Anda di halaman 1dari 4

REFERAT

PENANGANAN PADA KEGAWATDARURATAN


PASIEN BEDAH SARAF

Pembimbing:

dr. Afrizal Sp.BS

Disusun oleh :

Abiyya Farah Putri

1102013003

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH

RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK. I R. SAID SUKANTO

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

PERIODE 20 NOVEMBER – 28 JANUARI 2017


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya pada
penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan referat pada kepaniteraan klinik ilmu bedah
tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW,
keluarga, serta para pengikutnya hingga akhir zaman.
Referat ini penulis buat dengan tujuan memenuhi syarat untuk menyelesaikan
kepaniteraan klinik di department ilmu bedah.

Dalam menjalankan kepaniteraan di Departemen bedah ini, penulis diberi kesempatan


mendapat ilmu yang sebanyak-banyaknya. Pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada para dokter yang membimbing di Departemen Ilmu Bedah Rumah Sakit
Bhayangkara Tingkat I Raden Said Sukanto khususnya pada pembimbing referat penulis, dr.
Afrizal Sp.BS, para perawat yang bertugas di Departemen Ilmu Bedah Rumah Sakit
Bhayangkara Tingkat I Raden Said Sukanto, dan teman-teman yang telah bekerja sama dengan
baik selama menjalani kepaniteraan ini.

Penulis menyadari bahwa referat ini masih jauh dari sempurna dan memiliki banyak
keterbatasan. Oleh sebab itu, penulis menerima segala kritik dan saran yang membangun demi
kepentingan penulis. Semoga laporan ini dapat bermanfaat kepada penulis pada khususnya dan
bagi pembaca pada umumnya.

Jakarta, 17 Desember 2017

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

Kegawatdaruratan dalam bedah saraf merupakan kasus-kasus kelainan saraf, yang


karena sesuatu hal dapat mengalami keadaan gawat secara mendadak dan bila tidak tertolong
dengan cepat dan tepat akan terjadi kematian atau cacat tubuh. Kegawatdaruratan dalam bidang
bedah saraf antara lain adalah trauma kepala, trauma tulang belakang, hidrosefalus, tumor dan
abses otak. Selain itu, kegawatdaruratan dalam bedah saraf juga dapat diklasifikan menjadi
kegawatdaruratan traumatik dan nontraumatik.
Sekitar 1,7 juta orang di Amerika Serikat mengalami cedera otak tiap tahunnya. Cedera
otak yang biasa disebut dengan acquired brain injury adalah setiap kerusakan yang terjadi pada
otak yang mempengaruhi orang secara fisik, emosional dan perilaku. Cedera otak dapat terjadi
ketika lahir atau dapat terjadi karena sebuah penyakit atau trauma ataupun dapat terjadi karena
nontrauma, bergantung pada penyebabnya secara spesifik. Adapun penyebab dari cedera otak
traumatik seperti kecelakaan bermotor, trauma tembus, dan trauma akibat adanya peristiwa
bom. Cedera otak traumatik tidak selalu terjadinya luka terbuka, fraktur tengkorak ataupun
penurunan kesadaran. Sedangkan penyebab dari cedera otak nontraumatik antara lain adalah
akibat terjadinya stroke hemoragik, hidrosefalus, keganasan, rupture AVM, kekurangan
oksigen, infeksi atau inflamasi otak, tumor dan infeksi lainnya.
Oleh karena itu, melalui referat ini, penulis hendak mengangkat topik tentang
penanganan pada kegawatdaruratan pasien bedah saraf untuk meningkatkan kepahaman
mengenai penanganan yang baik pada pasien bedah saraf sehingga meningkatkan ketepatan
dan keberhasilan terapi bagi pasien bedah saraf.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai