEFISIT DAN PEMBIAYAAN
Pengelolaan defisit dan pembiayaan yang pruden dan
produktif – dengan defisit dan utang salah satu paling rendah,
pertumbuhan ekonomi Indonesia salah satu paling tinggi
6.7 5.5
5.3 5.5
4.4
2.7 2.9
2.0 2.1 2.1
0.6 1.0
-0.7 -0.2
-1.1
-2.0
-3.4 -3.3 -3.0
-3.9
-4.9
-6.2 -5.9 -2.0
-7.7 -7.5
Average deficit in the last 5 years (%) Average GDP growth in the last 5 years (%)
Italy
India
S. Africa
Japan
UK
Turkey
Malaysia
Thai
US
Aus
Indonesia
Brazil
Sumber: World Economic Outlook – IMF, Oktober 2016 & CEIC, diolah
34
KEBIJAKAN DESENTRALISASI
FISKAL
DAN
POTRET ACEH
35
KEBIJAKAN DESENTRALISASI FISKAL
Sebagai Salah Satu Instrumen Kebijakan Fiskal
Peningkatan
Penyerahan Kualitas
Pelayanan
Kewenangan Publik
Pajak
Transfer
daerah
Penyerahan Sumber
pendanaan Kesejahteraan
Masyarakat
36
PENGUATAN KEBIJAKAN DESENTRALISASI
FISKAL
Penguatan Perpajakan Daerah
UU 28/2009 ttg Pajak Daerah & Retribusi
Daerah
• Closed list jenis-2 pajak daerah yg dapat dipungut
kepastian bagi masyarakat
• Penambahan jenis pajak baru (BPHTB, PBB P2,
Penguatan Transfer ke Daerah
Pajak Rokok) penguatan PAD Kuantitas transfer
• Diskresi penetapan tarif (sesuai range dlm UU) • Jumlah terus ditingkatkan, bahkan melebihi porsi belanja K/L
strategi kebijakan daerah • Pagu DAU tidak Final (disesuaikan PDN dlm APBNP)
• Penyesuaian alokasi DAU sbg konsekuensi pengalihan kewenangan
Revisi UU 28/2009
• Penyederhanaan jenis-2 pajak daerah Peningkatan kualitas Transfer
• Modernisasi aqdministrasi perpajakan daerah • Penggunaan DAU dan DBH minimal 25% untuk infrastruktur layanan
publik
• Pengendalian Perda Perpajakan daerah yg
distortif dan/atau tidak efektif • Penyaluran Dana Transfer berbasis kinerja pelaksanaan di daerah
• Penguatan monev earmarked transfer
37
SEBARAN ALOKASI DTU (DAU & DBH) 2017
Minimal 25% dari Alokasi Dana Transfer Umum (DTU) berupa DAU dan DBH harus
dibelanjakan untuk pembangunan infrastruktur ...
KALIMANTAN SULAWESI
DAU Rp38,48 (9,6%) DAU Rp54,15 T (13,5%)
DBH Rp16,14 (19,7%) DBH Rp3,07 T (3,7%)
Belanja Infra (25% DTU) Belanja Infra (25% DTU)
Rp13,66 T Rp14,30 T
SUMATERA
DAU Rp108,58 T (27,1%)
DBH Rp22,51 T (27,5%)
Belanja Infra (25% DTU)
Rp32,77 T
Air Minum
• 448 SPAM bagi 716.352
Jawa rumah tangga.
Rp11,86T • Akses air minum layak
Bali & Nusa Tenggara bagi 688.436 rumah
Rp5,45T tangga
Irigasi dan
Pertanian Pendidikan Jalan Kesehatan Perumahan
• Baru : 5.000 Ha • Rehab Ruang Kondisi Mantap: • Rumah Sakit : 453 49.000 rumah untuk
• Rehab :755.200 Ha Belajar: 27.140 unit Provinsi: 71,75% unit Masyarakat
• 10.000 unit embung • Ruang Kelas Baru: Kab/Kota: 60,76% • Puskesmas : 5.059 Berpenghasilan Rendah
3.590 unit unit (MBR)
39
TANTANGAN DAN STRATEGI PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH
TANTANGAN STRATEGI
1 Pendapatan
Peningkatan Kapasitas Daerah dalam
Pendapatan Asli Daerah (Pajak + Retribusi) pemungutan Pajak
belum optimal
Pertukaran data, audit bersama dan
APBD masih tergantung Dana Transfer modernisasi perpajakan daerah
Tingkat Indeks
Angka Partisipasi Angka Partisipasi
Kemiskinan (%) Pengangguran Pembangunan
Daerah Murni (APM) SD Murni (APM) SMP
Terbuka/TPT (%) Manusia (IPM)
2011 2015 2011 2015 2011 2015 2011 2015 2011 2015
Provinsi Aceh 19,48 17,11 8,37 9,93 92,51 97,99 74,87 85,55 67,45 69,45
Rata-rata Nasional 12,56 11,70 6,36 5,98 87,65 95,99 64,02 75,61 64,24 68,58
HASIL PEMERINGKATAN
PERKEMBANGAN EKONOMI
DAN KEUANGAN SYARIAH
43
PERKEMBANGAN KEUANGAN SYARIAH DI
1992 1997 2000 2003 2004 2006 2008 2014
INDONESIA Pengaturan Bank Syariah
Bank Syariah Office Channelling
PERBANKAN Bank Muamalat 1st Shariah Business
Unit
UU Bank Syariah
1st Islamic Banking
Accounting Standard
Pengaturan asuransi RBC Asuransi
ASURANSI 1st Asuransi Syariah
As Takaful Keluarga
syariah Syariah
46
46
TANTANGAN KEUANGAN SYARIAH DI
INDONESIA
Rendahnya modal
01 lembaga 04 Pelayanan kurang
keuangan & optimal
persaingan di era
MEA
Belum ada
Jenis produk Pasar sekunder
02 terbatas dan harga 05 standardisasi 07 sukuk yang belum
model dan polis
kurang kompetitif likuid dan dalam
takaful
• Reformasi struktural
• Reformasi fiskal
• APBN lebih kredibel dan produktif
Kuliah Umum
Universitas Syiah Kuala
Banda Aceh, 5 Januari 2017