Anda di halaman 1dari 15

PEMERIKSAAN FISIK

SENSORIK
Disusun oleh:
Abiyya Farah Putri (1102013003)
Riesha Amanda Fitria (1102013250)

Pembimbing : dr. Maula Sp.S

KEPANITERAAN KLINIK NEUROLOGI


RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK.I R. SAID SUKANTO
PERIODE 7 AGUSTUS 9 SEPTEMBER 2017
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
Pemeriksaan sensibilitas bertujuan untuk mengetahui
fungsi sensorik sistem saraf.
Pemeriksaan sensibilitas meliputi:
1. Pemeriksaan sensasi taktil (raba)
2. Pemeriksaan sensasi nyeri superfisial
3. Pemeriksaan sensasi suhu
4. Pemeriksaan sensasi gerak dan posisi
5. Pemeriksaan sensasi getar
6. Pemeriksaan sensasi tekan
TUJUAN PEMERIKSAAN SISTEM SENSORIK

Menetapkan adanya gangguan sensorik.


Mengetahui modalitasnya.
Menetapkan polanya.
Menyimpulkan jenis dan lokasi lesi yang
mendasari gangguan sensorik yang akhirnya
dinilai bersama sama dengan pemeriksaan
motorik, kesadaran dll.

3
JENIS PEMERIKSAAN SISTEM SENSORIK

3. Sensibilitas
1. Sensibilitas 2. Sensibilitas diskriminatif :
eksteroseptif proprioseptif : berespon terhadap
(protopatik) : berespon terhadap kejadian internal di
Beresepon informasi dalam tubuh individu
seperti tekanan
terhadap stimulus mengenai posisi
darah
yang datang dari bagian tubuh atau - Rasa stereognasis
lingkungan tubuh di ruangan - Rasa gramestesis
eksternal - Rasa sikap - Rasa barognosis
- Rasa nyeri - Rasa getar - Rasa topognosis
- Rasa Suhu - Rasa raba - Rasa diskriminasi
spasial
Jalur Propriopatik
Jalur Protopatik
PEMERIKSAAN SENSASI TAKTIL
( RABA )
Alat pemeriksa : kapas, kain, tissue atau bulu
Cara pemeriksaan :
permukaan tubuh disentuh dengan ujung ujung kapas
tersebut dari atas ke bawah/sebaliknya atau kanan/kiri.

Pasien diminta menjawab ya atau tidak jika


merasakan atau tidak merasakan adanya rangsang, dan
diminta untuk menyebutkan lokasi masing-masing
rangsang serta mentebutkan perbedaan lokasi rangsang
antara dua titik.

7
PEMERIKSAAN SENSASI NYERI

Alat pemeriksa : jarum pentul (tajam tumpul)

Cara pemeriksaan :
jarum diletakkan tegak lurus
permukaan tubuh disentuh dengan ujung ujung
jarum tersebut dari atas ke bawah/sebaliknya atau
kanan/kiri.
Pasien diminta menjawab apakah rangsang yang
diberiksan tajam atau tumpul, menjawab mengenai
tingkat ketajaman rangsang.
PEMERIKSAAN SENSASI SUHU

Alat pemeriksa :
- Botol/tabung berisi air panas : suhu 40-45 derajat
celcius.
-Botol/tabung berisi air dingin : suhu 10-15 derajat
celcius

Cara pemeriksaan :
-Botol harus kering, mata pasien tertutup
- permukaan tubuh disentuh dengan ujung ujung botol
tersebut dari atas ke bawah/sebaliknya atau kanan/kiri.
PEMERIKSAAN GERAK DAN POSISI

Alat pemeriksan : sendi/jari tangan kaki pasien


Cara pemeriksaan:
pegang ujung jari jempol kaki pasien dengan jari telunjuk dan
jempol jari tangan pemeriksa
gerakkan keatas kebawah maupun kesamping kanan dan kiri
pasien diminta untuk menjawab posisi ibu jari jempol nya
berada diatas atau dibawah atau disamping kanan/kiri.

Tujuannya: mendapatkan respon pasien atas persepsinya terhadap


gerakm terhadap arah gerak, kekuatan, rentang pergerakan (range of
movement), sudut minimal yang dirasakan dan kemampuan pasien
menyebutkan lokasi atas jari-jarinya.
PEMERIKSAAN SENSASI GETAR

Alat pemeriksa : garpu tala


Cara pemeriksaan:
Garpu tala digetarkan/diketuk pada meja atau benda
keras
letakkan diatas tonjolan tulang di seluruh ekstremitas
dari atas ke bawah/sebaliknya atau kanan/kiri.

Normal jika pasien dapat merasakan getaran maksimum


PEMERIKSAAN DISKRIMINATIF
(MULTIMODALITAS)

Alat pemeriksa : kunci, mata uang logam, kancing , jarum


bundel.
Cara pemeriksaan :
1.Rasa stereognosis :
Dengan mata tertutup pasien diminta untuk mengenal benda
benda yang disodorkan kepadanya.
2. Rasa Gramestesia:
Untuk mengenal angka, aksara, bentuk yang digoreskan diatas
kulit pasien, misalnya ditelapak tangan pasien.
3. Rasa Barognosia :Untuk mengenal berat suatu benda.
4. Rasa Topognosia: Untuk mengenal tempat pada tubuhnya
yang disentuh pasien.
KELAINAN PEMERIKSAAN SENSORIK

Rasa raba
Hilangnya rasa raba : ANESTESIA.
Berkurangnya rasa raba : HIPESTESIA.
Berlebihnya rasa raba : HIPERTESIA.

Rasa nyeri
Hilangnya rasa nyeri : ANALGESIA.
Berkurangnya rasa nyeri : HIPALGESIA.
Berlebihnya rasa nyeri : HIPERGESIA.
13
KELAINAN PEMERIKSAAN SENSORIK

Rasa suhu
Hilangnya rasa suhu : THERMOANESTHESIA.
Berkurangnya rasa suhu : THERMOHIPESTHESIA.
Berlebihnya rasa suhu THERMOHIPERESTHESIA.

Rasa abnormal dipermukaan tubuh


Kesemutan : PARESTHESIA.
Nyeri panas dingin tidak karuan : DISESTHESIA

14
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai