Anda di halaman 1dari 16

MODEL PEMBELAJARAN ADDIE

(Analysis-Design-Develop-Implement-Evaluate)

KELAS :A

KELOMPOK :1

NAMA : Desita Hariyanti (15130230

Elda Rani Safitri (1513023001)

Fitri Alfionita (15130230

Septa Putri Nugraha (15130230

Venny Septi Kurniawan (15130230

Ghalda Oktavilani Halfa (15130230

Dosen :

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG
2017

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Desain pembelajaran adalah praktik penyusunan media teknologi komunikasi dan isi
untuk membantu agar dapat terjadi transfer pengetahuan secara efektif antara guru
dan peserta didik. Model-model desain rencana pembelajaran adalah model PPSI,
model Banathy, model Kemp, model Gerlach & Elly, model Dick & Carrey, model
ASSURE, model ADDIE, model Hanafin and Peck, dan model waterfall. Dalam
model PPSI pengajaran dipandang sebagai suatu sistem. Sub-sistem dari pengajaran,
diantaranya tujuan pembelajaran, bahan pelajaran, kegiatan pembelajaran, alat-alat
dan sumber pembelajaran dan evaluasi. Model kemp berorientasi pada perancangan
pembelajaran yang menyeluruh. Sehingga guru sekolah dasar dan sekolah menengah,
dosen perguruan tinggi, pelatih di bidang industri, serta ahli media yang akan bekerja
sebagai perancang pembelajaran. Model Banathy bertitik tolak dari pendekatan
sistem (sistem approach), yang mencakup keenam komponen (langkah) yang saling
berinterelasi dan berinteraksi untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Model Gerlach & Elly menjadi suatu garis pedoman atau suatu peta
perjalanan pembelajaran karena model ini memperlihatkan keseluruhan proses belajar
mengajar yang baik, sekalipun tidak menggambarkan secara rinci setiap
komponennya.

Desain pembelajaran dikenal beberapa model yang dikemukakan oleh para ahli.
Secara umum, model desain pembelajaran dapat diklasifikasikan ke dalam model
berorientasi kelas, model berorientasi sistem, model berorientasi produk, model
prosedural dan model melingkar.

Analysis-Design-Develop-Implement-Evaluate 2
Model berorientasi kelas biasanya ditujukan untuk mendesain pembelajaran level
mikro (kelas) yang hanya dilakukan setiap dua jam pelajaran atau lebih. Contohnya
adalah model ASSURE. Model berorientasi produk adalah model desain
pembelajaran untuk menghasilkan suatu produk biasanya media pembelajaran
misalnya, video pembelajaran, multimedia pembelajaran atau modul. Contoh
modelnya adalah model Hannafin and Peck. Model berorientasi system yaitu model
desain pembelajaran untuk menghasilkan suatu system pembelajaran yang
cakupannya luas seperti desain sistem suatu pelatihan kurikulum sekolah. Contohnya
adalah model ADDIE. Selain itu ada pula yang biasa kita sebut sebagai model
procedural dan model melingkar. Contohnya dari model procedural adalah model
Dick And Carrey dan contoh model melingkar adalah model Kemp.

Adanya variasi model yang ada ini sebenarnya dapat menguntungkan kita. Beberapa
keuntungan itu antara lain adalah kita dapat memilih dan menerapkan salah satu
model desain pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik yang kita hadapi
dilapangan selain itu juga, kita dapat mengembangkan dan membuat model turunan
dari model-model yang telah ada. Selain itu kita juga dapat meneliti dan
mengembangkan desain yang telah ada untuk dicoba dan diperbaiki.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam penulisan makalah ini dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah konsep media pembelajaran?

2. Apakah pengertian pembelajaran model addie?

3. Bagaimana langkah-langkah model pembelajaran addie?

4. Apa saja kelebuhan dan kekurangan dari model pembelajaran addie ?

1.3 Tujuan
Analysis-Design-Develop-Implement-Evaluate 3
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah:

1. Untuk menjelaskan bagaimana cara pembelajaran yang diajarkan, sehingga bisa


terlaksana pembelajaran yang diingkan.

2. Untuk mengetahui pengertian pembelajaran model addie

3. Untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah model pembelajaran addie

4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran addie

BAB II

Analysis-Design-Develop-Implement-Evaluate 4
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Model Pembelajaran

Definisi desain sistem pembelajaran merupakan desain pembentukan keseluruhan,


struktur kerangka atau outline dan urutan atau sistematika kegiatan. Sehingga desain
yang dibuat agar menjadi sebuah kegiatan yang efektif, effisien, dan menarik. Apabila
pembelajaran itu menarik maka peserta didik tidak merasa bosan atau monoton, jadi
kita dapat membuat pembelajaran itu menyenangkan buat pesarta didik. Baik dari
cara mengajar, menyampaikan, dan lain-lain. Prekripsi tentang desain pembelajaran
juga untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu, dengan kondisi yang
karakteristiknya mata ajar tertentu dan karakteristik pembelajaran tertentu.

Selain itu, strategi pembelajaran yang digunakan juga melalui metode, media, dan
lingkungan. Serta komponen utama mendesain pembelajaran dapat melalui beberapa
pertanyaan, misalnya:

1. Apa tujuan (objektives) yang diinginkan?


2. Siapa audiens (learners) yang menjadi sasaran?
3. Materi (subject content) apa yang akan diajar atau dilatihkan?
4. Metode dan media apa yang paling tepat untuk mencapai tujuan?
5. Bagaiman cara utuk mencapai tujuan tersebut diukur atau evaluasi?

Pembelajaran merupakan rangkaian peristiwa atau kegiatan yang disampaikan secara


struktur dan terencana dengan menggunakan sebuah atau beberapa jenis media.
Proses belajar mengajar yang dilakukan harus mempunyai tujuan agar peserta didik
dapat mecapai kompetensi seperti yang diharapkan. Perancangan aktivitas
pembelajaran disebut desain sistem pembelajaran.

2.2 Pengertian Pembelajaran Model Addie

Analysis-Design-Develop-Implement-Evaluate 5
Desain Pembelajaran Model ADDIE adalah salah satu proses pembelajaran yang
bersifat interaktif dengan tahapan-tahapan dasar pembelajaran yang efektif, dinamis
dan efisien. Model ADDIE (Analysis Design Development Implementation
Evaluations) berawal dari konsep Model Desain Instruksional dan Teori untuk
Angkatan Darat AS pada tahun 1950. Kemudian pada tahun 1975 dikembangkan lagi
oleh Florida State University untuk digunakan pada semua Angkatan Bersenjata AS.

Praktisi pendidikan membuat beberapa revisi dan di pertengahan 1980-an muncullah


model yang lebih interaktif dan dinamis dari aslinya. Model ini kemudian dapat
digunakan untuk berbagai macam bentuk pengembangan produk seperti strategi dan
metode pembelajaran, media dan bahan ajar.

Model ini mengasumsikan bahwa cara pembelajaran tidak hanya menggunakan


pertemuaan kuliah, buku teks, tetapi juga memungkinkan untuk menggabungkan
belajar di luar kelas dan teknologi ke dalam materi pelajaran. Artinya, model ini
memastikan pengembangan instruksional dimaksudkan untuk membantu pendidik
dalam pengembangan instruksi yang sistematis dan efektif. Hal ini digunakan untuk
membantu para pendidik mengatur proses pembelajaran dan melakukan penilaian
hasil belajar peserta didik. Model addie didasarkan pada lima proses belajar bahwa:

1. Analysis (analisa)

2. Design (disain / perancangan)

3. Development (pengembangan)

4. Implementation (implementasi/eksekusi)

5. Evaluation (evaluasi/ umpan balik)

Selain itu, pemilihan model ADDIE didasarkan atas beberapa pertimbangan antara
lain:

Analysis-Design-Develop-Implement-Evaluate 6
1. Model ADDIE ini merupakan model perancangan pembelajaran generik yang
menyediakan sebuah proses terorganisasi dalam pembangunan bahan-bahan
pelajaran yang dapat digunakan baik untuk pembelajaran tatap muka maupun
pembelajaran online. Dapat disimpulkan bahwa model ADDIE adalah kerangka
kerja sederhana yang berguna untuk merancang pembelajaran di mana prosesnya
dapat diterapkan dalam berbagai pengaturan karena strukturnya yang umum.
2. Model ADDIE dapat menggunakan pendekatan produk dengan langkah-langkah
sistematis dan interaktif.

3. Model ADDIE dapat digunakan utnuk pengembangan bahan pembelajaran pada


ranah verbal, keterampilan intelektual, psikomotor, dan sikap sehingga sangat
sesuai untuk pengembangan media blog untuk mata pelajaran TIK.

4. Model ADDIE memberikan kesempatan kepada pengembang desain


pembelajaran untuk bekerja sama dengan para ahli isi, media, dan desain
pembelajaran sehingga menghasilkan produk berkualitas baik.

Melalui lima tahapan ini dapat membantu kita mengajar juga peserta didik dapat
mengerti cara pembelajaran yang disebut model addie ataukah yang lain, yang dapat
di ilustrasikan sebagai berikut :

Analysis-Design-Develop-Implement-Evaluate 7
2.3 Langkah-langkah Model Addie dalam pembelajaran

Langkah 1: Analisis (analysis)

Desain tahap analisis berfokus pada target audiens. Tahap analisis merupakan suatu
proses mendefinisikan apa yang akan dipelajari oleh peserta belajar, yaitu melakukan
needs assessment (analisis kebutuhan), mengidentifikasi masalah (kebutuhan), dan
melakukan analisis tugas (task analysis). Oleh karena itu, output yang akan kita
hasilkan adalah berupa karakteristik atau profile calon peserta belajar, identifikasi
kesenjangan, identifikasi kebutuhan dan analisis tugas yang rinci didasarkan atas
kebutuhan.

Tahap Analisis umumnya membahas pertanyaan-pertanyaan berikut:

1. Bagaimana latar belakang keseluruhan dari peserta didik seperti usia,


pengalaman masa lalu, tingkat pengetahuan, minat, latar belakang budaya, dll?

2. Apa yang siswa butuhkan untuk menyelesaikan pada akhir program


pembelajaran atau apa kebutuhan siswa?

3. Apa yang diinginkan siswa dari hasil pembelajaran? Apakah pengetahuan,


keterampilan, sikap, perilaku dll?

Analysis-Design-Develop-Implement-Evaluate 8
4. Apakah strategi pembelajaran yang digunakan untuk mereka cukup? aspek apa
yang perlu ditambahkan, diklarifikasi dan diperbaiki?

5. Apa fokus tujuan instruksional?

6. Apakah lingkungan belajar kondusif atau tidak? Apa jenis lingkungan belajar
lebih disukai?

7. Apakah akan sumber daya baik itu teknis maupun dukungan sudah mencukupi?

Langkah 2: Desain (Design)

Tahap desain terkait dengan penentuan sasaran, instrumen penilaian, latihan, konten,
dan analisis yang terkait materi pembelajaran, rencana pembelajaran dan pemilihan
media. Fase desain dilakukan secara sistematis dan spesifik. Dalam tahap desain,
yang dapat ditanyakan adalah:

1. Sumber media yang akan digunakan seperti Audio, Video dan Grafis. Apakah
sumber tersebut dari pihak ketiga atau siswa membuat sendiri?

2. Berbagai sumber dibutuhkan untuk menyelesaikan pembelajaran. Apa sumber


cukup tersedia untuk menyelesaikan pembelajaran?

3. Tingkat dan jenis kegiatan yang akan dihasilkan selama pembekajaran. Apakah
terjadi kolaboratif, interaktif atau individu?

4. Apa pendekatan atau cara apa yang akan diterapkan pada pembelajaran?
Misalkan behavioris konstruktivis, dll.

5. Berapa banyak waktu yang akan ditugaskan untuk setiap tugas dan bagaimana
pembelajaran yang akan dilaksanakan (per pelajaran, bab, modul, dll,)?

6. Apa saja keterampilan kognitif yang ditentukan bagi siswa untuk mencapai
tujuan pembelajaran?

Analysis-Design-Develop-Implement-Evaluate 9
7. Apakah guru memiliki cara untuk menentukan nilai-nilai yang telah dicapai oleh
siswa? Apa metode untuk menentukan kompetensi yang diinginkan oleh siswa?

8. Bagaimana mekanisme yang dirancang oleh Anda untuk mendapatkan umpan


balik pada bahan ajar?

9. Bagaimana merancang kegiatan pembelajaran sehingga menarik minat siswa?


Anda akan memilih untuk variasi dalam pilihan pengiriman dan jenis media?

Langkah 3: Pengembangan (Development)

Pengembangan adalah proses mewujudkan blue-print alias desain tadi menjadi


kenyataan. Artinya, jika dalam desain diperlukan suatu software berupa multimedia
pembelajaran, maka multimedia tersebut harus dikembangkan. Atau diperlukan
modul cetak, maka modul tersebut perlu dikembangkan. Begitu pula halnya dengan
lingkungan belajar lain yang akan mendukung proses pembelajaran semuanya harus
disiapkan dalam tahap ini. Satu langkah penting dalam tahap pengembangan adalah
uji coba sebelum diimplementasikan. Tahap uji coba ini memang merupakan bagian
dari salah satu langkah ADDIE, yaitu evaluasi. Lebih tepatnya evaluasi formatif,
karena hasilnya digunakan untuk memperbaiki sistem pembelajaran yang sedang kita
kembangkan.

Hal ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

1. Apakah membuat bahan ajar sesuai jadwal?

2. Apakah ada tim kerja di beberapa siswa? Apakah ada anggota yang bekerja
secara efektif dalam sebuah tim?

3. Apakah siswa berkontribusi sesuai kapasitasnya?

4. Apakah bahan yang dihasilkan dimaksudkan untuk tugas siswa?

Analysis-Design-Develop-Implement-Evaluate 10
Langkah 4: Implementasi (Implementation)

Implementasi adalah langkah nyata untuk menerapkan sistem pembelajaran yang


sedang kita buat. Artinya, pada tahap ini semua yang telah dikembangkan diinstal
atau diset sedemikian rupa sesuai dengan peran atau fungsinya agar bisa
diimplementasikan. Misal, jika memerlukan software tertentu maka software tersebut
harus sudah diinstal. Jika penataan lingkungan harus tertentu, maka lingkungan atau
seting tertentu tersebut juga harus ditata. Barulah diimplementasikan sesuai skenario
atau desain awal.

Beberapa contoh implementasi yang dapat ditentukan:

1. Advis pada metode pilihan pencatatan data aktual dari pengalaman siswa saat
berinteraksi dengan belajar.

2. Apa tanggapan emosional yang diberikan oleh guru dan siswa selama
pebelajaran?Apakah mereka benar-benar tertarik, bersemangat, kritis atau
bertahan?

3. Sebagai hasil pembelajaran, apakah guru melihat bahwa siswa dapat memahami
topik dengan segera atau apakah mereka perlu bantuan?

4. Bagaimana menangani setiap kesalahan yang mungkin terjadi selama


pembelajaran. Apa reaksi guru ketika kegiatan untuk siswa tidak berjalan seperti
yang direncanakan?

5. Ketika masalah teknis dan lain muncul apakah guru memiliki strategi
‘cadangan’?

6. Apakah implementasi untuk skala kecil atau skala besar?

7. Ketika kelompok siswa mendapat materi, apakah mereka dapat bekerja secara
mandiri atau memerlukan bimbingan?

Analysis-Design-Develop-Implement-Evaluate 11
Langkah 5: Evaluasi (Evaluation)

Setiap tahap proses ADDIE melibatkan evaluasi formatif. Ini adalah


multidimensional dan merupakan komponen penting dari proses ADDIE. Ini
mengasumsikan bentuk evaluasi formatif dalam tahap pengembangan. Evaluasi
dilakukan selama tahap implementasi dengan bantuan instruktur dan siswa. Setelah
pelaksanaan pembelajaran selesai, evaluasi sumatif dilakukan untuk perbaikan
pembelajaran. Perancang seluruh tahap evaluasi harus memastikan apakah masalah
yang relevan dengan program pelatihan diselesaikan dan apakah tujuan yang
diinginkan terpenuhi.

Dan bila diamati secara teliti ADDIE ini mempunyai sifat pendekatan Teknologi
Pendidikan, yaitu:

1. Pendekatan isomorfi, yaitu yang mengunakan berbagai kajian atau bidang


keilmuan kedalam suatu kebulatan tersendiri

2. Pendekatan sistematik . Yaitu cara yang berurutan dan terarah dalam usaha
memecahkan persoalan, yaitu berawal dari analisis dan diakhiri dengan evaluasi
dan begitu seterusnya.

3. Pendekatan sinergistik, yaitu yang menjamin adanya nilai tambah dari


keseluruhan kegiatan dibanding dengan bila kegiatan itu dijalankan sendiri-
sendiri.

4. Sistemik, yaitu pengkajian secara menyeluruh (satu kesatuan)

2.4 Kelebihan dan Kekurang Model Desain ADDIE

Kekurangan dan Kelebihan Model Desain ADDIE ini sebagai berikut.

Analysis-Design-Develop-Implement-Evaluate 12
1. Kelebihan desain ADDIE
Model ini sederhana dan mudah dipelajari serta strukturnya yang sistematis.
Seperti kita ketahui bahwa model ADDIE ini terdiri dari 5 komponen yang saling
berkaitan dan terstruktur secara sistematis yang artinya dari tahapan yang pertama
sampai tahapan yang kelima dalam pengaplikasiannya harus secara sistematik, tidak
bisa diurutkan secara acak atau kita bisa memilih mana yang menurut kita ingin di
dahulukan. Karena kelima tahap/ langkah ini sudah sangat sederhana jika
dibandingkan dengan model desain yang lainnya. Sifatnya yang sederhana dan
terstruktur dengan sistematis maka model desain ini akan mudah dipelajari oleh para
pendidik.

2. Kekurangan model desain ADDIE


Kekurangan model desain ini adalah dalam tahap analisis memerlukan waktu
yang lama. Dalam tahap analisis ini pendesain/ pendidik diharapkan mampu
menganalisis dua komponen dari siswa terlebih dahulu dengan membagi analisis
menjadi dua yaitu analisis kinerja dan alisis kebutuhan. Dua komponen analisis ini
yang nantinya akan mempengaruhi lamanya proses menganalisis siswa sebelum tahap
pembelajaran dilaksanakan. Dua komponen ini merupakan hal yang penting karena
akan mempengaruhi tahap mendesain pembelajaran yang selanjutnya.

Analysis-Design-Develop-Implement-Evaluate 13
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Model pembelajaran addie sangat membantu dalam merancang program belajar


mengajar dengan menggunakan berbagai jenis media. Model ini menggunakan
beberapa langkah, yaitu Analysis (analisa), design (disain/ perancangan),
development (pengembangan), implementation (implementasi/ eksekusi) dan
evaluation (evaluasi/ umpan baik). Kesemua langkah ini berfokus untuk menekankan
atau pengajaran kepada peserta didik dengan berbagai Styles Belajar, dan
konstruktivis belajar yang dimana peserta didik diwajibkan untuk melakukan
interaksi dengan lingkungan mereka dan tidak secara pasif menerima informasi
tersebut.

Peserta didik juga tidak hanya terfokus dengan apa-apa saja yang telah diberikan
guru, peserta didik bisa mencari informasi dari berbagai hal seperti tv, koran, majalah
dan lain-lain. Yang penting dapat mendukung belajar ataukah tugas siswa terkerjakan.

3.2 Saran

Makalah dan Media Pembelajaran yang membahas tentang Model Pembelajaran


ADDIE ini dapat digunakan sebagai salah satu referensi dalam pengajaran maupun
dalam pembelajaran, sehingga dapat membantu berlangsungnya belajar mengajar.
Walaupun pembahasan yang kami buat belum memenuhi kriteria akan tetapi
sedikitnya bisa membantu.

Analysis-Design-Develop-Implement-Evaluate 14
DAFTAR PUSTAKA

Branch, RM, & Kopcha, TJ. 2014. Model Desain Pembelajaran. Dalam Handbook penelitian
tentang komunikasi pendidikan dan teknologi

Hamelik, Oemar. 2005. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.


Jakarta: PT. Bumi Aksara

Hannafin, M.J. & Peck, K.L. 1988. The design, development, and evaluation Of
instructional software. New York: Mc Millan Publishing Company

Pribadi, Benny A. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: PT. Dian
Rakyat.

Suparman, Atwi. 2009. Desain Intruksional. Jakarta: Universitas Terbuka

Analysis-Design-Develop-Implement-Evaluate 15
Analysis-Design-Develop-Implement-Evaluate 16

Anda mungkin juga menyukai

  • Aplikasi Inkuiri
    Aplikasi Inkuiri
    Dokumen2 halaman
    Aplikasi Inkuiri
    Elda Rani
    Belum ada peringkat
  • 10 Iodometri
    10 Iodometri
    Dokumen19 halaman
    10 Iodometri
    Elda Rani
    Belum ada peringkat
  • 22
    22
    Dokumen4 halaman
    22
    Elda Rani
    Belum ada peringkat
  • Instrumen Penilaian Sikap
    Instrumen Penilaian Sikap
    Dokumen5 halaman
    Instrumen Penilaian Sikap
    Elda Rani
    Belum ada peringkat
  • Model Addie
    Model Addie
    Dokumen2 halaman
    Model Addie
    Elda Rani
    Belum ada peringkat
  • Ekstraksi Nilam
    Ekstraksi Nilam
    Dokumen59 halaman
    Ekstraksi Nilam
    Marcel Lina
    Belum ada peringkat
  • Desain Pembelaj
    Desain Pembelaj
    Dokumen4 halaman
    Desain Pembelaj
    Elda Rani
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen16 halaman
    Bab I
    Elda Rani
    Belum ada peringkat
  • Desain Pembelajaran
    Desain Pembelajaran
    Dokumen14 halaman
    Desain Pembelajaran
    NasrudinSuaib
    Belum ada peringkat
  • Addie
    Addie
    Dokumen1 halaman
    Addie
    Elda Rani
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen16 halaman
    Bab I
    Elda Rani
    Belum ada peringkat
  • MAKALAH
    MAKALAH
    Dokumen7 halaman
    MAKALAH
    Elda Rani
    100% (1)
  • Model Addie
    Model Addie
    Dokumen2 halaman
    Model Addie
    Elda Rani
    Belum ada peringkat
  • Model Addie
    Model Addie
    Dokumen2 halaman
    Model Addie
    Elda Rani
    Belum ada peringkat
  • Kompleksometri
    Kompleksometri
    Dokumen13 halaman
    Kompleksometri
    Elda Rani
    Belum ada peringkat
  • Model Addie
    Model Addie
    Dokumen2 halaman
    Model Addie
    Elda Rani
    Belum ada peringkat
  • Argento Metri
    Argento Metri
    Dokumen30 halaman
    Argento Metri
    Elda Rani
    Belum ada peringkat
  • Argento Metri
    Argento Metri
    Dokumen30 halaman
    Argento Metri
    Elda Rani
    Belum ada peringkat