Anda di halaman 1dari 7

Polusi air adalah perubahan keadaan di tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan

dan air tanah akibat aktivitas manusia. Sungai, Danau, lautan dan air tanah adalah bagian penting
dari siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain
aliran air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai fungsi sangat membantu kehidupan
manusia.

Pemanfaatan danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air
minum, sebagian air hujan dan air limbah pembuangan, bahkan potensi nyata sebagai objek
wisata. Meskipun fenomena alam seperti badai, gunung berapi, gempa bumi dll juga
mengakibatkan perubahan besar pada kualitas air, itu tidak dianggap sebagai polusi.

Penyebab Pencemaran Air

Penyebab Alam

 Yang pada dasarnya tidak dapat dihindari oleh makhluk di bumi. Meningkatkan tingkat nutrisi
atau kandungan bahan organik dan hasil hasil metabolisme makhluk pencernaan, hal ini akan
mengakibatkan eutrofikasi, proses ini berjalan dan terjadi dalam jangka waktu yang panjang
bahkan ribuan tahun.

Sampah organik

 mungkin menjadi penyebab pencemaran di air, sampah organik yang telah terakumulasi
diselokan-selokan akan menyebabkan cairan berbau dikenal sebagai limbah, yang buruk
bagi kehidupan.

Limbah Pabrik Yang Tidak Disaring

limbah menjadi sangat menakutkan jika menyebar ke hulu dan air yang digunakan oleh
manusia. Polusi udara oleh limbah sangat berbahaya karena mengandung banyak bahan
kimia yang tidak hanya merusak organ internal juga akan merusak luar.

Penggunaan Bahan Peledak (Zat Kimia)

 Di bidang sungai, danau dan pencemaran laut atau air dapat terjadi karena penyebab
manusia yang menangkap ikan menggunakan bahan peledak. Unsur kandungan kimia
dalam bahan peledak yang dapat menyebabkan pencemaran air.

Berdasarkan jenis bahan pencemar air dibagi menjadi :


Kontaminan fisik

Kontaminan fisik meliputi sampah, lumpur, pasir, dan sebagainya.

Kontaminan kimia

Kontaminan kimia termasuk zat organik dapat mencakup lemak, minyak, deterjen, sabun,
pewarna, karbohidrat, protein atau zat anorganik (unsur bebas, logam berat, asam, basa dan
garam) dan zat radioaktif.

Kontaminan Biologis

Polutan biologis dapat dibagi menjadi dua mikroorganisme patogen dan mikroorganisme yang
tumbuh tidak terkendali (bloming) karena eutrofikasi. Mikroorganisme patogen yang umumnya
berasal dari kotoran manusia. Ada 4 kelompok mokroorganisme yang terkandung dalam kotoran
yaitu virus, bakteri, protozoa, dan cacing. Pertumbuhan yang tidak terkendali dari
mikroorganisme yang termasuk fitoplankton, alga dan eceng gondok.

Dampak pencemaran air pada kehidupan air

Jumlah zat terlarut dalam air limbah akibat pencemaran akan menyebabkan penurunan kadar
oksigen terlarut dalam air. Sehingga mengakibatkan kehidupan air terganggu membutuhkan
oksigen dan mengurangi perkembangannya.

Karena kematian bakteri, proses pemurnian air limbah yang secara alamiah harus terjadi dalam
air limbah juga terhambat. Dengan air limbah yang sanga sulit untuk terurai. Panas dari industri
juga akan berdampak kematian organisme, apabila air limbah tidak didinginkan terlebih dahulu

Dampak negatif dari pencemaran air terhadap kualitas air tanah

Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan coliform fekal telah terjadi dalam
skala yang luas, hal ini dibuktikan dengan survei dari sumur dangkal di Jakarta. Banyak studi
menunjukkan terjadinya kontaminasi.

Efek Pencemaran Air Pada Kesehatan

Peran air sebagai pembawa berbagai penyakit infeksi, antara lain :

 Air sebagai media untuk hidup mikroba patogen.


 Air sebagai vektor serangga sarang.
 Air sebagai media untuk hidup vektor penyakit.

Sebagai akibat dari polusi air untuk estetika lingkungan


Dengan meningkatnya jumlah zat organik dibuang ke lingkungan air, maka akan semakin
tercemar perairan biasanya ditandai dengan bau yang sangat menyengat dan disamping
tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan. Masalah limbah minyak atau lemak juga
dapat mengurangi lingkungan estetika.

Cara Mengatasi Polusi Air Efektif

Mempertahankan sumber air bersih tidak terkontaminasi

 Masih sumber air bersih harus dipertahankan bersih. Tidak tercemar, karena jika
terkontaminasi akan sulit untuk membersihkan.

Menanam tanaman berkayu tebal

 Tanaman yang tanaman berkayu tebal yang dapat menyerap air sumur. Dengan demikian,
pasokan air sumber daya yang cukup lahan dan air dapat dipertahankan.

Jangan membuang sampah ke sungai

 Jika limbah dibuang dari satu rumah tangga ke sungai saja mencemari sungai. Bagaimana
jika setiap rumah tangga di Indonesia membuang limbah rumah tangga mereka ke dalam
aliran sungai.
 Akibatnya sungai menjadi sangat kotor dan tercemar.
 Pendangkalan sungai pun terjadi yang akhirnya dapat menyebabkan banjir.
 Banjir mengalirkan air yang terkontaminasi ke daerah perumahan dapat menyebabkan
wabah penyakit, seperti diare, penyakit kulit, dan lain sebagainya.

Mendaur ulang semua sampah yang bsa didaur ulang

 Sampah yang dapat didaur ulang mencoba untuk didaur ulang.


 Jangan membuang mereka ke sungai atau selokan.
 Hal ini dilakukan agar perairan sekitar masyarakat tidak terkontaminasi.
 Jika terkontaminasi, biasanya menyebabkan bau.
 Hal ini sangat meresahkan masyarakat dalam melaksanakan kegiatan mereka.

Penyuluhan pembuangan limbah industri

 Industri yang mengeluarkan limbah cair harus diberi konseling sehingga mereka buang
pengobatan sebelum dibuang ke sungai.
 Mempertahankan kontrol ketat dari pemerintah karena hingga saat ini, masih banyak
industri yang membuang limbah cair pergi ke sungai.
 Mereka tidak mengabaikan dampak yang akan timbul pada orang yang tinggal di daerah.

Konseling bagi pengguna transportasi laut


 Bagi masyarakat pengguna transportasi laut harus diberikan konseling untuk memastikan
kendaraan mereka tidak bocor sehingga tidak mencemari laut.

Peraturan yang tegas kepada pengusaha minyak

 Peraturan ini dibuat agar tidak membuat kilang minyak di dekat pemukiman.
 Biarkan kilang didirikan sejauh mungkin dari daerah pemukiman, agar tidak
membahayakan masyarakat sekitar.
 Jika ada kebocoran minyak yang mencemari laut, hewan laut akan ekosistem terganggu.

Pemerintah harus membuat aturan yang ketat untuk pembuangan limbah beracun

 Dengan peraturan yang ketat, maka majikan akan berpikir berkali-kali untuk membuang
limbah cair pergi.
 Pengolahan limbah mahal telah menjadi risiko mereka sebagai pengusaha.

Polusi air dapat menyebabkan timbulnya penyakit bagi manusia. Dalam hal ini polusi air dapat
menyebabkan terjadinya penyakit menular ataupun yang tidak menular. Penyakit menular melalui air
bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti bakteri, metazoa, protozoa, dan lain-lain. Jika kondisi
badan anda telah lemah dan kekebalan tubuh juga buruk maka penyakit entah yang berasal dari
polusi air ataupun jenis penyakit yang lain dapat menjangkiti seseorang dengan mudah.

1. Penyakit Diare Akibat Bakteri E. coli (Escherichia coli)

Bakteri yang hidup di saluran pencernaan ini pada umumnya tidak berbahaya. Namun, terdapat
beberapa jenis E. coli yang dapat menyebabkan diare, bahkan kadang-kadang disertai darah.

E. coli terdapat pada kotoran-kotoran hewan dan manusia. Kotoran ini bisa terbawa ke air, seperti
danau atau kolam renang. Pada saat inilah E.coli menyebabkan pencemaran air. Air danau atau air
kolam renang yang tertelan menjadi jalan E.coli masuk dan menginfeksi tubuh. Pasokan air minum
juga dapat tercemar oleh bakteri ini.

Untuk meminimalkan risiko terkena infeksi penyakit akibat pencemaran air, Anda disarankan sering
mencuci tangan, serta lebih menjaga makanan dan minuman yang dikonsumsi agar selalu bersih.

Gejala-gejala Akibat Infeksi E. Coli

Gejala infeksi bakteri E. coli biasanya dimulai tiga hingga empat hari setelah tubuh terpapar oleh
bakteri, tapi Anda akan mulai merasa sakit pada satu hari hingga lebih dari satu minggu kemudian.
Berikut ini adalah gejala-gejala yang muncul akibat infeksi E. coli:

 Perut kram.
 Diare, dengan tingkat keparahan ringan hingga parah, dan bahkan berdarah.
 Kehilangan selera makan.
 Mual dan muntah.
 Demam.
 Kelelahan.

Gejala-gejala ini biasanya bertahan hingga satu minggu jika tidak terjadi komplikasi, tapi beberapa
infeksi E. coli bisa sangat berbahaya. Semua orang yang mengalami infeksi E. coli berisiko terhadap
komplikasi, tapi komplikasi lebih cenderung terjadi pada anak-anak. Hal ini disebabkan anak-anak
lebih susah untuk bertahan ketika kehilangan banyak cairan dan darah akibat muntah dan diare.

Salah satu komplikasi paling serius dan bisa membahayakan nyawa dari infeksi E. coli adalah
sindrom hemolitik uremik, yaitu sebuah kondisi ketika sel darah merah menjadi rusak dan bisa
berakibat pada gagal ginjal.

Cara Mengobati Infeksi E. coli

Infeksi bakteri E. coli yang menyebabkan infeksi saluran pencernaan biasanya tidak ditangani
dengan antibiotik karena bisa meningkatkan risiko komplikasi yang lebih serius. Yang terpenting
dalam menangani kondisi ini adalah dengan meminum banyak air putih untuk menggantikan cairan
yang hilang akibat diare dan muntah-muntah. Selain itu Anda juga disarankan untuk istirahat
secukupnya.
Untuk mengatasi dehidrasi pada anak yang mengalami diare, cairan oralit bisa membantu
memulihkan cairan dalam tubuh mereka. Selain itu, oralit juga berfungsi menggantikan sodium,
potasium, dan juga glukosa dalam tubuh.

Jangan memberikan obat-obatan antidiare yang akan melambatkan sistem pencernaan Anda
karena obat ini akhirnya akan mencegah terbuangnya racun keluar dari tubuh. Jika infeksi E. coli
yang terjadi cukup serius dan menyebabkan sindrom hemolitik uremik, Anda harus segera dirawat di
rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.

2. Hepatitis A - Hepatitis A merupakan salah satu penyakit yang dapat menyerang organ hati dan
disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A yang dapat menyebar dengan sangat mudah. Tidak hanya
ditularkan melalui air yang tercemar, penyakit hepatitis A juga dapat ditularkan melalui kontak
langsung dengan penderita.

Hepatitis A paling ringan dibanding hepatitis jenis lain (B dan C). Sementara hepatitis B dan C
disebarkan melalui media darah dan aktivitas seksual dan lebih berbahaya dibanding Hepatitis A.

Hepatitis A dapat dibagi menjadi 3 stadium; Pertama, pendahuluan (prodromal) dengan gejala letih,
lesu, demam, kehilangan selera makan dan mual. Kedua, stadium dengan gejala kuning (stadium
ikterik); dan ketiga, stadium kesembuhan (konvalesensi).

Gejala kuning tidak selalu ditemukan. Untuk memastikan diagnosis harus dilakukan pemeriksaan
enzim hati, SGPT, SGOT. Karena pada hepatitis A juga bisa terjadi radang saluran empedu, maka
pemeriksaan gama-GT dan alkali fosfatase dapat dilakukan di samping kadar bilirubin.

Masa Inkubasi
Hepaptis A memiliki masa inkubasi atau waktu terekspos sampai terkena penyakit kira-kira 2 sampai
6 minggu.

Gejala
Penderita akan mengalami gejala-gejala seperti demam, lemah, letih, dan lesu. Pada beberapa
kasus, seringkali terjadi muntah muntah yang terus menerus sehingga menyebabkan seluruh badan
terasa lemas. Demam yang terjadi adalah demam yang terus menerus, tidak seperti demam yang
lainnya seperti demam berdarah, tbc, dan thypus.

Gejala lainnya adalah kulit dan mata menjadi kuning, air kencing berwarna tua, tinja pucat. Namun
patut diwaspadai, gejala-gejala fisik seperti itu seringkali tidak terlihat pada anak kecil.

Pencegahan
Untuk mencegah hepatitis A. Semua orang harus selalu mencuci tangan dengan baik dengan sabun
dan air mengalir selama sekurang-kurangnya 10 detik dan dikeringkan dengan handuk bersih. Cuci
tangan dapat dilakukan sebagai berikut:

1. Setelah menggunakan kakus


2. Sebelum makan
3. Sebelum menyiapkan makanan atau minuman

Pencegahan yang dapat dilakukan oleh penderita hepatitis A, di samping mencuci tangan dengan
bersih adalah harus menjauhi dari kegiatan berikut sekurang-kurangnya seminggu setelah timbulnya
penyakit, tanda dan gejala:

1. Jangan menyiapkan makanan atau minuman untuk orang lain


2. Jangan menggunakan alat makan atau alat minum yang sama dengan orang lain
3. Jangan menggunakan seprai dan handuk yang sama dengan orang lain
4. Jangan berhubungan kelamin
5. Cuci alat makan dalam air bersabun, dan cuci seprai dan handuk dengan mesin cuci.

3. Disentri - Disentri merupakan penyakit peradangan pada usus besar yang ditandai dengan rasa
sakit perut dengan gejala BAB yang encer dan terkadang disertai dengan lendir bahkan darah.
Disentri disebabkan oleh bakteri amuba serta basiler. Bakteri tersebut dapat tersebar melalui bakteri
yang dibawa oleh lalat yang hinggap pada air atau makanan yang sebelumnya telah terkontaminasi
dengan kotoran.
Bakteri yang masuk ke dalam pencernaan selanjutnya akan mengakibatkan pembengkakan serta
menimbulkan luka dan peradangan pada bagian dinding usus besar.
Gejala yang biasa dialami oleh para penderita adalah gangguan pencernaan yaitu:

 BAB encer.
 Perut mulas.
 Rasa perih pada bagian usus akibat buang air besar yang terlalu sering.

Menjaga air agar tidak terkena zat-zat berbahaya bisa anda lakukan dengan cara menjaga
lingungan serta menjauhkan sumber air anda dari limbah. Perlu diketahui, ada beberapa jenis
penyakit yang dapat menular melalui binatang terbang seperti halnya lalat. Hindarkan makanan
serta minuman anda jauh dari hinggapan lalat dengan cara menutup makanan serta tempat minum
dengan rapat.

4. Tifus - Penyakit tifus merupakan penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri Salmonella
typhi. Penyakit ini diakibatkan oleh kurang memelihara kebersihan lingkungan dan mengonsumsi
makanan yang tidak higienis.

Penyakit tifus menular melalui air dan makanan yang tercemar oleh air seni dan tinja penderita
penyakit ini. Penyakit tifus dapat juga ditularkan oleh kotoran yang dibawa oleh lalat dan kecoa dan
menempel di tempat-tempat yang dihinggapinya.Penularan kuman terjadi melalui mulut, masuk ke
dalam lambung, menuju kelenjar limfoid usus kecil, kemudian masuk ke dalam peredaran darah.
Pada umumnya, mereka yang terinfeksi penyakit ini akan mengalami keluhan dan gejala seperti
demam tinggi, sakit kepala, mual, muntah, nafsu makan menurun, sakit perut, diare atau sembelit
(sulit buang air besar). Suhu tubuh meningkat terutama pada sore dan malam hari.
Pencegahan penyakit tifus dapat dilakukan dengan membiasakan melindungi makanan dari hewan
pembawa penyakit, seperti lalat, kecoa dan tikus; mencuci tangan dengan sabun setelah buang air
dan sebelum makan; serta menghindari membeli jajanan di tempat-tempat yang kurang bersih.

5. Kolera - Kolera adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae yang
menyerang usus kecil. Bakteri ini biasanya masuk ke dalam tubuh melalui air minum yang
terkontaminasi akibat sanitasi yang buruk.

Di dalam tubuh manusia, bakteri Vibrio cholerae akan menghasilkan racun yang menyebabkan usus
halus melepaskan sejumlah besar cairan garam dan mineral dari dalam tubuh. Bakteri ini amat
sensitif terhadap asam lambung, sehingga penderita yang kekurangan asam lambung cenderung
menderita penyakit ini.
Penderita kolera akan mengalami gejala mulai dari diare hebat, keram perut, mual, muntah, hingga
dehidrasi. Kolera dapat menyebar luas dengan sangat cepat, terutama di lingkungan yang tidak
bersih.
Penderita yang mengalami gelaja di atas sebaiknya segera diberikan pertolongan dengan
mengantarkannya ke rumah sakit atau puskesmas agar untuk diberi cairan infus.Obat infus harus
diberikan selekas mungkin. Semakin cepat cairan infus diberikan, semakin baik.
Cara mengatasi pencemaran air , yaitu:

 Gunakan air dengan bijaksana. Kurangi penggunaan air untuk kegiatan yang kurang berguna
dan gunakan dalam jumlah yang tepat.
 Kurangi penggunaan detergen. Sebisa mungkin pilihlah detergen yang ramah lingkungan
dan dapat terurai di alam secara cepat.
 Kurangi konsumsi obat-obatan kimia berbahaya. Obat-obatan kimia yang berbahaya seperti
pestisida, dan obat nyamuk cair merupakan salah satu penyebab rusaknya ekosistem air
 Tidak menggunakan sungai untuk mencuci mobil, truk, dan sepeda motor.
 Tidak menggunakan sungai untuk wahana memandikan hewan ternak dan sebagai tempat
kakus.
 Jangan membuang sampah rumah tangga di sungai/danau. Kelola sampah rumah tangga
dengan baik dan usahakan menanam pohon di pinggiran sungai/danau.
 Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi
sumber mata air agar tidak tercemar.
 Mengoptimalkan pelaksanaan rehabilitasi lahan kritis yang bertujuan untuk meningkatkan
konservasi air bawah tanah
 Menanggulangi kerusakan lahan bekas pembuangan limbah B3.

Anda mungkin juga menyukai